MANPACK HF TRANSCEIVER |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Manpack merupakan peralatan komunikasi radio portable untuk tentara agar dapat berkomunikasi satu dengan lainnya di medan tempur.
|
Showing posts with label MADE IN INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label MADE IN INDONESIA. Show all posts
Monday, June 4, 2012
PRODUK MADE IN INDONESIA OLEH PT.LEN
Wednesday, March 28, 2012
R-han 122 Produksi Indonesia
R-han 122 Produksi Indonesia Berhasil Diujicobakan
28 Maret 2012
Roket R-Han 122 yang diujicoba telah dipasang di atas platform truk GAZ-63 (eks BM-14) dan truk Perkasa (all photos : Audrey)
Baturaja, Sumsel (ANTARA News) - Sebanyak 50 Roket R-Han 122 produksi Indonesia, berhasil diujicobakan dengan ditembakkan ke sasaran di udara, di Pusat Latihan Tempur TNI AD Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Rabu.
Deputi Menristek Bidang Produktivitas dan Relevansi Riset Iptek, Budi Teguh Raharjo sempat menunjukkan contoh roket R-Han 122 itu, kepada Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, sebelum melakukan uji coba roket tersebut.
Sebanyak 50 buah Roket R-Han 122 diujicobakan sebagai hasil pengembangan konsorsium dari Kementerian Riset dan Teknologi dan komunitas iptek serta industri strategis, guna mendukung kemandirian roket 2014 bagi Kementerian Pertahanan.
Roket R-Han 122 memiliki kecepatan maksimum 1,8 mach dan jarak tembak hingga 15 km.
Selain Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, sejumlah pejabat Pemptov Sumsel dan Pemkab OKU, beberapa petinggi TNI, antara lain Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo dan Komandan Kodiklat TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Numantyo ikut pula saat menyaksikan uji coba roket R-Han 122.
Usai peluncuran, Wamenhan juga berkesempatan melakukan pengecekan pada mobil peluncur roket, untuk selanjutnya akan terus dikembangkan sebagai bagian program kemandirian penyediaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) nasional.
Menurut Kepala Biro Hukum dan Humas Kemenristek, Anny Sulaswatty, Roket R-Han 122 itu merupakan produksi hasil kerja sama anak bangsa Indonesia, diwujudkan melalui penelitian bersama PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Dahana, didukung penuh Kemenristek.
Ujicoba dan demo penembakan Roket R-Han 122 itu menandai keberhasilan bangsa Indonesia untuk menuju kemandirian produksi roket nasional di masa depan.
(Antara)
Wednesday, January 18, 2012
Made In Indonesia : APC Amhibi Tampil dalam Rapim TNI 2012
18 Januari 2012
APC Amphibi buatan PT. Wirajayadi Bahari (all photos : Wirajayadi Bahari)
Rapim TNI 2012 Gelar Alutsista Produk Indonesia
[JAKARTA] Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2012 yang berlangsung di Markas Besar (Mabes) TNI diwarnai acara gelar Static Show Alat Perlengkapan Pertahanan (Alpahan) Produksi Industri Dalam Negeri. Di dalam tenda, terdapat 38 stand yang menampilkan sejumlah peralatan dan perlengkapan militer.
Sementara di luar tenda, memamerkan berbagai kendaraan tempur serta alat berat militer. APC Amphibi merupakan kendaraan tempur untuk mengangkut pasukan pendarat marinir produksi TNI Angkatan Laut (AL) dan PT Wirajayadi Bahari.
"Hasil produksi telah diuji coba dan memenuhi standar dan keselamatan TNI AL serta ergonomis sebagai kendaraan tempur amphibi, yang memenuhi standar operasional TNI AL," kata Owner PT Wirajayadi Bahari, Bintoro, di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (18/1).
Dia menjelaskan, proses pembangunan dilakukan di Denhar Lanmar Surabaya. APC Amphibi yang diproduksi juga dapat disejajarkan dengan produk sejenis dari negara lain. "APC Amphibi ini tidak kalah dengan negara luar," jelas Bintoro.
Dia berharap, alat utama sistem senjata (alutsista) dalam negeri dapat diandalkan di kemudian hari. "Alutsista dalam negeri harus jadi andalan dan kebanggaan Indonesia," tandasnya. [CKP/L-8]
Friday, January 6, 2012
Pesawat SMKN 29 Jakarta Ditawarkan Rp1,3 Miliar, Siap 20 Unit
Jakarta
| 06:59 Sat, 7 Jan 2012
5
Desmunyoto P. Gunadi / Jurnal Nasional
"Kami berani menawarkan harga pesawat ini sampai Rp1,3 miliar," kata Kepala Program Keahlian Airframe & Powerplant SMK N 29 Jakarta, Ahmad Budiman saat berbincang dengan Jurnal Nasional, Jumat (6/1) di Jakarta. Rencananya, mereka akan memproduksi pesawat tersebut sebanyak 20 unit.
Budiman mengatakan, biaya merakit pesawat memang mahal bila dibandingkan merakit mobil. Sebab, banyak bahan yang digunakan didatangkan dari luar negeri. Tapi, biaya tersebut seluruhnya ditanggung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Biaya perakitannya mahal sampai Rp200 juta," katanya.
Sedangkan, biaya membeli bahan-bahan lokal dikeluarkan sekitar Rp100 juta dan ongkos kirim bahan impor sekitar Rp300 juta. Sebagian besar komponen pesawat masih diimpor dari Australia dan 10 persen berasal dari bahan lokal.
"Saat ini pengerjaan sudah sampai 95 persen," katanya. Yaitu proses finishing, seperti pemasangan sayap, pemasangan tangki bensin, pengecatan dan lain-lain. "Perkiraan akhir bulan ini sudah selesai," kata Budiman. Pesawat Jabiru J430 merupakan keluaran terbaru anak SMKN 29 Jakarta.
Sebelumnya pada 2009, mereka berhasil merakit pesawat sejenis yang diberinama "Jabiru J200". Bedanya, pesawat yang lama hanya berkapasitas dua orang, sementara yang terbaru mampu menampung empat orang.
sumber : Jurnas
Tuesday, January 3, 2012
Mobil Kiat Esemka Akan Diproduksi Massal
Produksi massal membuat harga mobil
Kiat Esemka menjadi lebih murah.
Mobil dinas Jokowi rakitan anak SMK
Eko Huda S | Selasa, 3 Januari 2012, 12:31
WIB
VIVAnews - Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan mengapresiasi
keberhasilan siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dalam merakit mobil
Kiat Esemka. Kementerian ingin mobil
itu diproduksi secara massal.
"Kita akan mendorong produk-produk
ini akan menjadi pabrikasi," kata Staf
Mendikbud Bidang Komunikasi dan
Media, Sukemi saat berbincang dengan
VIVAnews.com , Selasa 3 januari 2012.
Menurut dia, dengan produksi massal
itu produk mobil dan laptop Esemka
bisa dijual ke masyarakat dengan harga
yang lebih murah. Untuk saat ini saja,
mobil Kiat Esemka dihargai dalam
kisaran harga Rp95 juta. "Karena
massal harganya akan lebih murah,"
kata dia.
Sukemi mengatakan kewenangan untuk
menjadikan produksi ini dalam jumlah
banyak menjadi kewenangan
Kementerian Perindustrian dan
Kementerian Perdagangan. Namun,
Kemendikbud telah melakukan
pembicaraan dengan kedua
kementerian itu. "Tinggal menunggu
lampau hijau dari kemeterian terkait,"
ujar Sukemi.
"Itu wewenang kementerian lain. Kami
di sini hanya membekali. Kalau tidak
bisa dipabrikasi, paling tidak para siswa
itu telah mengetahui seluk beluk
teknologi itu saat bekerja di lapangan.
Jadi mereka sudah siap," kata Sukemi.
Sebelumnya, siswa SMK 2 Surakarta
dan SMK Warga Surakarta telah
berhasil membuat mobil Kiat Esemka.
Sekitar 80 persen komponen mobil
berasal dari komponen lokal. Mobil ini
mendapat apresiasi banyak kalangan.
Spesifikasi mobil ini tak kalah dengan
mobil buatan luar negeri. (umi)
suber : VIVAnews
Subscribe to:
Posts (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...