Jumat, 7 Januari 2011 | 15:15 WIB
Asian defence
Foto jet tempur siluman China, J-20, yang diduga sengaja dibocorkan ke publik. "Kami tengah mencermati situasi itu secara saksama dan terus mengumpulkan informasi yang relevan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Yu Sy-tue. Ia menanggapi laporan baru-baru ini bahwa China telah merampungkan sebuah prototipe jet tempur siluman, J-20.
Washington sejauh ini meremehkan pentingnya pesawat tempur baru itu. Seorang pejabat tinggi Angkatan Laut AS memperkirakan, butuh waktu bertahun-tahun sebelum jet tempur itu benar-benar bisa diopersikan.
Namun, ancaman mungkin memang terasa lebih tajam di Taiwan, yang telah lebih dari 60 tahun hidup di bawah ancaman invasi China, saat suatu laporan militer tahun lalu mengakui bahwa Beijing memiliki jet tempur yang lebih baik ketimbang yang dimiliki negara pulau itu. "Taiwan perlu memperkuat pertahanan udaranya terkait dengan perkembangan yang tidak seimbang antarkedua belah pihak. Kami perlu pesawat tempur canggih dan kami akan menegaskan niat kami untuk membeli jet dari Amerika Serikat," katanya.
Taipei mengajukan kepada pemerintah AS untuk membeli 66 unit jet tempur F-16 C/D pada awal tahun 2007. Namun, para pengamat mengatakan, Washington menarik ulur kesepakatan itu karena takut akan kemarahan Beijing. China menentang setiap penjualan senjata ke Taiwan, yang dianggap sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu proses reunifikasi. Hal tersebut dilakukan dengan kekerasan jika perlu meskipun kedua belah pihak berpisah sejak tahun 1949 setelah perang saudara dan diperintah secara terpisah sejak itu.
Taiwan berpendapat masih perlu mempertahankan diri meskipun dalam beberapa tahun belakangan meningkatkan hubungan dengan China daratan.
KOMPAS