Pages

Thursday, June 30, 2011

China’s Aircraft Carrier Is A Highly Vulnerable Extravagance



By Lexington institute on Wednesday, June 29th, 2011
China’s Aircraft Carrier Is A Highly Vulnerable Extravagance

It has been more than twenty years since the U.S. Navy had a major naval vessel as a target in the event of war. In the 1970s and 1980s the Soviet Navy produced a series of major surface combatants to tempt the U.S. Navy. There were large destroyers, a number of cruiser classes and even the Kirov class of nuclear-powered battlecruisers. Then there were several helicopter and aircraft carriers of the Moskva, Kiev and Tbilisi/Admiral Kuznetsov classes. At its peak, the Soviet Navy deployed more than sixty large surface combatants. Today that number has been reduced to around 28 large surface combatants with no aircraft carriers.
Now China is kindly offering the U.S. Navy the opportunity to practice at least some elements of a fleet-on-fleet engagement. According to reports from WestPAC, China will send its first aircraft carrier out for sea trials next week. It is also an old ship, the Soviet-era Varyag which was under construction when the “Evil Empire” collapsed twenty years ago. It sat partly completed at dockside for years before the PLA Navy made a bid for it. There it sat for additional years as the original construction yard hunted high and low for the construction plans and Beijing and Moscow dickered over price and who would do the remaining work to finish out the vessel. Finally, in 2000 it was towed to the Chinese port of Dalian where it has been undergoing reconstruction and outfitting ever since.
Apparently, the ex-Varyag, now reportedly named the Shi Lang, is ready for its coming out party. The Chinese carrier is a big ship, over 900 feet. It will deploy with conventional take-off and landing aircraft. The main candidate for this role is the J-15, modeled on the Russian Sukhoi Su-33 carrier-based fighter. The J-15 may also include avionics and equipment from the J-11B multirole fighter program, which is based on Russia’s Su-27 fighter.
In addition there are reports that China is developing the J-18 Red Eagle vertical/short-takeoff-and-landing (VSTOL) fighter. Less clear is what the PLA is doing to develop the kind of support aircraft that are required in order to conduct competent air operations.
It appears that the PLA did not just buy an ex-Soviet era aircraft carrier but, more significantly, it has bought into a Soviet era vision of a rising world power requiring a blue water Navy. In the process, the Soviet Union wasted enormous resources creating naval forces that were virtually irrelevant both politically and militarily. China, like the Soviet Union/Russia is a continental power. Even with a growing economy Beijing will not have the resources to build both effective land and air force and a blue water navy.
Moreover, deploying an aircraft carrier even with a complement of strike aircraft is not the same thing as having an operationally effective carrier strike group. The PLA Navy will have to develop the capability to provide 360 degree air and missile defense, fleet ASW, underway replenishment and air/sea coordination. Where is the Chinese navy’s equivalent of the Aegis air/missile defense system, E-2D airborne surveillance and C2 or the Los Angeles class SSN?
The reality is that the U.S. Navy should welcome the Chinese effort to create its own blue water navy. The U.S. Navy has a seventy year history of being able to engage and destroy hostile surface fleets. The name Shi Lang could also be translated as “big fat target.”

Indonesia Bakal Miliki Bandar Antariksa di Enggano, LAPAN Mulai Lakukan Survei

Indonesia Bakal Miliki Bandar Antariksa di Enggano, LAPAN Mulai Lakukan Survei
Antariksa. Ilustrasi










Beberapa roket buatan LAPAN
Kamis, 30 Juni 2011 18:41 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai melakukan beberapa survei terkait rencana pembangunan bandar antariksa di Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu. "Dalam waktu dekat tim akan survei di Pulau Enggano,ini merupakan tindaklanjut dari penandatanganan MoU yang dilakukan Pmprov Bengkulu dengan LAPAN 2010," terang Kepala Bapeda, Provinsi Bengkulu, Edi Waluyo, Kamis.

Survei tersebut meliputi kawasan konservasi, status hutan, kondisi geografis, dan sekaligus komunikasi awal antara LAPAN dan masyarakat Pulau Enggano.

Hasil survei itu merupakan kebutuhan untuk melengkapai pembuatan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Upaya Kelola Lingkungan (UPL)
Survey penting dilakukan karena LAPAN akan mencari penyesuaian tata ruang, dan seminimal mungkin tidak mengganggu ekosistem Enggano yang diketahui rapuh.

Selanjutnya, Edi Waluyo menambahkan dalam MoU belum dikatakan sharing apa yang akan dilakukan antara LAPAN dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, namun Bengkulu telah mengalokasikan beberapa hektar lahan untuk keperluan pembangunan bandar antariksa itu.

Edi menekankan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ini akan diutamakan, sosialisasi akan terus dilakukan semuanya kembali kepada masyarakat Enggano, jika mereka sepakat daerahnya akan dibangun bandar antariksa maka program akan berlanjut begitu pula sebaliknya.

Diharapkan dengan adanya Bandar antariksa di Enggano masyarakat Bengkulu akan dapat mengakses beberapa ilmu pengetahuan yang penting dalam dunia antariksa, dan juga dapat berimbas pada perbaikan ekonomi rakyat.

REPUBLIKA

RI-Rusia Saling Dukung Dalam Isu HAM


Jumat, 1 Juli 2011 04:28 WIB | 537 Views
Rusia
London (ANTARA News) - Indonesia dan Rusia akan saling memberikan dukungan atas beberapa posisi HAM di PBB, bahkan kedua belah pihak telah saling memahami atas persoalan krusial yang terjadi di masing-masing negara.

Demikian benang merah konsultasi HAM bilateral keempat Indonesia-Rusia yang diadakan di Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, ujar Counsellor, Kepala Devisi Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya kepada Antara London, Jumat.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemlu, Muhammad Anshor, sedangkan pihak Rusia dipimpin oleh Direktur Kerjasama Internasional, Kemlu, Oleg Malguinov.

Menurut Anshor, konsultasi bilateral kali ini dinilai produktif dan mampu mengangkat isu-isu mutakhir dan penting tentang HAM.

Selama lebih dari empat jam tanpa jeda, kedua belah pihak mencoba menerangkan posisi masing-masing secara relatif transparan. "Positif. Kita akan saling mendukung, kerjasama atau paling tidak saling pengertian," ujarnya.

Rusia misalnya, akan terus memberikan dukungannya atas posisi Indonesia apabila soal Papua dan soal sparatisme lain diangkat dan dibahas di PBB. Sebaliknya, Indonesia diharapkan bisa memahami permasalahan yang dihadapi Rusia terutama yang terkait dengan isu-isu HAM yang diangkat oleh negara-negara pecahan Uni Soviet.

Kedua belah pihak juga melakukan tukar pandangan dan asesmen masing-masing tentang isu tematis yang sedang dalam pembahasan hangat di PBB seperti peninjauan ulang Dewan HAM, Badan Traktat dan situasi negara tertentu.

Indonesia diakui Rusia sebagai negara yg mengambil posisi dalam berbagai masalah HAM atas dasar prinsip-prinsip hukum internasional yang konsisten.

Dalam hal ini Rusia mengharapkan Indonesia dapat terus memainkan peranannya agar Dewan HAM dapat berfungsi secara efektif dengan mempertahankan sifatnya sebagai badan antarpemerintah, tetap memberikan peluang dan sumbangsih masyarakat madani dan lembaga HAM nasional serta tidak lupa menjunjung tinggi derajat negara anggota.

Dari dialog tersebut dapat dikenali berbagai masalah kedua belah pihak serta diketahui berbagai posisi untuk peningkatan pemahaman.

"Diharapkan hal itu menjadi dasar kerjasama kedua belah pihak dalam pembahasan HAM di PBB mendatang," imbuh Anshor.

Konsultasi bilateral yang juga dihadiri staf KBRI Moskow dan Staf Kemenlu Jakarta ini dinilai sangat konstruktif sehingga kedua belah pihak sepakat untuk dilaksanakan secara reguler. (ZG/K004)
ANTARA

Kasad Fokuskan Peningkatan SDM

Kamis, 30 Juni 2011 15:45 WIB | 510 Views

Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo. (ANTARA)
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, mengatakan bahwa salah satu fokus atau perhatian utamanya dalam pelaksanaan tugas baru adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Pada dasarnya kita harus selalu meningkatkan sumber daya manusia untuk mengimbangi teknologi yang kita gunakan," kata Pramono, usai pelantikannya sebagai Kasad yang baru menggantikan Jenderal TNI George Toisutta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, semua program yang telah digariskan dan disiapkan oleh Jenderal Toisutta akan dilanjutkan sehingga terjadi perbaikan kualitas melalui program yang berkesinambungan.

