Pages

Wednesday, January 5, 2011

Lockheed Martin Successfully Tests First GMLRS+ Rocket

Lockheed Martin Successfully Tests First GMLRS+ Rocket



Lockheed Martin successfully launched a Guided Multiple Launch Rocket System Plus (GMLRS+) rocket recently in a test at White Sands Missile Range, NM.
The GMLRS+ rocket, which is equipped with a Semi-Active Laser (SAL) seeker, was fired from the High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) launcher. The rocket flew approximately 40 kilometers downrange, acquired the laser designated target and diverted over 150 meters to the target.
The GMLRS+ rocket is a Lockheed Martin internal research and development program to incrementally improve the combat-proven GMLRS Unitary program. GMLRS+ is anticipated to address operational needs including increased range, scalable effects and fleeting targets.
“We have a very high degree of confidence in the GMLRS program, based upon the tremendous track record of this combat-proven system,” said Scott Arnold, vice president of Precision Fires at Lockheed Martin Missiles and Fire Control. “As this GMLRS+ flight test demonstrated, we are adding new capabilities to the combat-proven GMLRS, giving the warfighter another highly reliable and accurate precision engagement weapon.”
Primary objectives for this GMLRS+ flight test were to demonstrate target acquisition and the ability to divert the missile to a laser-designated target; obtain technical data to support verification of the performance of the GMLRS+ rocket; and to validate seeker, rocket and launcher system software. Preliminary data indicate all test objectives were achieved. Additional launches of the improved GMLRS+ rocket are scheduled for 2011.
The current GMLRS Unitary rocket is successfully meeting the needs of the U.S. Army, U.S. Marine Corps and British Army artillery units in theater. To date, more than 1,900 GMLRS rounds have been fired in support of troops in ongoing military operations.
GMLRS is the world’s premier long-range precision artillery rocket designed specifically for destroying high-priority targets at ranges up to 70 kilometers. Successfully employed in both urban and non-urban environments, it is able to operate in all climate and light conditions while remaining beyond the range of most conventional weapons. Each GMLRS missile is packaged in a MLRS launch pod and is fired from the MLRS Family of Launchers.
Headquartered in Bethesda, Md., Lockheed Martin is a global security company that employs about 133,000 people worldwide and is principally engaged in the research, design, development, manufacture, integration and sustainment of advanced technology systems, products and services. The Corporation’s 2009 sales from continuing operations were $44.0 billion.

DEFENCE TALK

Dovutoglu: Turki Tidak Akan Diam Soal Iran !

 Ahmad Dovutoglu, Menteri Luar Negeri Turki mengatakan, "Turki tidak akan berpangku tangan soal transformasi regional, khususnya masalah program nuklir Iran."
Sebagaimana diberitakan IRNA Rabu (2912/) Dovutoglu menyampaikan pernyataan ini dalam sebuah wawancara eksklusif program politik ‘Studi Komprehensif" televisi Turki kanal 1.
Saat ditanya oleh presenter soal perhatian Turki pada program nuklir sipil Iran, Dovutoglu menjawab, "Tidak boleh ada yang berharap bahwa Turki akan diam soal masalah ini!"
"Transformasi beberapa tahun lalu di kawasan menunjukkan bahwa Turki berada dalam kisaran krisis regional, dan selama ini telah mengeluarkan biaya besar. Oleh karenanya, Ankara berhak untuk mengeluarkan pendapat terkait masalah Iran," tegas Menlu Dovutoglu.
Menteri Luar Negeri Turki ini menyebutkan harus ada upaya bilateral atau multilateral Turki terkait program nuklir Iran dan menjadikannya sebagai masalah biasa. Ditambahkannya, "Kenyataan ini harus diterima oleh semua pihak bahwa Turki mengikuti masalah ini dan melihatnya bagian dari kebijakan politik Ankara. Dan tampaknya bola telah kembali ke Turki."
"Turki tidak akan mengeluarkan biaya lagi terkait transformasi regional dan untuk tidak akan hanya menjadi penonton," ujar Dovutoglu.
Soal hubungan Turki dan rezim Zionis Israel, Menlu Dovutoglu mengatakan, "Israel harus meninggalkan kesalahan-kesalahan lalunya."
Dovutoglu menyatakan bahwa Turki secara transparan telah menyampaikan tuntutannya guna memperbaiki hubungan dengan rezim Zionis Israel. Ditambahkannya, "Turki tetap berusaha untuk menjamin perdamaian dan stabilitas kawasan. Bila Israel berusaha mendekati cara pandang Turki ini, maka sudah barang tentu Tel Aviv-lah yang diuntungkan."(IRIB/SL/PH)
IRIB

Uni Eropa, Cina Telah Terima Undangan Tur Nuklir Iran

Uni Eropa dan Cina mengkonfirmasikan telah menerima undangan Republik Islam Iran untuk melakukan tur ke fasilitas nuklir negara itu. Pada hari Selasa (4/1), Iran mengundang para duta besar kelompok geografis dan politik di Wina untuk mengunjungi fasilitas pengayaan uranium Natanz dan reaktor air berat di kota Arak.
"Kami dapat mengkonfirmasi penerimaan surat itu dengan duta besar kami untuk Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)," ujar seorang jurubicara Komisi Eropa seperti dikutip situs Monsters and Critics. "Kami akan merespon pada waktunya setelah berkonsultasi dengan mitra internasional kami," tambahnya.
Sementara itu, Jurubicara Departemen Luar Negeri Cina, Hong Lei mengatakan, Cina telah menerima undangan dari Iran dan Beijing akan berkomunikasi dengan Tehran terkait masalah itu. (IRIB/RM)

IRIB

Ini Dia Kebijakan Baru Nuklir Iran

Wakil Tetap Iran di Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Ali Asghar Soltanieh menyatakan bahwa beberapa duta besar lembaga yang berbasis di Wina akan segera melakukan tur ke situs nuklir Iran. "Para duta besar kelompok geografis dan politik di Wina akan mengunjungi fasilitas pengayaan uranium Natanz dan reaktor air berat di kota Arak," kata Soltanieh seperti dikutip IRNA, Selasa (4/1).
"Program kunjungan itu sejalan dengan kebijakan transparan nuklir Republik Islam Iran," tambahnya. Ia mengatakan bahwa para duta besar yang bermarkas di Wina juga pernah melakukan kunjungan serupa ke Fasilitas Konversi Uranium Isfahan (UCF) pada tahun 2006.
Selama kunjungan yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 15-16 Januari mendatang, kelompok tersebut akan melakukan pertemuan dengan para pejabat Iran.
Sebelumnya pada hari Selasa, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast membenarkan undangan Tehran terhadap wakil dari berbagai negara ke situs-situs nuklir Iran.
"Undangan terhadap beberapa anggota kelompok 5+1, Uni Eropa, Kelompok 77 dan Gerakan Non Blok adalah inisiatif baru Iran dengan tujuan transparansi kegiatan damai nuklir Iran," ujar Mehmanparast dalam konferensi pers mingguan di Tehran.
Program itu diluncurkan menjelang perundingan Iran dengan kelompok 5+1 di Istanbul, Turki. (IRIB/RM)
IRIB

Iran Produksi Sistem Anti Rudal Cruise

Angkatan Laut Republik Islam Iran kini dilengkapi dengan sistem pertahanan pantai baru anti rudal Cruise. Proses penyerahan sistem pertahanan ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi dan Panglima Angkatan Laut, Admiral Habibollah Sayyari. "Perencanaan dan produksi berbagai jenis sistem pertahanan pantai baik rudal jarak jauh maupun menengah Cruise menjadi program kerja industri angkatan laut dan kini kita saksikan kemajuan pesat di bidang ini," ungkap Vahidi saat acara penyerahan sistem pertahanan pantai anti rudal Cruise seperti dilaporkan IRNA Senin (3/1).
Menteri Pertahanan Iran menjelaskan, situs pertahanan ini terdiri dari tiga kelas, situs otomatis dan sejumlah situs yang meliputi sistem pelacak sasaran, pelontar rudal serta sistem radar pemandu roket. "Seluruh tahap pembuatan sistem ini ditangani sendiri oleh teknisi dalam negeri dari industri pertahanan angkatan laut Iran," tambah Vahidi.
Ia mengatakan, dengan penempatan sistem ini di pantai Iran maka militer negara ini mampu melacak dan menghancurkan sejumlah sasaran dari satu pusat komando. Dalam kesempatan tersebut, Vahidi menyampaikan penghargaannya atas usaha keras teknisi industri pertahanan laut militer Iran. Dijelaskannya, tak diragukan lagi pemanfaatan sistem ini selain menambah kemampuan pertahanan angkatan laut juga dapat meningkatkan jaminan keamanan serta stabilitas regional.
Vahidi dalam sambutannya juga mengutip pernyataan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei yang mengatakan, "kita harus berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan pertahanan laut dan pantai kita." Dijelaskannya, dewasa ini kita telah mampu merealisasikan harapan Rahbar dengan menyelesaikan proyek pertahanan pantai canggih dengan kemampuan tinggi.
Menurut Vahidi kini kita dapat merasa lega karena dengan penyerahan sistem ini angkatan laut Iran dapat melaksanakan misinya berbahaya dalam mempertahankan perbatasan laut. (IRIB/IRNA/MF)

