13 September 2010, Makassar -- Dua unit pesawat tempur Sukhoi jenis SU- 27 SKM asal Rusia yang sempat tertunda kedatangannya sebanyak dua kali,akhirnya tiba di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (10/9) pagi lalu.
Namun sayang, kedatangan pesawat tempur yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1431 H, berlangsung tertutup bagi wartawan. Sejumlah jurnalis elektronik maupun cetak yang hendak mengabadikan momen tersebut, dilarang masuk ke Lanud Sultan Hasanuddin. Belum diketahui pasti alasan pelarangan peliputan tersebut. Belasan petugas Polisi Militer Angkatan Udara (POMAU) yang sengaja memasang ‘pagar betis’ bagi wartawan,enggan menyebutkan alasan tersebut.”Kami hanya menjalankan tugas. Mohon hargai tugas kami,” ujar salah seorang petugas TNI AU. Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Sus Mulyadi yang dikonfirmasi, mengaku tidak tahu menahu mengenai pelarangan peliputan kedatangan pesawat tempur Sukhoi tersebut.
”Saya lagi berlebaran ini bos.Saya tidak tahu kalau wartawan dilarang masuk,” ujarnya kepada Harian Seputar Indonesia (SINDO). Padahal sehari sebelumnya, Mulyadi mengirimkan undangan berupa pesan singkat kepada sejumlah media untuk melakukan peliputan kedatangan pesawat Sukhoi tersebut. Kedua pesawat Sukhoi tersebut diangkut menggunakan pesawat Antonov AN-124-100 dengan didampingi 40 orang personel asal Rusia untuk perakitan pesawat. Dalam rilis yang dikeluarkan Pentak Lanud Sultan Hasanuddin, Mulyadi mengungkapkan,tahun 2010 ini ada tiga unit pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia akan dikirim ke Lanud Sultan Hasanuddin. Namun, satu unit lainnya akan menyusul dalam waktu dekat ini.
Ketiga pesawat tempur tersebut dipersiapkan untuk memperkuat Skuadron Udara 11 yang berada di bawah Lanud Sultan Hasanuddin. Lanud Sultan Hasanuddin sendiri merupakan home base pesawat tempur Sukhoi jenis SU-27 SKM dan SU-30 MK2 buatan Komsomolsk Amure Arcraft Production Association (KNAPO). Menurut dia, dengan tambahan pesawat tersebut, ada enam pesawat Sukhoi pesanan TNI AU sudah lengkap. Sebelumnya Sukhoi jenis SU-30 MK2 tiba secara bertahap pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Sebelumnya pada awal September 2010,Kepala Staf TNIAngkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengatakan tiga pesawat tempur jenis Sukhoi akan memperkuat Skuadron 11 Lapangan Udara Sultan Hasanuddin.
Pesawat tersebut datang dalam dua tahap dalam bulan September 2010. Ketiga pesawat itu melengkapi enam pesawat Sukhoi yang telah dimiliki TNI Angkatan Udara.. “Pesawat ini rencananya akan tampil pada HUT TNI 5 Oktober mendatang,”ujarnya. Imam mengakui tiga pesawat Sukhoi yang memperkuat Skuadron 11 Lapangan Udara Sultan Hasanuddin belum dilengkapi dengan persenjataan. Karena Paket pembelian pesawat, menurut Imam berbeda dengan paket pembelian persenjataan. Namun ungkapnya,TNI AU sudah dapat mengembangkan teknologi roket dan bom untuk mempersenjatai pesawat-pesawat tersebut.
Namun untuk senjata jenis rudal masih membutuhkan waktu penelitian yang cukup panjang. “Kita masih terkendala dalam teknologinya,”tandasnya.
SINDO
Namun sayang, kedatangan pesawat tempur yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1431 H, berlangsung tertutup bagi wartawan. Sejumlah jurnalis elektronik maupun cetak yang hendak mengabadikan momen tersebut, dilarang masuk ke Lanud Sultan Hasanuddin. Belum diketahui pasti alasan pelarangan peliputan tersebut. Belasan petugas Polisi Militer Angkatan Udara (POMAU) yang sengaja memasang ‘pagar betis’ bagi wartawan,enggan menyebutkan alasan tersebut.”Kami hanya menjalankan tugas. Mohon hargai tugas kami,” ujar salah seorang petugas TNI AU. Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Sus Mulyadi yang dikonfirmasi, mengaku tidak tahu menahu mengenai pelarangan peliputan kedatangan pesawat tempur Sukhoi tersebut.
”Saya lagi berlebaran ini bos.Saya tidak tahu kalau wartawan dilarang masuk,” ujarnya kepada Harian Seputar Indonesia (SINDO). Padahal sehari sebelumnya, Mulyadi mengirimkan undangan berupa pesan singkat kepada sejumlah media untuk melakukan peliputan kedatangan pesawat Sukhoi tersebut. Kedua pesawat Sukhoi tersebut diangkut menggunakan pesawat Antonov AN-124-100 dengan didampingi 40 orang personel asal Rusia untuk perakitan pesawat. Dalam rilis yang dikeluarkan Pentak Lanud Sultan Hasanuddin, Mulyadi mengungkapkan,tahun 2010 ini ada tiga unit pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia akan dikirim ke Lanud Sultan Hasanuddin. Namun, satu unit lainnya akan menyusul dalam waktu dekat ini.
Ketiga pesawat tempur tersebut dipersiapkan untuk memperkuat Skuadron Udara 11 yang berada di bawah Lanud Sultan Hasanuddin. Lanud Sultan Hasanuddin sendiri merupakan home base pesawat tempur Sukhoi jenis SU-27 SKM dan SU-30 MK2 buatan Komsomolsk Amure Arcraft Production Association (KNAPO). Menurut dia, dengan tambahan pesawat tersebut, ada enam pesawat Sukhoi pesanan TNI AU sudah lengkap. Sebelumnya Sukhoi jenis SU-30 MK2 tiba secara bertahap pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Sebelumnya pada awal September 2010,Kepala Staf TNIAngkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengatakan tiga pesawat tempur jenis Sukhoi akan memperkuat Skuadron 11 Lapangan Udara Sultan Hasanuddin.
Pesawat tersebut datang dalam dua tahap dalam bulan September 2010. Ketiga pesawat itu melengkapi enam pesawat Sukhoi yang telah dimiliki TNI Angkatan Udara.. “Pesawat ini rencananya akan tampil pada HUT TNI 5 Oktober mendatang,”ujarnya. Imam mengakui tiga pesawat Sukhoi yang memperkuat Skuadron 11 Lapangan Udara Sultan Hasanuddin belum dilengkapi dengan persenjataan. Karena Paket pembelian pesawat, menurut Imam berbeda dengan paket pembelian persenjataan. Namun ungkapnya,TNI AU sudah dapat mengembangkan teknologi roket dan bom untuk mempersenjatai pesawat-pesawat tersebut.
Namun untuk senjata jenis rudal masih membutuhkan waktu penelitian yang cukup panjang. “Kita masih terkendala dalam teknologinya,”tandasnya.
SINDO