"Semua tentunya menjadi prioritas tentunya untuk membangun tentara yang professional dan dicintai rakyat. Semua tentunya menjadi prioritas tentunya untuk membangun tentara yang professional dan dicintai rakyat," paparnya.

Terkait hubungan darah dengan Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono, yang putra bungsu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo (almarhum), mengatakan bahwa penilaian objektif dilakukan oleh atasannya, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Jenderal TNI George Toisutta selaku Kasad.

"Kalau saudara, memang saya adiknya Ibu Ani sejak lahir. Sebelum Pak SBY menikah dengan Ibu Ani. Setelah Pak SBY menikah dengan Ibu Ani memang saya adik iparnya. Tapi, kalau nepotisme, saya serahkan penilaian saya kepada atasan saya, Panglima TNI, Kasad Pak George Toisutta. Jadi, itu ada mekanismenya sendiri," tegasnya.

Pramono Edhie Wibowo merupakan lulusan terbaik Akabri Darat 1980, dan mengawali kariernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD.

Ia mengikuti Sekolah Staf dan Komando angkatan darat pada 1995 dan Sekolah Staf dan Komando TNI pada 2000, kemudian menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001 hingga 2004.

Pramono kemudian menjadi Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus, Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro, Danjen Kopassus pada 2008, Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, dan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis TNI-AD (Pangkostrad) sejak 27 September 2010.

Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang 5 Mei 1955. Ia pernah bertugas di daerah operasi di Timor Timur, dan penugasan di luar negeri, antara lain di Amerika Serikat, Spanyol dan Australia.


ANTARA

1.243 Prajurit TNI Disiapkan ke Lebanon



Kamis, 30 Juni 2011 18:43 WIB | 639 Views
Prajurit TNI yang berada di Lebanon. (ANTARA/Puspen TNI-Sertu Mar Kuwadi)
Berita Terkait
 
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 1.243 prajurit TNI disiapkan untuk bergabung dengan misi perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Ke-1.243 prajurit TNI itu memasuki masa pratugas di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat Bandung sejak Kamis hingga satu bulan kedepan.

Mereka terbagi menjadi Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri Mekanis Konga XXIII-F/Unifil, Satgas Force Protection Company (FPC) Konga XXVI D-2/Unifil dan Satgas Military Police Unit (MPU) Konga XXV-D/Unifil.

Kontingen TNI yang akan menggantikan kontingen sebelumnyam yang telah bertugas selama satu tahun itu terdiri atas Satgas Batalyon Infanteri Mekanis Konga XXIII-F/Unifil berjumlah 1018 orang dipimpin oleh Dansatgas Letkol Inf Suharto, Satgas Force Protection Company (FPC) Konga XXVI D-2/Unifil 150 orang dipimpin Dansatgas Kapten Inf Wimoko dan Satgas Military Police Unit (MPU) Konga XXV-D/Unifil berjumlah 75 orang dipimpin oleh Dansatgas Letkol CPM Ida Bagus Rahwan.

Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah mengatakan penugasan yang akan dilaksanakan oleh para prajurit sangat mulia dan terhormat serta membanggakan mengingat operasi pemeliharaan perdamaian dunia saat ini menjadi ujung tombak bagi TNI untuk menunjukkan eksistensinya di mata dunia internasional.

"Semua prajurit harus merasa bangga karena selama ini Kontingen Garuda dimanapun bertugas selalu memperoleh pujian serta pengakuan yang positif dari PBB maupun dari negara lain.

Untuk itu, para prajurit harus bersungguh-sungguh dalam latihan, pelajari semua materi yang diberikan oleh Komandan Latihan dan para Instruktur sehingga dapat menjawab tuntutan tugas di daerah operasi," kata Mayjen Hambali .

Hambali menambahkan, selain materi latihan yang didapatkan, para prajurit diharapkan senantiasa menjaga kesehatan, dan memelihara kesamaptaan jasmani yang prima agar dapat tampil maksimal di daerah penugasan.

"Dan tidak kalah pentingnya para prajurit harus belajar mengenal dan memahami karakteristik wilayah penugasan operasi serta senantiasa mengikuti perkembangan situasi, karena di kawasan Timur Tengah sedang terjadi gejolak politik yang sedikit banyak akan berpengaruh kepada pelaksanaan tugas di Lebanon.

Hambali menekankan sebagai pasukan pemelihara perdamaian para prajurit harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang konflik yang terjadi dan bagaimana menyikapinya.

"Para prajurit harus mampu menjadi penengah antara pihak-pihak yang bertikai secara imparsial, sehingga tidak dianggap memihak kepada salah satu kelompok yang bertikai dan memahami benar bahwa penggunaan senjata harus sesuai dengan aturan pelibatan serta mengikuti standar prosedur operasi yang berlaku," ujarnya.


ANTARA

TNI AU Akan Menambah Penerbang Militer

Pesawat F-16. Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Markas Besar TNI Angkatan Udara akan menambah jumlah pasukan penerbang secara bertahap. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Bambang Samoedro, penambahan pasukan penerbang akan disesuaikan dengan rencana peningkatan alat pertahanan udara.

Peningkatan pasukan direncanakan sesuai dengan target minimum essential force yang dirancang sampai 2024. Bambang tidak menyebutkan secara khusus berapa besar penambahan pasukan yang direncanakan. "Tergantung pada penambahan pesawat," kata Bambang Samoedro di Pangkalan TNI Angkatan Udara Adi Sutjipto Yogyakarta, Kamis, 30 Juni 2011.

Komandan Wing Pendidikan Penerbangan Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Kolonel Penerbang Khairul Lubis, mengungkapkan tahun ini akademi penerbangan meluluskan 46 penerbang militer untuk TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Darat. Rata-rata setiap tahun akademi penerbangan menghasilkan 50-60 penerbang militer baru.

"Tidak semua bisa lulus menjadi penerbang," kata Khairul Lubis. Penerbang-penerbang militer diambil dari lulusan sekolah menengah umum (SMU) dan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU). Lulusan SMU dididik selama 33 bulan dan setelah lulus akan menjadi penerbang militer di TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut. Sedangkan lulusan AAU dididik untuk menjadi penerbang militer untuk TNI AU.

Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda, IB Putu Dunia, menuturkan penambahan jumlah penerbang militer disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan pesawat, dan anggaran. "Tidak ada persentase ketat berapa jumlah penerbang. Kami cenderung budget oriented," kata Putu Dunia. "Karena itulah, tiap tahun jumlah rekrutmen penerbang militer bisa berubah."

Tempo Interaktif

2012, Pemerintah Datangkan Super Tucano

 



Super Tucano dengan skema warna TNI AU - dipastikan pesawat ini akan mulai datang pada Maret 2012 (image : Angkasa)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pesawat serang EMB-314 Super Tucano yang dipesan pemerintah dari Brazil akan mulai didatangkan pada awal 2012 nanti. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Bambang Samoedro, mengatakan empat unit pertama dari satu skuadron yang dipesan direncanakan tiba pada Maret. "Sisanya didatangkan bertahap," katanya di Sekolah Penerbang Adi Sutjipto Yogyakarta, Kamis 30 Juni 2011.

F-16 yang digunakan oleh Air National Guard, Amerika (photo : Wiki)


Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pembelian dilakukan November tahun lalu dengan produsen Tucano, Embraer Brazil. Satu skuadron Super Tucano terdiri dari 16 pesawat dibeli untuk menggantikan pesawat OP10 di Skuadron 21 Malang yang sudah habis masa jam terbangnya.

Super Tucano adalah jenis pesawat serang ringan dengan fungsi patroli pemantauan dan sebagai pesawat latih. Pesawat ini dilengkapi dengan baling-baling, teknologi avionik modern, dan sistem persenjataan. Pesawat ini juga biasa digunakan dalam operasi counter-insurgency atau operasi penumpasan pemberontakan.


Foto:detik Foto


Bambang Samoedro mengatakan, pilihan kepada Super Tucano diambil karena pesawat ini dinilai memiliki kualitas paling baik di antara pesawat sejenis lainnya. Sebelumnya TNI Angkatan Udara juga mempertimbangkan membeli pesawat serang kecil K9 buatan Cina dan KO1B buatan Korea. Tapi, pilihan akhirnya jatuh pada Super Tucano.

Setelah mendatangkan Super Tucano, TNI Angkatan Udara juga sedang mengusulkan penambahan pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi dari Rusia dan pesawat tempur F16 bekas dari Amerika Serikat. Usulan pembelian Sukhoi sudah diajukan ke Kementerian Pertahanan. Sementara pembelian F16 sedang menunggu persetujuan pihak AS. Selain pesawat tempur, TNI AU juga berencana menambah pesawat angkut dan heli dalam waktu dekat.

Tempo Interaktif

Ini Dia...Satu Lagi Kamera Tersembunyi Jepret Tentara Singapura yang 'Manja'

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Masih ingat dengan foto TKW kita membawakan ransel seorang prajurit Angkatan bersenjata Singapura? Cerita itu kini terulang.
Yang terbaru datang pada Kamis ketika seorang pembaca situs jurnalisme warga Singapura populer, Stomp, mengirim gambar pria dalam seragam militer, melenggang dengan seorang pria lain di sampingnya kerepotan membawakan ranselnya.
Parahnya, sang pria yang kerepotan itu terlihat lebih tua, tampak seperti ayahnya.
Pembaca Stomp, Danny,  mengatakan, "Pada sekitar 15.00 kemarin (Rabu),  teman saya dan saya akan Northpoint di Yishun untuk makan siang, aku melihat lagi anak tentara menyuruh ayahnya membawakan ranselnya. Ini jelas tidak bisa diterima!"
Pada bulan Maret, seorang pembaca mengirimkan gambar ke Stomp, dimana seorang PRT membawakan ransel tentara bosnya.
Gambar ini memicu keributan nasional dan Departemen Pertahanan mati-matian membela diri. Foto itu beredar luas di dunia maya dan menarik perdebatan mengenai  tentara Generasi Y di Singapura yang sudah keterlaluan 'lembek' dan 'manja'-nya.

yahoo

Wednesday, June 29, 2011

Siluman F-22 Dilarang Terbang


Kistyarini | Sabtu, 25 Juni 2011 | 08:17 WIB


Pesawat siluman F-22 milik Angkatan Udara AS

WASHINGTON, KOMPAS.com — Angkatan Udara Amerika Serikat melarang terbang semua armada tempur F-22-nya, pesawat paling canggih di dunia, setelah masalah muncul pada pasokan oksigen pesawat itu, beberapa pejabat mengatakan, Jumat (24/6/2011).   
Raptor F-22, yang bisa menghindari radar, dilarang terbang sejak 3 Mei dan para pejabat Angkatan Udara tidak bisa memastikan kapan pesawat itu akan kembali ke udara.
"Keselamatan awak udara kami adalah yang terpenting dan kami memerlukan waktu yang cukup untuk melakukan penyelidikan yang saksama," kata juru bicara Kapten Jennifer Ferrau kepada AFP.   
Angkatan udara telah menyelidiki kemungkinan kemacetan dalam sistem pasokan oksigen pada pesawat itu setelah beberapa pilot melaporkan masalah, menurut jurnal Flight Global.   
Dalam satu kasus, F-22 menggores puncak pohon sebelum mendarat dan pilotnya tidak dapat mengingat insiden itu, yang mengindikasikan kemumgkinan gejala hiposia karena kurangnya udara, majalah tersebut melaporkan.   
Ferrau menyatakan terlalu cepat untuk mengatakan dengan pasti bahwa masalah teknik itu terkait dengan sistem pembangkit oksigen di dalam pesawat yang dikenal sebagai OBOGS.   
"Kami masih mengidentifikasi masalah itu. Terlalu dini untuk menghubungkan secara pasti masalah-masalah sekarang ini dengan sistem OBOGS itu," katanya.   
Sejak Januari, pilot-pilot F-22 telah dilarang terbang di atas 25.000 kaki (7.600 meter), menyusul jatuhnya sebuah jet Raptor di Alaska dalam sebuah penerbangan latihan.      Membatalkan semua armada pesawat adalah langkah yang jarang terjadi, menurut beberapa pejabat.
Pada November 2007 Angkatan Udara melarang terbang semua jet tempur F-15 setelah salah satu pesawat itu terlepas dalam penerbangan dan jatuh. Pesawat-pesawat itu tidak diperbolehkan kembali ke udara hingga Maret 2008, kata Mayor Chad Steffey.   
Angkatan Udara memiliki lebih dari 160 Raptor F-22 dalam armadanya dan merencanakan untuk membuat seluruhnya 187 Raptor.  Pesawat-pesawat itu belum digunakan dalam operasi udara pimpinan NATO di Libya atau perang di Afganistan dan Irak.

KOMPAS

Memperkuat Pilar NKRI dengan Kemandirian Alutsista

0diggsdigg

Industri Pertahanan Indonesia.(Foto: Ardava)

Kamis, 30 Juni 2011

Negara yang kuat harus ditopang tiga pilar. Pertama, pilar ekonomi; kedua, pilar pertahanan yang diwakili TNI; dan ketiga, pilar industri, terutama industri pertahanan. Karena itulah, Kementerian Pertahanan (Kemhan) bertekad membangun kemandirian industri pertahanan.
Ini antara lain, terbukti dalam komitmen pemerintah memberdayakan BUMN Industri Strategis (BUMNIS), pemanfaatn alat utama sistem persenjataan (alutsista) produk dalam negeri, dan merumuskan roadmap industri pertahanan dalam Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan) Nomor 24 Tahun 2010. Permenhan ini berisi roadmap jangka panjang hingga tahun 2029.
"Dalam rangka modernisasi alutsista, TNI sepenuhnya mengikuti kebijakan pemerintah menggunakan secara optimal produksi industri pertahanan dalam negeri. Kebijakan tersebut amat strategis, karena dapat mengurangi ketergantungan terhadap negara lain," ujar Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto MA.
Dalam program revitalisasi ini, tutur Marsdya Eris, pemerintah memiliki komitmen kuat untuk menciptakan Indonesia Incorporated dengan memberdayakan BUMNIS, seperti PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, dan PT LEN.
Menurut dia, produk alutsista buatan industri dalam negeri bisa dibanggakan. Panser buatan PT Pindad misalnya, diminati Malaysia. "Malaysia berniat membeli 30 unit panser buatan Pindad. Ini bagus karena berarti produk industri pertahanan kita diakui di luar negeri," ujar Eris.
Lebih lanjut, Sekjen Kemhan menegaskan, kebijakan-kebijakan yang ditetapkan Menhan Pumomo Yusgiantoro sangat pro terhadap kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Kebijakan tersebut di antaranya adalah bahwa setiap pengadaan alutsista TNI harus mengikutsertakan industri nasional, baik BUMN maupun swasta, dalam pengadaan alutsista untuk diproduksi di dalam negeri.
Marsdya Eris menjelaskan, ada beberapa upaya Kemhan meningkatkan kinerja dan performa industri pertahanan dalam negeri. Yaitu, pemenuhan kebutuhan alutsista menggunakan produk dalam negeri; pembelian alutsista dari luar negeri menggunakan offset system guna transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri; rencana strategis reseach & development (R & D) pertahanan, termasuk kerja sama dengan luar negeri melalui joint development untuk alih teknologi; penataan struktur industri pertahanan dan alih teknologi; rencana pengadaan alutsista multiyears; dan rencana barang dan jasa yang dimintakan fasilitas fiskal
"Di samping itu, mendayagunakan industri pertahanan nasional dalam rangka meningkatkan kemandirian pertahanan. Strategi ini pada dasarnya memaksimalkan penggunaan alutsista produksi nasional. Dan secara simultan, industri pertahanan nasional didorong untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kapabilitas produksi alutsista guna meningkatkan daya saing," ujarnya.
Marsdya Eris menyebutkan, Kemhan berkomitmen seoptimal mungkin memberdayakan industri pertahanan dalam negeri (BUMN & BUMS). Namun, bila industri pertahanan dalam negeri belum sepenuhnya mampu, harus diupayakan melalui kolaborasi, joint production & joint development.
"Selanjutnya, pemerintah melalui Kemhan, dalam upaya pembinaan dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri, akan melakukan penilaian (assessment) untuk kualifikasi dan akreditasi industri, serta kualifikasi dan akreditasi sistem manajemen mutu," ucapnya.
Sekjen Kemhan menambahkan, Kemhan juga menyiapkan konsep pengembangan postur TNI dalam memenuhi kekuatan mininum atau minimum essential force (MEF) guna kelengkapan operasi militer maupun operasi militer selain perang.
"Dalam pemenuhan perlengkapan operasi militer untuk misi perdamaian dunia dan bencana alam, Kemhan telah membuat rencana kebutuhan alutsista yang diperlukan dalam kurun waktu lima tahun atau satu rencana strategis (renstra). Sarana pertahanan tersebut diperlukan untuk memenuhi MEF, dan untuk mendukung tugas-tugas TNI dalam melaksanakan operasi militer untuk perang (OMP), dan operasi militer selain perang (OMSP)," katanya.
Di antaranya, tutur dia, adalah peace keeping mission dan operasi penanggulangan bencana. Demikian pula dalam pemenuhan perlengkapan atau sarana militer, diperlukan pelibatkan tiga pilar industri pertahanan.
Yakni, litbang dan perguruan tinggi, industri nasional yang ada, serta Kemhan dan TNI sebagai pengguna. "Dengan adanya sinergitas tersebut diharapkan dapat mendorong percepatan kemandirian di bidang sarana pertahanan, yang mencakup peralatan untuk pendukung daya gerak, pendukung daya tempur, pendukung komando, kendali, komunikasi, komputer, intelijen, pengamatan dan pengenalan (K4IPP), dan pendukung logistik/ perbekalan," katanya. 
 
sumber Suara Karya

Russia to showcase new stealth corvette at IMDS-2011

Russia to showcase new stealth corvette at IMDS-2011


By RIA Novosti on Wednesday, June 29th, 2011

Russia will exhibit for the first time its newest Steregushchy class (Project 20380) corvette, the Soobrazitelny, at a biennial naval show on June 29-July 3 in St. Petersburg.
More than 300 companies, including 30 foreign firms from 25 countries will take part in the 5th International Maritime Defense Show, IMDS-2011.
The demonstration part of the show will involve 15 combat ships of the Russian Navy and three foreign warships: German frigate FGS Hamburg, Dutch frigate HMS Van Amstel and U.S. Navy frigate USS Carr.
The Project 20380 corvette can be deployed to destroy enemy surface ships, submarines and aircraft, and to provide artillery support for beach landings. It uses stealth technology to reduce the ship's secondary radar field, as well as its acoustic, infrared, magnetic and visual signatures.
Russia plans to have up to 30 vessels of this class to ensure the protection of its coastal waters, as well as its oil and gas transportation routes, especially in the Black and the Baltic seas.
The first Project 20380 corvette, the Steregushchy, was put into service with Russia's Baltic Fleet in October 2008.
The program of the show includes exhibition firing from 10 ship artillery mounts and demonstration flights of aerobatic teams, helicopters and unmanned aerial vehicles.

Ahmadinejad:AS dan Israel Akar Masalah Dunia

 Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menyebut Amerika Serikat dan Israel sebagai akar penyebab masalah kemanusiaan di dunia.
" Masalah kemanusiaan adalah hasil dari kebijakan ekspansionis dan non-ilahi Amerika Serikat dan rezim Zionis," kata Ahmadinejad pada upacara pembukaan Kompetisi internasional al-Quran ke-28 di Tehran pada hari Rabu, IRNA melaporkan.
"Zionis tidak beradab, karena menghancurkan umat manusia demi mewujudkan nafsu materialisme, egoisme dan kapitalisme," tegasnya.
Washington dan sekutu Timur Tengahnya telah mengorbankan semua kepentingan umat manusia demi mencapai tujuan kolonial mereka.
Presiden Iran ini menjelaskan penyerahan diri pada Allah swt dan mengikuti utusan-Nya sebagai satu-satunya cara menuju kesempurnaan dan kebahagiaan manusia. (IRIB/PH)

IRIB

Iran Undang Pakar Rusia Teliti Bangkai Pesawat Tanpa Awak AS

 Seorang komandan tinggi militer Iran mengatakan, teknisi Rusia telah mengunjungi beberapa puing reruntuhan pesawat tanpa awak Amerika Serikat, yang ditembak jatuh di perairan Teluk Persia.
Komandan Angkatan Udara Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan kepada wartawan Selasa (28/6) bahwa sebuah tim pakar militer Rusia baru-baru ini mengunjungi Iran dalam rangka untuk mempelajari sisa-sisa pesawat tanpa awak AS, kantor berita Fars melaporkan.
Pada Januari lalu, Angkatan Bersenjata Iran mengumumkan bahwa mereka telah menembak jatuh dua pesawat tanpa awak Amerika di perairan yang dikuasai Iran di Teluk Persia.
Laporan itu dikeluarkan seiring keputusan Amerika yang meningkatkan kehadiran militer di dan sekitar kawasan Teluk Persia dalam beberapa bulan terakhir di tengah pemberontakan rakyat di Bahrain.
Departemen Pertahanan AS mengatakan Washington memonitor perkembangan di Bahrain, yang merupakan markas Armada Kelima Angkatan Laut AS. Militer AS dan CIA secara teratur menggunakan pesawat tanpa awak untuk melancarkan serangan rudal di Afghanistan dan di kawasan adat Pakistan. (IRIB/RM/NA)

IRIB

Iran Tingkatkan Kemampuan Teknologi Militer

 Juru Bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran mengatakan bahwa Iran akan terus meningkatkan teknologi defensifnya.
Kazem Jalali, Rabu (29/6) memuji manuver militer "Nabi Besar 6 ", yang dimulai sejak Senin lalu, seraya mengungkapkan, "Republik Islam Iran telah mengambil langkah yang sangat panjang di bidang pertahanan dan industri militer dan Insya Allah, di masa depan akan hadir rudal baru, "katanya.
Sebelumnya, seorang panglima militer Iran mengkonfirmasikan pengoperasian radar Ghadir yang memiliki radius deteksi mencapai 1.100 kilometer dan hingga ketinggian 300 kilometer.
Panglima Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigjen Amir Ali Hajizadeh mengatakan, "Radar Ghadir dirancang dan diproduksi untuk mendeteksi target udara, radar pesawat siluman, rudal cruise, rudal balistik dan satelit pada orbit rendah." Demikian dilaporkan kantor berita Farsnews (29/6).
Pengumuman pengoperasian radar Ghadir itu hanya sehari setelah Pasdaran menguak tabir kepemilikan Iran atas silo-silo bawah tanah tempat penyimpanan dan peluncuran rudal balistik, Senin (27/6), pada tahap pertama manuver militer Nabi Besar keenam.
Pada hari pertama manuver Nabi Besar 6, Senin (27/6), Pasdaran meluncurkan rudal Fateh-110 dari silo-silo bawah tanah.
Pada hari kedua, Selasa (28/6), Pasdaran berhasil meluncurkan 14 rudal darat ke darat, termasuk Zelzal, Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3.
Lima rudal Shahab, termasuk empat jarak menengah dan satu jarak jauh, serta 9 rudal Zelzal diluncurkan.(IRIB/PH)

Manuver Iran Mengandung Pesan Kuat untuk Negara Regional

 Seorang anggota Parlemen Republik Islam Iran (Majlis), Gholam Reza Karami menyatakan, manuver militer Nabi Besar Muhammad Saww keenam oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), mengandung pesan kuat Iran terhadap negara-negara regional.
Gholam Reza Karami yang menjabat sebagai Ketua Komite Pertahanan Parlemen Iran (28/6) mengatakan, "Latihan militer Pasdaran menunjukkan bahwa Iran memiliki potensi melawan segala bentuk ancaman dengan mengandalkan pada kekuatan sendiri."
Ditambahkannya bahwa manuver itu bertujuan meningkatkan koordinasi di antara sistem pertahanan negara, mencapai target-target militer, dan mengidentifikasi titik-titik kelemahan dan kekuatan.
Sementara itu, anggota parlemen Iran lainnya, Fatemeh Ajorlou, mengatakan opini publik dunia akan menjadi akrab peningkatan kekuatan Iran berkat berbagai manuver.
"Setelah studi yang tepat terhadap kondisi regional, sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mempengaruhi hubungan baru di kawasan dengan negara Muslim yang menginginkan dialog baru dan mencari cara dinamis dalam melawan arogansi dan hegemoni".
Ajorlou menambahkan bahwa negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, berusaha keras mencegah perubahan dalam perimbangan kekuatan di Timur Tengah atau mengubahnya demi kepentingan mereka sendiri.
Tahap pertama manuver Nabi Besar Muhammad Saww, digelar Senin (27/6) dengan menunjukkan silo-silo rudal balisitik bawah tanah yang menembakkan rudal Fateh-110 .
Adapun hari Selasa (28/6) Pasdaran Iran b berhasil meluncurkan 14 rudal permukaan-ke-permukaan, termasuk Zelzal (gempa), Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3.
Lima rudal Shahab, termasuk empat jarak menengah dan satu jarak jauh, serta 9 rudal Zelzal diluncurkan.
Iran menegaskan bahwa manuver Nabi Besar 6 memiliki tujuan defensif dan dipentaskan dengan mengusung pesan "perdamaian dan persahabatan."
(IRIB/MZ/MF)


IRIB

Lima Rudal Diluncurkan Secara Bersamaan Oleh Pasdaran Iran

 Hari ini (28/6), Iran meluncurkan lima rudal jarak menengah dan jarak jauh "Shahab" pada tahap kedua manuver keenam Nabi Besar Muhammad Saww.
Kantor berita Fars melaporkan, lima unit rudal Shahab itu diluncurkan oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran).
Dua dari lima rudal itu adalah tipe Shahab 1 jarak menengah, dua lainnya adalah Shahab 2 jarak menengah, dan sebuah rudal jarak jauh Shahab 3 yang menggunakan bahan bakar likuid.
Lima rudal itu diluncurkan secara bersamaan tidak lama setelah peluncuran sembilan rudal dari darat ke darat Zelzal.
Adapun kantor berita IRNA melaporkan, Panglima Pasdaran, Brigjen Amir Ali Hajizadeh, mengkonfirmasikan kemampuan Pasdaran dalam memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh melebihi 2.000 kilometer.
Dikatakannya, "Kami juga memiliki teknologi untuk memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh lebih jauh. Namun kami tidak merasa perlu untuk memproduksi rudal dengan daya tempuh di atas 2.000 kilometer, dan kami tidak akan memproduksinya."
Pernyataan itu dikemukakan Hajizadeh di sela-sela manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam yang berlangsung hari ini (28/6).
Menjawab pertanyaan wartawan soal apakah rudal-rudal yang diluncurkan oleh Pasdaran menjadi ancaman bagi negara-negara Eropa, Brigjen Hajizadeh mengatakan, "Rudal-rudal Iran hanya memiliki daya tempuh 2.000 kilometer dan didesain untuk mengincar target milik Amerika Serikat di kawasan dan rezim Zionis Israel."
Lebih lanjut dijelaskannya, "Rezim Zionis Israel berjarak 1.200 kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan dan Damghan."Menyinggung target Amerika Serikat yang dimaksudnya, Brigjen Hajizadeh menegaskan, Amerika Serikat telah meringankan beban Iran dengan membangun pangkalan di negara-negara tetangga. Bahkan di Afghanistan, Amerika mendirikan pangkalan yang hanya berjarak 120 kilometer hingga 700 kilometer dari perbatasan Afghanistan-Iran.
"Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain. Dan oleh karena itu Tehran tidak akan memproduksi rudal yang berdaya tempuh melebihi 2.000 kilometer."
Hajizadeh mengatakan, "Rudal Sejjil dan Shahab milik Iran termasuk di antara rudal yang memiliki daya jelajah hingga 2.000 kilometer
Di bagian lain pernyataannya, Hajizadeh menyinggung aktivitas sejumlah pesawat tanpa awak di perairan bebas, namun pesawat-pesawat yang menyusup ke zona udara Iran telah ditembak jatuh.
Dikatakannya, "Para pengamat Rusia ingin menyaksikan pesawat yang ditembak jatuh Iran itu dan para pejabat Tehran mengijinkannya." 

IRIB

Media Asing Mereaksi Pementasan Kekuatan Pasdaran Iran

 Pelaksanaan manuver Nabi Besar Muhammad Saw keenam oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) serta liputan tentang berbagai silo (penyimpanan dan peluncuran rudal balistik) bawah tanah milik Iran direaksi meluas oleh media massa dunia.
Pasdaran memamerkan berbagai silo bawah tanahnya itu pada tahap pertama manuver tersebut kemarin (27/6). Hari ini tahap kedua manuver dilaksanakan dengan meluncurkan berbagai rudal balistik jarak menengah dan jauh.
Mengenai silo-silo tersebut, jurubicara manuver Nabi Besar Muhammad Saw keenam, Kolonel Asghar Qalichkhani mengatakan, "Teknologi pembangunan silo-silo tersebut sepenuhnya domestik dan dibangun oleh para ahli muda Iran."
Menurutnya, teknologi pembangunan silo rudal balistik itu telah dimiliki Pasdaran 15 tahun lalu dan mengingat tingginya volume peluncuran rudal pada manuver kali ini, maka untuk pertama kalinya pengoperasian silo-silo tersebut ditunjukkan.
Peluncuran rudal balistik oleh Pasdaran melalui silo-silo tersebut mendapat reaksi luas dari media massa internasional.
AFP dan Associated Press, meliput silo-silo dan peluncuran rudal balistik itu pada berita utama. Associated Press menyebutkan bahwa ini untuk pertama kalinya Iran menunjukkan silo-silo bawah tanahnya.
Mengutip pernyataan seorang perwira Pasdaran yang tidak disebutkan namanya, kantor berita Amerika itu menambahkan bahwa Iran masih memiliki banyak silo bawah tanah.
New York Times tidak ketinggalan meliput manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam oleh Pasdaran. Media Amerika itu menilai manuver Pasdaran itu sebagai "pertunjukan kekuatan baru Iran".
Adapun koran Jerusalem Post menulis, "Silo-silo bawah tanah itu dipamerkan untuk pertama kalinya ketika meluncurkan rudal balistik."
Pedemonstrasian silo-silo dan peluncuran rudal balistik Pasdaran itu juga menghiasi halaman utama kantor berita Barat termasuk di antaranya Scotsmannews, Newsmax, CNN, dan Xinhua.
Media massa regional juga meliput manuver Nabi Besar Muhammad Saw oleh Pasdaran.
Televisi Aljazeera menyebutkan, "Kini Barat lebih mengkhawatirkan rudal balistik Shahab generasi ketiga Iran yang memiliki daya tempuh hingga 2.000 kilometer dan yang mampu menghantam target mana pun di Palestina pendudukan."
Al-Entiqad.net menulis, "Iran selalu menyiagakan silo-silo bawah tanahnya, dan rudal-rudal Iran itu dapat diluncurkan secara pintar tidak perlu keberadaan personil militer di sekitar silo."
Koran trans-regional al-Sharq al-Awsat menyinggungmanuver militer Pasdaran itu dan menyatakan bahwa Iran selalu berupaya menunjukkan kemampuan militernya kepada musuh, dalam rangka mencegah mereka menyerang Tehran. Rudal-rudal baru Iran dapat menjangkau seluruh kawasan Israel dan pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan.
(IRIB/MZ/MF)


IRIB

Iran Klaim Mampu Produksi Rudal Jarak Jauh


Selasa, 28 Juni 2011 17:16 WIB     
Komentar: 0
Iran Klaim Mampu Produksi Rudal Jarak Jauh
REUTERS/Mehr News Agency/Rauf Mohseni/ip
TEHERAN--MICOM: Komandan Senior Garda Revolusi Iran mengklaim negaranya mampu memproduksi rudal jarak jauh bahkan lebih jauh dari rudal yang dimiliki saat ini.

Namun, Iran belum akan memproduksi rudal tersebut karena pangkalan militer AS dan Israel di teluk masih dapat dijangkau oleh rudal yang ada saat ini, demikian diungkapkan Amir Ali Hajizadeh, Komandan AU Garda Revolusi Iran, Selasa (28/6), dalam latihan perang selama 10 hari sebagai ajang unjuk gigi kemampuan teknologi perang Iran.

Menurut Hajizadeh, rudal yang ada saat ini mampu menjangkau 2.000 km, itu berarti pangkalan AS dan Israel di Teluk Persia dan di bagian tenggara serta timur Eropa masih masuk dalam jangkauan Iran.

Rudal-rudal tersebut, lanjutnya, seperti rudal Shahab-3 dan Sajjil. memang dirancang khusus untuk menargetkan militer Israel dan AS, yang dianggap sebagai musuh utama Iran.

