Pentak Lanud Hsn - 8/02/2011
omandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Gutomo sedang memeriksa pasukan pada saat pelaksanaan upacara pembukaan pendidikan Suspagumil angkatan ke-39 di lapangan upacara Staf II Lanud Sulaiman. Bandung (8/2) |
Demikian salah satu pernyataan Komandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Gutomo, S.I.P pada amanatnya yang bertindak selaku Inspektur Upacara pada pembukaan pendidikan Kursus Perwira Guru Militer ( Suspagumil ) Angkatan ke-39, di lapangan upacara staf II Lanud Sulaiman. Pendidikan yang berlangsung di Skadik 201 selama empat bulan tersebut diikuti oleh 30 orang perwira siswa.(Selasa,8/2)
Dalam amanatnya Danlanud menyampaikan bahwa berbagai kegiatan pendidikan dituntut untuk mengaplikasikan teknologi informasi. Teknologi informasi benar-benar telah menjadi tantangan bagi para praktisi pendidikan dimana saja berada. Karenanya, semangat kebersamaan sangat diperlukan dalam membangun kolaborasi pendidikan. Baik menyangkut tenaga pendidik, siswa,dana, sistem, program maupun aktivitas.
Lebih lanjut Danlanud menyampaikan bahwa teknologi informasi dalam era saat ini telah mempengaruhi berbagai aspek, termasuk aspek pendidikan. “Bagi negara industri, teknologi informasi dapat dikemas serta dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas pendidikan, seperti pendidikan terbuka, pendidikan jarak jauh, pengajaran bermedia, dan sebagainya,” kata Danlanud.
Namun sebaliknya, hal tersebut belum secara optimal dimanfaatkan di negara berkembang. Cepatnya perkembangan teknologi informasi di negara-negara tersebut justru menjadi beban tersendiri. Tenaga pendidik yang tidak mampu mengakses teknologi informasi justru akan semakin ditinggal oleh perkembangan teknologi itu sendiri.
Oleh karena itu, prinsip the strong helps out the weak perlu dikembangkan secara nyata. Hingga pada suatu saat kelak, pendidikan dapat menempati posisi sentral dan prioritas utama dalam upaya menata pembentukan personel. Lebih lanjut Danlanud menekankan agar para tenaga didik mampu mengakumulasikan empat sisi tujuan pendidikan, yaitu akademik, keahlian, sosial, dan personel kedalam tatanan pendidikan.
Ditambahkannya, bahwa kesempatan mengikuti berbagai pendidikan harus dipandang sebagai hal yang positif, sesuai dengan hakekat ilmu pengetahuan, yaitu siapa yang menguasai ilmu, akan lebih mudah dalam memecahkan berbagai masalah, baik dalam kedinasan maupun diluar kedinasan. Karena seseorang mampu berfikir secara mendalam, memiliki visi yang lebih luas, tajam, serta bijak dalam mengambil keputusan. Dilandasi oleh akal budi dan nurani kemanusiaan yang identik dengan sifat dan identitas prajurit sapta marga
TNI AU