Pages

Thursday, August 5, 2010

F-35 Lightning II

F-35 Lightning II
F-35 Lightning-1.jpg
Penerbangan pertama F-35A.
Tipe Pesawat tempur multi-peran
Produsen Lockheed Martin Aeronautics
Northrop Grumman
BAE Systems
Terbang perdana 15 Desember 2006
Diperkenalkan 2011 (dijadwalkan)
Status Praproduksi
Pengguna Amerika Serikat dan Britania Raya
Tahun produksi 2003-sekarang
Harga satuan F-35A: US$48 juta
F-35B: US$62 juta
F-35C: US$63 juta[1]
Acuan dasar Lockheed Martin X-35

F-35 Lightning II adalah hasil pengembangan dari pesawat X-35 dalam program Joint Strike Fighter. Pesawat ini adalah pesawat tempur berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi, antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis. Pengembangan pesawat ini dibiayai oleh Amerika Serikat, Britania Raya dan beberapa negara lainnya. Pesawat ini dikembangkan dan diproduksi oleh industri kedirgantaraan yang dipimpin oleh Lockheed Martin serta dua rekan utamanya, BAE Systems dan Northrop Grumman. Pesawat demonstrasi pertama kali terbang pada tahun 2000,[2] dan pesawat versi produksi pertama kali terbang pada 15 Desember 2006.[3]


Sejarah

Program JAST

Program Joint Advanced Strike Technology (JAST) dimulai pada tahun 1993 dari hasil Bottom-Up-Review Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Dragunov Serikat . Departemen Pertahanan juga memutuskan untuk tetap mengembangkan F-22 yang sewaktu itu kontroversial, membatalkan program Multi-Role Fighter (MRF) dan A/F-X, serta menghentikan pembelian F-16 dan F/A-18C/D.

Kantor program JAST dibentuk pada 27 Januari 1994. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pesawat, persenjataan, dan teknologi sensorik yang akan dipakai pada pengembangan pesawat taktis di masa depan. Kemudian program JAST digabungkan dengan program Common Affordable Lightweight Fighter (CALF), membentuk program Joint Strike Fighter (JSF).[4]

X-32 dan X-35

Kontrak JSF diberikan kepada Lockheed Martin dan Boeing pada tanggal 16 November 1996. Masing-masing perusahaan diharuskan untuk membuat dua pesawat yang dapat mendemonstrasikan lepas landas dan mendarat konvensional (conventional takeoff and landing, CTOL), lepas landas dan mendarat pada kapal induk, dan lepas landas pendek dan mendarat vertikal (short-takeoff and vertical-landing, STOVL). Lockheed Martin mengembangkan X-35 dan Boeing mengembangkan X-32.

Pada tanggal 26 Oktober 2001, diumumkan bahwa X-35 Lockheed Martin mengalahkan X-32 Boeing. Petinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Inggris menyatakan bahwa X-35 secara konsisten mengungguli X-32, walaupun keduanya sudah memenuhi syarat.

Penamaan

Lockheed Martin, yang mengembangkan pesawat ini dengan nama "F-24", terkejut ketika mengetahui bahwa pesawat ini akan diberi nama "F-35".[5] Pada 7 Juli 2006, Angkatan Udara Amerika Serikat secara resmi mengumumkan nama F-35, yaitu Lighting II.[6] Nama ini juga dipakai untuk mengenang pesawat sebelumnya, yaitu P-38 Lightning dan English Electric Lightning. Nama lain yang sempat dipikirkan adalah Kestrel, Phoenix, Piasa, Black Mamba, dan Spitfire II. Lighting II juga sempat menjadi nama untuk F-22 Raptor.

Pengetesan

Pada 19 Februari 2006, F-35A pertama dimunculkan di Fort Worth, Texas. Pesawat ini melewati pengetesan darat yang berat di Edwards Air Force Base pada musim gugur 2006. Pada 15 September, pengetesan pertama mesin Pratt & Whitney F135 dilakukan, dan diselesaikan pada 18 September dengan pengetesan afterburner. Kemudian pada tanggal 15 Desember, F-35A melakukan penerbangan pertamanya.

Varian

F-35A pada upacara inagurasinya.

Program Joint Strike Fighter didirikan untuk mengantikan pesawat tempur lama, dengan biaya pengembangan, produksi, dan operasi yang relatif kecil. Ini dicapai dengan membuat pesawat tempur dengan tiga varian, yang masing-masing memiliki kesamaan 80%. Ketiga varian tersebut adalah:


Spesifikasi (F-35A Lightning II)

{{{box_caption}}}
{{{box_caption}}}
F-35A陸基型。
{{{box_caption}}}
{{{box_caption}}}
F-35B垂直起降型。
{{{box_caption}}}
{{{box_caption}}}
F-35C艦載型。
F35ctolstores.jpg

Data dari Lockheed Martin specifications,[7][8][9] F-35 Program brief,[10] F-35 JSF Statistics[11]

Karakteristik umum

Performa

Persenjataan

Avionik

AN/APG-81

Media

Referensi

Catatan

  1. ^ Struggling for Altitude, Air Force magazine, Sept. 2006
  2. ^ Pernyataan dari Lockheed Martin
  3. ^ Rilis pers Lockheed Martin
  4. ^ Nicholls, Mark, "JSF: The Ultimate Prize", Air Forces Monthly, Key Publishing, August 2000, pp. 32-38. Diakses pada 24 Desember 2006.
  5. ^ Designation Systems.
  6. ^ "Lockheed Martin Joint Strike Fighter Officially Named 'Lightning II.'" Official Joint Strike Fighter program office press release. 7 Juli 2006.
  7. ^ "F-35A - CTOL." Lockheed Martin. Retrieved: 30 April 2009.
  8. ^ "F-35B STOVL." Lockheed Martin. Retrieved: 30 April 2009.
  9. ^ "F-35C - CV." Lockheed Martin. Retrieved: 30 April 2009.
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama F-35_prog_brief_Sept2006
  11. ^ a b c "F-35 Joint Strike Fighter Media Kit Statistics(ZIP, 98.2 KB)." JSF.mil, August 2004.
  12. ^ a b "The Pratt & Whitney F135". Jane's Aero Engines. Jane's Information Group, 2009 (subscription version, dated 10 July 2009).
  13. ^ "F-35 Air Combat Skills Analyzed." Aviation Week , 5 March 2009. Retrieved: 15 August 2009.
  14. ^ a b "F-35 brochure." Lockheed Martin, p. 6. Retrieved: 1 April 2009.
  15. ^ "LockheedMartin F-35B JSF." Airtoaircombat.com. Retrieved: 15 August 2009.
  16. ^ "Lockmart brochure, page 6." Lockheed Martin. Retrieved: 15 August 2009.
  17. ^ Kesalahan pengutipan: Tag tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama JSFrange
  18. ^ "Managing the U.S. Nuclear Deterrent, Strat Com, p. 10." fas.org. Retrieved: 23 November 2009.
  19. ^ Tirpak, John A. "The Nuclear F-35." airforce-magazine.com, 12 May 2009. Retrieved: 23 November 2009.

Bibliografi

  • Borgu, Aldo. A Big Deal: Australia's Future Air Combat Capability. Canberra: Australian Strategic Policy Institute, 2004. ISBN 1-920722-25-4.
  • Gunston, Bill. Yakovlev Aircraft since 1924. London: Putnam Aeronautical Books, 1997. ISBN 1-55750-978-6.
  • Keijsper, Gerald. Lockheed F-35 Joint Strike Fighter. London: Pen & Sword Aviation, 2007. ISBN 978-1-84415-631-3.
  • Kopp, Carlo and Peter Goon. "Joint Strike Fighter." Air Power Australia. Retrieved: 15 July 2007.
  • Spick, Mike. The Illustrated Directory of Fighters. London: Salamander, 2002. ISBN 1-84065-384-1.
  • Winchester, Jim. "Lockheed Martin X-35/F-35 JSF." Concept Aircraft: Prototypes, X-Planes and Experimental Aircraft. Thunder Bay Press, 2005. ISBN 1-59223-480-1.

Pranala luar

Templat:Commons+cat

Referensi

Pengembangan yang berhubungan

Pesawat sebanding

Urutan penamaan

F/A-18 Hornet

F/A-18 Hornet
F18 Hornet Red Devils.jpg
F/A-18 milik Korps Marinir Amerika Serikat.
Tipe Pesawat tempur multi-peran
Produsen McDonnell Douglas
Boeing
Northrop
Perancang McDonnell Douglas
Terbang perdana 18 November 1978
Diperkenalkan 7 Januari 1983
Pengguna Amerika Serikat
Australia
Spanyol
Jumlah produksi Lebih dari 1.458
Harga satuan US$35 juta (2003)
Acuan dasar YF-17 Cobra
Varian CF-18 Hornet
F/A-18E/F Super Hornet
EA-18 Growler

F/A-18 Hornet adalah pesawat tempur serang yang dirancang untuk bisa menyerang target darat maupun udara, dan memiliki kemampuan untuk ditempatkan pada kapal induk. Pesawat ini dirancang untuk Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat, dan digunakan juga oleh beberapa negara lainnya. Pesawat ini juga adalah pesawat demonstrator untuk Blue Angels sejak 1986.


