Pages

Monday, January 17, 2011

Iran Tembak Jatuh Dua Pesawat Mata-mata AS

Iran Tembak Jatuh Dua Pesawat Mata-mata AS
(istimewa)
Teheran (ANTARA News) - Pejabat Komandan Markas Besar Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Gholamali Rashid, Ahad membenarkan bahwa dua pesawat tak berawak negara luar telah dirontokkan oleh Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Mayjen Rashid mencatat bahwa pesawat mata-mata itu ditembak jatuh di Teluk Persia oleh sistem pertahanan udara IRGC.

Ditanya apakah Rusia telah meminta untuk membeli sisa-sisa pesawat Amerika yang jatuh itu, dia mengatakan bahwa `tentu saja itu adalah benar bahwa Rusia tertinggal dalam produksi pesawat itu dari AS dan bahkan rezim Zionis pun mereka mungkin ingin berupaya untuk mendapatkan akses kepada teknologi pesawat tanpa awak terbaru.`

Namun dia membantah mengetahui penawaran oleh Rusia untuk pembelian pesawat tersebut.

Seorang komandan Angkatan Udara IRGC sebelumnya dilaporkan menghantam dua pesawat itu di perairan Teluk Persia.(*)

Antara

Sunday, January 16, 2011

F-16s arrival brings ‘battle rhythm’ to strike fighter wing

F-16s arrival brings ‘battle rhythm’ to strike fighter wing

After 17 months of silence, the 33rd Fighter Wing flightline here finally roared back to life Jan. 13.
The 33rd FW received four F-16 Fighting Falcons from the 56th FW at Luke AFB, Ariz. The jets will help establish a "battle rhythm," as the wing stands up the first joint training center for the fifth generation F-35 Joint Strike Fighter.
"Everybody who operates on this base will benefit from an airplane taxiing out of here," said Col. James Ravella, the 33rd Operations Group commander, "and outside the base, from Tyndall AFB to Pensacola Naval Air Station and other divert bases will get used to us coming over there."
Officials elected to bring the F-16 to the wing because of its similarity to its descendant, the F-35. Its flying characteristics are similar to the F-35 so the training and mindset pilots are going to have in a single-engine fighter transitions from the F-16 into the F-35.
The initial cadre of F-35 instructor pilots will fly the F-16s for about one year to validate processes and warm up the ramp, which has not been used to fly an aircraft since the wing transitioned to Air Education and Training Command in October 2009. Officials from AETC, Eglin and Luke worked to bring the F-16s to Eglin for more than a year.
"You are driving down risk by the type of aircraft, the type of flying we are going to be doing and just establishing a battle rhythm at the 33rd FW with the integration of Team Eglin," said Navy Capt. Michael Saunders, the 33rd OG deputy commander.
Eglin members play multiple roles in the success of the 33rd FW training mission, and the addition of these four aircraft will rekindle those partnerships, Colonel Ravella said.
"It exercises the whole 33rd FW as well as our coordination with the 96th Air Base Wing for its support and the 46th Test Wing where we coordinate air space and scheduling," he said. "We can't fly without linking into the 46th Test Wing or the 96th Air Base Wing. Those are the same relationships we are going to exercise when we fly the F-35."
The benefits of the F-16s already have been evident, even prior to their arrival. Wing personnel began testing hardware like hotlines that had not been in service in the 17 months since the last F-15 Eagle left the base.
Wing officials are producing the template for F-35 pilot and maintainer training, a model which will be applied across the spectrum of fighter operations for the foreseeable future. Those processes will be fielded on those four initial aircraft.
"This program is too important to the future of our nation to leave to conceptual planning. We need to test our processes with real iron, actual aircraft," Captain Saunders said. "It is one of those things that is going to help us root out the processes and identify seams or rough spots before we start up F-35 training here. This is a critical piece of that."
In addition to the aircraft, about 50 maintainers from Luke will stay to work on the aircraft during the year, said Capt. Timothy Plante, 62nd Fighter Squadron Aircraft Maintenance Unit officer in charge.
An advanced team of 10 already has received seven 40-foot trucks full of equipment.
"We got all our parts and equipment to fly these airplanes," the captain said. "It is just one step closer to the stand up of the F-35."
The board-selected pilots from three services have flown a diverse group of aircraft from F-15s to Harriers. The group, including Sailors and Marines, will fly with a common base thanks to the F-16.
"It is a joint effort," Colonel Ravella said. "Eventually, the Marine pilots that will transition to the F-35 will also fly the F-16. The Air Force provided hardware for the joint solution for the wing."
The 33rd FW re-designated under AETC on Oct. 1, 2009. The joint wing is responsible for F-35 A/B/C pilot and maintainer training for the Marine Corps, the Navy and the Air Force. In the future, for 59 aircraft there will be three flying squadrons, one for each service/aircraft variant, established.
"It is a part of a continuing process," Colonel Ravella said. "Bringing an airplane in here is huge step; it is a visual step that the 33rd FW is restarting flying operations."

DEFENCE TALK

Presiden Cina: Dolar AS, Produk Masa Lalu

Presiden Cina Hu Jintao menolak seruan Amerika Serikat untuk meningkatkan nilai tukar yuan dan menyerukan pembicaraan lebih lanjut antara kedua belah pihak. "Pertama, kita harus meningkatkan dialog dan kontak serta membangun strategi saling percaya," kata Hu dalam wawancara tertulis dengan koran Washington Post, kemarin (Ahad,16/1).
"Kedua, kita harus meninggalkan mentalitas Perang Dingin, melihat perkembangan masing-masing secara obyektif dan bijaksana, dan menghormati pilihan masing-masing dalam jalur pembangunannya," tambahnya.
Washington berulang kali mendesak Beijing untuk menaikkan nilar tukar yuan terhadap dolar dan mengalihkan fokus ekonomi dari luar ke dalam. Kemudian meningkatkan permintaan domestik dan menjauhkan diri dari pertumbuhan ekonomi yang berbasis ekspor.
Pekan lalu, Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mengatakan, Cina bisa lebih baik dalam mengendalikan inflasi, jika membiarkan nilai tukar yuan naik.
Hu menyatakan bahwa Cina menggunakan berbagai strategi dalam pertempuran, termasuk inflasi dan kenaikan suku bunga, dan inflasi tidak bisa menjadi faktor utama dalam menentukan kebijakan nilai tukar mata uang.
Presiden Cina menyebut sistem mata uang dolar AS yang mendominasi pasar internasional sebagai suatu "produk masa lalu." Ditambahkannya, hal itu akan menjadi proses yang cukup panjang untuk membuat mata uang Cina sebagai salah satu alat transaksi internasional.
Strategi mata uang dipercaya bahwa Cina secara bertahap akan menyerahkan kontrol atas perusahaan dan perdagangan dalam rangka internasionalisasi yuan dan strategi ini sangat penting untuk mengurangi kontrol modal dan reformasi mata uang asing.

Pernyataan ini dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum kunjungan resmi Presiden Cina ke Washington, di mana isu-isu militer dan ekonomi akan dibahas oleh kedua negara. (IRIB/RM/AR)



IRIB

Pameran Teknik Pertahanan di Kobangdikal


SURABAYA - KSAL, Laksamana TNI Soeparno (tengah), mencermati kendaraan tempur tanpa awak dengan remote control, karya siswa Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Laut (STTAL), saat Pameran Teknik Pertahanan di Komando Pengembangan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) Surabaya, Jumat (14/1). Pameran tersebut, merupakan unjuk karya para siswa STTAL yang diwisuda pada Wisuda Sarjana S1 Angkatan XXIX dan D3 Angkatan III. FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/mes/11

Wamenhan Tinjau Proyek Pembangunan PMPP




BOGOR - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (12/1), meninjau perkembangan pembangunan Pusat Markas Pasukan Perdamaian (PMPP) di Desa Sukahati Citeureup Bogor. Kedatangannya kali ini didampingi oleh Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Prof.Ir. Budi Susilo Supandji DEA. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 260 hektar tersebut, rencananya akan dijadikan sebagai lokasi pusat pelatihan prajurit TNI yang akan bertugas sebagai Pasukan Pemelihara Perdamaian Bangsa-Bangsa.

Selain sebagai pusat pelatihan pasukan perdamaian, nantinya lahan yang ada akan digunakan juga sebagai pusat bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam, pusat penanggulangan teror serta sebagai tempat pasukan yang disiapkan (stand by forces) untuk diterjunkan dalam penugasan.

