Didit Tri Kertapati - detikNews
Pertemuan antar menteri luar negeri (joint ministry commission) Indonesia-Malaysia ini akan berlangsung di Kinabalu, Malaysia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah memastikan agenda bilateral ini tidak berubah.
"Dari Indonesia dipimpin langsung oleh Menlu, Marty Natalegawa, dan juga ikut hadir bersama jajaran kementrian terkait," ujarnya saat dihubungi detikcom, Minggu (5/9/2010), kemarin, malam.
Menurut Faiz, perundingan nanti akan membahas hal-hal yang bersifat teknis. Sementara itu, yang akan jadi bahan perundingan adalah batas laut kedua negara.
"Ada empat segmen yang akan dirundingkan, antara lain Selat Singapura, Laut Cina Selatan dan Selat Sulawesi," jelas Faiz.
Sedangkan, mengenai batas darat antar kedua negara tidak akan diangkat pada perundingan nanti. Alasanya mengenai batas darat sudah dianggap selesai.
"Perbatasan darat sebenarnya sudah kita anggap selesai. Semuanya sudah berjalan dengan baik," tukas Faiz.
Perundingan yang akan digelar ini tercatat sebagai perundingan yang ke-16 antara Indonesia dan Malaysia menyangkut batas wilayah. Kedua negara telah mengadakan perundingan sebanyak 15 kali sejak tahun 2005 hingga Oktober 2009 pada tingkat teknis dan serangkaian pertemuan informal.
Perundingan terakhir dipicu oleh insiden penangkapan 3 petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) di Perairan Bintan, Kepulauan Riau, oleh Marine Police Malaysia, 13 Agustus lalu. Menlu telah mengirimkan nota protes kepada Malaysia, namun hal itu tidak menimbulkan kepuasan di dalam negeri.
Aksi protes di Kedubes Malaysia serta kota-kota lain di Indonesia merebak. Aksi balasan juga dilakukan oleh elemen masyarakat di negeri jiran. Situasi pun kian memanas.
Namun, pemerintah RI tetap pengupayakan jalur diplomasi untuk menyelesaikan persoalan kedua negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirimkan surat kepada PM Malaysia Datuk Seri Tun Najib Razak untuk mempercepat dilakukannya perundingan mengenai batas wilayah.
Akankan perundingan ini membuahkan hasil? Kita tunggu. (ddt/irw)
DETIK NEWS