Pages

Sunday, September 5, 2010

Panser Pindad untuk Malaysia, RI Dapat Proton


0diggsdigg

Pabrik Pindad

Proses tukar guling Panser produksi PT Pindad dengan kendaraan bermotor Proton jalan terus

VIVAnews - Kendati hubungan Indonesia dan Malaysia sedang memanas, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan proses tukar guling Panser produksi PT Pindad dengan kendaraan bermotor Proton dari Malaysia akan tetap berjalan.

"(gejolak hubungan) itu tidak akan berpengaruh pada program tukar guling," kata Staf Ahli Menteri BUMN Ekoputro Adijayanto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 3 September 2010.

Menurut Eko, selama ini proses tukar guling kedua produk tersebut sudah berjalan secara bertahap. Dengan adanya pernyataan resmi dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait hubungan Indonesia-Malaysia, pihaknya yakin kerjasama ini akan terus berjalanan.

Selain itu, pemerintah juga tidak bisa memutuskan begitu saja kontrak kerjasama yang sudah disahkan kedua pihak.

Seperti diketahui, Menteri Perindustrian MS Hidayat pada Juni lalu mengatakan Indonesia dan Malaysia hampir mencapai kesepakatan kerjasama di bidang pertahanan dan transportasi.

Hidayat mengatakan industri pertahanan dalam negari sedang mendapatkan order panser dari Malaysia dengan total nilai US$80 juta.

Dari total order tersebut, sekitar 25 persen dari investasi tersebut akan dibuat dalam bentuk barter. Salah satu barter yang akan dilakukan adalah tukat menukar panser Pindad dengan Proton Malaysia.

Sumber: VIVA NEWS

MAJU INDONESIAKU

Rintihan Seorang Mayor TNI AL di Indonesia Timur


0diggsdigg

illustrasi

TRIBUNNEWS.COM- Melihat hubungan Indonesia dengan Malaysia yang memanas tidak begitu membuatnya risau karena yakin akan bisa diselesaikan dengan bijaksana.

Kalaupun harus berperang maka TNI yakin menang dan sudah siap siaga karena dunia tahu kekuatan tentara Indonesia adalah terbaik ke-13 di dunia. Dan dunia mengakui bahwa Indonesia adalah negara cinta damai dan pemimpin ASEAN yang memayungi. Sehingga bisa dipastikan "tidak akan terjadi" perang.

Banyaknya aksi perampokan di darat serta berbagai isu terorisme tidak membuatnya sedih si Mayor TNI AL ini karena yakin hal-hal begitu bisa diselesaikan dengan baik dan tidak makan waktu lama.

Yang membuatnya sedih adalah kasus "perampokan" paling akbar oleh Amerika di bumi Papua Indonesia, pembalakan liar hutan hutan di Kalimantan dan Papua yang di-majikan-i orang Malaysia. Serta kasus penyelundupan besar-besaran dengan 'kongkalikong' antara pelaku dengan instansi yang berwenang. Serta perdagangan senjata di perbatasan Filipina, Malaysia dan Australia yang tentu saja ada "becking"nya orang besar di Indonesia.

Untuk keempat kasus tersebut si Mayor ini harus prihatin karena menahan gejolak idealisme sebagai TNI yang harus mengamankan NKRI, tapi di sisi lain "para pembesar" justru merusak negerinya sendiri. "Saya hanya seorang mayor bisa berbuat apa?" kata si Mayor kepada tribunnews.com, Sabtu (4/9/2010) malam.

Coba bayangkan kasus penambangan EMAS di PAPUA. Si Mayor pernah berhasil menyelinap masuk ke lokasi pertambangan itu dan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Amerika mengeruk harta karun Indonesia secara besar-besaran dan "dilegalkan" oleh pemerintah dengan "kontrak" yang sangat merugikan rakyat Indonesia.

Dalam sehari saja, perusahaan Amerika itu bisa mengangkut sekitar 175.000 ton biji pasir emas dari bumi Papua melewati perairan Samudera Pasifik. Indonesia dapat apa?? tidak ada sama sekali uang masuk ke kas negara. Kalau 20 persen saja dari jumlah emas yang diangkut itu untuk kas negara maka sudah cukup untuk biaya pendidikan dan kesehatan GRATIS seluruh Indonesia selama-lamanya.

Penambangan emas di Timika, terbesar di dunia, memang sejak awal sangat merugikan rakyat Indonesia karena hanya 0% untuk kas negara.

Indonesia sewajarnya mendapat manfaat yang proposional dari tambang yang dimilki. Hal ini bisa dicapai jika kontrak kerja yang ditandatangani antara lain berisi ketentuan-ketentuan yang adil, transparan, dan memihak kepentingan negara dan rakyat. Ternyata pemerintah pada masa lalu, hingga kini tidak mampu mengambil manfaat optimal.

Hingga Tahun 1976 perusahaan itu gratis atau setor ke negara 0%, enak kan?
Tahun 1976-1983 pemerintah kenakan (PPh) sebesar 35% (bukan produk yang dikenai pajak tapi hanya penghasilan !)
Tahun 1984 pemerintah dapat royalti 1% atas penjualan emas dan perak.
Tahun 1994 pemerintah mengeluarkan PP No.20/1994 belum maksimal.

Seharusnya Presiden SBY bisa mengeluarkan PP untuk menghilangkan berbagai kerugian dengan menjadikan BUMN dan BUMD sebagai pemegang saham mayoritas di Freeport atau Timika

Perusahaan yang melakukan kontrak kerja dengan pemerintah untuk mengeruk emas terbesar di dunia itu, diduga ada penyelewengan, manipulasi, dugaan KKN, tekanan politik, dan jauh dari kaidah-kaidah bisnis dan negara yang terpuji dan beradab. Coba hitung lagi jika di bawah emas itu terdapat cadangan URANIUM terbesar di dunia. Berapa nilainya?? Harga URANIUN berapa kali lipat dari harga emas?? Indonesia itu SANGAT KAYA!

Selama 42 tahun periode tambang (1967-2009) bangsa Indonesia tidak mendapatkan hasil yang optimal dan sebanding dari potensi tambang Timika.

Dan jika Presiden tidak melakukan perubahan dengan PP maka harta karun di Papua itu akan terus dikeruk hingga tahun 2041. Menagislah rakyat Indonesia tanpa sadar kekayaannya diangkut ke Amerika.

Padahal kalau rakyat tahu, berbagai manipulasi data dilakukan oleh perusahaan tersebut untuk mengelabuhi pajak kepada pemerintah. Katakanlah ada 100 kapal yang mengangkut emas dari Papua ke Amerika maka yang dilaporkan hanya 10 kapal saja agar pajak royalti 1% itu bisa diperkecil lagi nominalnya.

Sumber: TRIBUN
MAJU INDONESIAKU

Rusia dan India Teken Kerjasama Navigasi Satelit


0diggsdigg

Satelit Glonass System (Foto: RIA)
Moskow, (tvOne)

Perusahaan Rusia dan India menandatangani sebuah kesepakatan bisnis baru. Kerjasama ini membuka peluang bagi bus-bus India untuk dipandu sistem navigasi satelit Rusia, Sabtu (4/9).

Laporan Kantor Berita Interfaxmenyatakan, kerja sama "HBL Power Systems" (India) dan "Navigation Information Systems" (NIS) Rusia itu menggunakan sistem satelit "Glonass" dan "GPS".

Dengan adanya kerja sama bisnis itu, bus-bus India juga akan dilengkapi dengan teknologi pemantau otomatis dan sarana pembuatan program dan pengubahan rute dan analisis efisiensi.

Sistem "Glonass" yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Rusia itu dikembangkan tahun 1980-an oleh Angkatan Darat Uni Soviet untuk menyaingi sistem navigasi satelit GPS milik Amerika Serikat.

Sumber: TV ONE
MAJU INDONESIAKU

Walah, Satelit China Sikut Wahana Lain


digg

illustrasi

INILAH.COM, Jakarta - Sebuah satelit China kemungkinan telah dengan sengaja menyikut pesawat ruang angkasa lain, selama manuver rahasia di orbit dekat bumi, menurut analis.

Operasi tersebut memungkinkan China untuk berlatih prosedur mempertemukan stasiun ruang angkasa di masa depan dengan pesawat ruang angkasa lain, serta belajar tentang pembentukan terbang satelit, kata Brian Weeden, mantan analis orbital AU AS dan sekarang penasihat teknis untuk Secure World Foundation.

Tes pertemuan satelit itu juga untuk pemeriksaan satelit lain dengan lebih dekat, tidak seperti demonstrasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain di masa lalu.

Menurut Weeden, satelit China SJ-12 melakukan minimal enam set manuver antara 20 Juni hingga 16 Agustus. Selama manuver tersebut, satelit dibuat lewat dekat SJ-06 Zaku, satelit China yang lebih tua dan diluncurkan pada bulan Oktober 2008.

Perilaku satelit itu tidak sesuai dengan profil untuk tes anti-satelit, Weeden menulis dalam analisis untuk Space Review.

Namun dia menambahkan bahwa sifat misterius dari uji itu bisa berpengaruh pada persepsi kepercayaan dan keamanan di ruang angkasa.

"Tidak ada bukti ada kerusakan pada satelit atau pecahan, jadi aku tidak akan menggambarkannya sebagai sebuah tabrakan," kata Weeden pada SPACE.com. "Lebih terlihat seperti benjolan."

Sumber: INILAH
cp:MAJU INDONESIAKU

Pengamat : Bangkitnya Industri Pertahanan Indonesia


digg

BARU-baru ini saya mendengar dari siaran radio, komentar seorang mantan menteri koordinator mengenai industri alat utama sistem senjata (alutsista) kita.
Komentar tersebut dikaitkan dengan memanasnya hubungan Indonesia–Malaysia sebagaimana yang beberapa kali terjadi beberapa tahun terakhir. Secara ringkas mantan menteri tersebut berkomentar mengenai payahnya industri alutsista Indonesia, termasuk PT IPTN yang berganti nama PT Dirgantara Indonesia, yang dikatakan sebagai perusahaan yang nyaris tidak berproduksi lagi.Saya sungguh sedih mendengar komentar itu.Komentar tersebut menunjukkan betapa sempitnya pengetahuan yang bersangkutan, yang notabene mantan pejabat tinggi Pemerintah Indonesia. Industri alutsista Indonesia dewasa ini mengalami masa renaisans kembali, terutama di tangan Menteri Pertahanan yang baru, Purnomo Yusgiantoro.

Industri tersebut bahkan memiliki potensi untuk dipacu lebih lanjut dengan kemampuan yang semakin besar yang dimiliki oleh keuangan negara. Ini berarti di tahun-tahun mendatang industri strategis tersebut justru akan mengalami perkembangan lebih cepat karena dukungan yang lebih besar dari Pemerintah Indonesia. Benar bahwa industri alutsista kita mungkin masih berada pada tahapan teknologi menengah, tetapi potensi yang ada memungkinkan industri tersebut berkembang cepat menuju tataran lebih tinggi. PT Dirgantara Indonesia, yang dikatakan nyaris tidak berproduksi lagi, saat ini justru mengalami kebangkitan kembali dengan berbagai pesanan baik dari dalam maupun luar negeri.

CN-235, yang sebelum krisis merupakan produk andalan perusahaan tersebut, dewasa ini mengalami permintaan baru dari Korea Selatan dalam versi militer, yaitu CN-235 MPA dengan menggunakan peralatan antara lain dari Prancis.Kesuksesan perusahaan dalam mengembangkan versi tersebut membuat TNI Angkatan Laut juga memesan beberapa pesawat dari perusahaan tersebut. Helikopter produksi PT Dirgantara Indonesia juga mengalami kenaikan permintaan. PT Dirgantara Indonesia ternyata memiliki daya tahan yang sangat tinggi untuk survive dan dewasa ini kembali berkembang dengan baik.Dewasa ini PT Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan industri pesawat di Korea telah menyiapkan diri untuk membuat pesawat tempur.

Roket yang sedang di kembangkan oleh Lapan

Di industri kedirgantaraan tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga menunjukkan prestasi lumayan dengan mengembangkan satelit sendiri setelah sebelumnya bekerja sama dengan Universitas Teknik Berlin. Sementara itu, pengembangan wahana peluncur satelit secara bertahap juga telah dilakukan, termasuk pengembangan roket yang dewasa ini berdaya jangkau lebih dari 105 km. Jika dikembangkan menjadi roket militer, dalam keadaan statis pun kemampuan roket semacam itu mampu menjadi penggentar. Kesemuanya ini dilakukan oleh Lapan dengan anggaran terbatas.

LPD yang sedang dibuat di PAL
Jika anggaran itu dapat dilipatgandakan, kemampuan tersebut akan mampu dikembangkan secara cepat di tahun-tahun mendatang. Di matra laut,PT PAL semakin menunjukkan kemandirian yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan peralatan Angkatan Laut. Dua kapal perang landing platform dock (LPD)sudah dibangun di galangan mereka di Surabaya, bahkan dengan peningkatan teknologi dibandingkan desain awal yang dikembangkan oleh galangan kapal modern di Korea Selatan. LPD buatan PT PAL tersebut mampu didarati lima helikopter (dibandingkan dengan tiga buatan Korea) dan dengan mesin yang sama mampu melaju lebih cepat (15,4 knot dibandingkan dengan 15 knot dari produk aslinya).