Sementara dari laporan intelijen barat dikatakan lain, Iran sedang berusaha memproduksi rudal-rudal antar benua dengan jarak tempuh hingga 6.000 km. (AP/rj/X-12)

Media Indonesia

Mensesneg: Siapapun Presidennya, Pramono Pasti Jadi KSAD

 
Hery Winarno - detikNews


  
Mensesneg: Siapapun Presidennya, Pramono Pasti Jadi KSAD
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan untuk memilih Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai KSAD menggantikan Jenderal George Toisutta. Namun istana membantah ada nepotisme dalam pemilihan Pramono yang juga adik ipar SBY itu.

"Itu tidak benar, Pramono dipilih karena prestasi, jenjang karir dan track record yang bagus," ujar Mensesneg Sudi Silalahi saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/6/2011).

Menurut Sudi, ketika menerima usulan Panglima TNI terkait pengganti Jenderal George Toisutta, Presiden SBY tidak serta merta menyetujui usulan agar Pramono menjadi KSAD. SBY terlebih dulu melakukan kroscek prestasi iparnya itu.

"Saya yang ditugaskan mengecek, dan memang secara prestasi, track record dan jenjang karir, Pramono itu memenuhi kualifikasi menjadi KSAD. Dia masuk Kopassus dari awal sampai menduduki jabatan tertinggi di situ, jadi siapapun presidennya Pramono pasti jadi KSAD," terangnya.

Pemilihan Pramono sebagai KSAD menurut Sudi murni karena prestasi dan rekam jejak yang bersangkutan saat meniti karir di TNI. "Pak Erwin Sujono juga ipar SBY, dia pernah jadi Kasum, Pangkostrad tapi dulu dia tidak diusulakn jadi KSAD. Pemilihan Pramono benar-benar karena prestasi dan track recordnya," imbuhnya.

Letjen Pramono Edhie Wibowo merupakan Alumnus Akademi Militer tahun 1981. Dia lahir tanggal 5 Mei 1955. Pramono pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Pangdam III Siliwangi. Pramono merupakan ipar Presiden SBY.

Antara

Komite 33: Pramono Edhie Wibowo Layak Jadi Kasad













Rabu, 29 Juni 2011 17:22 WIB | 1259 Views

Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Darat (AD) kembali memiliki hajad untuk memilih putera terbaiknya untuk menduduki posisi Kasad, sehingga akan menjadi moment penting bagi instrumen organik di tubuh Angkatan Darat.

Ada beberapa kandidat mengantikan posisi Kasa Jendral TNI George Toisuta, dan nama yang tidak asing adalah Pangkostrad Letnan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang merupakan sosok yang sangat santun, smart, dan mudah untuk diajak bertukar pendapat.

"Yang pasti rekam jejaknya juga sangat spektakuler, dimana selalu menduduki posisi jabatan yang stratergis di berbagai tempat mulai sebagai Danjend Kopassus sampai Pandam Siliwangi dan akhirnya posisi terahirnya sebagai Pangkostrad," kata Wakil ketua bidang hukum Komite 33 Jemmy Setiawan SH dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan Rabu.

"Saya yakin jabatan Kasad yang akan dipercayakan ke beliau, maka kesatuan TNI-AD akan menuju kebaikan yang menanjak dari segala bidang. Di kalangan TNI sendiri ia merupakan sosok yang bisa di terima oleh semua pihak, artinya, ia sangat layak menduduki posisi Kasad," ujarnya.

Menurut Jemmy, kendati ia merupakan adik ipar SBY, namun Presiden SBY tidak akan memberikan jabatan Kasad tersebut kepada sembarang orang.

"Salah besar jika jabatan Kasad  dikait-kaitkan dengan keluarga SBY. SBY tidak bisa mengintervensi "fit and proper test," katanya.(*) 


Antara

Hari ini, KSAD baru dilantik


(Istimewa)
JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi memastikan Letjen (TNI), Pramono Edhie Wibowo menjadi Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal (TNI) George Toisutta yang masa jabatannya habis 30 Juni 2011. Pramono akan dilantik pada hari ini, Kamis (30/6), pukul 14.00 WIB.

"Panglima TNI (Laksamana TNI, Agus Surhartono) sudah mengusulkan Pramono Edhie Wibowo, dan hari ini akan dilantik," kata Sudi. Keputusan itu sudah melalui pertimbangan para kepala staf dan rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).

"Memang jenjang karirnya sangat memadai, mulai merangkak dari bawah," kata Sudi menegaskan. Sudi tidak khawatir adanya pendapat negatif dari masyarakat tentang hubungan kekeluargaan Pramono dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai adik ipar.

"Dia ipar Pak SBY, tapi jenjang karir dari bawah cukup bagus. Saya pernah menjadi atasannya waktu jadi Kasdam Jaya (Kepala Staf Pangdam Jaya) ketika Pak SBY belum jadi menteri," kata Sudi.

REPUBLIKA

Letjen TNI Pramono Edhie Kasad Baru

Rabu, 29 Juni 2011 14:22 WIB | 1442 Views
Pangkostrad Letjen TNI Pramono Edhie. (ANTARA)

 
Jakarta (ANTARA News) - Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo diputuskan sebagai pengganti Jenderal TNI George Toisutta sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Ketika dikonfirmasi Mensesneg Sudi Silalahi di Jakarta, Rabu, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menunjuk Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo yang selama ini menjabat Panglima Kostrad, sebagai Kasad pada Selasa (28/6).

Pramono Edhie merupakan salah satu calon terkuat menggantikan George Toisutta.

Putra mantan Komandan Resimen Pasukan Khusus Angkatan Darat (RPKAD, kini Kopassus), Sarwo Edhie Wibowo (almarhum), yang juga adik Ibu Negara Hj. Ani Susilo Susilo Bambang Yudhoyono itu dinilai mumpuni menduduki kursi nomor satu di matra darat.

Ia pernah menjabat sebagai ajudan presiden pada era Megawati Soekarnoputri.

Pramono juga pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) pada 2008-2009.

Lulusan terbaik Akademi Militer angkatan 1980 itu juga sempat menduduki posisi Pangdam Siliwangi di Jawa Barat pada 2009 sebelum menjabat sebagai Pangkostrad pada 2010.

Berdasarkan keterangan resmi Markas Besar Kostrad Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melantik Letjen TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai Kasad pada Kamis (30/6).

Usai dilantik Presiden akan dilakukan serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Darat pada Kamis (7/7) di Markas Besar TNI Angkatan Darat.(*)


Antara

Tuesday, June 28, 2011

RUU Keamanan Nasional Diserahkan Parlemen RI


JAKARTA - Menhan Purnomo Yusgiantoro mengemukakan bahwa intelijen tidak selalu memiliki kewenangan untuk menangkap atau melakukan penyadapan.

"Intelijen itu ibaratnya `mata` dan `telinga` yang memberikan informasinya kepada pihak tertentu untuk ditindaklanjuti. Intelijen itu tidak harus menangkap, ada pihak tertentu yang memiliki kewenangan itu," katanya di Jakarta, Senin (27/6).

Usai memimpin Sidang ke-3 Komite Kebijakan Industri Pertahanan Pertahanan (KKIP) ia menuturkan, RUU Keamanan Nasional yang telah diserahkan pada parlemen pekan lalu memuat perihal kewenangan penangkapan dan penyadapan oleh unsur keamanan nasional dalam penjelasan pasal 54 huruf e.

Menhan menuturkan, kegiatan intelijen tidak semata dilakukan oleh unsur militer dan keamanan, instansi lain pun memiliki aparat intelijen yang merupakan mata dan telinga untuk menghimpun segala informasi dan sesuatu yang dibutuhkan.

Purnomo mengemukakan, keputusan pemerintah untuk memasukkan kewenangan menangkap dan melakukan penyadapan oleh unsur keamanan nasional dimasukkan dalam RUU Keamanan Nasional didasari perkembangan ancaman yang terjadi.

Sudah Tidak Ada DCA Dengan Singapura

Terkait masalah ekstradiksi tersangka Korupsi dari Singapura, Menhan Purnomo Yusgiantoro menegaskan bahwa sejak perjanjian kerjasama pertahanan (defense cooperation agreement/DCA) ditandatangani pada tahun 2007 lalu, Indonesia dan Singapura tidak pernah membahasnya lagi.

