Pages

Monday, November 28, 2011

Industri pertahana yg ingin dikuasai Indonesia

Jakarta, PelitaOnline - Indonesia rupanya
terus menaikkan targetnya dalam
mengembangkan industri pertahanan di
Indonesia. Hal ini terlihat pada saat
pertemuan Komite Kebijakan Industri
Pertahanan (KKIP) yang digelar di Kantor
Kementerian Pertahanan, Jumat (25/11 ).
Dalam hasil pertemuan itu, setidaknya
terdapat lima kemampuan yang ingin
dikuasai Indonesia.
Pertama, industri kendaraan tempur
(Ranpur/ armor vehicle) dan kendaraan
taktis (Rantis/ tactical vehicle).
"Kedua, industri kapal perang atas air
(combat vessel) dan bawah air (submarine)
serta kapal-kapal pendukungnya (support
vessel)," kata Ketua KKIP yang juga Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Ketiga, industri pesawat militer angkut
ringan dan sedang (light dan medium
military air transport, fix wing and rotary
wing) serta pesawat tempur (fighter).
Keempat, industri senjata ringan dan berat
untuk perorangan dan kelompok/ satuan
(pistol, assault riffle, caraben, SMR, SMB,
mortir, AGL, RPG) sampai dengan meriam
dan munisinya (MKK dan MKB), roket/
MLRS, torpedo, serta peluru kendali.
Sedangkan kelima adalah industri peralatan
network centric operation system, mulai
alat komunikasi radio, sistem kendali/
kontrol, komputasi, dan komando untuk
penembakan senjata, radar dan thermal
optic untuk pencari/deteksi dan penjajak
sasaran walau dengan kemampuan industri
yang relatif masih terbatas.
KKIP sendiri dibentuk berdasarkan
Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2010
dalam rangka memantapkan fondasi
industri pertahanan nasional dalam rangka
revitalisasi industri pertahanan. Tugas
komite ini antara lain merumuskan
kebijakan yang terdiri dari penelitian,
pengembangan, dan peningkatan sumber
daya manusia, mengkoordinasikan
kerjasama luar negeri, dan memantau serta
mengevaluasi kebijakan industri
pertahanan.
(Pelita )

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK