Pages

Thursday, August 19, 2010

AU India Modernisasi Sukhoi Su-30



19 Agustus 2010 -- India akan membelanjakan 2,34 milyar dolar untuk memodernisasi armada jet tempur Sukhoi Su-30MKI Flanker H dengan bantuan perusahaan pertahanan Rusia, ujar Menteri Pertahanan India, Rabu (18/8).

Program modernisasi akan dilakukan beberapa tahap di Hindustan Aeronautics Limited (HAL) mulai 2012.

Program ini berkode Super 30, meliputi pemasangan radar baru, computer, avionic dan rudal supersonic BrahMos pada 40 Su-30MKI.

AU India mengoperasikan sekitar 100 Su-30MKI dan berencana memproduksi hingga 170 pesawat dalam 10 tahun ke depan berdasarkan lisensi dari Rusia.

India menempatkan skuadron Su-30MKI di dekat perbatasan dengan Cina.

AL India tambah 32 kapal perang

India akan menambah 32 kapal perang hingga 2020 menurut seorang perwira AL India. Tiga kapal akan dibangun di Rusia dua di Italia dan 27 kapal dibangun di galangan kapal dalam negeri.

AL India segera menerima kapal selam tenaga nuklir kelas Akula yang disewa dari Rusia. Kapal selam ini akan digunakan untuk melatih pelaut AL India mengoperasikan kapal selam nuklir. India telah meluncurkan kapal selam tenaga nuklir INS Arihant yang dibangun di dalam negeri.

AL India juga akan menerima kapal induk bekas pakai AL Rusia guna menggantikan kapal induk tua. India sedang membangun kapal induk di galangan kapal Cochin, dan berencana membangun beberapa unit lagi.

RIA Novosti/Berita HanKam

Pesawat Malaysia Lima Kali Melintas Wilayah Indonesia


Sukhoi TUDM. (Foto: airplane-pictures.net)

19 Agustus 2010, Kotabaru -- Komandan Gugus Tempur Laut Timur Laksamana Pertama Widodo, menyatakan, sejak Januari sampai Agustus 2010 telah lima kali pesawat Negara Malaysia masuk wilayah Indonesia.

“Jadi ‘fexling’-nya empat kali rotari dan wingnya satu kali dengan helikopter satu kali masuk ke wilayah Indonesia sampai empat tikel main,” kata Widodo, dalam kunjungannya bersama KRI Slamet Riyadi ke Kotabaru, Kalsel, Rabu (18/8).

Dia menjelaskan, pesawat Malaysia tersebut hanya melintas saja di atas perairan wilayah Indonesia. Mereka itu langsung ditegur oleh Komandan Gugus Tempur Laut Timur (Dangguspurlatim), namun tidak dijawab.

“Seperti biasa, setelah itu keluar,” ujarnya.

Dia mengaku, pihaknya telah membuat nota `protes` tentang pelanggaran tersebut.

“Jadi setiap pelanggaran yang dilakukan Malaysia selalu kita buat laporannya untuk diserahkan ke Markas Besar TNI untuk disampaikan ke Kementerian Luar Negeri,” katanya.

Dari Kementerian Luar Negeri itu, kata Widodo, diteruskan ke Malaysia untuk nota diplomatik dan ditembuskan ke PBB.

Dia menjelaskan, sejak Januari-Agustus tidak ada lagi pelanggaran kapal Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia bagian Timur. Wilayah Indonesia timur tersebut relatif aman.

Dalam kesempatan tersebut Widodo mengatakan kepada Pemkab Kotabaru bahwa Komando Gugus Tempur Laut Timur selalu ada untuk menjaga mereka. Pihaknya juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama ekonomi yang berkaitan dengan kelautan.

“Untuk keamanan itu bagian kami, dan untuk itu pula kami hadir di sini,” katanya.

Keberadaan TNI Angkatan Laut, khususnya Komando Gugus Tempur Laut Timur dapat memacu, mengakselerasi ekonomi daerah, katanya.

Surya
beritahankam

Kejamnya Polisi Malaysia


Thursday, August 19, 2010

Petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Batam yang ditangkap Marine Police Malaysia (MPM) Erwan (kiri), Asriadi (tengah) dan Seivo Grevo Wewengkang (kanan) tiba di pelabuhan Batam Centre, Batam, provinsi Kepri, Selasa (17/8) . Para petugas DKP tersebut ditahan sejak Jumat (13/8) setelah insiden penangkapan tujuh nelayan Malaysia oleh aparat Pengawas KKP RI di perairan Tanjung berakit, utara Pulau Bintan, Indonesia. (Foto: ANTARA/Asep Urban/ed/nz/10)

19 Agustus 2010, Pekanbaru -- Tiga pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang ditangkap polisi perairan Malaysia mengaku diperlakukan tidak manusiawi selama penahanan.

Bahkan, salah seorang petugas DKP bernama Asriadi pulang dengan kondisi penuh luka di bagian kepala. Asriadi mengaku, kerap dianiaya dengan cara dipukul pistol saat ditahan di Johor Baru, Malaysia.

“Mereka juga mengaku hanya diberi makan sekali dalam sehari, tepatnya hanya malam saja,” ujar Direktur Polair Polda Kepri AKBP M Yasin kepada okezone, Kamis (19/8/2010).

Pihaknya sangat menyayangkan kejadian ini. Sebab, kata dia, sebanyak tujuh nelayan Malaysia yang diamankan pihaknya selalu diperlakukan dengan baik. “Mereka tidak pernah dikasari dan tetap diberi makan sehari tiga kali,” tandasnya.

Saat ini, kata dia, ketiga pegawai DKP tersebut akan mengadukan nasibnya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Selain itu, kabarnya mereka juga akan diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara.

okezone

Wednesday, August 18, 2010

Kementerian Pertahanan Tiga Besar Penerima Anggaran Tertinggi


Wednesday, August 18, 2010

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie (kiri), Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman (kanan) melambaikan tangan kepada wartawan seusai menghadiri rapat paripurna dalam rangka HUT ke-65 Kemerdekaan RI, di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8). Rapat tersebut digelar dengan agenda penyampaian pidato pengantar nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 oleh Presiden. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/ss/ama/10)

17 Agustus 2010, Jakarta -- Memperoleh anggaran sebesar Rp45,2 triliun, menjadikan Kementerian Pertahanan masuk tiga lembaga negara tertinggi mendapatkan prioritas dana APBN 2011 mendatang, sebagaimana diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Senin

"Kementerian Pertahanan ini memperoleh anggaran sebesar Rp45,2 triliun yang antara lain dalam rangka peningkatan kesejahteraan prajurit, pembenahan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan pemenuhan standar `minimum essential force` (MEF)," kata Presiden.

Hal ini dinyatakannya pada saat membawakan keterangan atas Rancangan Undang Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Nota Keuangan Tahun 2011 di depan Sidang Paripurna DPR RI, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta.

Presiden Yudhoyono mengakui, peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan (dari sebelumnya lebih Rp30 triliun), masih jauh dari harapan, dalam rangka meningkatkan kinerja lembaga tersebut, juga pembenahan Alutsista serta kesejahteraan prajurit secara optimal.

"Dapat saya kemukakan, bahwa, penyusunan anggaran tersebut, berdasarkan prioritas Rencana Kegiatan Pemerintah (RKP) 2011 dengan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Kementerian Negara dan Lembaga dalam RAPBN 2011. Itulah sebabnya, terdapat beberapa Kementerian Negara dan Lembaga yang mendapat alokasi anggaran cukup besar," ujarnya.

Khusus untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan, menurutnya, anggarannya akan ditujukan bagi upaya pembangunan infrastruktur berkualitas (jalan, jembatan, `fly over`, `under pass`), juga pengadaan Bandara-bandara baru serta jalur-jalur kereta api baru.

Sedangkan untuk bidang pendidikan nasional dan agama, demikian Presiden, difokuskan pada akses pemerataan pendidikan formal maupun nonformal.

Sementara itu, untuk pertahanan dan keamanan, salah satu yang terpenting, ialah, pembenahan soal MEF tadi, juga mengatasi berbagai gangguan ketertiban serta konflik.

Masih Perlu Ditingkatkan

Jika dibandingkan dengan usulan kalangan DPR RI, khususnya di Komisi I DPR RI, seharusnya kebutuhan esensial minimum untuk Pertahanan Negara mencapai Rp100 sampai Rp130 triliun.

"Hal itu sudah diusulkan sejak kami masih menjabat sebagai ketua komisi, ketika anggaran untuk Departemen Pertahanan saat itu baru mencapai angka Rp30 triliun," kata mantan Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga.

Mestinya, menurutnya, ada pertimbangan khusus mengenai upaya meningkatkan lebih tinggi lagi, mengingat meningkatnya masalah-masalah penegakkan kedaulatan NKRI.

"Apalagi kini banyak konflik di perbatasan, juga ancaman kejahatan lintas negara, seperti terorisme internasional, `perdagangan manusia`, `penambangan liar` dan pembalakan liar serta pengamanan aset-aset nasional di berbagai pelosok, hingga di pulau-pulau terdepan (terluar). Saya rasa masih perlu ditingkatkan (anggarannya)," kata Theo L Sambuaga,

Kesra Urutan Kedua

Sementara itu, demikian Presiden Yudhoyono, untuk instansi atau lembaga negara dengan alokasi anggaran terbesar jatuh kepada Kementerian Pekerjaan Umum dengan alokasi sebesar Rp56,5 triliun.

Sesudah itu, Kementerian Pendidikan Nasional, yang memperoleh anggaran sekitar Rp50,3 triliun, lalu Kementerian Pertahanan Rp45,2 triliun.

Sedangkan keempat, Kementerian Agama yang mendapat anggaran sebesar Rp31 triliun, lalu kelima Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri, Rp 28,3 triliun.

Presiden kemudian mengungkapkan, dari rencana alokasi anggaran belanja Kementerian Negara dan Lembaga (K/L) tersebut, masing-masing akan dipilah menjadi beberapa bagian.

Alokasi terbesar diperoleh bidang perekonomian, lalu nomor dua bidang kesejahteraan rakyat (Kesra), serta ketiga politik hukum dan keamanan (Polhukam).

Perinciannya, menurut Yudhoyono, yakni Rp120,4 triliun atau 29,3 persen untuk mendukung program dan kegiatan di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Selanjutnya, Rp161,2 triliun atau 39,3 persen, dipakai untuk mendukung berbagai program dan kegiatan di bidang perekonomian.

Kemudian, program-program yang berkaitan dengan bidang kesejahteraan rakyat (Kesra) akan mendapatkan dukungan alokasi anggaran sebesar Rp128,8 triliun, atau 34,4 persen dari total belanja Kementerian Negara serta Lembaga.

ANTARA News

Gaza Kembali Memanas

GB
Pada Senin (16/8/2010) seorang militan jihad Islam tewas dan seorang tentara Israel terluka dalam saat melakukan tembak menembak. AFP/Said Khatib.
GB
Warga Palestina yang tewas tersebut bernama Bassam Dagma (23) seorang anggota Jihad Islam. Jenazahnya dievakuasi ke RS Khan Yunis' Nasir. AFP/Said Khatib.
GB
Israel kemudian melancarkan serangan udara terhadap dua sasaran di Jalur Gaza, Selasa (17/8/2010), setelah dua tentaranya terluka dalam serangan bom mortir di selatan Israel. AFP/Jack Guez.
GB
Kaca mobil milik pasukan Israel pecah setelah terkena serpihan bom mortir. AFP/Jack Guez.
 Fotografer - Pool
 
 

Tuesday, August 17, 2010

Anak Buah Fadel Gebrak Meja Polisi Malaysia

Wednesday, August 18, 2010

Sejumlah warga dari Benteng Demokrasi Rakyat ( Bendera), melakukan aksi protes dengan menginjaik-injak bendera Malaysia di Jakarta, Selasa ( 17/8). Mereka memprotes pemerintah Malaysia yang menangkap 3 warga Indonesia dari Kementrian Kelautan dan perikanan ketika berpatroli. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/pd/10)

18 Agustus 2010, Batam -- Tingkah polisi Malaysia memang memuakkan. Happy Simanjuntak, Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan pada Kementrian Kelautan dan Perikanan yang memimpin tim negosiator RI, sempat geram hingga menggebrak meja saat berupaya membebaskan tiga PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Batam yang ditahan Polisi Diraja Malaysia.

Tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Batam, Erwan, Asriadi, dan Seivo Grevo Wawengkang, kemarin memang berhasil dibebaskan dari tahanan Malaysia. Namun sebelum dibebaskan, sempat terjadi ketegangan di kantor polisi Kota Tinggi antara Happy Simanjuntak dengan kepala polisi Tanah Tinggi.

Happy meradang lantaran merasa dipersulit anggota polisi saat membebaskan tiga stafnya dari tahanan Polisi Malaysia. Menurut Happy, sebenarnya pada Senin (16/8) siang lalu Erwan, Asriadi dan Seivo sudah bisa dibebaskan. Namun menurut Happy, pihak Malaysia terus berbelit dan menyodorkan banyak alasan.

"Sampai malam, mereka beralasan tunggu dulu, semua wajib salat tarawih. Saya maklum. Kemudian saya peringatkan ini sudah pukul 22.00, seharusnya tarawih sudah usai. Kembali mereka menyatakan ada kunjungan menteri besar kesultanan. Hingga (menunggu) habis berpuluh cangkir kopi. Wah ini saya tidak terima, akhirnya memukul meja, saya marah sambil mengatakan lepaskan segera warga saya,” ujar Happy seperti dikutip Batam Pos (grup JPNN), kemarin.

Menanggapi gebrakan anak buah Fadel Muhammad itu, polisi Kota Tinggi pun langsung mengurusi berkas-berkas pembebasan ketiga orang tersebut. Hingga akhirnya pukul 03.00 dini hari kemarin, tiga PNS Kota Batam itu dibebaskan dan dijemput tim DKP serta KJRI Johor Bahru.

”Dia (Polisi Malaysia) sempat marah menyatakan saya preman dan mengingatkan hubungan diplomasi Malaysia-Indonesia harus baik-baik. Lantas saya menjawab saya tidak peduli itu, yang jelas ketiga staf saya harus dibebaskan, jangan perpanjang birokrasi. Baru mereka mengalah,” kata Happy.

Ketiga pegawai ditangkap polisi Malaysia di perairan Tanjungberakit Bintan, usai menangkap kapal nelayan Malaysia yang mencuri ikan dan menahan tujuh nelayan Malaysia, Jumat (13/8) pekan lalu. Setelah dibebaskan, ketiga pegawai DKP Batam ini dijemput Minister Counsellor KJRI Johor Bahru Malaysia, Suryana Sastradirejda dari kantor polisi Kota Tinggi (Polres Kota Tinggi), Selasa (17/8) pagi kemarin. “Kami bersama tim DKP yang menjemput dari kepolisian setelah upaya lobi dan negosiasi dilakukan,” ujar Suryana kepada Batam Pos di pintu keluar Pelabuhan Batam Center, kemarin.

Erwan, Asriadi dan Sievo tiba di Batam dengan menaiki kapal feri Indomas 3. Lebih lanjut Happy mengatakan, ketiga anggota DKP Batam ini akan dibawa ke Jakarta untuk diberi penghargaan atas keberanian mereka mengawal perairan perbatasan berikut sumber dayanya dengan peralatan seadanya.

JPNN

berita hankam

Revolusi Soekarno, Pesan HUT RI Ke-65

"Syukur Alhamdullillah ! Demikan itulah memang Bangsa Indonesia ! Bewust! Bewust! Sadar! Ia tidak boleh masa-bodoh. Ia tidak seperti rumput. Ia selalu "gito-gito lir gabah den interi". Kalbunya senantiasa bergelora. Fikirannya selalu bergerak. Jiwanya senantiasa "kranjingan".

Kranjingan seperti ditiup Malaikat! Kranjingan dengan cita-cita. Kranjingan dengan idee. Kranjingan dengan tujuan perjoangan. Kranjingan dengan kemerdekaan. Kranjingan dengan idee masyarakat adil dan makmur. Kranjingan dengan hapusnya "exploitation de l'homme par l'homme". Kranjingan dengan lenyapnya "exploitation de nation par nation". Kranjingan dengan benci mati-matian kepada imperialisme dan kolonialisme. Kranjingan dengan hidup berjoang. Kranjingan, ya kranjingan, maka karena itulah ia selalu sibuk dalam aksi". (Kutipan pidato Bung Karno dari Dibawah Bendera Revolusi - DBR, halaman 592. Kranjingan berarti tergila-gila)



Kemerdekaan bangsa Indonesia sudah menginjak tahun ke-65. Umur setengah abad lebih bukanlah waktu sebentar. Akan tetapi apakah yang sudah diraih oleh bangsa Indonesia selama ini?

Di awal kemerdekaan Indonesia, bangsa negara ini patut bangga. Apalagi kemerdekaan Indonesia menjadi inspirasi bangsa-bangsa lain untuk memproklamasikan kemerdekaan di belahan dunia lainnya. Semangat juang para pejuang saat itu benar-benar menggelora hingga melintasi benua. Pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini juga menangkap pesan para pejuang Indonesia itu. Imam Khomeini dalam salah satu pidatonya sebelum revolusi menyinggung perjuangan Mantan Presiden Ahmad Soekarno dan mengapresiasinya. Beliau mengatakan, Soekarno adalah salah satu presiden yang menyusun pemerintah di penjara. Dalam pidato itu, Imam Khomeini ingin menegaskan bahwa penjara tidak akan menghalanginya untuk berjuang dan mencontohkan Soekarno.

Pernyataan dan gerakan revolusioner mudah ditangkap oleh para pejuang revolusioner di belahan dunia manapun. Nama presiden Ahmad Soekarno begitu dikenang di Timur Tengah. Bahkan warga di Iran, Irak, Suriah dan Mesir selalu mengindentikkan Indonesia dengan Soekarno yang juga dikenal sebagai presiden yang berani menentang anti-kolonialisme dan kapitalisme. Soekarno patut dikagumi karena mampu menyuarakan revolusi rakyat. Presiden pertama Indonesia ini saat itu, berani menyatakan "Tidak Barat dan Tidak Timur." Pernyataan itu juga kembali diserukan oleh Imam Khomeini dalam gerakan revolusi Islam Iran.

Sejumlah analis menilai pernyataan "Tidak Barat dan Tidak Timur" terlalu cepat disuarakan Soekarno, sehingga Barat menekan Indonesia sedemikian rupa. Akan tetapi pada dasarnya, kata kebenaran tidak pernah mengenal keterlambatan. Pernyataan itu terus terngiang di telinga para pejuang revolusi sebenarnya di seluruh belahan dunia. Para pejabat Indonesia yang sudah kelewat batas menjual tanah air Indonesia ini kepada pihak-pihak asing, tidak dapat tidur nyenyak karena pernyataaan Soekarno itu.

Pernyataan Soekarno itu adalah kata hati nurani seluruh rakyat Indonesia yang menghendaki independensi sebenarnya. Tidak ada kata terlambat untuk mengungkapkan suara hati nurani. Dengan pernyataan itu, Soekarno hingga kini masih hidup. Semua pejuang di dunia, khususnya di Indonesia, merasa berhutang pada Soekarano karena belum bisa mengimplimentasikan cita-cita bangsa Indonesia.
Rakyat Indonesia di awal kemerdekaan benar-benar dicerahkan dengan pidato-pidato Ahmad Soekarno. Saat itu, rakyat Indonesia sudah berani mengecam anti-AS dengan slogan " Seterika AS, mampus kolonialisme..." Lebih lengkapnya, lihat di tautan berikut ini (http://www.youtube.com/watch?v=bJ-rhWRJD00&feature=related.) Soekarno dalam pidatonya mengatakan, "Saudara-saudara, musuh kita yang terbesar yang selalu merusakkan keselamatan dan kesejahteraan Asia dan juga merusakkan keselamatan dan kesejahteraan Indonesia ialah Amerika dan Inggris. Oleh karena itu, di dalam peperangan Asia Timur Raya ini, maka segenap kita punya tenaga, segenap kita punya kemauan, segenap kita punya tekad harus kita tujukan kepada hancur-leburnya Amerika dan Inggris itu. Selama kekuasaan dan kekuatan Amerika dan Inggris belum hancur-lebur, maka Asia dan Indonesia tidak bisa selamat. Karena itu, semboyan kita sekarang ini ialah, Hancurkan kekuasaan Amerika. Hancurkan kekuasaan Inggris. Amerika kita setrika, Inggris kita linggis!" (Pidato Bung Karno dari Jawa News, No. 2 April 1943)
Kesadaran politik saat itu begitu mengakar sehingga bangsa Indonesia sangat optimis akan mencapai kemandirian yang tentunya akan menjadi kiblat baru di dunia internasional. Indonesia benar-benar menjadi bangsa yang ditakuti. Asing sama sekali tidak berani bersikap sewenang-wenang terhadap Indonesia. Apalagi suara bangsa Indonesia saat itu sangat diperhitungkan di tingkat internasional, hingga berhasil membentuk Gerakan Non Blok (GNB) melalui Konferensi Asia -Afrika di Bandung. Inilah Indonesia dulu!!!

Indonesia Jauh dari Cita-Cita

65 tahun merdeka, Indonesia malah semakin jauh dari cita-cita yang diharapkan. Dalam pembukaan UUD 45 tercantum , "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Bangsa Indonesia kini berada dalam kondisi terpuruk. Para pemuda yang semestinya menjadi tulang punggung negara, telah kehilangan identitas. Para pejabat saat ini sudah kelewat melupakan bangsa. Kondisi itu semakin parah dengan mental para pejabat yang bermental budak dan antek. Para pejabat bukan lagi pelayan rakyat, tapi malah mereka minta dilayani rakyat. Pengertian republik di negeri ini sudah kehilangan bentuk. Republik hanyalah make-up, bahkan rakyat menjadi ajang perbudakan.

Indonesia bukanlah negara miskin, tapi negara terkaya di dunia. Pada saat yang sama, masyarakat miskin mudah ditemukan di negara, bahkan kini sudah ada busung lapar di nusantara. Kondisi paradoks ini sangat kentara di tanah air. Kemudian kemanakah kekayaan negara ini? Masyarakat Indonesia semestinya adalah rakyat yang paling makmur di dunia. Akan tetapi pada kenyataannya, Indonesia tergolong negara miskin.
Sebagai contoh, potensi tanah Papua memang tidak diragukan lagi. Dan sebagian besar saham Freeport Indonesia dimiliki oleh Freeport McMoran Copper & Gold Inc, dan sisanya dimiliki oleh raksasa pertambangan Inggris/Australia Rio Tinto; Rio Tinto sendiri hak 40% atas pemberdayaan Grasberg (laporan tahunan Freeport dapat diakses melalui www.fcx.com; situs Rio Tinto adalah www.riotinto.com).

Menurut penulusuran Lia Suntoso, peneliti The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta, Papua merupakan daerah yang kini menjadi perebutan antara tiga kekuasaan. Yang satu adalah negara adidaya Amerika Serikat, dua lainnya Inggris dan Australia. Ini semua berawal dari keberadaan Freeport di Papua yang memulai operasi pada tahun 1967. Kini, gejolak politik di sana sudah bergerak terlalu jauh dari inti permasalahan sesungguhnya. Pelanggaran HAM, pencemaran lingkungan, dan korupsi yang merajalela di tanah Papua seringkali membuat kita lupa untuk mengkaji ulang apa sebenarnya yang membuat harga Papua begitu mahal bagi NKRI.

Berbagai teori geologi pecahan lempeng menyebut benua Australia, Pulau Papua (Papua Nugini dan Irian Jaya), dan Timor Timur adalah satu daratan. Jelas bukan mustahil Papua adalah sumber potensial, readily available, uranium bagi Amerika Serikat. Uranium terbentuk dalam supernova, jauh sebelum zaman Pangaea. Berlanjut dengan terpisahnya lempeng Australia yang sekarang dikenal sebagai benua Australia dan Pulau Papua, endapan mineral yang terkandung dalam lempeng tersebut kemungkinan besar sama.

