Penulis : Egidius Patnistik | Editor : Egidius Patnistik
Jumat, 21 Januari 2011 | 15:17 WIB
www.kaskus.us
Ilustrasi
TERKAIT:
SEOUL, KOMPAS.com - Komando Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel), Jumat (21/1/2011), menyerbu sebuah kapal barang yang telah dibajak perompak Somalia di Samudera Hindia. Aksi pasukan komando itu menyelamatkan semua kru kapal, termasuk dua awak asal Indonesia, dan menewaskan delapan bajak laut, kata para pejabat militer.
"Pasukan khusus kami tadi pagi menyerbu Samho Jewelry yang dibajak dan membebaskan semua sandera," kata Kolonel Lee Bung-Woo, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korsel. "Selama operasi itu, pasukan kami membunuh beberapa bajak laut Somalia dan semua sandera dipastikan selamat," kata Lee kepada wartawan. Juru bicara Staf gabungan yang lain mengatakan, delapan bajak laut tewas.
Operasi penyelamatan itu terjadi di sekitar 1.300 kilometer dari timur laut Somalia, kata Lee. Nakhoda kapal barang kimia Korsel itu menderita luka tembak di perutnya dalam penyerbuan, tetapi kondisinya tidak mengancam jiwa. Para bajak laut itu merebut kapal berbobot 11.500 ton tersebut dan 21 awaknya, yang terdiri delapan warga Korea Selatan, dua orang Indonesia, dan 11 dari Myanmar, pada 15 Januari lalu di Laut Arab ketika kapal itu dalam perjalanan ke Sri Lanka dari Uni Emirat Arab.
Seoul memerintahkan sebuah kapal perusak yang berpatroli di Teluk Aden untuk mengejar dan Presiden Lee Myung-Bak memerintahkan "semua tindakan yang memungkinkan" demi menyelamatkan awak kapal.
Pihak militer mengatakan, penyelamatan itu terjadi menyusul suatu baku tembak singkat hari Selasa lalu, ketika kapal perusak itu berpapasan dengan bajak laut yang tampaknya meninggalkan kapal barang Korsel itu untuk mencoba merebut sebuah kapal Mongolia di dekatnya. Pasukan komando Korsel di atas sebuah speedboat dan helikopter Lynx dikirim untuk menyelamatkan kapal Mongolia tersebut.
Baku tembak pada hari Selasa itu menyebabkan beberapa bajak laut hilang dan diyakini tewas meskipun tubuh mereka belum ditemukan, kata juru bicara itu. Sementara tiga anggota pasukan terluka. Serangan Korsel pada hari Jumat itu didukung oleh sebuah kapal angkatan laut Oman.
KOMPAS
AFP
"Pasukan khusus kami tadi pagi menyerbu Samho Jewelry yang dibajak dan membebaskan semua sandera," kata Kolonel Lee Bung-Woo, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korsel. "Selama operasi itu, pasukan kami membunuh beberapa bajak laut Somalia dan semua sandera dipastikan selamat," kata Lee kepada wartawan. Juru bicara Staf gabungan yang lain mengatakan, delapan bajak laut tewas.
Operasi penyelamatan itu terjadi di sekitar 1.300 kilometer dari timur laut Somalia, kata Lee. Nakhoda kapal barang kimia Korsel itu menderita luka tembak di perutnya dalam penyerbuan, tetapi kondisinya tidak mengancam jiwa. Para bajak laut itu merebut kapal berbobot 11.500 ton tersebut dan 21 awaknya, yang terdiri delapan warga Korea Selatan, dua orang Indonesia, dan 11 dari Myanmar, pada 15 Januari lalu di Laut Arab ketika kapal itu dalam perjalanan ke Sri Lanka dari Uni Emirat Arab.
Seoul memerintahkan sebuah kapal perusak yang berpatroli di Teluk Aden untuk mengejar dan Presiden Lee Myung-Bak memerintahkan "semua tindakan yang memungkinkan" demi menyelamatkan awak kapal.
Pihak militer mengatakan, penyelamatan itu terjadi menyusul suatu baku tembak singkat hari Selasa lalu, ketika kapal perusak itu berpapasan dengan bajak laut yang tampaknya meninggalkan kapal barang Korsel itu untuk mencoba merebut sebuah kapal Mongolia di dekatnya. Pasukan komando Korsel di atas sebuah speedboat dan helikopter Lynx dikirim untuk menyelamatkan kapal Mongolia tersebut.
Baku tembak pada hari Selasa itu menyebabkan beberapa bajak laut hilang dan diyakini tewas meskipun tubuh mereka belum ditemukan, kata juru bicara itu. Sementara tiga anggota pasukan terluka. Serangan Korsel pada hari Jumat itu didukung oleh sebuah kapal angkatan laut Oman.
KOMPAS
AFP