Pages

Monday, August 23, 2010

Vahidi: Serangan Balasan Iran Tidak Dapat Diprediksi

 Menteri Pertahanan dan Dukungan Logisitik Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Brigjen Ahmad Vahidi, kembali memperingatkan musuh untuk tidak bermain api mengingat jika mereka nekat, reaksi Iran akan sangat meluas dan mencakup wilayah yang sangat luas pula.
Hal itu dikemukakan Vahidi hari ini (23/8) pada acara peresmian produksi perahu cepat Seraj 1 dan generasi baru perahu Dzulfiqar di industri maritim Kementerian Pertahanan Iran. Dikatakannya, "Musuh harus mewaspadai tingkah mereka yang suka berpetualang dan agar tidak bermain api, karena jika tidak reaksi Iran tidak dapat diprediksi."
"Jika musuh menyerang, reaksi Iran tidak hanya akan terbatas pada satu kawasan saja," kata Vahidi.
Ditambahkannya, inilah fakta doktrin pertahanan kita untuk tidak menyerang negara lain dan mengulurkan persahabatan dengan negara-negara yang memiliki legitimasi.
"Iran selalu menekankan bahwa kondisi di laut Kaspia harus selalu sipil dan tidak boleh berubah status militer," tegas Vahidi seraya menyinggung bahwa kekuatan-kekuatan trans-regional berhasrat sekali mengubah laut Kaspia menjadi kawasan militer. (IRIB/MZ/SL)

Menhan Iran: Kapal Seraj 1 dan Dzulfiqar Mulai Diproduksi Massal

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Brigjen Ahmad Vahidi menyatakan bahwa produksi kapal Seraj 1 dan generasi baru Dzulfiqar menjadikan kekuatan pertahanan dan kecepatan gerak Angkatan Laut negara ini meningkat drastis. Kantor Berita IRNA melaporkan, Brigjen Ahmad Vahidi dalam acara peresmian pabrik yang memproduksi kapal-kapal cepat Seraj 1 dan generasi baru kapal Dzulfiqar, hari ini (Senin, 23/8), mengatakan, "Kapal Seraj 1 didesain sebagai kapal cepat destroyer yang dilengkapi rudal untuk wilayah panas."
Lebih lanjut Ahmad Vahidi menjelaskan, "Kami menggunakan teknologi tercanggih untuk desain kapal ini." Ia menambahkan, kapal Seraj 1 mempunyai kecepatan tinggi dan luar biasa. Ia juga menjelaskan, "Organ kapal Seraj 1 adalah fiberglass yang juga dilengkapi dengan alat-alat komunikasi dan radar pendeteksi." Vahidi menambahkan, "Kapal Seraj 1 didesain sedemikian rupa sehingga suara akibat kecepatan tinggi kapal ini tidak masuk dalam kabin kapal."
Adapun mengenai kapal Dzulfiqar, Ahmad Vahidi menjelaskan, " Kapal ini didesain sebagai kapal operasi yang dapat menyerang kapal-kapal musuh dengan cepat. Kapal itu juga dilengkapi roket dan senjata lainnya." Ia menambahkan, "Kecepatan tinggi dan manuver cepat adalah spesifikasi khusus yang dimiliki kapal Dzulfiqar."
Di penghujung pernyataannya, Vahidi mengucapkan selamat atas inovasi baru militer Iran kepada Panglima Besar Republik Islam Iran, Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan bangsa Iran. Dalam kesempatan itu, ia juga mengkonfirmasikan akan dioperasikan 28 proyek penting telekomunikasi dan elektronik pada hari pertama Pekan Pemerintah. (IRIB/AR/MF)

Ahmadinejad: Kekuatan Asing, Masalah Utama Timteng

 Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menegaskan bahwa hadirnya kekuatan asing di Timur Tengah merupakan masalah utama di kawasan ini. Ahmadinejad dalam wawancara dengan Koran Al-Sharq dan Peninsula terbitan Qatar menyatakan, "Kekuatan asing menjustifikasi kejahatannya dengan cara menciptakan musuh bayangan. Namun begitu tindakan mereka itu tidak berpengaruh. Karena jati diri kekuatan asing sudah dikenal".
Menyinggung upaya musuh untuk mengintervensi negara-negara Arab, Ahmadinejad menjelaskan, "Moral musuh adalah penjajahan dan mereka menggunakan setiap kesempatan untuk melancarkan intervensi. Namun kewaspadaan para pemimpin negara-negara Teluk Persia tidak akan membiarkan mereka melakukan campur tangan".
Di bagian lain pernyataannya, Ahmadinejad mengomentari sanksi sepihak AS dan Uni Eropa terhadap bangsa Iran. Dijelaskannya, "Tujuan utama musuh adalah menerapkan tekanan. Karena mereka marah terhadap bangsa Iran, sebagai sebuah bangsa yang bersatu, waspada, dan beriman"
irib

Kostrad Siap Jaga Perbatasan RI-Malaysia

bBERITA

(Foto: KOSTRAD)

24 Agustus 2010, Jakarta -- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Letjen TNI Burhanudin Amin, mengatakan, pasukan Kostrad siap mengamankan daerah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kalimantan.