Frigate kelas La Fayette yang sedang dikembangkan oleh PAL

PT PAL juga ditugasi melakukan overhaul kapal korvet kita yang dibuat di Belanda baru-baru ini serta memiliki kemampuan untuk melakukan overhaul kapal selam kita (KRI Nenggala dan KRI Cakra). Dengan kemampuan itu, PT PAL dewasa ini sedang berada pada tahap pengembangan kapal fregat kelas Lafayette (sebagaimana yang dimiliki Singapura), kapal perusak kawal rudal (PKR), dan bahkan dalam proses pengembangan kapal selam bekerja sama dengan galangan kapal di Jerman dan Korea. Mereka juga mampu untuk membuat kapal induk helikopter dengan menggunakan teknologi pengembangan kapal Star 50 dengan bobot mati 35.000 ton.
Kemungkinan PAL Bersama Jerman Dan Korea Sendang mengembangkan U-214

Trimaran X3K yang mengkin sedang dikembangkan oleh PT. Lundin

Industri kapal yang lain adalah Industri Kapal Lundin di Banyuwangi yang mampu membangun kapal-kapal sekoci maupun katamaran dengan kecepatan sangat tinggi. Industri kapal ini telah memenuhi kebutuhan kapal untuk angkatan laut Singapura dan Malaysia maupun angkatan laut kita. Industri yang dibangun oleh anak raja industri kapal Sewdia tersebut (North Sea Boats) mengembangkan teknologi komposit bagi kapal-kapalnya sehingga memiliki daya tahan untuk kecepatan tinggi dan medan ganas.Dalam keadaan perang, industri kapal ini tentu dapat memenuhi banyak kebutuhan angkatan laut kita. Untuk matra darat, Pindad telah memiliki teknologi pengembangan panser dengan teknologi Prancis.

Prototipe Panser Cannon 90mm Buatan Pindad

Panser tersebut memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan yang dibuat Renault,Prancis, dan bahkan menggunakan mesin perusahaan Prancis tersebut. Dewasa ini panser tersebut juga mulai diekspor ke negara-negara ASEAN. Dengan kemampuan tersebut, Pindad dapat berkembang lebih tinggi dengan pengembangan tank-tank ringan yang sesuai dengan medan di Indonesia. Untuk jangka waktu yang lebih lama, Pindad memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata sendiri bagi tentara Indonesia seperti senapan serbu SS-2 yang memiliki kemampuan tidak kalah dengan senjata buatan luar negeri. Kemampuan tersebut dan dengan kerja sama dengan Lapan misalnya akan memungkinkan Pindad memproduksi roket-roket tempur yang tidak kalah dengan buatan luar negeri.

Perusahaan tersebut juga memiliki prospek pengembangan peluru kendali sebagaimana yang dewasa ini mulai secara serius dikembangkan oleh perusahaan itu. Sebuah perusahaan di Malang dewasa ini juga mampu memproduksi bom-bom bagi kebutuhan pesawat tempur Indonesia. Dengan permintaan yang lebih tinggi, perusahaan tersebut tentu akan mampu mengembangkan diri melalui penelitian dan pengembangan bagi kebutuhan yang lebih canggih. Pada akhirnya,kesemuanya ini terpulang pada penggunanya, yaitu Kementerian Pertahanan Indonesia.

Sebagaimana yang dapat kita saksikan beberapa waktu terakhir, Menteri Pertahanan yang baru tampak memiliki komitmen sangat tinggi bagi tumbuh berkembangnya industri tersebut. Semoga harga diri kita menjadi terangkat dengan berkembangnya industri strategis kita tersebut.

Sumber: SINDO, MAJU INDONESIAKU

TANDA PANGKAT TNI AD

PENGETAHUAN MILITER
"TANDA PANGKAT"
PERWIRA
Perwira Tinggi

JENDERAL

LETJEN

MAYJEN

BRIGJEN

Perwira Menengah

KOLONEL

LETKOL

MAYOR

Perwira Pertama

KAPTEN

LETNAN SATU

LETNAN DUA
BINTARA
Bintara Tinggi

PELTU

PELDA


SERSAN MAYOR

SERSAN KEPALA

SERSAN SATU

SERSAN DUA

TAMTAMA

KOPRAL KEPALA

KOPRAL SATU

KOPRAL DUA

PRAJURIT KEPALA

PRAJURIT SATU

PRAJURIT DUA

SUMBER http://www.tniad.mil.id/pengmil/tandapangkat.php

Komando strategi dan cadangan angkatan darat Indonesia (KOSTRAD)

