Pages

Wednesday, August 4, 2010

Pengaktifan Kembali Lanud Morotai



View Larger Map

MOROTAI - Lampu Precision Approach Path Indicator (PAPI) di landasan pacu lapangan terbang Pitu, Morotai tampak menyorot ke arah Hercules C-130 yang melayang di atasnya pada Senin (2/8) sore lalu. Penerbangan yang menyertakan Sekretaris Jendral Menteri Pertahanan Eris Herryanto itu akan menguji coba kelayakan landasan sepanjang 2,4 km itu untuk pendaratan malam hari.

Landasan tersebut sudah ada di Kabupaten Morotai, area perbatasan Indonesia-Filipina, sejak 1942. Amerika Serikat dahulunya membuat tujuh landasan pacu di area tersebut untuk mempersiapkan penyerangan atas Jepang, musuhnya dalam Perang Dunia II.

Pengaktifan kembali lapangan terbang itu, sebagaimana dikatakan Eris, adalah salah satu upaya Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk mendukung sektor perekonomian. "Jadi istilahnya, defence supporting economy. Artinya, aset-aset apa dari Kemenhan yang kira-kira bisa digunakan untuk mendukung ekonomi masyarakat, kita berdayagunakan," tutur Eris di Bandara Babullah, Ternate, Senin (2/8) lalu.

Masyarakat Morotai, termasuk Sukemi pun berharap, pemanfaatan kembali Lapangan Terbang Pitu bisa menyokong ekspor hasil laut yang juga akan berimbas pada pemasukan daerah. "Karena saat ini kalau mau ekspor ikan perlu 8 hari untuk sampai ke Cina. Kalau bisa pakai (lapangan) ini, mungkin perusahaan bisa sewa pesawat cargo untuk ekspor," kata Sukemi.

Berdasar keterangan Komandan Pangkalan Udara Pitu (Danlanud), Mayor Sadewo, dari tujuh landasan pacu yang terdapat di Lapangan Terbang Pitu, hanya empat saja yang layak untuk digunakan. "Selama ini, pangkalan yang merawat landasan, dengan anggaran dari pusat," ucap Sadewo yang juga ikut dalam uji coba terbang malam ke Morotai.


US Air force base di Morotai saat PD-2

Mengenai pesawat apa saja yang nantinya akan memanfaatkan Lapangan Terbang Pitu, Eris tak banyak berkomentar. "Belum dibicarakan pesawatnya apa saja. Tapi nanti kita akan mendiskusikannya lagi dengan Dinas Perhubungan," kata Eris.

Lapangan Udara Pitu dikategorikan dalam kategori D. Hal ini dipengaruhi oleh pangkat Danlanud dan juga berbagai fasilitas yang terdapat di landasan tersebut.

"Memang masih banyak yang harus ditambah di (bandara) sini. Seperti avication aid, radar cuaca, radio komunikasi, dan lain sebagainya," imbuh Sadewo.

Eris tak menampik, wilayah perbatasan menjadi salah satu fokus utama Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dalam masa kepemimpinannya saat ini. Selain Morotai, dalam beberapa pekan ke depan Kemhan berencana untuk menyambangi wilayah perbatasan lainnya, salah satunya, pulau Natuna.

Sumber : ANTARA

alusista

Penutupan Latihan Bersama Flash Iron 10-2 JECT 2010


BANYUWANGI - Assisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Among Margono(kanan berdiri) menaiki kendaraan anti teror Cheetha usai saat laihan bersama (Latma) dengan sandi "Flash Iron 10-2 JECT 2010" di Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (4/8). Latma Kopaska TNI AL dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy Seals) dengan penghancuran teroris yang menguasai kapal ferri di perairan selat Bali. FOTO ANTARA/Seno S./pd/10.


ANTONOV 24


'Si Gaek' Itu Tergelincir di Landasan
Selasa, 3 Agustus 2010 | 14:38 WIB
1001crash.com
Pesawat Antonov (An) 24 adalah salah satu tulang punggung pengangkutan perang sejak masa Uni Soviet. Pesawat berbaling-baling dua ini sudah dibuat sebanyak satu juta unit sebelum produksinya dihentikan pada 1979. Meski masih banyak digunakan Rusia, pesawat gaek ini tercatat yang sering mengalami kecelakaan.
TERKAIT:

KOMPAS.com — Rusia segera melakukan penyelidikan terkait kecelakaan pesawat Antonov (An) 24 di Krasnoyarsk, Siberia. Upaya itu menurut ITAR-TASS dalam wartanya, Rabu (3/8/2010), termasuk juga upaya untuk mencari andai ada alasan kriminal di balik insiden mematikan tersebut.

Otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsia, mengatakan bahwa saat kejadian, hujan memang turun dengan deras. Namun, kondisi itu masih memungkinkan bagi pilot untuk mendaratkan pesawat.

"Tapi, dengan harapan mendarat sesuai jalur lintasan, pesawat menikung ke kanan dan menabrak landasan dan terempas 700 meter jauhnya," kata pernyataan Rosaviatsia.

Meskipun pengamanan penerbangan Rusia memperketat berbagai peraturan keselamatan penerbangan, kecelakaan pesawat terbang kerap terjadi di Negeri Beruang Merah. Diduga, kapal-kapal terbang yang dipakai, sebagaimana Antonov naas milik maskapai penerbangan lokal, Katekavia, sudah melampaui batas umur penggunaan. Dalam kecelakaan itu, pesawat meledak dan terbakar hebat seperti bola api.

Pesawat Antonov (An) 24 adalah salah satu tulang punggung transportasi untuk angkutan perang sejak masa Uni Soviet. Pesawat berbaling-baling dua ini sudah dibuat sebanyak satu juta unit sebelum produksinya dihentikan pada 1979. Meski masih banyak digunakan Rusia, pesawat gaek ini tercatat sebagai yang sering mengalami kecelakaan.

Catatannya, pada 1997, 50 orang tewas dalam kecelakaan An-24 di kawasan selatan Rusia. Lalu, lima tahun ke belakang, pesawat ini juga "membunuh" 28 orang kala mengalami musibah di kawasan utara Rusia.

kompas

Parade Kapal Sail Banda 2010


AMBON - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyalami Menkokesra Agung Laksono (tengahi) dan Menteri Kelautan Perikanan Fadel Muhamad (kanan) saat puncak acara Sail Banda 2010 di Ambon, Maluku, Selasa (3/8). Dalam Puncak acara Sail Banda 2010, presiden menetapkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional dan juga dimeriahkan dengan parade kapal perang dan kapal layar dari berbagai negara. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/HP/10, DETIK.COM









LIPI Pamerkan Radar Pengawas Pantai Buatannya


AMBON - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memamerkan prototipe radar pengawas pantai ISRA (Indonesian Surveillance Radar) buatannya pada Maluku Expo di Lapangan Merdeka Ambon, 31 Juli-5 Agustus.

Pameran prototipe radar pengawasas pantai itu untuk memeriahkan Sail Banda yang berlangsung 24 Juli hingga 17 Agustus 2010.

"Alat ini gunanya untuk melihat pergerakan kapal dan arah pergerakannya," kata Kepala Bidang Telekomunikasi dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (PPET) LIPI, Mashury kepada ANTARA, di Ambon, Sabtu (31/7).

Mashury mengatakan, radar ISRA pertama Indonesia mampu bekerja saat cuaca buruk dan gelap serta bisa dipasang di pinggir pantai atau pelabuhan untuk memonitor lalu lintas kapal agar tidak terjadi tabrakan.

Radar ini juga untuk memantau perairan nusantara dari pencurian ikan, pelanggaran wilayah oleh kapal asing maupun pembajakan kapal dan penyelundupan.



"Radar ini juga bisa digunakan untuk memandu kapal agar pergerakannya tidak kena karang dan sebagainya saat cuaca buruk terjadi," katanya.

Menurut Mashury, radar buatan LIPI yang sudah diresmikan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata Februari lalu itu sangat cocok jika dipasang di Maluku yang merupakan provinsi kepulauan yang 93 persen wilayahnya laut, terutama laut Arafuru yang rawan pencurian ikan.

Ia menjelaskan, harga radar tersebut 50 persen lebih murah jika dibandingkan dengan radar maritim impor. Selain itu, aplikasi teknologinya dari untuk sipil ke militer hanya mengalami sedikit perubahan.

Sumber : ANTARA

Hercules A-1308 Kembali ke Home-Base


SEMARANG - Setelah enam bulan menjalani perbaikan dan perawatan di Lanud Husein Sastranegara Bangdung maka pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1308 milik Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abd saleh kembali dapat beroperasi lagi (29/7).

Komandan Lanud Abd Saleh A. Dwi Putranto menerima dan melihat langsung kedatangan pesawat Hercules A-1308 yang dipiloti sendiri oleh Komandan Skadron Udara 32 Letkol Pnb Wayan Superman dan berhenti tepat di lapangan Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abd Saleh disaksikan para pejabat Lanud beserta Insub.

Selanjutnya Komandan melakukan mengguntingan pita di moncong pesawat sebagai tanda kembalinya pesawat hercules A.1308 ke hanggarnya. Dan sebagai ungkapan rasa syukur Komandan melakukan pemotongan tumpeng dan diberikan kepada anggota Skadron Udara 32.

Usai pemotongan tumpeng, Komandan menjelaskan bahwa Skadron Udara 32, yang salah satunya memiliki tugas dan kewajiban untuk mengoperasikan serta memelihara sampai tingkat sedang pesawat C-130 Hercules dalam mendukung tugas-tugas operasi TNI AU, dituntut pesawat yang ada harus dalam kondisi siap operasional.

Sejarah telah membuktikan bahwa selama ini pesawat Hercules sebagai pendukung operasi telah menunjukkan keberhasilan dalam berbagai operasi. Tidak hanya memberikan kontribusi bagi kepentingan operasi militer namun juga memberi andil pada berbagai operasi kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia, lanjutnya.

Mengingat jam terbang pesawat Hercules begitu besar, maka diperlukan perawatan berkala dan menyeluruh agar pesawat dapat beroperasi maksimal. Diharapkan tidak ada lagi adanya accident dan incident terhadap pesawat Hercules yang ada di Lanud Abd Saleh ini. Dan kepada air crew serta seluruh warga Lanud Abd Saleh untuk senantiasa menjaga dan memelihara pesawat yang ada di Lanud Abd Saleh ini, sehingga apabila sewaktu-waktu mendapat tugas operasi, kita akan selalu siap.

Sumber : DISPENAU

Pengamanan Sail Banda


AMBON - Sejumlah personel dari TNI berbaris mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan Presiden di lapangan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Halong, Ambon, Maluku, Jumat (30/7). Hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta. Sekitar 6000 personel akan disiagakan untuk pengamanan acara puncak Sail Banda 2010 pada tanggal 3 Agustus yang rencananya akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/Koz/hp/10.





BERITA POLULER