"Saat ini kami tinggal tunggu perintah saja. Kalau memang diperlukan, kita siapkan," katanya di sela-sela peninjauan latihan terjun free fall dan statis oleh ratusan anggota Yonif Linud 305/17 Kostrad di Lanud Surya Darma Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (23/8) seperti dikutip Antara.

Burhanudin Amien menyatakan penempatan satu batalion yang disiapkan Kostrad, tergantung dari kodam setempat, namun situasi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia masih kondusif.

Ia menegaskan pasukan Kostrad selalu siap melakukan operasional dan strategis satuannya sesuai perintah Panglima TNI. "Latihan terjun free fall dan statis ini juga merupakan langkah yang disiapkan dalam menjaga integritas NKRI. Latihan seperti ini setiap tahunnya dilakukan," katanya.

Sementara itu, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menyatakan selalu melakukan pemeriksaan alat utama sistem persenjataan, baik senjata maupun amunisinya di gudang persenjataan milik Kostrad. "Kami selalu melakukan pengecekan persenjataan yang ada di gudang. Jangan sampai disalahgunakan oleh orang tidak bertanggungjawab," katanya menanggapi permintaan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro agar TNI memeriksa persenjataan personelnya.

Namun, ia mengingatkan, banyaknya senjata laras panjang itu berasal dari sisa-sisa konflik di Aceh. "Kami tidak lagi menggunakan senjata AK-47, senjata kami lebih canggih," katanya.

Suara Karya
BERITA HANKAM

Iran Mulai Produksi Kapal Perang Peluncur Rudal

BERITA

Teheran (ANTARA News) - Iran pada hari  Senin mengatakan  mulai memproduksi dua kapal perang peluncur rudal berkecepatan tinggi untuk digelarkan di sepanjang garis pantainya dan sekitar rute pelayaran penting Selat Hrmuz.

Peresmian produksi kapal-kapal cepat Seraj dan Zolfaqar dilakukan sehari setelah Presiden Mahmoud Ahmadinejad meresmikan pesawat pembom tanpa awak yang diproduksi dalam negeri, yang ia sebut akan mengirimkan "kematian" kepada musuh-musuh Iran.

Kantor berita resmi IRNA memberitakan Seraj (Lampu) dan Zolfaqar akan diproduksi di kompleks industri angkatan laut kementerian pertahanan.

Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi meresmikan peluncuran itu, mengatakan kapal-kapal itu akan membantu memperkuat pasukan pertahanan Iran, kata IRNA.

"Hari ini, Republik Islam Iran mengandalkan industri pertahanan dan pada pasukan Sepah (Pengawal Revolusi) yang kuat dan militer, dengan kekuatan penuh mereka, dapat menjamin keamanan di Teluk Persia, Laut Oman dan Selat Hormuz," kata Vahidi.

IRNA memberitakan Zolfaqar adalah generasi baru kapal peluncur rudal yang dapat digunakan untuk patroli serta operasi-operasi serangan.

Kapal itu dirancang untuk serangan-serangan cepat terhadap kapal-kapal dan dilengkapi dengan dua peluncur rudal, dua senapan mesin dan sebuah sistem komputer untuk mengendalikan rudal-rudal," kata berita itu.

Kantor berita FARS mengutip pernyataan Vahidi yang mengatakan Zolfaqar dilengkapi dengan rudal jelajah Nasr 1 (Kemenangan) "yang memiliki kekuatan yang menghancurkan yang dahsyat.

Iran sebelumnya mengatakan rudal Nasr dapat menghancurkan sasaran sampai 3.000 ton.

IRNA memberitakan, Seraj, yang dirancang khusus untuk iklim tropis, juga berperan sebagai kapal perang untuk digunakan di Laut Kaspia, Teluk dan Teluk Oman dan dapat menembakkan roket-roket dan juga digunakan di laut-laut ganas,

Peluncuran produksi-produksi itu dilakukan bertepatan dengan kegiatan tahunan satu "minggu pemerintah", satu periode saat negara ituh biasanya mengumumkan keberhasilan teknologi terakhirnya.

Ahmadinejad, Ahad meresmikan sebuah pesawat pembom kecil tanpa awak, satu periode saat negara itu biasanya menunjukkan keberhasilan teknologi terbarunya.

Ahmadinejad, Minggu meresmikan sebuah pesawat pembom tanpa awak dengan jangkauan jelajah sampai 1.000km yang ia sebut "duta kematian."

Media pemerintah mengatakan pembom itu,Karar (Penyerang), dapat membawa empat rudat jelajah siluman, dua bom seberat 115kilogram masing-masing atau satu rudal canggih seberat 230 ton.

Teheran memulai klaim militernya, Jumat ketika negara itu menembakkan rudal darat ke darat, bernama Qiam (Kebangkitan), dan akan ada beberapa pengumuman lagi dalam beberapa hari ke depan.

Republik Islam itu juga diperkirakan akan menguji coba generasi ketiga rudal Fateh (Penakluk) 110 , setelah setelah memamerkan rudal versi itu yang memiliki jangkauan tembak 150 sampai 200kilometer.

Iran baru-baru ini menggelar empat kapal selam mini Ghadir yang dibangun di dslam negeri, sebuah kapal "siluman" yang dirancang untuk dioperasikan di peairan dangkal seperti Teluk.

"Kegiatan militer terbaru itu bertepatan dengan peringatan-peringatan Iran terhadap setiap serangan terhadap wilayahnya.

Musuh bebuyutannya, Amerika Serikat dan Israel, tidak megesampingkan aksi militer menyangkut program nuklir Iran yang kontroversial itu.

Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, tempat sekitar 40 persen kapal tangki minyak melalui perairan itu apabila terjadi satu serangan militer.
(H-RNM043
antara

Iran Kembali Tampilkan Alutsista Baru


23 Agustus 2010 -- Iran mulai memproduksi dua tipe kapal serang berkecepatan tinggi Seraj 1 dan Zolfagar.

Kedua kapal dibangun di komplek industri maritim Kementrian Pertahanan Iran.

Upacara peresmian produksi kedua kapal dihadiri Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi dan Komandan Korps Laut Garda Revolusi Islam Iran Ali Fadavi, Senin (23/8).

Vahidi mengatakan badan kapal Seraj 1 dari fiberglass, mampu menembakan roket serta dilengkapi dengan sistem navigasi elektronik.

Zolfagar merupakan kapal patroli yang dilengkapi peluncur rudal dan senapan mesin, jelas Vahidi.

Fadavi mengklaim kecepatan kapal pembawa rudal mencapai 35 knot, lebih cepat dibandingkan kapal sejenis buatan Amerika Serikat hanya 31 knot.

Fadavi menambahkan tidak ada kapal serang di dunia yang mempunyai kecepatan setara dengan kapal buatan Iran.


Iran sebelumnya, Minggu (22/8), mempertunjukan pesawat jet pembom tanpa awak Karar yang mempunyai jarak jelajah 1000 km.

Pemerintah Iran secara berkesinambungan mengembangkan alutsista sendiri. Setelah Iran diembargo oleh Amerika Serikat. Iran secara agresif menunjukan dan memproduksi alutsista buatan sendiri dan melakukan latihan militer, bertujuan memberikan isyarat bagi seterunya Israel dan Amerika Serikat. Bahwa Iran siap menyerang balik jika mereka diserang.

Pemerintah Iran paham untuk mencegah konfrontasi dengan seterunya, mereka harus memperlihatkan kekuatan militernya. Bila mereka memilih jalan diplomasi atau kekerabatan akan ditekan oleh seterunya, hal ini dapat merugikan kepentingan nasional dan kedaulatan negara.

MNA/IRNA/Berita HanKam

Kadet AAL Dalami Persenjataan KRI


Tuesday, August 24, 2010

Meriam di KRI Fatahilah. (Foto: Ian Johnson)

23 Agustus 2010, Surabaya -- Sebanyak 77 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) mendalami materi persenjataan di dalam kapal perang Republik Indonesia (KRI).

"Penggunaan secara teknis persenjataan adalah suatu keharusan profesi," kata Pengawas Latihan AAL Kolonel Laut (P) Prasetyo di Surabaya, Senin.

Sebanyak 77 kadet korps pelaut itu menjalani program latihan itu di Sekolah Artileri (Seart) dan Sekolah Senjata Bawah Air Komando Pengembangan Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kobangdikal).

"Latihan itu akan berlangsung selama lima hari terhitung mulai Senin (23/8)," kata Prasetyo yang sehari-hari menjabat Kepala Departemen Pelaut AAL.

Dari Seart dan Kobangdikal, latihan akan dilanjutkan di KRI Sultan Iskandar Muda-367
(kapal sigma) dan KRI Fatahillah-361 (kapal korvet) di Makoarmatim, Ujung, Surabaya.

"Latihan di KRI itu bertujuan untuk memperkenalkan secara riil peralatan persenjataan yang materi sebelumnya didapatkan di dalam kelas," katanya.

Beberapa materi yang diajarkan adalah prinsip-prinsip dan cara kerja serta penggunaan dari beberapa jenis senjata atas air (SAA).

SSA yang dipelajari para kadet, di antaranya meriam 20 mm Oerlikon, meriam 20 mm Rheinmetall, meriam SAK 40 mm Bofor, dan Exocet MM-38.

Di samping pengetahuan jenis amunisi SAA, para kadet itu juga diperkenalkan senjata bawah air (SBA), seperti torpedo tipe A-244-S, MK 44, bom laut, dan roket AKS-ASRL.

"Kegiatan ini juga merupakan suatu kewajiban bagi para calon pengawak kapal perang agar tetap bijak dan mahir dalam mengoperasikan komponen-komponen sistem senjata armada terpadu," katanya.

Sementara itu, Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Hari Bowo berharap anak didiknya itu dapat mengikuti program latihan dan praktik persenjatan di KRI itu secara maksimal.

"Di masa mendatang, dibutuhkan figur perwira yang handal dan professional yang diharapkan mampu mengemban tugas yang diberikan oleh bangsa dan negara dengan baik," katanya.

ANTARA Jatim

BERITA POLULER