Pages

Showing posts with label MARINIR. Show all posts
Showing posts with label MARINIR. Show all posts

Monday, May 16, 2011

Marinir Beli Senjata Antiserangan Udara dari Swiss



Oerlikon Contraves/Rheinmetall, jenis senjata artileri pertahanan udara yang dibeli Korps Marinir

JAKARTA - Korps Marinir TNI AL akan menambah tujuh perangkat senjata anti serangan udara baru pada tahun ini. Persenjataan seharga total US$ 15 juta atau Rp 135 miliar itu sebagian bakal dipasang di sekeliling Istana Negara, Jakarta, untuk pengamanan serangan dari udara.

"Sekarang sudah mulai dirakit dan akan dikirim ke sini akhir tahun ini," kata Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal Alfan Baharudin kepada Tempo di kantornya di Kwitang, Jakarta, Jumat (13/5). Senjata berupa kendaraan tempur yang dilengkapi meriam kaliber 35 milimeter ini dibeli dari Swiss, namun perakitannya dilakukan oleh perusahaan di Cina.

Alfan menjelaskan, selain untuk antiserangan udara, senjata ini juga bisa dipergunakan untuk serangan darat. Sebagian senjata akan ditempatkan di Markas Korps Marinir di Kwitang dan Markas Brigadir Infanteri Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan. Semua senjata ini dibeli untuk melengkapi kebutuhan Batalion Artileri Pertahanan Udara Marinir guna mengganti peralatan lama yang sudah tua.

Korps Marinir, kata Alfan, juga akan membeli lagi tambahan kendaraan tempur amfibi BMP3F buatan Rusia sebanyak 54 unit atau setara dengan satu batalion. Dengan penambahan ini, Marinir akan memiliki tiga batalion resimen kavaleri. Tank ini dipesan sejak 2009 dan sudah tiba 17 unit Januari lalu.

Sumber : TEMPOINTERAKTIF.COM

Marinir Beli Senjata Pertahanan Udara dan BMF-3



14 Mei 2011, Jakarta (Koran Tempo): Korps Marinir TNI Angkatan Laut akan menambah tujuh perangkat senjata antiserangan udara baru pada tahun ini. Persenjataan seharga US$ 15 juta atau Rp 135 miliar ini sebagian bakal dipasang di sekeliling Istana Negara, Jakarta, untuk pengamanan serangan dari udara.

"Sekarang sudah mulai dirakit dan akan dikirim ke sini akhir tahun," kata Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal Alfan Baharudin kepada Tempo di kantornya di Cilandak, Jakarta, kemarin. Senjata berupa kendaraan tempur yang dilengkapi meriam kaliber 35 milimeter ini dibeli dari Swiss tapi dirakit oleh perusahaan di Cina.

Alfan menjelaskan, selain untuk antiserangan udara, peralatan ini bisa dipergunakan untuk serangan darat. Sebagian senjata lainnya akan ditempatkan di Markas Korps Marinir di Kwitang dan Markas Brigadir Infanteri Marinir di Cilandak, Jakarta.

Tujuh senjata tersebut juga dibeli untuk melengkapi kebutuhan Batalion Artileri Pertahanan Udara Marinir dan mengganti peralatan lama yang umurnya sudah sangat tua. Peralatan baru pun digunakan untuk operasi-operasi militer, operasi tempur amfibi, dan pelatihan militer rutin.

Korps Marinir, Alfan melanjutkan, juga membeli lagi kendaraan tempur Tank BMF-3F dengan senjata kaliber 100 milimeter buatan Rusia sebanyak 54 unit atau setara dengan satu batalion. Dengan penambahan ini, Marinir akan memiliki tiga batalion resimen kavaleri. Tank ini dipesan sejak 2009 dan sudah tiba 17 unit.

BMF-3F mampu melaju di darat dengan kecepatan 70 kilometer per jam dan di air mencapai 12 knot per mile. Tank ini menggunakan mesin buatan Ukraina. "Ini tank yang terbesar di Tanah Air," ujar Alfan.

TNI juga berencana membeli satu skuadron pesawat jet latih T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan untuk menggantikan jet latih Hawk MK-53 milik TNI Angkatan Udara yang sudah usang. Namun, "Itu kontraknya belum dibuat," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantor Wakil Presiden, Jakarta, pada 13 April lalu.

Sumber: Koran Tempo

BERITA POLULER