Pages

Thursday, November 17, 2011

Rivalitas China-Amerika Serikat perhatikan stabilitas kawasan


Jumat, 18 November 2011 14:14 WIB | 275 Views
ASEAN - China Centre (ACC) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama Perdana Menteri China, Wen Jiabao, membuka selubung plakat ASEAN-China Centre (ACC) dalam KTT ke-14 ASEAN-China, di gedung Bali Nusa Dua Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Jumat (18/11). Pembentukan ACC itu untuk memperkuat kerjasama negara ASEAN dengan China di berbagai bidang sekaligus menandai peringatan 20 tahun hubungan ASEAN dan China. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana)
... AS harus mempertimbangkan kepentingan negara-negara lain, perdamaian dan stabilitas kawasan...
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Inilah resikonya bertempat di lokasi persilangan. Amerika Serikat dan China menjadi dua kekuatan yang mendominasi kekuatan saat ini. Sekretaris Jenderal Pusat ASEAN-China, Ma Mingqiang, menyatakan, persaingan mereka serta sejumlah lain di Asia Pasifik, harus pula mempertimbangkan perdamaian dan stabilitas kawasan.

"Persaingan pengaruh antara sejumlah negara, termasuk antara Amerika Serikat dan China di Kawasan Asia Pasifik, tidak selalu buruk. Bahkan dapat diarahkan untuk tujuan bermanfaat bagi kedua pihak, terutama masyarakat di kawasan, mengapa tidak. Untuk itu perlu mengedepankan perdamaian dan stabilitas kawasan," katanya, di Nusa Dua, Jumat.

Ma Mingqiang menuturkan kehadiran sejumlah negara seperti AS, Rusia, Australia dan China di kawasan Asia Pasifik dan utamanya ASEAN tentu untuk menjalin kerja sama dan itu hendaknya dihargai oleh semua pihak.

"Namun kerja sama itu harus mempertimbangkan perdamaian dan stabilitas kawasan," ujar Mingqiang menegaskan.

Sebelumnya Presiden AS Barack Obama dalam rangkaian kunjungannya di Asia Pasifik menegaskan AS akan memantapkan pengaruhnya di kawasan tersebut. Langkah nyata yang dilakukan Obama dengan membuat kesepakatan dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard untuk memperluas kerja sama militer kedua negara salah satunya dengan menempatkan sekiat 2.500 marinir AS di Darwin.

Atas penegasan Obama tersebut, pihak pemerintah China melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Liu Weimin menyatakan agar AS mempertimbangkan perdamaian dan stabilitas kawasan.

"AS harus mempertimbangkan kepentingan negara-negara lain, perdamaian dan stabilitas kawasan," ujarnya.

Liu Weimin menambahkan AS dan China harus memperdalam dan meningkatkan kerja sama.  (*)


ANTARA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK