"Robotnya sudah kami kirim lewat kargo ke Mesir pada pekan lalu, tapi sebelumnya kami sudah berlatih setiap hari," kata anggota tim robot PENS-ITS, Putus Dadar Gumilang, kepada ANTARA di Surabaya, akhir pekan ini.
Menurut dia, anggota tim robot "Mio rEi" dari PENS-ITS Surabaya yang berjumlah enam orang akan berangkat menyusul sekitar seminggu setelah Idul Fitri atau pada tanggal 16 September.
"Sebelum robot dikirim ke Mesir, kami sudah berlatih dengan kecepatan terakhir yang dapat kami capai untuk robot otomatis adalah 31 detik, namun informasinya tim China mampu mencapai 25 detik," katanya.
Anggota tim mekanik dari robot "Mio rEi" itu menyatakan tim dari China dan Vietnam merupakan rival terberat, namun semuanya bergantung kepada anggota tim yang mengemudikan robot manual.
"Jadi, kami tetap menargetkan untuk menjadi juara dunia, asalkan kami tidak bertemu tim-tim berat di awal dan kami dapat menerapkan strategi yang tepat pada robot manual," katanya.
Menanggapi target itu, dosen pembimbing tim robot PENS-ITS Surabaya Endra Pitowarno menilai target juara dunia itu tergolong realistis karena kecepatan robot otomatis masih dapat ditingkatkan.
"Tapi, saya kira peluangnya akan banyak ditentukan strategi yang diterapkan untuk robot manual, sebab kalau pengemudi robot manual tidak memiliki strategi untuk mengalahkan lawan, maka akan sulit menjadi juara," katanya.
Tim robot "Mio rEi" dari PENS-ITS Surabaya berhak mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional itu setelah menjuarai Kontes Robot Indonesia (KRI) 2010 di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 20 Juni lalu.
Dalam KRI 2010, PENS-ITS menjadi juara setelah membantai Tim TRUI dari Universitas Indonesia (UI) dengan skor 120-0, karena mampu mencapai "Pharaoh" (nilai sempurna).
Saat itu, tim PENS-ITS mampu membangun tiga piramid yaitu Khufuu, Khafraa, Mankaura dengan sempurna atau mencapai "Pharaoh", meski sempat melakukan "retry" berkali-kali.
Selain itu, robot "Putu Ayu" dari PENS-ITS juga mampu menyabet juara dalam Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 2010, setelah di final berhasil mengalahkan robot Dewi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
(E011/D007)
ANTARA