DCA antara Indonesia dan Singapura telah berlangsung sejak Juli 2005 selama tujuh kali pertemuan. Pertemuan terakhir dilaksanakan pada 5-6 Desember 2006 dengan menyepakati 13 pasal dan empat pasal lainnya belum tercapai kesepakatan.

DCA sebelumnya pernah ditandatangani pada 27 April 2007 oleh menhan kedua negara disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.


Lokasi latihan 'Bravo Area' di kepulauan Natuna yang diinginkan Singapura dalam perjanjian ekstradisi tikus korup asal Indonesia

Namun, dalam perjalanannya kesepakatan kerja sama itu tidak berjalan mulus karena implementasi soal Military Training Area (MTA) di Area Bravo di Kepulauan Natuna tidak disetujui parlemen.

Karena hal ini Singapura sempat mengabaikan pasal perjanjiannya dan tidak membahas lebih lanjut dengan pemerintah Indonesia. Akibatnya, perjanjian ekstradisi yang kita minta belum disepakati hingga kini.

Seperti diketahui, sejumlah terduga pelaku korupsi seperti Nunun Nurbaeti, Muhammad Nazzarudin, dan para tersangka kasus BLBI sebagian besar lari ke negara surga para koruptor RI di Singapura. Dan mereka tidak dapat diekstradisi ke Indonesia.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, hingga kini perjanjian ekstradisi yang digandengkan dengan kesepakatan kerja sama pertahanan RI-Singapura, sama sekali tidak ada kemajuan.

Sementara Jumat (24/6) lalu Menlu Marty Natalegawa mengatakan Indonesia telah memulai kembali proses komunikasi informal dengan parlemen RI untuk mengkaji kembali dan menjajaki langkah-langkah yang mungkin dilakukan ke depan, terkait pembahasan Perjanjian Ekstradisi yang dilakukan satu paket dengan Kesepakatan Kerja sama Pertahanan (DCA).

Sumber : ANTARA

Kementrian Pertahanan & BUMN Segera Kucurkan Dana Bagi BUMN Pertahanan


JAKARTA - Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN berjanji segera mengucurkan dana segar bagi BUMN Industri pertahanan. Paling tidak dana yang akan digelontorkan Rp 700 miliar yang akan diberikan pada PT Dirgantara Indonesia (PT DI). "Yang sekarang running way PT Pindad. Ini tidak perlu banyak intervensi," ujar Mustafa Abubakar Menteri BUMN usai penandatanganan kerjasama di Kantor Kementerian Pertahanan, Senin (27/6).

Ia mengatakan beberapa industri pertahanan yang perlu diintervensi dengan penambahan modal negara diantaranya PT DI dan PT PAL. Dimana pemerintah akan mendorong efisiensi dalam BUMN strategis pertahanan dan tidak mewajibkan membayar deviden."Kementerian BUMN didorong untuk menaikan cast flow perusahaan BUMN. Industri akan dibatasi hanya untuk industri pertahanan saja," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Kementerian Pertahanan, kata Purnomo, tengah menyusun road map, produk maritim., dirgantara dan non alusista. Indonesia saat ini cukup kuat untuk produksi makanan kaleng militer dan seragam militer. "Kementerian tengah menyusun kadar kandungan produk dalam negeri atau lokal konten, pembinanaan industri pertananan, dan kebijakan produksi," ujarnya.

Ia menegaskan kementerian akan membuat list produk mana saja yang bisa diproduksi oleh BUMN Pertahanan didalam negeri. "Kami targetkan list-nya selesai Oktober tahun ini," ujarnya. "Kementrian juga akan memformulasikan kebijakannya dan mendorong manajemen produksi,"

Untuk pembiayaan, Departemen Pertahanan akan membuat matrik kebutuhan insentif fiskal pembangunan alusista dalam negeri. Dimana pembiayaan akan dilakukan secara multiyear. Bapenas akan menganggarkan Rp 100 triliun dalam APBN Murni dan sisanya dicicil 4 tahun mendatang dalam anggaran perubahan. "Kementerian juga akan mendorong kebijakan join produksi," katanya.

Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM

Tidak Ada Lagi DCA dengan Singapura



27 Juni 2011, Jakarta (ANTARA News): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan bahwa sejak menandatangani perjanjian kerjsama pertahanan (defense cooperation agreement/DCA) pada 2007 lalu, Indonesia dan Singapura tidak pernah membahasnya lagi.

"Tidak ada lagi pembahasan tentang itu (DCA-red)," katanya di Jakarta, Senin, terkait kemungkinan dibukanya kembali pembahasan mengenai perjanjian ekstradisi kedua negara.

Usai memimpin Sidang ke-3 Komite Kebijakan Industri Pertahanan Pertahanan (KKIP) ia menuturkan, setiap kerja sama pertahanan yang dilakukan dengan sejumlah pihak harus ada kesepakatan pelaksanaannnya (implementing agreement).

"Ini kita belum menyepakati apa-apa. Jadi, tidak ada lagi kerja sama kesepakatan pertahanan itu," kata Purnomo menegaskan.

Perundingan Defence Cooperation Agreement atau DCA antara Indonesia dan Singapura telah berlangsung sejak Juli 2005 selama tujuh kali putaran. Putaran terakhir dilaksanakan pada 5 Desember-6 Desember 2006 dengan menyepakati 13 pasal dan empat pasal lainnya belum tercapai kesepakatan.

Pembahasan tersebut dilakukan pararel membahas mengenai ekstradisi antara dua negara dan selalu dikoordinasikan dengan pihak Departemen Luar Negeri sehingga nantinya kerja sama pertahanan kedua negara dapat benar-benar mendukung kepentingan nasional Indonesia.

DCA akhirnya ditandatangani pada 27 April 2007 oleh menhan kedua negara disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Namun, dalam perjalanannya kesepakatan kerja sama itu tidak dapat dilaksanakan secara mulus karena menuai kontroversi di masing-masing pihak, terutana menyangkut Implementing Arrangement (IA) Military Training Area (MTA) di Area Bravo yang berada di Kepulauan Natuna.

Karena kebuntuan terhadap beberapa pasal dalam DCA antara RI dan Singapura, pihak Singapura sempat mengabaikannya dan tidak membahas lebih lanjut dengan mitranya Indonesia. Akibatnya, perjanjian ekstradisi belum disepakati hingga kini.

Akibatnya, sejumlah terduga pelaku korupsi seperti Nunun Nurbaeti, Muhammad Nazzarudin, dan para tersangka kasus BLBI yang sebagian besar "lari" ke Singapura tidak dapat diekstradisi ke Indonesia.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, hingga kini perjanjian ekstradisi yang digandengkan dengan kesepakatan kerja sama pertahanan RI-Singapura, sama sekali tidak ada kemajuan.

"Belum, sama seperti dulu," kata Menlu Marty di Kantor Presiden Jakarta, Jumat, seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Menlu Singapura K Shanmugam.

Menlu Marty menambahkan Indonesia telah memulai kembali proses komunikasi informal dengan parlemen untuk mengkaji kembali dan menjajaki langkah-langkah yang mungkin dilakukan ke depan, terkait pembahasan Perjanjian Ekstradisi yang dilakukan satu paket dengan Kesepakatan Kerja sama Pertahanan (DCA).

Sumber: ANTARA News

Kemhan Bahas Revitalisasi Industri Pertahanan

(Foto: Berita HanKam)
27 Juni 2011, Jakarta (Jurnas.com): Kementrian pertahanan mengadakan sidang ketiga Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di kantor Kementerian pertahanan di Jakarta, Senin (27/6). Sidang ini akan membahas dan menetapkan program kebijakan atau regulasi yang dianggap perlu dan prioritas dalam bidang industri pertahanan.

Sidang ini akan memuat penetapan kebijakan revitalisasi industri pertahanan untuk membahas dan menetapkan kebijakan-kebijakan yang menjamin pemberdayaan industri pertahanan. Dari hasil sidang ini, diharapkan dapat diambil keputusan untuk menetapkan rencana aksi sebagai tindak lanjut tuntutan kebijakan dan perkembangan yang terjadi.

Kebijakan dalam sidang KKIP ini meliputi kebijakan produksi yang menyangkut konsistensi pengadaan alutsista hasil produk dalam negeri (BUMNIP dan BUMNIS), program offset, R&D dan alih teknologi, penataan struktur industri pertahanan. Dibidang kebijakan pembiayaan dan insentif fiskal, kebijakan akan meliputi mekanisme pembiayaan (multi years dan fasilitas pembiayaan), sedangkan Kebijakan penyehatan korporasi BUMNIP meliputi penyehatan cash flow dan neraca BUMNIP, penataan organisasi BUMNIP, dan peningkatan kemampuan SDM BUMNIP. Selain itu, dari sidang ini diharapkan muncul kebijakan pengadaan barang dan jasa yang meliputi mekanisme pangadaan barang dan jasa.

