Pages

Wednesday, January 19, 2011

AS Lobby Negara Arab agar Tak Ajukan Resolusi DK PBB soal Permukiman Yahudi

Para pejabat Amerika berpendapat, langkah-langkah yang diambil tanpa persetujuan Israel hanya akan membuat upaya perdamaian kian sulit.

Foto: Reuters
Permukiman Yahudi Gilo di Yerusalem, yang dibangun di atas tanah Palestina yang direbut Israel dalam perang tahun 1967.

Pemerintahan Obama hari Selasa mengatakan, dengan aktif berusaha meyakinkan negara-negara Arab agar tidak mensponsori resolusi Dewan Keamanan PBB untuk menyatakan kegiatan permukiman Israel di Tepi Barat ilegal. Rancangan resolusi itu dapat diajukan pekan ini.
Para pejabat Amerika tidak menyatakan terang-terangan akan memveto resolusi mengenai kegiatan permukiman Israel. Tetapi mereka berkeras, langkah itu adalah “gagasan buruk” dan pemerintahan Obama menghimbau agar para diplomat Arab dan Dewan Keamanan tidak menindaklanjuti rancangan resolusi itu.
Rancangan resolusi itu, yang didukung Palestina dan Liga Arab, mencerminkan rasa frustrasi karena macetnya upaya Amerika membuka kembali perundingan langsung Israel Palestina.
Para pejabat Amerika berpendapat, langkah-langkah yang diambil tanpa persetujuan Israel hanya akan membuat upaya perdamaian kian sulit.
Dalam jumpa pers hari Selasa, Jurubicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley mengatakan, jalur terbalik untuk melangkah ke depan adalah membuat kedua pihak merundingkan persetujuan kerangka yang menyelesaikan isu-isu status final proses perdamaian.
Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Philip J. Crowley
Crowley mengatakan, “Kami terus berbicara dengan berbagai negara mengenai isu ini. Pandangan kami tidak berubah. Kami jelaskan itu dalam pembicaraan dengan Palestina dan yang lain. Kami berpendapat, New York atau Dewan Keamanan bukan forum yang tepat untuk ini, dan kami akan terus kemukakan pendapat itu.”
Amerika juga menganggap pengakuan atas kedaulatan Palestina belum lama ini oleh beberapa negara Amerika Latin tidak membantu menyelesaikan masalah.
Pemerintahan Obama berhasil membuka kembali perundingan langsung Israel Palestina September lalu setelah macet dua tahun. Tetapi proses itu terhenti setelah baru beberapa pekan karena Israel menolak memperpanjang moratorium pembangunan permukiman.
Palestina berpendapat, dilanjutkannya pembangunan permukiman kian menutup kemungkinan berdirinya Palestina yang berdaulat. Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika menahan diri dan tidak mau menyatakan pembangunan permukiman Israel ilegal.
Tetapi, dalam pidato kebijakan di Kairo tahun 2009 presiden Obama mengatakan, Amerika tidak mengakui legitimitas diteruskannya pembangunan permukiman Yahudi, yang menurutnya melanggar persetujuan sebelumnya, merongrong upaya perdamaian dan seharusnya dihentikan.
Dalam perkembangan lain, misi diplomatik Palestina di Washington mengibarkan bendera Palestina untuk pertamakalinya dalam sebuah upacara hari Selasa.
Jurubicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley mengatakan, Amerika menyetujui pengibaran bendera Palestina itu beberapa bulan yang lalu.

BBC

Arab Ajukan Draft Resolusi Anti Israel di DK-PBB

Negara-negara Arab telah mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB, yang mengutuk kegiatan ilegal permukiman Zionis Israel di wilayah Palestina pendudukan. Para diplomat di Dewan Keamanan mengatakan pada hari Rabu (19/1) bahwa draft resolusi dimaksudkan untuk menekan Israel dan AS agar membekukan semua pembangunan permukiman di wilayah Palestina.
Mereka manyatakan bahwa draft resolusi itu telah didukung hampir 120 negara, termasuk Arab dan negara-negara anggota Gerakan Non Blok (GNB). Jika dilakukan voting, rancangan resolusi ini mungkin akan memperoleh 14 suara mendukung dan satu suara menolak milik AS. Demikian dilaporkan koran Haaretz, cetakan Israel kemarin.
Para diplomat tersebut juga mengatakan bahwa draft resolusi tersebut akan diajukan untuk diputuskan setelah konferensi keamanan tahunan di Munich, Jerman, di mana anggota Kuartet Timur Tengah berencana untuk bertemu pada 5 Februari dan berharap dapat mengeluarkan pernyataan soal permukiman Zionis.
Namun, para analis berpendapat bahwa kecil kemungkinan draft resolusi itu akan lolos, karena semua keputusan untuk mengutuk Israel akan diveto oleh sekutu terdekatnya, AS.
Mahkamah internasional dan masyarakat dunia menganggap proyek pembangunan permukiman Zionis sebagai tindakan ilegal.
Kuartet Perdamaian Timur Tengah (Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB), menyatakan bahwa permukiman Zionis yang dibangun di wilayah Palestina pendudukan tahun 1967, termasuk timur al-Quds dan Tepi Barat, merupakan aksi ilegal dan kendala utama untuk mencapai perdamaian yang adil, abadi dan komprehensif. (IRIB/RM/AR)

IRIB

Brazil-Malaysia Kecam Kebijakan Ilegal Israel

Brazil dan Malaysia mengutuk pembangunan ilegal rezim Zionis Israel di wilayah Palestina pendudukan setelah negara-negara Arab mengajukan rancangan resolusi anti-Israel kepada Dewan Keamanan PBB. Duta besar sejumlah negara pada pertemuan Dewan Keamanan, kemarin (Rabu,19/1), menyalahkan Tel Aviv atas gagalnya perundingan langsung antara Israel dan Otorita Palestina, setelah rezim itu menolak memperpanjang pembekuan distrik Zionis.
"Kami sekali lagi mengulangi seruan kami kepada Israel untuk mengindahkan desakan masyarakat internasional dalam masalah tersebut," kata Wakil tetap Brazil untuk PBB, Maria Luiza Ribeiro Viotti.
Dia mengatakan bahwa keputusan Israel untuk tidak memperpanjang moratorium pembangunan distrik Zionis dan mempercepat laju pembangunan tersebut, tidak hanya ilegal, tetapi juga mengancam solusi dua negara. Ditegaskannya, kegiatan pembangunan permukiman Zionis di wilayah Palestina pendudukan harus segera diakhiri.
Sementara itu, Wakil tetap Malaysia untuk PBB, Hamidon Ali menyatakan bahwa pendudukan yang terus-menerus atas wilayah Palestina dan dampaknya, merupakan hal yang tidak bisa diterima.
PBB berulang kali menyatakan pembangunan permukiman Zionis Israel di tanah Palestina sebagai kegiatan ilegal. (IRIB/RM/AR)

irib

Penyesalan Einstein Hingga Peneroran Ilmuwan Fisika Iran

Siapa tak kenal Albert Eistein? Jenius fisika ini pada tahun 1905 berhasil merumuskan teori relativitas yang intinya: massa dapat diubah jadi energi. Berlandaskan teori ini, para ilmuwan lainnya mengembangkan teknologi senjata nuklir. Meskipun sejatinya energi nuklir bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, misalnya untuk membangkitkan energi listrik, atau untuk inovasi di bidang kedokteran, namun sayang sejarah kelam sudah tertoreh. Demikian Dina Y. Sulaeman, pengamat Timur Tengah, mengawali artikelnya yang dimuat di kolom opini IRIB dengan judul "Seandainya Einstein Masih Hidup."
Teori relativitas Einstein telah dikembangkan untuk sebuah teknologi paling mematikan: pembuatan bom nuklir. Bom itu telah diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki, meluluhlantakkan kedua kota dan menewaskan 200.000 jiwa seketika, dan puluhan ribu lainnya mati perlahan akibat radiasi nuklir. Meski demikian, sejumlah negara masih tetap memroduksi dan menyimpan senjata nuklir sehingga konon, jumlah senjata nuklir yang ada di muka bumi saat ini, bila diledakkan, bisa menghancurkan bumi ini lima kali (ledakan pertama, bumi hancur lebur, lalu seandainya, bumi bisa utuh kembali, masih bisa diledakkan lagi sampai hancur, dan bila bumi bisa kembali utuh, persediaan nuklir yang ada masih cukup untuk menghancurkannya lagi, dst, sampai lima kali).

Eistein sangat menyesali situasi ini. Apalagi, dia sering ‘dituduh' sebagai ‘dalang' dari pembuatan bom atom. Dalam berbagai interview, Einstein menegaskan bahwa dia bukanlah "bapak bom atom".
"I do not consider myself the father of the release of atomic energy. My part in it was quite indirect."

Penyesalan terbesar Einstein adalah karena dia menulis surat kepada Presiden AS saat itu, Roosevelt, memperingatkan bahwa NAZI Jerman sudah melakukan inovasi yang berpotensi membuat senjata nuklir; dan menyarankan agar AS juga melakukan penelitian di bidang nuklir. Namun, penelitian yang kemudian dilakukan di bawah kendali militer AS (Manhattan Project) justru tidak melibatkan Einstein, dan bahkan para saintis yang terlibat dalam proyek itu dilarang berkonsultasi dengan Einstein, karena Einstein dianggap sebagai saintis dan aktivis berhaluan ‘kiri' sehingga berpotensi ‘mengganggu keamanan'.

Saat tragedi Hiroshima-Nagasaki terjadi, Einstein berkata, "Woe is me" [celakalah aku]. Dia benar-benar menyesali telah menulis surat kepada Roosevelt. Motivasinya saat itu ingin mengantisipasi riset yang dilakukan NAZI, yang berlandaskan pengetahuannya sebagai ahli fisika, riset itu -bila berhasil- akan berdampak buruk bagi umat manusia. Namun pengetahuan Einstein ini malah kemudian dimanfaatkan oleh AS untuk kejahatan kemanusiaan. Dalam wawancaranya dengan Newsweek, Einstein berkata, "Seandainya aku tahu Jerman akan gagal dalam riset itu, aku tidak akan melakukan apapun [tidak akan menulis surat kepada Roosevelt-pen]. Sejak saat itu hingga akhir hayatnya, Einstein menjadi aktivis penentang senjata nuklir dan penyeru perdamaian.

Kini, seandainya Eistein masih hidup, apa yang akan dia katakan, bila melihat kolega-koleganya, para ahli fisika nuklir di Iran, satu persatu gugur dibunuh oleh agen-agen Israel?


Fidel Castro (mantan Presiden Kuba), dalam tulisannya berjudul "The Risk of a Nuclear War with Iran. What would Einstein Say?" mengutip paper yang ditulis jurnalis terkemuka AS [dan notabene sangat pro Israel] Jeffrey Goldberg, yang berisi analisisnya mengenai ‘apa yang akan dilakukan oleh AS dan Israel menghadapi Iran'. Goldberg menulis, bahwa "foiling operations" (Operasi Penggagalan) akan dilakukan oleh agen-agen Israel, AS, Inggris, dan kekuatan-kekuatan Barat lainnya. Menurut Goldberg, "Operasi Penggagalan ini adalah sebuah program yang didesain untuk menumbangkan upaya nuklir Iran melalui sabotase, pelenyapan para saintis nuklir Iran melalui upaya yang hati-hati. Operasi ini akan merintangi kemajuan Iran secara signifikan."

Tulisan Goldberg ini memang terbukti. Sejak tahun 2007, tercatat sudah tiga ilmuwan nuklir Iran terbunuh, satu ilmuwan lainnya terluka parah, namun bisa selamat. Mereka adalah, Ardeshir Hosseinpour, dibunuh tahun 2007; Dr. Massoud Ali Mohammadi, dibunuh pada Juli 2010; dan Prof. Majid Shariari, dibunuh bulan November 2010. Sementara itu, Fereydoon Abbasi, ahli fisika laser dari Shahid Beheshti University dan istrinya juga mendapat serangan bom dan terluka parah, namun berhasil selamat. Cara pembunuhan umumnya sama, yaitu dengan menggunakan bom kendali jarak jauh. Pada Agustus 2010, insinyur Iran pakar pembuatan pesawat tanpa awak, juga gugur terbunuh dalam ledakan bom.
Pada bulan Januari 2011, seperti diberitakan Press TV, badan intelijen Iran sudah berhasil membongkar jaringan teroris yang melakukan misi pembunuhan terhadap para saintis nuklir Iran itu, dan para teroris itu mengaku dilatih dan didanai oleh Israel.
Sebelumnya, harian terkemuka Inggris, Telegraph, pada 5 Des 2010 merilis sebuah artikel tentang otak di balik aksi teror terhadap saintis Iran ini, yaitu Meir Dagan. Pembunuh berdarah dingin ini adalah salah satu direktur Mossad dan dialah yang merancang berbagai aksi pembunuhan terhadap musuh-musuh Israel. Artikel lengkap bisa dibaca di sini [http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/middleeast/israel/8182126/Mossad-was-this-the-chiefs-last-hit.html]
Sungguh sebuah aksi yang sangat kotor: menggunakan pembunuhan terhadap ilmuwan sebagai sebuah strategi politik luar negeri.
Fidel Castro dalam artikelnya menulis sebuah paragraf yang sangat menarik,
"Saya tidak ingat ada kejadian lain dalam sejarah dimana pembunuhan saintis telah menjadi kebijakan resmi sekelompok penguasa yang bersenjatakan nuklir [maksud Castro: AS, Israel, Inggris, dkk, adalah negara-negara pemilik nuklir-pen]. Yang paling buruk lagi, dalam kasus Iran, strategi ini diterapkan terhadap sebuah negara Islam yang meskipun seandainya mereka mampu menguasai teknologi senjata nuklir, mereka tidak akan membuatnya karena akan berhadapan dengan budaya dan agama; warga Iran bahkan bersedia untuk mati jika negaranya sampai melakukan kriminalitas serupa musuh-musuh mereka [menggunakan senjata nuklir-pen]."

Kalimat lain yang menarik dari Castro, "Pada era Diaspora [masa ketika Yahudi terpencar-pencar], kaum kiri dunia bersatu dalam solidaritas terhadap bangsa Israel. Orang-orang mengutuk kamp-kamp konsentrasi yang ingin diabaikan oleh Eropa dan kaum borjuis dunia. Tapi kini, para pemimpin negara Israel justru mempraktekkan genosida dan menjadikan diri mereka sebagai kekuatan paling reaksioner di muka bumi."


Dari kalimat ini kita bisa melihat bahwa telah terjadi perubahan pandangan terhadap Israel. Tidak hanya kaum ‘kiri' [Castro adalah negarawan berhaluan kiri--pen], masyarakat dunia, dari berbagai ras dan agama, bahkan Yahudi sekalipun, kini sudah bisa melihat jelas kejahatan Israel. Aksi-aksi lintas agama-lintas negara seperti Viva Palestina, atau ekspedisi Mavi Marmara, membuktikan hal itu.


Dan sekali lagi, seandainya Eisntein masih hidup, apa yang akan dia lakukan? Sangat mungkin, dia akan berada di tengah para aktivis penentang Israel, dan bahkan akan berada di atas kapal Mavi Marmara! (IRIB/Dina Y. Sulaeman/AR)



irib

Pidato Menhan Pada Peserta Rapat Pimpinan TNI 2011




JAKARTA - Dengan ketebatasan yang dimilikinya, prajurit TNI selalu menunjukkan semangat pengabdian dan komitmen yang tinggi untuk menyelesaian tugasnya baik di wilayah perbatasan, daerah bencana maupun penugasan-penugasan di luar negeri. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahan (Mehan), Purnomo Yusgiantoro, saat mengawali pembekalan kepada para 141 peserta dari unsur pimpinan TNI pada acara Rapat Pimpinan TNI Tahun 2011 di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Rabu (19/1).

Sebagai refleksi kinerja pertahanan selama tahun 2010, Menhan menjelaskan bahwa beberapa pencapaian positif telah dicapai antara lain perbaikan kesejahteraan prajurit berupa pemberian tunjangan kinerja atau remunerasi, tunjangan khusus bagi prajuri TNI yang bertugas di wilayah perbatasan, maupun kenaikan berkala uang lauk pauk. Sedangkan dalam perumusan legislasi, beberapa ratifikasi kerjasama pertahanan dengan negara-negara sahabat juga telah diperbaharui termasuk telah menyelesaikan draft akademik dari rencana Rancangan Undang Undang ( RUU) Komponen Cadangan, RUU Keamanan Nasional serta RUU Revitalisasi Industri Pertahanan.

Pada kesempatan tersebut Menhan memberikan penekanan pada pemberdayaan industri pertahanan melalui penggunaan produksinya secara maksimal, sebagai upaya memperkuat alut sista TNI, ataupun melalui produksi bersama (joint production) dengan perusahaan asing serta meningkatkan upaya alih teknologi.

Adapun dalam bidang anggaran, pencapaian selama tahun 2010, realisasi penggunaannya sampai dengan 99,7%, tambahnya. Namun demikian untuk penataan barang milik negara melalui Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) perlu ditingkatkan dan pengambilan bisnis TNI perlu segera dituntaskan, mengingat hal tersebut menjadi salah satu faktor penilaian BPK terhadap TNI masih mendapatkan predikat Wajar Dengan Pengecualian, yang diharapkan ke depan memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian.

Ke depan tugas TNI akan semakin berat mengingat telah terjadi perubahan persepsi mengenahi wilayah perbatasan, dari semula dianggap sebagai halaman belakang selanjutnya menjadi halaman depan negara Kesatuan RI. Hal tersebut tentunya sesuai dengan tema yang diangkat dalam Rapim TNI tahun ini yakni, Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum Dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI.

Perihal pembangunan kekuatan minimum (Minimum Essential Force/MEF), Menhan mengingatkan tiga pesan utama kepada peserta Rapim TNI tentang apa yang terkandung dalam MEF, yang pertama, MEF merupakan wujud dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 berdasarkan mission oriented dan alokasi anggaran yang sudah ditentukan dalam rangka mewujudkan pertahanan dan keamanan. Pesan kedua yang disampikan, MEF dibangun bukan sebagai perlombaan kekuatan ataupun ekspansi ke negara lain melainkan bertujuan meningkatkan efek tangkal dan tetap dalam kerangka confidence building nation sedangkan pesan ketiga, MEF dibangun secara konsisten dan terperinci dan dibangun secara bertahap dan berkesinambungan.

Adapun Reformasi birokrasi dibangun dengan tujuan tidak berbeda dengan pencapaian MEF, yaitu dalam mewujudkan TNI yang solid, tangguh dan profesional serta dicitai rakyatnya, sehingga tugas pokok TNI dapat diselesaiakan dengan baik. Menhan mengharapkan reformasi birokrasi harus dilandasi oleh moralitas yang sesuai jati diri TNI. Terkait kebijakan pembangunan masyarakat pertahanan, Menhan melihat reformasi birokrasi diperlukan untuk memperbaiki kinerja demi tercapainya profesionalisme. Ditambahkannya, reformasi birokrasi harus ditunjang oleh zero growth yang berarti tercapainya perimbangan antara yang keluar dan masuk dengan menerapkan relokasi dan restrukturisasi pada teknologi. Hal tersebut merupakan kata kunci dari reformasi birokrasi TNI.

Sumber : DMC

Presiden Belum Penuhi Janji Tingkatkan Anggaran TNI


0diggsdigg

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama petinggi TNI meninjau stan Pindad dalam pameran alat utama sistem persenjataan setelah pembukaan Rapat Pimpinan TNI Tahun 2011 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (19/1). Rapat yang diikuti oleh 142 peserta itu merupakan media penyampaian kebijakan Panglima TNI kepada seluruh satuan jajaran TNI.
Jakarta, Kompas - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia menggelar Rapat Pimpinan TNI Tahun 2011, Rabu (19/1). Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono sempat menyinggung pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Hari Ulang Tahun TNI, 5 Oktober 2010, yang berjanji akan meningkatkan anggaran TNI. Namun, hingga kini pencapaiannya belum signifikan karena agenda prioritas lain.

”Tahun 2011, kinerja juga harus ditingkatkan sebagai konsekuensi tunjangan kinerja,” katanya dalam arahan pembukaan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2011 dengan tema ”Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI guna Mendukung Tugas Pokok TNI”.

Agus Suhartono mengatakan, berdasarkan evaluasi kinerja TNI 2010, berbagai apresiasi diberikan kepada TNI atas keberhasilan melaksanakan operasi perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa serta operasi penanggulangan bencana di Wasior, Mentawai, dan Jawa Tengah.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, selama 2010 pihaknya berhasil mengegolkan pengadaan remunerasi, tunjangan khusus perbatasan, dan kenaikan uang lauk-pauk. Untuk tahun 2011 ada dua pekerjaan rumah, yaitu penataan barang milik negara dan penataan bisnis TNI yang harus segera dituntaskan.

Dalam diskusi, beberapa pertanyaan dan pernyataan disampaikan beberapa dari 145 peserta rapat. Masalah inkonsistensi dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan, misalnya, sempat dikemukakan. Setiap rapat, peserta dari kementerian yang tergabung di dalam badan yang dipimpin Mendagri ini selalu berubah sehingga dirasakan jalan di tempat. ”Badan itu baik gagasannya karena dulu, kan, pendekatannya hanya pertahanan, tetapi sekarang juga ada ekonomi,” jawab Purnomo.

Tentang kekuatan pokok minimum TNI yang belum bisa dipenuhi lewat anggaran, padahal telah menjadi rencana strategis 2010-2014, Purnomo menyatakan, ini membuat perencanaan 2010-2011 jadi agak menyimpang. Padahal, kekuatan pokok ini diperlukan untuk efek tangkal dan membangun kepercayaan diri. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar di dalam Rapim dilakukan verifikasi tentang rancang bangun kekuatan pokok minimum tersebut.

Namun, meskipun anggaran minim, TNI tetap menggelar latihan. Sebanyak 1.253 personel TNI Angkatan Darat dari sejumlah satuan berlatih bertempur melawan ”pemberontak”. Rangkaian latihan taktis pertempuran tersebut berakhir di lereng Gunung Ungaran, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu.

Personel inti yang diterjunkan berasal dari 700 personel Batalyon Infanteri 406 Purbalingga dengan diperkuat satuan lainnya, seperti Penerbangan AD, Tim Penanggulangan Teror Batalyon Infanteri 400 Raider, dan Peleton Zeni Tempur IV Tanpakawandya.

Sumber: KOMPAS

KASAU Thailand Akan Uji Gripen Saat Tiba di Thailand


Gripen milik AU Thailand. (Foto: Saab)

19 Januari 2011 -- (Berita Hankam): KASAU Thailand Itthaporn Subbawong berencana melakukan uji terbang enam jet tempur Gripen setelah tiba di Thailand bulan depan.

KASAU Itthapon mengatakan Selasa (18/1), ia akan menguji jet tempur buatan Swedia Gripen, setelah diserahkan 23 Februari, dikutip harian Bangkok Post, Rabu (19/1). Pesawat akan ditempatkan di pangkalan udara Wing 7 di Provinsi Surat Thani.

“Sebagai pilot pesawat tempur, saya ingin melakukan uji terbang pada pesawat tempur setelah penyerahan pesawat disetujui,” ucap KASAU.

KASAU Itthaporn telah menguji Gripen di Swedia saat ia menjabat wakil KASAU. AU Thailand kemudian memutuskan membeli 12 jet tempur Gripen, senilai hampir 40 milyar bath.

Batch pertama Gripen diharapkan tiba di Thailand bulan depan. AU Thailand pengguna jet tempur Gripen pertama di kawasan Asia.

AD Thailand akan menerima 10 kendaraan tempur pengangkut pasukan buatan Ukrania, mengutip sumber AD Thailand. Ranpur direncanakan tiba di landasan terbang U-tapao di Provinsi Rayong pada 24 Januari.

Ranpur akan ditempatkan di Divisi Infantri Ke-2 (King’s Guard) di Provinsi Prachin Buri.

Sumber: Bangkok Post

BERITA POLULER