Di daerah yang begitu miskin, mungkin rakyat Papua sendiri tidak menyadari apa yang berada di bawah kaki mereka. Karena itu, sudah waktunya, ada atau tidaknya kekayaan alam yang tersembunyi, pemerintah kita melakukan survei untuk memperjelas kepentingan-kepentingan luar negeri yang dapat dikatakan tendensius seputar Papua, untuk mempertahankan aset negara, sesuai dengan versi asli UU Nomor 1 (1967).

Selama ini banyak kekayaan alam yang seharusnya dapat menjadi pemasukan negara dan dapat mensejahterakan rakyat diambil alih oleh pihak asing. Mereka cenderung mengeksploitasi sumber daya alam kita untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

Revolusi Rakyat, Satu-Satunya Solusi

Revolusi Rakyat yang dimaksud adalah Revolusi Rakyat menurut ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno, yang diangkat oleh MPRS menjadi Pemimpin Besar Revolusi (PBR).
Seperti yang sudah ditunjukkan dengan gamblang sekali oleh sejarah bangsa kita, Revolusi yang dianjurkan Bung Karno adalah untuk memperkuat Negara Republik Indonesia, dan bukan untuk memperlemah negara dengan adanya permusuhan antarsuku, antaragama, antarwarganegara dan antarkelompok politik untuk melawan segala macam bahaya yang mengancam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pengalaman selama pemerintahan di bawah Bung Karno membuktikan bahwa Revolusi yang digerakkan dengan ajaran-ajaran revolusionernya melawan segala macam anarki, segala kekerasan yang bersifat kriminal, segala pertumpahan darah yang tidak perlu, dan pelanggaran- pelanggaran HAM yang sewenang-wenang.
Revolusi Rakyat yang berkobar-kobar pada waktu itu justru melindungi kepentingan rakyat, dan bertujuan untuk mensejahterakan rakyat dan membela keadilan bagi semua. Artinya, selama pemerintahan di bawah Bung Karno, Revolusi Rakyat dengan nyata-nyata sekali menghormati dan menjaga dan melindungi serta menjunjung tinggi-tinggi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 45.

Revolusi Rakyat pernah digerakkan dan dikobarkan di bawah ajaran dan pimpinan Bung Karno puluhan tahun, kemudian dimatikan atau dilumpuhkan secara khianat oleh Soeharto bersama jenderal-jenderalnya Melihat kondisi Indonesia yang carut marut, Revolusi Rakyat sekarang perlu dihidupkan dan dikobarkan lagi, untuk mengadakan pembersihan mental-mental pejabat dan masyarakat secara besar-besaran.

Untuk menghidupkan dan menggelorakan Revolusi Rakyat ini, berbagai macam aksi seperti demontrasi atau kegiatan sosial-politik yang dilakukan beragam organisasi dan komponen masyarakat adalah bagian penting dari pemupukan kesadaran politik dan kesadaran perjuangan revolusioner, yang merupakan salah satu di antara syarat-syarat penting untuk dilancarkannya Revolusi Rakyat. Aksi-aksi lainnya yang berkaitan dengan sosial-ekonomis dan politik yang dilancarkan oleh kalangan pemuda, mahasiswa, buruh, tani, penganggur, rakyat miskin dan komponen masyarakat lainnya adalah sebuah urgensi untuk mengantar aspirasi rakyat menghadapi masalah-masalah kongkret.

Berbagai macam aksi untuk membongkar kasus Bank Century dan persoalan korupsi yang pernah menggelora di seluruh negeri perlu dikobarkan lagi bersama-sama. Ditambah sekarang ini dengan masalah kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) dan makin membubungnya harga-harga kebutuhan hidup sehari-hari, dan persoalan-persoalan hangat lainnya. Semua macam aksi tuntutan sosial-ekonomi dan politik yang digelorakan beragam masyarakat ini bisa mendekatkan rakyat dengan Revolusi Rakyat yang harus dikobarkan lagi untuk diteruskan.

Sekali lagi, dan untuk kesekian kalinya perlu diulangi lagi bahwa Revolusi Rakyat menurut ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno adalah satu-satunya jalan untuk membersihkan negara dan menyehatkan bangsa kita dari segala macam penyakit dan kebusukan. Tidak ada jalan lain!!! (IRIB/AR)

http://indonesian.irib.ir/index.php/politik/opini/24460.html

BERITA POLULER