Pages

Showing posts with label FREEGATE. Show all posts
Showing posts with label FREEGATE. Show all posts

Wednesday, June 26, 2024

Jepang Rela Berikan Fregat Mogami Kualitas Terbaik dan Tercanggih Asal Indonesia Mau Membelinya

 

Jepang siap bangun fregat mogami tercanggihnya demi Indonesia

Demi mencapai tujuan untuk memuluskan rencana Jepang menjual Fregat Mogami ke Indonesia sejumlah kebijakan dilakukan.

Menurut laporan Yomiuri Shimbun, setelah Perang Dunia II Jepang membentuk sistem pertahanan nasional dengan sebutan "Konstitusi Perdamaian" sebagai intinya.

Hal ini membuat perkembangan industri militer sangat dibatasi kekuatan yang dapat digunakan dalam perang luar negeri.

Hal ini menyebabkan Jepang merumuskan "Tiga Prinsip Ekspor Senjata", yang merupakan pilar inti dari strategi pertahanan restriktif Jepang.

Namun, dengan perubahan yang terus-menerus dalam situasi internasional dan pemulihan kekuatan nasional yang komprehensif secara terus-menerus.

Konsep strategis Jepang telah mengalami perubahan besar, dan ambisinya untuk menjadi "negara normal" secara bertahap semakin meluas.

Jepang percaya bahwa larangan ekspor senjata telah menjadi hambatan penting bagi negara tersebut untuk menjadi kekuatan politik dan militer.

Hal ini membuat Jepang harus mempercepat revisi prinsip-prinsip ekspor senjata dan melonggarkan ekspor senjata dan peralatannya.

Pada tahun 2014, pemerintahan Abe merumuskan "Tiga Prinsip Transfer Peralatan Pertahanan" untuk menggantikan "Tiga Prinsip Ekspor Senjata" yang asli dan dengan jelas.

Karena menganggap ekspor senjata dan kerja sama industri militer yang "memenuhi syarat" dan telah menjalani "tinjauan ketat" membuat Jepang diizinkan untuk mengekspor senjata, peralatan dan teknologi militer.

Dengan tujuan penyelamatan jiwa, transportasi, pengawasan dan pembersihan ranjau telah secara signifikan menurunkan ambang batas bagi Jepang untuk mengekspor senjata, peralatan dan teknologi militer dan menciptakan kondisi untuk ekspor orang Jepang.

Mneurut laporan News CCTV, dalam situasi ini Jepang telah menjadikan negara-negara Asia Tenggara sebagai fokus penjualan senjatanya, terutama empat negara Indo-Pasifik seperti Vietnam, Malaysia, India, dan Indonesia.

Jepang telah secara aktif mengumpulkan niat pembelian dan kebutuhan khusus negara-negara tersebut dan menentukannya model produk ekspor tertentu.

 

Dalam cara mengekspor senjata, Jepang juga mengadopsi metode yang pertama mudah dan kemudian sulit.

 

Pertama-tama Jepang berencana mengekspor peralatan militer serang tidak mematikan dan non-aktif termasuk pesawat angkut militer, pesawat amfibi, pesawat patroli maritim, dan radar kinerja tinggi dan kemudian mengekspornya.

Sebagai terobosan awal, setelah terobosan bertahap dalam senjata pertahanan, beberapa senjata berskala besar dan ofensif akan secara bertahap dipromosikan ke dunia luar, termasuk senjata serangan mematikan seperti jet tempur berperforma tinggi dan AIP.

Pada tahun 2020, kader Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan penanggung jawab Mitsubishi Heavy Industries, produsen kapal fregat besar.

Secara khusus mengunjungi Indonesia untuk mencari cara mengekspor peralatan militer atau mentransfer teknologi militer ke Indonesia.

Dari sudut pandang Indonesia, karena garis pantainya yang panjang dan ancaman keamanan maritim yang besar, angkatan lautnya sebagian besar melakukan misi lepas pantai, beroperasi hingga Laut Cina Selatan.

Dalam pernyataannya Jepang menyodorkan Fregat Mogami yang dinegosiasikan kedua pihak kali ini merupakan generasi baru "kapal perang sci-fi" siluman yang diluncurkan oleh Mitsubishi Corporation Jepang.

Konsep desainnya sangat canggih dan memiliki berbagai performa tinggi seperti kemampuan pembersihan ranjau menggunakan kendaraan tak berawak. Kapal ini berfokus pada pengendalian laut, anti-kapal selam dan tahan ranjau serta memiliki kemampuan pertahanan udara yang kuat.


SUMBER ZONAJAKARTA

 

Thursday, June 6, 2024

First Steel Cutting Ceremony Kapal Frigate Merah Putih Kedua Di PT PAL

 



Seremoni first steel cutting Fregat Merah Putih Kedua di PT PAL (photo: TNI)

 

Kaskoarmada II Laksma TNI Isswarto, M.Tr.Opsla., CHRMP., mewakili  Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo menghadiri acara First Steel Cutting Kapal Frigate Merah Putih Kedua (W000305) TNI AL yang dilaksanakan oleh PT PAL Indonesia (Persero), bertempat di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero), Rabu (5/6).

 

Pelaksanaan First Steel Cutting Ceremony pembangunan Kapal Fregate Merah Putih kedua dipimpin langsung oleh Kapuskod Kemhan Laksma TNI M.Taufiq Hidayat, S.T., M.Si.

 

Dalam Sambutannya, Kapuskod Kemhan menyampaikan bahwa prosesi First Steel Cutting ini merupakan salah satu momen penting dalam proses pembangunan kapal, yang menandai dimulainya pembangunan struktur badan kapal. Kapal Frigate yang sedang dibangun merupakan Alutsista kapal Frigate Combatan terbesar yang dibangun secara lokal di PT. PAL Indonesia dan bahkan di Indonesia.

 

 


Impresi artis pada Fregat Merah Putih (image: Radeanova)

 

Kapal Frigate ini direncanakan memiliki Panjang keseluruhan 140,00 meter dengan lebar 19,75 meter. Berat muatan penuh 6.626 ton, dan kecepatan maksimal 28 knots. Mampu bertahan di laut selama 21 hari dengan jarak jelajah 9.000 Nautical Mile dan diawaki oleh 143 personel.

 

Pada kesempatan tersebut, Kapuskod Kemhan berharap pembangunan Kapal Frigate Merah Putih Kedua TNI AL, semakin memperkuat armada TNI Angkatan Laut dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

(TNI)

Friday, May 31, 2024

Siapa sangka, Naval Group kembali membuat heboh masyarakat Indonesia

 



Pasalnya, galangan kapal asal Prancis itu menawarkan sebuah kapal perang dengan segala keunggulan lainnya.

Sebagai pengingat, Naval Group adalah pihak yang akan menyediakan dua kapal selam Scorpene Evolved kepada Indonesia.

Bahkan galangan kapal Indonesia, PT PAL akan dilibatkan dalam pembuatan kapal selam itu.

“Naval Group dan PT PAL telah menandatangani kontrak dengan Kemhan RI untuk memperkuat TNI AL dengan dua kapal selam Scorpene Evolved. Keduanya akan dibangun di Indonesia berkat program transfer teknologi dari Naval Group”, jelas PT PAL pada 2 April 2024.



siapa sangka, Naval Group kembali membuat penawaran dan kali ini adalah sebuah kapal perang.

Beberapa waktu lalu, kapal perang Angkatan Laut Prancis yaitu FS Bretagne (D655) terlihat berlabuh di Tanjung Priok dari 20 sampai 24 Mei.

Menurut kabar saat itu, Angkatan Laut Prancis hanya lakukan kunjungan persahabatan (port visit) di Indonesia.

“Kapal perang Angkatan Laut Prancis FS Bretagne bersandar di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok untuk kunjungan persahabatan (port visit) di Indonesia sampai 24 Mei 2024”, beber Antara pada 20 Mei 2024.

“Kapal perang Prancis hanya post visit, tidak ada agenda lain. Kapal itu sandar di Jakarta dari 20 sampai 24 Mei”, kata Kepala Dinas Penerangan Lantamal III Jakarta Letkol Laut (KH) M. Qomar Syarifudin.

Namun kabar baru beredar, mengabarkan bahwa ada agenda khusus di dalam kapal perang itu.

Menurut penjelasan Naval News, beberapa orang penting TNI AL masuk ke dalam kapal perang itu untuk mendapat sejumlah pemaparan.

Benar saja, petinggi TNI AL mendapat pemaparan soal kapal perang Belharra.

Bukan hanya pemaparan, pihak Prancis bahkan menawarkan kapal perang itu.

“Dari tanggal 21-24 Mei, FS Bretagne melakukan kunjungan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama itu pula kapal perang ini menampung puluhan pejabat pertahanan Indonesia, akademisi, jurnalis, dan pemangku kepentingan utama lainnya, termasuk perwakilan dari beberapa perusahaan pertahanan Indonesia. Pada kesempatan itu, Naval Group menawarkan fregat Belharra”, jelas Naval News pada 31 Mei 2024. 

Indonesia bisa mendapat seluruh sensor, senjata anti-udara, anti-kapal selam, anti-permukaan, maupun peperangan elektronik.

Lalu terakhir, galangan kapal asal Prancis itu juga buka peluang untuk membangun kapal perangnya di Indonesia.

“Unit pertama Belharra dapat dibangun di Prancis selama 36 bulan, lalu unit berikutnya bisa dibangun secara lokal oleh perusahaan kapal milik Indonesia, PT PAL. Namun Prancis tetap terbuka jikalau Indonesia ingin memproduksi lokal penuh dari kapal pertama”, pungkas Naval News

sumber : Zona Jkarta


Wednesday, May 29, 2024

Kementerian Pertahanan atau Kemenhan resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis Frigate European Multi-Mission

 

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com

Kementerian Pertahanan atau Kemenhan resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis Frigate European Multi-Mission atau FREMM dengan Italia. Kapal fregat adalah jenis kapal perang yang biasa digunakan untuk patroli samudra hingga pengawalan armada dagang dan tanker di daerah rawan.

Menurut laman kemhan.go.id yang dikutip Rabu, 17 April 2024, kapal pertama berencana dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini. Sementara kapal kedua dijadwalkan tiba pada April 2025. Rencana jadwal itu juga tercantum dalam kontrak yang ditandangani.

Fincantieri S.p.A, perusahaan pembuat kapal asal Italia, dipercaya menjadi penyedia dua kapal tersebut. Perusahaan itu melaksanakan konstruksi dua kapal yang akan diberikan kepada TNI AL tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia.

Pengadaan kapal ini juga mencakup berbagai aspek layanan seperti konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang dan peningkatan fisik galangan kapal. Selain itu, ada juga penyampaian materi didaktik serta kursus pelatihan kelas di Italia yang berdurasi enam bulan. Termasuk juga dalam paket pengadaan itu, dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang langsung dan tidak langsung.

Menurut keterangan Biro Humas Sekretariat Jenderal Kemenhan, kementerian telah memenuhi semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak. Perusahaan Fincantieri S.p.A, juga telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR (Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia.

Kapal yang dipesan kementerian di bawah Menhan Prabowo Subianto itu berjenis Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) yang memiliki kemampuan multi-misi dan dilengkapi dengan teknologi termutakhir. Kapal itu memiliki panjang hingga 143 meter dengan lebar sekitar 16,5 meter.

Sementara itu, kedua kapal fregat juga memiliki spesifikasi berat benaman hingga 6.250 ton dan kecepatan maksimal kurang lebih 30 knots. Kapal-kapal tersebut juga akan dilengkapi sistem rudal permukaan ke udara Aster 15, peluncur vertikal DCNS Sylver A43, hingga sederet persenjataan meriam berbagai ukuran.

Fincantieri S.p.A, perusahaan pembuat kapal asal Italia, dipercaya menjadi penyedia dua kapal tersebut. Perusahaan itu melaksanakan konstruksi dua kapal yang akan diberikan kepada TNI AL tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia.

Pengadaan kapal ini juga mencakup berbagai aspek layanan seperti konsultasi pengembangan galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang dan peningkatan fisik galangan kapal. Selain itu, ada juga penyampaian materi didaktik serta kursus pelatihan kelas di Italia yang berdurasi enam bulan. Termasuk juga dalam paket pengadaan itu, dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang langsung dan tidak langsung.

Menurut keterangan Biro Humas Sekretariat Jenderal Kemenhan, kementerian telah memenuhi semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak. Perusahaan Fincantieri S.p.A, juga telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR (Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia.

Kapal yang dipesan kementerian di bawah Menhan Prabowo Subianto itu berjenis Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) yang memiliki kemampuan multi-misi dan dilengkapi dengan teknologi termutakhir. Kapal itu memiliki panjang hingga 143 meter dengan lebar sekitar 16,5 meter.

Sementara itu, kedua kapal fregat juga memiliki spesifikasi berat benaman hingga 6.250 ton dan kecepatan maksimal kurang lebih 30 knots. Kapal-kapal tersebut juga akan dilengkapi sistem rudal permukaan ke udara Aster 15, peluncur vertikal DCNS Sylver A43, hingga sederet persenjataan meriam berbagai ukuran.

 sumber : Antara

BERITA POLULER