Pages

Sunday, January 30, 2011

Brak!! Habibie Gebrak Meja Komisi I DPR Saat Bahas Alutsista


Febrina Ayu Scottiati - detikNews


 

Jakarta - Mantan Presiden BJ Habibie diundang rapat dengan Komisi I DPR untuk membahas alat utama sistem persenjataan (alutsista). Brak!! Ahli pesawat terbang itu tiba-tiba menggebrak meja saat menyampaikan pendapatnya.

Mantan Presiden BJ Habibie.

"Kalau Anda mengimpor gelas (sambil mengangkat gelas), mengimpor meja (sambil menggebrak meja) dan mengimpor mic (sambil menunjuk mic) maka Anda membayar jam kerja orang sana. Bayarlah jam kerja rakyat agar semua bisa mandiri!" ujar Habibie berapi-api di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2011).

Jika industri pertahanan lokal tidak diutamakan, lanjut menristek era Orde Baru ini, maka generasi mendatang akan kasihan. Indonesia tidak bisa selamanya bergantung pada impor alat pertahanan.

"Kita tidak bisa begini, karena awalnya ini (industri pertahanan lokal) adalah perjuangan. Jangan kualat," ucap pria 75 tahun ini.

Dia menyebut, sejak tahun 2002 hingga sekarang, industri pertahanan Indonesia tidak pernah fokus. Habibie menilai, industri pertahanan Indonesia hanya memfokuskan keuntungan per generasi, dan yang dikejar bukan kemandirian tapi hanya keuntungan sesaat.

"Saya menyebutnya ini skenario VOC. Coba bandingkan dengan Amerika. Pembiayaan industri untuk kemandirian. Berbeda dengan kita, pengembangan teknologi tidak maju, karena yang dicari hanya keuntungan dolar Amerika saja. Saya orang tua tapi tidak buta," ucapnya dengan nada tegas.

Habibie menyampaikan, dirinya bersyukur anggota Komisi I telah diberi kepercayaan oleh masyarakat untuk duduk di kursi Dewan. Hal itu disampaikannya sembari menunjuk ke anggota Komisi I. Dia mengakui, omongannya tidak akan didengar jika tidak bersama dengan DPR.

"Kalau ada yang mau mendirikan lapangan golf di tempat strategis industri, saya akan berdiri, saya akan hadang mati-matian. Ini berkaitan dengan menjaga jam kerja rakyat Indonesia," kata pria yang dijuluki Mr Crack ini.

detik

Habibie Jadi 'Presiden' Lagi Saat Rapat dengan Komisi I DPR


Febrina Ayu Scottiati - detikNews




Jakarta - BJ Habibie adalah seorang mantan presiden. Namun bagi beberapa anggota Komisi I DPR, Habibie masih seorang presiden. Tidak heran, dalam rapat dengan Komisi I DPR, Habibie kembali jadi 'presiden'.

Sebutan presiden bagi Habibie dicetuskan pertama kali oleh anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Fayakun Adriadi. Dia menyampaikannya saat akan mengajukan pertanyaan untuk Habibie dalam rapat tentang alat utama sistem pertahanan (alutsista) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2011).

"Mohon izin Pak Ketua untuk memanggil Bapak Habibie dengan sebutan Bapak Presiden. Saya risih dengan sebutan mantan presiden. Pak Habibie memang pernah menjadi presiden ketiga dan bagi saya beliau tetap menjadi presiden. Mohon izin, Pak Ketua," ujar Fayakun.

Ketua rapat Mahfudz Siddik dari FPKS hanya mengangguk mendengar permintaan Fayakun. Dia tidak mengatakan apa pun, sehingga Fayakun pun melanjutkan berbicara.

"Apa yang ditemukan di PT PAL itu seperti zombie. Punya 7 kontrak pembuatan kapal dan kalau dibuat itu akan rugi, tapi kalau dibuat itu prestasi," tutur Fayakun.

Dia melanjutkan, uang muka pembuatan kapal diambil untuk membayar gaji karyawan. Menurutnya, Indonesia itu negara besar namun miskin teknologi, termasuk dalam konsep bahan bakar terbarukan.

"Indonesia punya cadangan fosil dan lahan yang luas. Ada minyak jarak dan kelapa sawit. Tekniknya mudah, tinggal yang nonteknis. Mohon konsep dari Bapak Presiden seperti apa. Dan bagaimana tanggapan Pak Presiden tentang alutsista. Perlu dicatat, kita mendapat tambahan Rp 11 triliun dan sebaiknya untuk membiayai tenaga ahli alutsista dan bukan untuk mengimpor," kata Fayakun.

Habibie yang mendengar dirinya disebut presiden tampak cuek. Dia asyik menulis pernyataan dan pertanyaan dari Fayakun.

Setelah Fayakun, giliran anggota Komisi I lainnya yang berbicara yakni Azwar Abubakar dari FPAN. Seperti halnya Fayakun, Azwar pun menyebut Habibie dengan sebutan presiden.

"Yang Mulia Presiden yang kami hormati," ucap Azwar.

Selanjutnya, giliran Roy Suryo dari FPD yang mendapat giliran mengajukan pernyataan dan pertanyaan. Namun tidak seperti kedua rekannya, Roy tidak ikut-ikutan memanggil presiden.

"Terimakasih Pak Habibie yang kami hormati," ucap Roy.

detik

Catatan kecil kekuatan TNI AU kita


Hosted by imgur.com
Hari ini saya baca berita mengenai sebuah kejadian pelanggaran wilayah kedaulatan Indonesia. Terakhir kita tahu yang sedang hangat adalah pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh Malaysia di wilayah Ambalat oleh sejumlah kecil kapal laut mereka (1 atau 2 saja). Namun berdasarkan berita yang saya baca di Jawapos.com pada tanggal 23 Juni 2009 sore hari berdasarkan pemantauan Monitor Satuan Radar 212 TNI-AU di Batam telah terjadi penyusupan ke dalam wilayah Air Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Tepatnya di wilayah laut antara perairan Pulau Laut dan Pulau Subi Natuna. Hasil pelacakan melalui radar menunjukkan adanya iring-iringan 6 kapal laut dari angkatan laut Amerika (US Navy).

Berikutnya TNI AU kemudian berkoordinasi dengan pangkalan TNI AL Ranai yang segera mengirimkan pesawat intai CASSA. Hasil pengintaian menunjukkan iring-iringan 6 kapal tersebut terdiri dari 1 tanker, 2 Frigate, 2 Destroyer dan 1 nuclear powered supercarrier kelas Nimitz: USS Ronald Reagan (CVN-76) yang merupakan salah satu kapal induk terbesar di dunia dan merupakan garda terdepan dari kekuatan tempur US NAVY. Luar biasa! Iring-iringan ini dapat dikatakan sebuah kekuatan standar operasi tempur dalam misi logistik yang penting. Bisa dilihat dari sebuah kapal tanker yang dikawal oleh kapal-kapal US Navy seperti ini. Ketika Malaysia menerobos wilayah kita, banyak yang mengatakan bahwa sebenarnya kita siap bertindak ofensif pada saat itu. Kenapa? Karena yang melakukan pelanggaran hanya 1-2 kapal patroli tempur. Namun apa yang bisa kita lakukan dengan iring-iringan kapal laut Amerika ini?

Hosted by imgur.com
USS Ronald Reagan CVN-75

Mari kita lihat kekuatan tempur iring-iringan US NAVY yang melakukan penyusupan di wilayah Natuna ini. Dua frigate, dua destroyer dan 1 supercarrier. Lebih mudahnya kita bahas satu saja yaitu supercarrier USS Ronald Reagan. Kapal laut bertenaga 2 reaktor nuklir ini dapat melaju hingga kecepatan 56 km/jam dan hanya perlu mengisi ulang bahan bakar dalam 20 tahun sekali. Dengan panjang 3 kali lapangan bola, kapal laut yang diluncurkan pertama kali tahun 2001 ini dapat mengangkut 5500 personel dan 80 pesawat tempur serta sekitar 10 helikopter. Kapal kelas Nimitz ini diperlengkapi dengan persenjataan elektronik Countermeasures untuk decoy dan anti torpedo. Selain itu juga dengan rudal darat ke udara Sea Sparrow dan RIM116 Airframe Rolling.

Untuk kekuatan tempur udara, sejak Mei 2009 USS Ronald Reagan dioperasikan dengan satuan udara Carrier Wing 14 (CVW-14). Satuan ini terdiri dari 8 skuadron:
  1. Strike Fighter Squadron 22 (F/A-18F Super Hornet)
  2. Strike Fighter Squadron 25 (F/A-18C Hornet)
  3. Strike Fighter Squadron 113 (F/A-18C Hornet)
  4. Strike Fighter Squadron 115 (F/A-18E Super Hornet)
  5. Carrier Airborne Early Warning Squadron 113 (E-2C Hawkeye 2000)
  6. Carrier Tactical Electronic Warfare Squadron 139 (EA-6B Prowler)
  7. Fleet Logistics Support Squadron 30 Det. 1 (C-2 Greyhound)
  8. Helicopter Anti-submarine Squadron 4 (Sikorsky SH-60F and HH-60H Seahawk)
Dari catatan di atas, dapat kita lihat dari hanya 1 supercarrier saja, Amerika dapat dengan cepat scramble 48 kekuatan taktis tempur dan 16 support.

Lalu bagaimana kalau kita bandingkan kekatan taktis udara yang ada pada 1 kapal induk AS ini dengan kekuatan tempur TNI AU kita? TNI AU pada saat ini terdiri dari 6 skuadron induk (tempur, pendidikan, angkut, patroli maritim udara, VIP/VVIP, helikopter). Skuadron udara tempur terdiri dari:
  1. Skuadron Udara 1 "Elang Khatulistiwa" (BAE Hawk Mk. 109/Mk. 209) di bandara Supadio Pontianak.
  2. Skuadron Udara 3 "Sarang Naga" (F-16A/F-16B Block-15 OCU) di bandara Iswahjudi Madiun.
  3. Skuadron Udara 11 (Su-27SK/SKM, Su-30MK/MK2, A-4E/TA-4H/TA-4J) di bandara Hasanudin Makassar.
  4. Skuadron Udara 12 "Panther Hitam" (BAE Hawk Mk. 109/Mk. 209) di bandara Sultan Syarif Qassim II Pekanbaru.
  5. Skuadron Udara 14 (F-5E/F-5F) di bandara Iswahjudi Madiun.
  6. Skuadron Udara 15 (BAE Hawk Mk. 53) di bandara Iswahjudi Madiun.
Dengan perhitungan satu skuadron TNI-AU adalah (idealnya) 16 pesawat tempur maka kekuatan tempur udara TNI AU adalah 96 pesawat tempur. Ditambah kekuatan pendukung: 4 skuadron udara angkut, 1 skuadron patroli udara maritim, 3 skuadron helikopter, 2 skuadron pendidikan dan 1 skuadron VIP/VVIP.

Hosted by imgur.com
Pembagian wilayah Komando Operasi (KOOPSAU) TNI-AU

Mari kita berandai-andai. Seandainya terjadi konfrontasi tempur udara antara iring-iringan kapal US NAVY ini dengan TNI AU kita di wilayah Komando Operasi 1 (KOOPSAU 1) TNI AU yang meliputi wilayah Natuna. Maka TNI AU dapat mengirimkan pesawat tempur dari Skuadron Udara Tempur 1 dari Pontianak dan Skuadron Udara Tempur 12 dari Pekanbaru:

Kekuatan tempur udara KOOPSAU 1 TNI AU : 2 Skuadron Udara Tempur total 32 pesawat Hawk (buatan tahun 80an)
VS
Kekuatan tempur udara USS RONALD REAGAN US NAVY : 4 skuadron udara tempur total 48 pesawat (buatan tahun 90an)

Yah beda tipis lah kita kalahnya :) Tapi dengan mengerahkan semua kekuatan skuadron udara tempur TNI AU kita bisa menang kok. Kekuatan skuadron tempur udara di KOOPSAU 1 berjumlah 32 pesawat di tambah kekuatan tempur udara di KOOPSAU 2 berjumlah 64 maka total ada 96 pesawat tempur lawan 48 pesawat tempur yang ada di satu kapal induk ini jelas kita menang :) Dengan catatan:
  • Jumlah pesawat TNI per satu skuadron benar-benar telah mencapai jumlah ideal yang diinginkan oleh TNI AU yaitu 16 pesawat per satu skuadron.
  • Kesiapan taktis dan tempur dari personel dan tentu saja teknis pesawat. Nggak lucu kan kalo belum perang tapi udah jatuh duluan pesawatnya :)
  • US NAVY tidak menurunkan USS Nimitz, USS Dwight D. Eisenhower, USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, USS Abraham Lincoln, USS George Washington, USS John C. Stennis, USS Harry S. Truman, USS George H.W. Bush.
Siapakah ke 9 kapal ini? Mereka di tambah USS Ronald Reagan adalah 10 kapal induk kelas Nimitz yang dimiliki oleh US NAVY. Dengan masing-masing kekuatan standar (tidak siaga tempur) 48 pesawat maka hanya dari 10 kapal induk ini saja Amerika memiliki 480 pesawat tempur. Lebih banyak dari jumlah seluruh pesawat dari semua jenis yang dimiliki TNI AU pada tahun 2004 berdasarkan catatan GlobalFirePower yaitu 313 buah pesawat.

Tentu tidak adil rasanya kalo kita melakukan perbandingan seperti di atas dalam mengukur kekuatan alutsista TNI AU kita sekarang ini. Kondisi ekonomi dan inisiatif pemerintah dalam mengembangkan alutsista tidak hanya TNI AU tapi juga kekuatan lain masih minim. Tujuan dari tulisan ini hanya sekedar menggambarkan kekuatan yang kita miliki dan ketika ada kabar salah satu kapal induk tercanggih di dunia masuk ke wilayah Indonesia, maka saya pikir inilah kesempatan yang baik untuk menulis catatan ini. Dengan luas wilayah dan potensi demografis serta sumber daya alam, negara ini sangat sangat membutuhkan kekuatan tempur yang mampu melindungi itu semua. Bila tidak, maka akan sangat ironis apabila kita sampai harus jadi bangsa pengemis di atas tumpukan permata.
 
http://codenameraven.blogspot.com/2009/06/catatan-kecil-kekuatan-tni-au-kita.html



PT AP & TNI AU Teken Kesepakatan Gunakan Bandara Bersama

Hosted by imgur.com

Nograhany Widhi K - detikNews

Jakarta - PT Angkasa Pura (AP) I, PT AP II, Kementerian Perhubungan dan TNI Angkatan Udara (AU) meneken kesepakatan untuk menggunakan bandara bersama. Kesepakatan ini menjadi acuan bila 4 institusi itu akan mengadakan kerjasama.

”Kesepakatan ini sedianya akan menjadi pedoman para pihak dalam melakukan kerjasama ke depan. Salah satu tujuannya adalah mencegah timbulnya permasalahan dalam kegiatan operasional pangkalan udara maupun bandar udara, baik untuk kegiatan penerbangan sipil maupun penerbangan militer. Utamanya adalah untuk meningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa,” jelas Dirut AP II Tri S Sunoko.

Hal itu disampaikan Tri usai penandatanganan kesepakatan di Bali, dalam rilis AP II, Senin (31/1/2011). Penandatanganan dilakukan oleh Dirut AP II Tri S Sunoko, Dirut AP I Tommy Soetomo, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay, dan Wakil KSAU Marsma Sukirno KS.

Penandatanganan kesepakatan ini mengacu pada Keputusan Bersama tiga menteri, Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI, Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan, pada 21 Agustus 1975 tentang Dasar-dasar Penggunaan Bersama Pangkalan/Pelabuhan Udara.

Kerjasama ini, imbuh Tri, akan memberikan banyak nilai tambah dan membawa banyak keuntungan bagi berbagai pihak, khususnya kepada AP II, mulai operasional maupun terkait kegiatan bisnis.

”Dengan dasar kesepakatan ini, ke depan akan ada perjanjian parsial antara masing-masing cabang dan pangkalan udara milik TNI AU sesuai kebutuhan,” imbuh Tri Sunoko.

Wakil KSAU Marsma Sukirno KS menambahkan, kesepakatan ini menjadi wadah untuk dijadikan dasar hukum bagi penggunaan bandara ke depan. Menurutnya, hubungan kerjasama antar pihak terkait sudah berlangsung cukup lama ini memiliki satu tujuan, yaitu dalam rangka mendukung ketahanan negara dalam koridor NKRI.

”Sejauh ini, kerjasama belum diwadahi oleh satu payung hukum yang menaungi seluruh instansi terkait, atau masih bersifat parsial, sehingga rentan terjadi gesekan. Tetapi dengan adanya kerjasama ini, kita harapkan, potensi itu akan hilang,” jelas Jenderal bintang tiga tersebut.

Sementara Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti mengatakan, kesepakatan ini sedianya akan membawa keuntungan pula bagi maskapai untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengembangan bisnis bagi maskapai maupun operator pengelola bandara.

”Selain 60 bandara yang sudah dikerjasamakan, dalam waktu dekat ini kita rencanakan untuk membuka lagi operasional penerbangan enclave sipil baru di Morotai dan Saumlaki, menggunakan pangkalan udara militer yang di sana. Tujuannya untuk memicu peningkatan kegiatan ekonomi kelautan masyarakat setempat,” pungkasnya.

Dari total 60 bandara yang telah dikerjasamakan, 11 bandara di antaranya berstatus enclave sipil (operasional penerbangan sipil yang dilakukan di landasan udara milik TNI AU). Sementara 49 bandara sisanya berstatus enclave militer (kegiatan penerbangan militer yang memanfaatkan fasilitas bandar udara).

Dari total jumlah tersebut, AP II mengelola 1 bandara berstatus enclave sipil yaitu Bandara Husein Sastranegara Bandung. Sementara 9 bandara lain berstatus enclave militer yang meliputi Sultan Iskandar Muda (Aceh), Halim Perdanakusumah (Jakarta), Bandara Raja Haji Fisabililah (Tanjung Pinang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Soepadio (Pontianak).

detik

Russia's Angara booster rocket to be 'ready for tests' in 2012

14:52 27/01/2011
Russia's new generation Angara booster rocket will be ready for a test launch by 2012, the country's space force commander said on Thursday. "We plan that it will be fully prepared for launch in 2012," Oleg Ostapenko told reporters. "Everything is going according to plan."
Angara rockets, designed to provide lifting capabilities between 2,000 and 40,500 kg into low earth orbit, are expected to become the core of Russia's carrier rocket fleet, replacing several existing systems.
The rockets have a modular design similar to the Evolved Expendable Launch Vehicle (EELV), based on a common Universal Rocket Module (URM).

MOSCOW, January 27 (RIA Novosti)

RIA NOVOSTI

Russia to continue developing missile defense system

Russia to continue developing missile defense system
12:26 26/01/2011
Russia will go forward with plans to develop its own missile defense system after the ratification of a strategic arms reduction treaty with the United States, Russia's Defense Minister Anatoly Serdyukov said on Wednesday. The upper house of the Russian parliament, the Federation Council, ratified on Wednesday the new arms reduction pact, replacing START 1, which expired in December 2009.
The agreement, signed in Prague last April by Russian President Dmitry Medvedev and U.S. President Barack Obama, slashes the Russian and U.S. nuclear arsenals to a maximum of 1,550 nuclear warheads, down from the current ceiling of 2,200.
"As far as our missile defense system is concerned, we have been developing it and will be further developing it," Serdyukov said at a session of the Federation Council.
Russia is currently in talks with NATO on building a joint missile defense shield in Europe. However, President Medvedev said on Monday that Russia will have to deploy a nuclear missile grouping if no agreement is reached.
Russia and NATO agreed to cooperate in the creation of the European missile defense system in Lisbon in November last year. The parties agreed to formulate terms for missile defense cooperation by June 2011.
Serdyukov also said Russia's armament program for the next 10 years is in compliance with the limit set for the number of strategic missiles and warheads under the new START treaty.
"For the next 10 years we have a program on what amount of missiles will be placed on combat alert, but even then we will not reach the parameters stated in the treaty," he said.
Russia currently has a higher number of nuclear weapons than that permitted by the new treaty, but will scrap large numbers of older weapons and introduce much smaller numbers of new systems.
"The potential we have today is enough to ensure full security of the Russian Federation," Serdyukov said.
MOSCOW, January 26 (RIA Novosti)

 RIA Novosti

Mumpung Mesir Kacau, Israel Menjarah

 Sebuah sumber terpercaya di Mesir menyebutkan detil peristiwa protes rakyat negara ini sekaligus mengkonfirmasikan upaya anasir-anasir Zionis Israel untuk mencuri sejumlah peninggalan bersejarah dan dokumen-dokumen historis Mesir.
Sebuah sumber terpercaya Sabtu sore (29/1) kepada IRNA menyebutkan bahwa anasir-anasir Israel memanfaatkan lemahnya kekuatan pemerintah Mesir untuk menjarah peninggalan dan dokumen bersejarah negara ini.
Sumber ini juga menyebutkan bahwa dalam aksi serangan Amerika dan sekutunya ke Irak, banyak peninggalan bersejarah negara ini yang dijarah oleh tentara pendudukan dan Zionis Israel.
"Kini militer Mesir berusaha mencegah aksi pencurian peninggalan sejarah negaranya dengan membatasi akses ke tiga piramida terkenal Mesir, bahkan mereka telah memblokade piramida-piramida yang terletak di al-Jizah," ungkap sumber terpercaya ini.
Menurut sumber ini, saat ini situasi Mesir sangat kritis dengan tewasnya ratusan korban. Sementara untuk mengontrol kondisi yang ada, Presiden Hosni Mubarak telah mengangkat Jenderal Omar Suleiman, Direktur Dinas Intelijen Mesir sebagai wakilnya.
Ditambahkannya, "Hosni Mubarak dan begitu juga Ahmed Shafiq yang sebelumnya Menteri Penerbangan sebagai Perdana Menteri Mesir. Shafiq diangkat menggantikan Ahmed Nazif yang dibebastugaskan Sabtu malam."
Sumber ini kepada IRNA juga mengatakan bahwa sebagian rumor menyebut Hosni Mubarak telah melarikan diri dari Mesir, tapi sumber-sumber resmi Mesir masih belum mengkonfirmasikan berita ini. (IRIB/SL/MZ)

irib

BERITA POLULER