KOSTRAD
Lambang Kostrad
Kostrad Penyusupan Rawa
Kostrad yang merupakan singkatan dari Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat, adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Kostrad memiliki pasukan berkisar antara 25.000 sampai 26.000 personil yang memiliki selalu siap untuk beroperasi atas perintah panglima TNI kapan saja. Cikal bakal Kostrad berasal ketika Indonesia pertama kali berurusan dengan isu kemerdekaan Irian Barat pada tahun 1960. Kostrad kemudian dibentuk pada 6 Maret 1961 bernama Korra-I/Caduad, berdasarkan surat keputusan Men/pangad No. ML/KPTS 54/3/1961. Sebagai kesatuan yang paling muda, Kostrad merupakan inti kekuatan Komando Mandala (operasi trikora atau pembebasan Irian Barat). Kemudian berganti nama menjadi Kostrad pada tahun 1963.
Mayor Jenderal Soeharto (yang kemudian menjadi Presiden Indonesia) dipercaya sebagai orang pertama yang menjabat Panglima Kostrad (Pangkostrad). Pada tanggal 1 April 1998 Panglima Kostrad dijabat oleh Letnan Jenderal Prabowo Subianto yang merupakan anak mantu Soeharto.
Selama masa Orde Baru, Korps baret hijau ini tidak pernah absen dari berbagai operasi militer di Indonesia, seperti penumpasan G-30-S/PKI, Operasi Trisula, PGRS (Sarawak People's Guerrilla Force) di Sarawak, PARAKU (North Kalimantan People's Force) di Kalimantan Utara dan Operasi Seroja di Timor Timur. Kostrad juga dilibatkan pada tingkat internasional dengan diberangkatkannya pasukan Garuda di Mesir (1973-1978) dan Vietnam (1973-1975) serta dalam operasi gabungan sebagai pasukan penjaga perdamaian dalam perang Iran-Irak antara 1989 dan 1990.
Tahun 1984 Pangkostrad bertanggung jawab langsung kepada Panglima ABRI dalam operasi-operasi pertahanan dan keamanan. Sekarang ini Kostrad memiliki kekuatan pasukan sekitar 35.000 sampai 40.000 tentara dengan dua divisi infantri yaitu Divisi Satu yang bermarkas di Cilodong, Jawa Barat dan Divisi Dua yang bermarkas di Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur. Setiap divisi memiliki brigade lintas udara dan brigade infantri.

Fungsi & Tugas Pokok

Berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor: Kep/09/III/1985 tanggal tanggal 6 Maret 1985 tentang Pokok-Pokok Organisasi dan tugas Komando Cadangan Strategis TNI – AD (Kostrad), diatur bahwa Kostrad sebagai Komando Utama Pembinaan berkedudukan langsung di bawah Kasad, sedangkan sebagai Komando Utama Operasional Kostrad berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI. Kostrad bertugas pokok membina kesiapan operasional atas segenap jajaran Komandonya dan menyelenggarakan Operasi Pertahanan Keamanan tingkat strategis sesuai dengan kebijaksanaan Panglima TNI. Guna melaksanakan tugas tersebut Kostrad menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi utama dalam pengembangan kekuatan, pertempuran dan administrasi, fungsi organik militer baik intelijen, operasi dan latihan, pembinaan personil, logistik, dan teritorial serta fungsi organik pembinaan dalam perencanaan, pengendalian dan pengawasan.

Struktur Organisasi

Dibidang organisasi, Kostrad memiliki Sruktur organisasi yang ditetapkan oleh Kepala Staf TNI-AD berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor: Kep/9/III/85 tanggal6 Maret 1985. Kostrad dipimpin oleh seorang Pangkostrad berpangkat Letnan Jenderal TNI. Dalam tugas sehari-hari Pangkostrad dibantu oleh seorang Kepala Staf berpangkat Mayor Jenderal, unsur pembantu pimpinan yakni Staf Pribadi (Spri), Inspektorat Kostrad (Ir Kostrad), dan Staf Umum Kostrad yaitu para Asisten Kepala Staf yang berfungsi sebagai pengawas pelaksanaan kegiatan masing-masing bidang kegiatan. Sedangkan unsur pelaksana pada Kostrad terdiri dari Badan Pelaksana (Balak), Satuan tempur (Satpur), dan Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur).

Daftar Panglima Kostrad

Salah satu nama terkenal yang pernah menjabat di Kostrad adalah Mayjen TNI Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden RI. Saat ini, jabatan Pangkostrad dipegang oleh Mayor Jenderal TNI Burhanuddin Amin, yang sebelumnya adalah Pangdam I/Bukit Barisan.
Website Kostrad http://www.kostrad.mil.id

SUMBER WIKIPEDIA

BERITA POLULER