Dalam peninjauan kali ini Wamenhan menerima paparan mengenai kemajuan pembangunan, tantangan dan hambatan yang dialami dalam pembangunan serta masukan-masukan bagi pimpinan Kemhan. Hambatan yang disampaikan antara lain bahan material pembangunan sering terlambat datang karena beratnya medan serta hambatan cuaca yang tak menentu. Sementara itu Wamenhan memberikan beberapa catatan dan masukan pada pimpinan proyek.

Sumber : DMC

Panglima Armada Pasifik AS Kunjungi Indonesia


JAKARTA - Panglima Armada Pasifik Amerika Serikat Laksamana Patrick M. Walsh Senin (17/1) pagi tiba di Jakarta, untuk kunjungan dua harinya di Indonesia.

Setibanya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Patrick langsung mengadakan pertemuan tertutup dengan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Pertemuan dilaksanakan di ruang VVIP Base Operations Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, kata juru bicara TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul.

Selain mengadakan kunjungan kehormatan kepada Panglima TNI, Patrick dijadwalkan melakukan kegiatan serupa kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno.

Iskandar mengatakan, fokus pembicaraan seputar evaluasi kerja sama kedua negara terutama di bidang militer dan pertahanan yang telah berjalan baik.

Dibicarakan pula upaya peningkatan yang dapat dilakukan kedua pihak di masa depan, seiring dengan perkembangan lingkungan strategis kawasan, lanjut Iskandar.

Komando Armada Pasifik AS telah melakukan berbagai kegiatan kerja sama dengan sejumlah negara kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, didasari saling pengertian dan saling percaya.

Sumber : ANTARA

TNI Perkenalkan KRI Banjarmasin Buatan PT PAL


17 Januari 2011

KRI Banjarmasin merupakan kapal ketiga jenis Landing Platform Deck (LPD) yang memperkuat armada TNI AL. Pengerjaan kapal ini dilakukan di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan biaya Rp Rp 365.6 milyar (photo : PAL)


Jakarta (ANTARA News) - TNI memperkenalkan salah satu kapal kapal perang barunya jenis LPD KRI Banjarmasin-592, buatan PT PAL di Jakarta, Minggu.

Juru Bicara TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, saat bersilaturahim dengan komunitas media di kapal tersebut, mengatakan, kandungan lokal pada kapal itu mencapai 40-60 persen. Sementara itu, mesin KRI Banjarmasin-592 didapat dari Amerika Serikat.

"Pengerjaannya dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding, Korea," katanya.

Iskandar menuturkan, kapal yang diserahkan ke jajaran Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada 22 Desember 2010 itu merupakan wujud keberhasilan TNI AL melaksanakan transfer teknologi kepada industri strategis nasional.

KRI Banjarmasin dapat membawa 5 (lima) helikopter : 2 di dalam hangar dan 3 di dek belakang (image : shipbucket)
Kelebihan kapal itu dibandingkan dengan kapal sejenis lainnya adalah daya tampungnya.

"Jika kapal sejenis yang telah ada sebelumnya hanya dapat menampung tiga helikopter, KRI Banjarmasin-592 ini mampu menampung lima helikopter," ujarnya.

Iskandar mengatakan, KRI Banjarmasin juga dirancang mengangkut 22 tank, 560 pasukan, dan 126 awak.

"Kapal ini bisa juga mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam," tuturnya.

Iskandar menambahkan, meski KRI Banjarmasin merupakan kapal angkut personel dan logistik namun kapal tersebut juga dipersenjatai untuk menjalankan fungsi patroli di setiap wilayah yang dilintasinya.

"Perwira di kapal ini memang dipersiapkan untuk melakukan fungsi patroli," kata Iskandar.

KRI Banjarmasin merupakan salah satu dari dua kapal LPD yang dikerjakan PT PAL.

Kapal sejenis yakni KRI Banda Aceh-593, masih dalam pengerjaan.

Dalam silahturahim itu, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul didampingi Kadispenal Laksma TNI Tri Prasodjo, Kadispenad Brigjen TNI Wiryantoro dan Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro.(*)


(Antara)

BERITA POLULER