Operators

Operator F/A-18.
Bendera Australia Australia
Bendera Finlandia Finlandia
Bendera Kuwait Kuwait
Bendera Spanyol Spanyol
Bendera Swiss Swiss
Bendera Mesir Mesir

FA18 Blue Angels Diamond.jpg
Supersonic aircraft breaking sound barrier.jpg
Tupolev Tu 95 USAF.jpg
FA-18F FOD walk-down 070814-N-1281H-130.JPEG
Hud on the cat.jpg

Spesifikasi (F/A-18C/D)

Orthographically projected diagram of the F/A-18 Hornet

File:F-18-3view.gif

Pengisian bahan bakar F/A-18 Hornet

Data dari U.S. Navy fact file,[1] Aerospaceweb[2]

Karakteristik umum

  • Kru: F/A-18C: 1, F/A-18D: 2 (pilot and weapons system officer)
  • Panjang: 56 ft (17.1 m)
  • Lebar sayap: 40 ft (12.3 m)
  • Tinggi: 15 ft 4 in (4.7 m)
  • Area sayap: 400 ft² (38 m²)
  • Airfoil: NACA 65A005 mod root, 65A003.5 mod tip
  • Berat kosong: 24,700 lb (11,200 kg)
  • Berat terisi: 37,150 lb (16,850 kg)
  • Berat maksimum lepas landas: 51,550 lb (23,400 kg)
  • Mesin: 2× General Electric F404-GE-402 turbofans
    • Dorongan kering: 11,000 lbf (48.9 kN) masing-masing
    • Dorongan dengan afterburner: 17,750 lbf (79.2 kN) masing-masing
      GE F404 engine.jpg

Performa

Persenjataan

FA-18 Automated Aerial Refueling.ogg
F-18A Active Aeroelastic Wing flight test.ogg
F-18 Finlandia

Avionik

  • Hughes APG-73 radar
  • ROVER (Remotely Operated Video Enhanced Receiver) antenna for use by US Navy's F/A-18C strike fighter squadrons


Lihat pula

Pengembangan yang berhubungan

Pesawat sebanding

Urutan penamaan


Referensi


KFX 201


KF-X
Role Multirole Fighter
Manufacturer Korea Aerospace Industries
Indonesian Aerospace
Introduced Designated to be approximately 2020
Status In development
Primary user Republic of Korea Air Force
Indonesian Air Force
Number built none yet

The Korea Aerospace Industries KF-X is South Korea's project to develop an indigenous fighter aircraft for the Republic of Korea Air Force (ROKAF). It was first announced by South Korean President Kim Dae-Jung at the graduation ceremony of the Air Force Academy in March 2001. Although the initial operational requirements for the KF-X program as stated by the ADD (Agency for Defence Development) were to develop a single-seat, twin-engine jet with stealth capabilities beyond either the Dassault Rafale or Eurofighter Typhoon, but still less than the Lockheed Martin F-35 Lightning II, the focus of the program has been shifted to producing a fighter with higher capabilities than F-16 Block 50 class fighter by 2020.[1][2]

On 15th July 2010 the South Korean and Indonesia signed a memorandum of understanding where Indonesia agreed to finance 20% of the development cost and to obtain around 50 units of the fighter.[3]


Design and development

According to the Weapon Systems Concept Development and Application Research Center of Konkuk University, the KF-X is intended to be an F-16 Block 50 class fighter which would replace South Korea's aging F-4D/E Phantom II and F-5E/F Tiger II aircraft, with production numbers estimated to be over 250 aircraft. Compared to the F-16 Block 50, the KF-X will have a 50% greater combat radius, 34% longer airframe lifespan, better avionics including a domestically produced AESA radar, an electronic warfare suite, IRST, and datalink capabilities. Operational requirements also specify 50,000 pounds of thrust provided by one or preferably two engines, high-speed interception and supercruise capabilities, basic stealth technology and multirole capabilities. There are currently two competing designs for the KFX, the KFX-201 which has a tri-plane layout with canards and a more conventional, F-35 style KFX-101 design.

South Korea currently possesses 63% of the necessary technology to produce the KF-X and is therefore seeking cooperation from Saab, Boeing and Lockheed Martin to develop the KF-X. The cost of each KF-X aircraft is estimated to be roughly $50 million.[4][5]

South Korea also lacks the funds to develop the aircraft and expects foreign partners to provide 40% of the development funding for a project to produce around 120 jets for South Korea.[6]

In October 2009 a retired general in the South Korean Air Force was arrested for leaking classified documents to Swedish aviation and defence corporation Saab. The general was to have been given a bribe of several hundred thousand dollars for copies of a number of secret documents that he had photographed in the South Korean Defence University. Saab officials denied any involvement.[7][8][9]

Indonesia government on 15 July 2010 agreed to fund 20% of KF-X project cost in return of 50 planes built for Indonesian Air Force after the project completion. [10]

Specifications

  • Crew: 1
  • Thrust: about 50,000 lbf
  • Avionics
    • Datalink capabilities
    • AESA radar
    • IRST

References

External links

BERITA POLULER