IRIB

Gadget Pendeteksi Sniper Besutan Inggris


0diggsdigg




Page 48 graphic
VIVAnews - Inggris saat ini tengah menguji sebuah senjata revolusioner yang dapat melacak lokasi penembak jitu pasukan musuh dengan cepat dan akurat dari jarak 1.000 yards atau sekitar 900 m.
Seperti dikutip dari DailyMail, perangkat kecil ini sudah dikembangkan oleh ilmuwan yang bekerja pada lab rahasia Defence Science and Technology Laboratory di Wiltshire, Inggris.
Perangkat bernama Boomerang Warrior-X itu mampu mendeteksi lokasi penembak jitu dengan cepat, sehingga pasukan Inggris akan bisa menyerang balik penembak jitu tadi.
Detektor ini menggunakan teknologi pemrosesan akustik yang canggih untuk mengevaluasi posisi musuh dengan menentukan koordinat target pada sebuah sebuah layar kecil sebagai indikatornya.
Warrior-X yang dilengkapi dengan prosesor yang memiliki detektor paling canggih di pasaran. Detektor itu telah juga dimodifikasi oleh ilmuwan militer AS untuk digunakan di Irak.
Saat musuh menembak, maka sistem akustik akan mengetahui arah tembakan musuh, dan display alat itu akan menunjukkan indikator panah yang memperlihatkan lokasi musuh.
Teknologi ini juga menggunakan sebuah software yang mampu menyediakan update secara berkala atas lokasi musuh, bahkan saat musuh sudah bergerak karena merasa tersudut.
Tak hanya itu, Warrior-X juga bisa terhubung dengan sistem senjata Joint Tactical Air Controllers untuk memberikan lokasi musuh yang tepat kepada pilot pesawat tempur yang hendak melakukan serangan udara.
Senjata yang secara resmi dikenal dengan nama Compact Soldier Worn Shooter-Detector System itu, tiap unitnya dijual seharga 10 ribu poundsterling atau sekitar Rp 140 juta.
Pasukan Inggris telah memesan 1.000 unit Warrior-X untuk digunakan di Provinsi Helmand Afganistan. Bila alat in terbukti membantu, Inggris akan melengkapi lebih banyak lagi pasukannya dengan gadget ini.
"Alat ini sedikit banyak bisa membantu pasukan untuk lebih menjaga keselamatan mereka. Model awal yang lebih besar dari alat ini telah digunakan oleh pasukan AS di Irak, juga di Afganistan. Namun, ini pertama bagi Inggris dan bisa dipandang sebagai alat yang revolusioner," ujar sumber senior militer Inggris.
Sumber: VIVANEWS

Helm Tempur Canggih Sekali Tatap, Musuh Langsung Musnah


0diggsdigg


Helm pilot pesawat tempur rancangan Inggris bisa mengunci musuh dengan tatapan pilot.

LONDON, KOMPAS.com — Satu lagi inovasi teknologi militer dikembangkan Inggris. Kali ini negeri itu mengembangkan helm pilot militer baru bernama Striker yang memungkinkan pilot pesawat tempur mengarahkan serangan kepada musuh hanya dengan melihatnya. Sekali tatap, musuh langsung musnah.

Helm tersebut dikembangkan BAE System dan telah diuji coba dalam penerbangan pesawat RAF Typhoon. Juru bicara BAE mengatakan, "Helm ini dilengkapi optik detektor canggih yang terintegrasi untuk mendukung keakuratan pada ketinggian rendah, sedang, dan tinggi."

"Biasanya kami harus menguntit di belakang pesawat lawan untuk menguncinya dan menyerang (disebut dogfight dalam istilah militer). Dengan helm ini kami tinggal mengarahkan senjata dengan kepala," kata Mark Bowman, pemimpin pilot, kepada harian The Sun.

Untuk melakukan serangan dengan alat ini, langkah pertama yang harus dilakukan pilot adalah membaca radar untuk mengetahui posisi musuh. Selanjutnya, ketika musuh sudah ada dalam jangkauan pandang, pilot tinggal menatapnya dan memberi perintah serangan.

Ketika pilot menatap, optik yang ada pada helm akan bekerja mendeteksi. Selanjutnya, hasil bacaan dikirim ke sensor di bagian kokpit. Mekanisme selanjutnya adalah pengantaran perintah ke bagian persenjataan. Ketika perintah sudah dibuat, musuh pun akan segera musnah.

Juru bicara BAE mengatakan, "Sementara sistem dikembangkan oleh Eurofighter Typhoon, desain modularnya bisa dipakai di semua platform." Helm tersebut rencananya dijual dengan harga 250.000 poundsterling.

Sumber: KOMPAS

BERITA POLULER