Sidang akan ditutup dengan penandatanganan perjanjian kerja sama BUMNIP dengan 19 industri pendukung serta Kemhan. Perusahaan yang ikut menandatangani MoU diantaranya PT. DI sebagai pihak pertama, dan PT. LEN dan PT Dahana sebagai pihak kedua. PT Pindad juga akan menandatangani MoU dengan Badan Sarana Pertahanan Kemhan, PT LEN, PT Krakatau Steel, dan PT Inti.

Sidang yang hingga saat ini masih berlangsung dihadiri oleh Menteri pertahanan Purnomo Yusgiantoro selaku ketua KKIP, menteri BUMN selaku wakil ketua, wamenhan, menteri perindustrian, menristek, panglima TNI dan Kapolri. Tim Pokja KKIP, tim asistensi, sekretaris Pokja KKIP, dan kemkeu.

Sumber: Jurnas

Indonesia Tingkatkan Industri Pertahanan


(Foto: Berita HanKam)

27 Juni 2011, Jakarta (Jurnas.com): INDUSTRI pertahanan dalam negeri diharapkan bisa mandiri. Untuk itu perlu upaya pembinaan dari pemerintah pada pelaku industri pertahanan agar produk pertahanan Indonesia dapat dipercaya oleh konsumen di dalam dan luar negeri.

"Ada langkah-langkah untuk menyukseskan rencana pembangunan alutsista jangka panjang yang dipasok di dalam negeri, pertama perlu ada konsistensi pengadaan alutsista produk dalam negeri hasil Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS),"kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan (Kemhan) di Jakarta, Senin (27/6).

Purnomo menambahkan, langkah kedua dari Kemhan adalah dengan menyiapkan program offset dalam rangka pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista). Program ini diaplikasikan dengan alih produksi dan teknologi alutsista dari luar negeri.

"Juga offset, yang merupakan bagian dari counter trade, yang merupakan kesepakatan pemerintah sebagai pihak pembeli dengan pihak asing penyedia produk pertahanan guna mengikut sertakan pihak pembeli dalam proses produksi untuk keperluan ToT sebagai prasyarat jual beli. Ini bertujuan untuk membangun kemampuan produksi bagi industri pertahanan,"jelas Purnomo.

Ketiga, kata Purnomo, adalah dengan melakukan Research and Development (R&D), dengan melakukan sinergitas R&D dan alih teknologi. "Maka perlu peningkatan anggaran R&D dan alih teknologi pertahanan agar dapat melakukan kerjasama R&D terkait dengan belanja alutsista,"kata Menhan.

Menhan menambahkan, perlu dilakukan penataan struktur industri pertahanan untuk meningkatkan industri pertahanan yang sesuai kapasitas produksi.

Sumber: Jurnas

Sunday, June 26, 2011

Panglima TNI Harap SBY Umumkan KSAD Baru Pekan Ini

 

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. TEMPO/Imam Sukamto
Pengganti Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sudah diputuskan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pekan ini.

"Saya harap minggu ini (sudah dipilih nama), kan masih ada hari ini (Jumat), Sabtu, dan Minggu, beliau (Presiden) juga kerja," kata Agus Suhartono seusai menjadi Inspektur Upacara Apel Kebangsaan Gerakan Muda (GM) Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) di Lapangan Markas Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jumat 24 Juni 2011.

Menurut Agus, mengenai siapa KSAD yang akan menjadi pengganti Jenderal TNI George Toisutta, itu merupakan hak prerogatif Presiden. Sesuai undang-undang, sebagai Panglima TNI dia telah mengusulkan nama calon Kepala Staf TNI AD yang merupakan hasil dari Rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti), kepada Presiden SBY.

"Siapa-siapa namanya tidak perlu saya sebut, yang jelas kewajiban saya berikan saran ke Presiden. Kita tunggu saja," katanya.

Soal salah seorang calon yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden SBY, Agus membantah hal itu akan mempengaruhi Presiden dalam menentukan pengganti KSAD. "Kalau, toh, nanti ditunjuk salah satu yang ada hubungan kekerabatan, jangan dikaitkan dengan kekerabatan tersebut, tetapi karena memang memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai KSAD," katanya.

Seperti diketahui, salah satu calon yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden SBY adalah Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang kini menjabat Panglima Komando Strategi dan Cadangan TNI Angkatan Darat (Kostrad). Pramono adalah adik ipar Presiden SBY.

"Kalau ada penunjukan personel militer itu sudah melalui Sidang Wanjakti, artinya dari sisi profesi dan senioritas, pengalaman, dan penugasan memenuhi syarat, tidak ada kekerabatan," ucapnya.

TEMPO INTERAKTIF

Kontes Muatan Roket Indonesia 2011


YOGYAKARTA - Sebuah roket diluncurkan saat uji terbang muatan dalam rangka Kontes Muatan Roket Indonesia (Komurindo) 2011, di Pantai Pandansimo, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (26/6). Komurindo yang diikuti 40 tim dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dengan tema "Attitude Monitoring and Surveillance" tersebut untuk mencari bibit unggul untuk menggeluti teknologi kedirgantaraan, khususnya roket. FOTO ANTARA/WAHYU PUTRO A/ss/ama/11


PTDI Berhenti Beroperasi Pada Tahun 2012




BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI), produsen pesawat terbang dan komponen pesawat, dipastikan berhenti beroperasi pada 2012 akibat kebangkrutan jika tidak segera dibantu pemerintah. Perusahaan menghadapi masalah likuiditas, ditambah rendahnya kepercayaan dari dalam negeri.

Hal tersebut diutarakan Dirut PT DI Budi Santoso saat menerima kunjungan kerja Komisi VI dan XI DPR di kantornya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/6). Saat ini PT DI dianggap tidak bankable karena hutang yang harus dilunasi perusahaan. "Sejak 2008, kondisi PTDI sudah limbung. Perusahaan ini bisa kolaps tahun depan apabila tidak dibantu," katanya.

Meski masih mendapatkan pesanan komponen ataupun pesawat, menurut Budi, pihaknya kekurangan modal untuk mengerjakannya sehingga harus meminta talangan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp 675 miliar. Pada saat yang sama PT DI juga meminta bantuan dari pemerintah, seperti konversi utang sebesar Rp. 1,4 triliun menjadi modal, agar likuiditas perusahaan pulih lagi.

Pada penyusunan APBN 2012 PT DI juga mengajukan permohonan penanaman modal negara mencapai Rp 2,06 triliun. Uang itu dipergunakan untuk pengembalian dana talangan kepada PT PPA sebanyak Rp 675 miliar, modal kerja Rp 391 miliar, investasi berupa pembelian alat produksi Rp 707 miliar, serta regenerasi dan dekomposisi sumberdaya manusia Rp 282 miliar.

Beberapa pesanan yang masih dikerjakan PT DI adalah dua pesawat tipe CN-235 dari empat unit yang diminta Korea Selatan untuk pasukan penjaga pantai. Belum termasuk pesanan komponen helikopter dari Eurocopter. Pihaknya juga sedang mengembangkan purwarupa pesawat berkapasitas 19 orang seri N-219 dengan spesifikasi menyerupai Twin Otter untuk daerah yang belum punya landasan panjang.

Selain soal modal, PT DI juga menghadapi masalah tenaga kerja yang pelik. Budi mengungkapkan, tidak banyak insinyur kedirgantaraan yang memilih bekerja di PTDI. Mereka lebih memilih ke luar negeri karena tunjangan yang lebih besar.

"Kami hanya bisa mengajak para insinyur itu bergabung ke PT DI dengan alasan membela merah putih," ujar Budi. Karyawan PT DI saat ini 3.720 orang.

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto menuturkan, PT DI adalah industri dalam negeri yang wajib dibantu, selain penting untuk keperluan alutsista militer Indonesia. Untuk itu ia bakal memperjuangkan bantuan bagi PT DI kepada Badan Anggaran DPR dalam pembahasan APBN 2012, Airlangga berharap semua pihak memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali Industri dirgantara nusantara.

Sumber : KOMPAS