F-16C Block 30/32 menggunakan mesin Turbofan F100-PW-200 dari Pratt & Whitney
JAKARTA - Kementerian Pertahanan memastikan tidak ada lagi masalah soal tawaran hibah 24 pesawat F16-A bekas dari Amerika Serikat (AS). "Sudah tidak ada masalah. DPR-RI sudah ke Kongres Amerika dan mereka sudah menyetujui," ujar Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro usai rapat tertutup dengan Komisi I DPR, Rabu (22/6).
Ia menegaskan anggaran yang sebelumnya disiapkan untuk membeli pesawat baru kini dialihkan untuk meng-upgrade 24 pesawat F-16 block 25 ke block 32. Termasuk 10 pesawat yang kini dimiliki Indonesia. "DPR hanya menyarankan untuk kehati-hatian."
Poernomo mengatakan belum tentu pesawat hibah tersebut sudah bisa datang ke Indonesia awal tahun ini. Karena paling tidak dalam satu tahun, upgrading dari pabrikan hanya mampu tiga sampai lima unit. "Bertahap nantinya, setahun paling lima pesawat. Jadi, butuh empat tahunan." ujarnya. "Pembayarannya pun tergantung dari penyelesaian pesawat yang diupgrade," katanya.
Sebelumnya, pengamat militer Jaleswari Pramodhawardani mengatakan ada beberapa hal yang harus dikritisi dalam hibah tersebut. Pertama, pemerintah mesti terlebih dulu memastikan apakah penyediaan suku cadang dan perawatannya satu paket dengan hibah ke-24 F16 bekas. Pemerintah juga diminta untuk memastikan ke-24 armada itu dalam kondisi bagus.
Yang juga harus diperhatikan pemerintah, kata Jaleswari, adalah varian alutsista. Keberagaman alutsista itu tidak menguntungkan Indonesia. Meski banyak hal harus dipertimbangkan sebelum menerima hibah Amerika, Jaleswari tetap menganggap tawaran 24 F16 bekas jauh lebih tepat dibanding pemerintah membeli pesawat tempur baru.
Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM
F-16C Block 30/32 menggunakan mesin Turbofan F100-PW-200 dari Pratt & Whitney
JAKARTA - Kementerian Pertahanan memastikan tidak ada lagi masalah soal tawaran hibah 24 pesawat F16-A bekas dari Amerika Serikat (AS). "Sudah tidak ada masalah. DPR-RI sudah ke Kongres Amerika dan mereka sudah menyetujui," ujar Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro usai rapat tertutup dengan Komisi I DPR, Rabu (22/6).
Ia menegaskan anggaran yang sebelumnya disiapkan untuk membeli pesawat baru kini dialihkan untuk meng-upgrade 24 pesawat F-16 block 25 ke block 32. Termasuk 10 pesawat yang kini dimiliki Indonesia. "DPR hanya menyarankan untuk kehati-hatian."
Poernomo mengatakan belum tentu pesawat hibah tersebut sudah bisa datang ke Indonesia awal tahun ini. Karena paling tidak dalam satu tahun, upgrading dari pabrikan hanya mampu tiga sampai lima unit. "Bertahap nantinya, setahun paling lima pesawat. Jadi, butuh empat tahunan." ujarnya. "Pembayarannya pun tergantung dari penyelesaian pesawat yang diupgrade," katanya.
Sebelumnya, pengamat militer Jaleswari Pramodhawardani mengatakan ada beberapa hal yang harus dikritisi dalam hibah tersebut. Pertama, pemerintah mesti terlebih dulu memastikan apakah penyediaan suku cadang dan perawatannya satu paket dengan hibah ke-24 F16 bekas. Pemerintah juga diminta untuk memastikan ke-24 armada itu dalam kondisi bagus.
Yang juga harus diperhatikan pemerintah, kata Jaleswari, adalah varian alutsista. Keberagaman alutsista itu tidak menguntungkan Indonesia. Meski banyak hal harus dipertimbangkan sebelum menerima hibah Amerika, Jaleswari tetap menganggap tawaran 24 F16 bekas jauh lebih tepat dibanding pemerintah membeli pesawat tempur baru.
Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK