Pages

Saturday, December 31, 2011

2012: Pengaadaan 3 Kapal selam.20 KCT.2 Destroyer

Jakarta - TNI AL telah melaporkan
kesiapan validasi organisasi kepada
komando atas dan pemerintah
tentang pembentukan Komando
Wilayah Laut Republik Indonesia
(Kowila RI) yang membawahi 3
Armada (Barat, Tengah dan Timur),
Komando Latihan Wilayah Laut
(Kolatwila) Komando Pemeliharaan
Material Wilayah Laut (Koharmatwila),
pembentukan 3 Divisi Marinir dan
perubahan Korps Marinir menjadi
Kotama Operasi.
Hal tersebut dikatakan Kepala Staf
Angkatan Laut (KASAL) Laksamana
TNI Soeparno dihadapan 700 Perwira
Menengah (Pamen) dan Perwira
Tinggi (Pati) TNI AL Wilayah Timur
(Wiltim) pada olahraga bersama TNI
AL Wilayah Timur di Lapangan Laut
Maluku, Komando Pengembangan
dan Pendidikan Angkatan Laut
(Kobangdikal), Jumat (30/12) .
Kemudian, lanjutnya, selain
pembentukan Kowila, TNI AL
memandang perlu meningkatkan
Dinas Potensi Maritim menjadi
Asisten Potensi Maritim, karena
potmar dipandang sebagai salah satu
tugas pokok TNI AL, kemudian
membentuk Disopslatal, membentuk
Pusat Intelejen Laut (Pusintelal) serta
meningkatan Dinas Hidrooseanografi
menjadi Badan Hidro Oseanografi.
Selain siap melakukan validasi
organisasi, di tahun 2012 diharapkan
kebijakan pemerintah dalam
pembangunan kekuatan pertahanaan
pada tingkat Minimum Essential Force
(MEF) TNI AL dalam bidang
penambahan Alat Utama Sisitem
Senjata (Alutsista) dapat segera
terrealisasi. Penambahan alutsista
tersebut, diantaranya pembelian 3
kapal selam, 2 kapal permukaan
frigate jenis Perusak Kapal Rudal
(PKR) dan 20 Kapal Patroli Cepat dan
Kapal Cepat Torprdo (KCT).
Menurutnya, untuk membangun
kekuatan militer yang handal tidak
perlu beraliansi kepada salah satu
blok teknologi alutsista, tetapi mampu
mengadaftasi dan mengadopsi
teknologi dari berbagai blok yang
diarahkan untuk meraih keunggulan
sendiri. Pada konteks ini penyiapan
sumber daya manusia menjadi sangat
vital.
“Kita harus akui, negara kita tidak
sekuat negara barat yang kuat dalam
teknologi mesin perangnya, oleh
karena itu kita tidak usah cari musuh,
lebih baik cari teman dan tidak
menggantungkan kekuatan Alut
kepada salah satu blok,” terangnya.
Selain menyoroti validasi organisasi
dan alutsista, orang nomor satu di
TNI AL ini mengingatkan kepada para
perwira dibawahnya untuk senantiasa
meningkatkan kembali pelaksanaan
kode etik dan etika professional serta
tatakrama dalam kehidupan seorang
perwira.
Seorang perwira, lanjutnya, harus
mampu membangun sendi-sendi
kehidupan yang berdisiplin, memiliki
kepedulian dan rasa tanggung jawab
yang lebih tinggi dibanding dengan
prajurit yang dipimpinnya.
“Pegang teguh Sapta Marga, 8 Wajib
TNI, Trisila TNI AL dan malu berbuat
cela,” serunya.
Ditahun 2011, lanjutnya lagi, masih
ada agenda yang belum terealisasi
dan akan dilanjutkan pada 2012 nanti
diantaranya Kartika Jala Krida (KJK)
KRI Dewaruci ke AS. Dimana pada KJK
sebelumnya tidak pernah
mengikutkan Kadet (taruna AAL;Red)
dari Korps Marinir, pada KJK nanti
akan diikutsertakan, kemudian latihan
Armada Jaya pada medio September
dan Latihan Gabungan TNI pada
medio November 2012.
Sementara itu pada acara olah raga
bersama penutup akhir tahun yang
diisi dengan senam dan jalan sehat
sejauh 3 kilometer di area Kesatriaan
Kobangdikal tersebut, tampak hadir
para Asisten KASAL, Pangkotama TNI
AL wilayah timur dan barat, seperti
Dankobangdikal Laksda TNI Sadiman,
SE, Pangarmatim Laksda TNI Ada
Supandi, Pangarmabar, Komandan
Seskoal dan para Kepala Dinas di
lingkunagn Mabesal, serta Pamen TNI
AL se-Wilayah Timur.
Sumber : TNI AL

Friday, December 30, 2011

Tedjo Edhy Purdijatno Ketua Dewan Pertimbangan ormas NasDem (Mantan KASAL) : MBT Tidak cocok di Indonesia dan jangan beli pesawat bekas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggaran pertahanan yang mencapai Rp 9 triliun harus digunakan seefisien mungkin untuk membeli peralatan alutsista. Salah satu caranya, jangan terlalu banyak membeli pesawat tempur bekas negara lain.
Dalam acara Refleksi Catatan Akhir Tahun 2011 yang diselenggarakan ormas NasDem, Ketua Dewan Pertimbangan ormas NasDem Tedjo Edhy Purduatno, mengatakan walaupun anggaran alutsista besar namun pembelian peralatan alutsista belum sesuai untuk menangkal Indonesia dari serangan musuh asing. Tedjo mencontohkan peralatan alutsista yang dibeli acapkali tak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
"Misalnya membeli tank. Tank itu bagusnya di padang pasir. Bila dipakai di sini tidak cocok. Kemudian untuk pesawat tempur, jangan terlalu banyak membeli bekas pesawat negara lain," ujar Tedjo, Kamis (29/11/2011) di kantor pusat NasDem.
Dikatakannya, meskipun pesawat bekas tersebut bisa di-upgrade, namun namanya pesawat bekas tentu sudah berkurang masa pemakaiannya atau life timenya. Tedjo pun meminta pemerintah bila membeli peralatan alutsista paling tidak sebanding dengan negara tetangga, bahkan kalau bisa melebihi.
"Kita mau beli kapal selam. Beli kapal selamnya di negara yang kompeten dalam pembuatan kapal selam. Bila kapal selam yang dibeli kemampuannya dibawah negara tetangga, sama saja tidak ada artinya," ucapnya.
Tedjo menambahkan, masalah perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga juga perlu ditegaskan kembali. Saat ini, batas negara sering digeser-geser dan kerap merugikan Indonesia.

sumber : TRIBUN

Menanggapi Pernyataan Mantan KASAL : Tedjo Edhy Purdijatno Ketua Dewan Pertimbangan ormas NasDem mengenai Alutsista

Dalam acara Refleksi Catatan Akhir Tahun 2011 yang diselenggarakan ormas NasDem, Ketua Dewan Pertimbangan ormas NasDem Tedjo Edhy Purduatno, mengatakan walaupun anggaran alutsista besar namun pembelian peralatan alutsista belum sesuai untuk menangkal Indonesia dari serangan musuh asing. Tedjo mencontohkan peralatan alutsista yang dibeli acapkali tak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
"Misalnya membeli tank. Tank itu bagusnya di padang pasir. Bila dipakai di sini tidak cocok. Kemudian untuk pesawat tempur, jangan terlalu banyak membeli bekas pesawat negara lain," ujar Tedjo, Kamis (29/11/2011) di kantor pusat NasDem.

Jawaban dari INDONESIA DEFENCE

Maaf Pak Tedjo Edhy Purdijatno sebenarnya kalau mengenai pengalaman dalam bidang alutsista bapak lah gurunya, tapi saya selaku pemerhati Alutsista kurang sependapat dengan bapa, Kalau menurut bapak Main Battle Tank Tidak cocok di Indonesia dengan alasan kondisi geografis saya kira ini bukan alasan yang tepat.pak, alasan  ini  , alasan yang klasik yang hanya akan membuat bingung terhadap masyarakat. Bapak Tedjo Edhy Purdijatno yang saya hormati indonesia ini luas pak ada dataran rendah , ada pegunungan, ada bukit, ada rawa, ada lautan Nah kalau MBT ini kita taruh di daerah pegunungan yang rawan longsor atau di daerah rawa saya kira tidak tepat nah kita taruh MBT ini di dataran rendah , kalau pemikiran bapak seperti itu wah Alutsista TNI kapan modernya pak dan kapan TNI punya MBT sementara Singapura punya LEOPARD, Malaysia Punya T91 dari rusia kita? kita cuma punya light Tank, MBT kita lawan MBT, buka MBT kita lawan bambu runcing gak jaman lagi pak ini Zaman Modern.

Kemudian untuk pesawat tempur, jangan terlalu banyak membeli bekas pesawat negara lain," ujar Tedjo

Jawaban dari INDONESIA DEFENCE
Bukannya saya bela siapa - siapa nah sekarang ini kenyataannya soal hibah pesawat F16 saja yang jadi fokus pembahasan, Pembelian 6 Sukhoi Baru kok gak dibahas atau diekspose, pembelian super tucano,kok gak diekspose, pembelian T50 golden Eagle kok gak diexpose, seolah olah bangsa ini membeli pesawat bekas melulu bahkan rencana kemhan indonesia akan membeli 180 jet tempur sukhoi ko ini gak di ekspose, akuisisi 18 jet tempur sukhoi kok ini gak dibahas, keinginan TNI AU dengan Sukhoi 30 BM ko gak dibahas, terlalu naif kali kalau kita suka barang bekas atau kasarnya rongsokanlah. Begini pak sebenarnya pemerintah Indonesia melalui Kemhan berencana mau beli 6 pesawat F16 C/D block 52 yang baru tapi Amerika Serikat Menawarkan Grant F16 C/D blok 25 sebanyak 24 buah + 6 untuk suku cadang dengan syarat harus diupgrade terlebih dahulu. Nah Kemhan menyerahkan semuanya kepada operator yaitu TNI AU , ini sudah dipikirkan matang matang oleh TNI AU kita alhasil di terimalah Grant F16 tersebut dan alasanya sebagai berikut : Dalam rangka memenuhi target MEF ( Minimum Esencial Forrce) atau kekuatan pokok minimum dan mengingat luasnya perairan indonesia  minimal harus ada 180 pesawat tempur untuk menjaga NKRI ini karena sebagai pemukul utama, istilahnya pengebug lah , dan kalau kita beli baru sekarang 4 atau 5 tahun kedepan baru bisa pesawat baru tersebut bisa diterima ini bukan jualan kacang goreng gitu beli disitu bisa diterima, dengan mendesaknya kebutuhan untuk pertahanan dan pemerintah pun gak bodoh berdasarkan kesetaraan dan alih teknologi grant tersebut diterima karena gak sembarang negara mendapat grant dari AS, filifina aja sampe minta minta , nah kita malah ditawari, Katanya rongsokan ? terlalu kasar untuk mengatakan demikian pesawat tersebut masih layak pakai tapi untuk perannya sebagai pemukul utama harus punya daya gempur yang tinggi, ya harus di upgrade dari blok 25 ke 32 ++ kemampunya mendekati blok 52, nah F16 yang kita miliki saja masih blok 15 coba bapak bayangkan? adapunyang di upgrade sbb
:
The Government of Indonesia has requested a sale for the regeneration and upgrade of 24 F-16C/D block 25aircr f and 28 F100-PW-200 or F100-PW-220E engines being granted as Excess Defense Articles.

The upgrade includes the following major systems and components:
  • LAU-129A/A Launchers
  • ALR-69 Radar Warning Receivers
  • ARC-164/186 Radios
  • Expanded Enhanced Fire Control (EEFC) or Commercial Fire Control or Modular Mission Computers
  • ALQ-213 Electronic Warfare Management Systems
  • ALE-47 Countermeasures Dispenser Systems
  • Cartridge Actuated Devices/Propellant Actuated Devices (CAD/PAD)
  • Situational Awareness Data Link, Enhance Position Location Reporting Systems (EPLRS)
  • LN-260 (SPS version, non-PPS)
  • and AN/AAQ-33 SNIPER or AN/AAQ-28 LITENING Targeting Systems
 sumber dari F16.net
jadi kalau sudah di up grade apakah pesawat ini dikatan bekas lagi? think about it

"Kita mau beli kapal selam. Beli kapal selamnya di negara yang kompeten dalam pembuatan kapal selam. Bila kapal selam yang dibeli kemampuannya dibawah negara tetangga, sama saja tidak ada artinya," ucapnya.

Jawaban Indonesia defence
kalau yang itu saya sependapat dengan bapak, tapi permaslahannya bapak kurang up date informasi tetang alutasita , nah yang kita pesan dari korsel itu type U209 tapi kemampuan setara U 214 dan satu lagi KORSEL mau TOT itu yang penting sehingga kita bisa mandiri membuat alutsista seperti KS. nah satu lagi benar atau tidak menurut info yang saya dengar dari pernyataan dubes Rusia , Indonesia sudah beli kapal selam canggih dengan teknologi BNV ( kelas kilo 636) tetunya bapak tau KS kelas kilo kan? dan kemampuanya tidak perlu diragukan lagi.

semoga para bapak berfikir sebelum mengkritik dan memberi masukan kepada orang lain, apalagi kepublik
salam damai maju TNI,Maju INdonesiaku, maju terus pak menhan datangkan segera MBT itu.

By Indonesia Defenece

Thursday, December 29, 2011

Lanud Malang Dapat 16 Pesawat Tempur


PDF Print
Thursday, 29 December 2011
Pesawat tempur jenis Super Tucano (Istimewa)
MALANG – Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Abdurrahman Saleh di Pakis,Kabupaten Malang akan ketambahan 16 unit pesawat tempur baru jenis Super Tucano dari Brasil.


Penambahan armada tempur jenis pesawat tempur ringan ini rencananya akan datang pada 2012 nanti. ”Makanya, ke depan aktivitas penerbangan di sini akan makin padat dengan mulai dibukanya terminal baru bandara sipil,” ujar Kepala Dinas Operasional (Kadisops) Lanud TNI AU Abdurrahman Saleh Kolonel Penerbang Novyanto Widadi di sela-sela peninjauan Bandara Sipil Abdurrahman Saleh kemarin. Rencananya pada Jumat (30/12) besok, terminal baru Bandara Sipil Abdurrahman Saleh akan diuji coba selama dua pekan.Kompleks bandara sipil ini berada di luar daerah militer Lanud TNI AU.Namun, untuk runway masih tetap menggunakan milik TNI AU.

Pihak TNI khawatir,dengan adanya penambahan pesawat tempur baru di pangkalannya nanti akan membuat kepadatan pesawat makin tinggi. Karena itu, kata Novyanto, pihaknya meminta agar pemerintah membangun runway pararel untuk memudahkan dan melancarkan aktivitas penerbangan militer dan sipil. Pihak TNI AU belajar dari Bandara Juanda Surabaya yang berdampingan dengan bandara milik TNI AL.”Di sana waktu jarak antara pesawat satu dengan lainnya,baik mendarat maupun terbang sudah 1, 2 menit,”ungkapnya.

Apalagi, katanya, pesawat tempur militer memerlukan latihan dan manuver. Misalnya ketika ada latihan menembak dalam bentuk formasi, saat pesawat landing harus membentuk formasi. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan, pihaknya memahami harapan pihak Lanud TNI AU Abdurrahman Saleh terkait kebutuhan runway pararel. ”Kita memahami dan akan menyampaikan persoalan ini kepada pemerintah pusat,”ungkapnya
 
SUMBER SINDO

KRI SIM-367 DAN BNS OSMAN F-18 LAKSANAKAN BOARDEX





KRI SIM – 367 melaksanakan latihan Boarding Exercise (Boardex) dengan kapal perang Bangladesh BNS Osman F-18 di laut Mediterania, Kamis (22/12). Serial latihan ini  merupakan yang kedua kalinya bagi KRI SIM-367.

Boardex adalah latihan pemeriksaan dan penggeledahan di laut yang dilakukan oleh unsur MTF (Maritim Task Force) untuk menyelidiki kapal-kapal yang  termasuk  dalam daftar mencurigakan, dimana pemeriksaan dan penggeledahan ini dilaksanakan secara kooperatif, sesuai  SOP  dan ROE Implementation yang berlaku.


Latihan diawali dari KRI SIM – 367 sebagai unsur MTF yang sedang melaksanakan patroli mendapatkan kontak permukaan di dalam sektor AMO dan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan hailing terhadap kontak tersebut. Disimulasikan BNS Osman F-18 sebagai kapal yang diperiksa memberikan data-data yang sesuai dengan expected list yang dipegang oleh unsur MTF sehingga menuntut untuk dilaksanakan pemeriksaan.


KRI SIM – 367menurunkan 2 tim boarding party dengan menggunakan 2 RHIB (Rigid Hull Infltable Boat) lengkap dengan senjata api ringan dan alat deteksi untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap kapal yang dicurigai. Pelaksanaan boarding sendiri dimulai dari penyelidikan awal, pendekatan terhadap sasaran, dan setelah at on board, tim boarding melaksanakan pemeriksaan terhadap personel ABK, dokumen kapal,  permesinan, peralatan komunikasi serta muatan kapal. Latihan dinyatakan selesai setelah tim boarding KRI SIM-367 berhasil menemukan simulasi barang terlarang berupa serbuk yang diduga sebagai bahan narkotika.


Selama latihan berlangsung Captain Hakim Komandan dari BNS Osman mengikuti  secara seksama dan memberikan apresiasi positif terhadap Tim Boardex  KRI SIM-367 ini, karena latihan ini berjalan baik sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure).

KOARMATIM

Dua Pesawat AU Melintas Rendah di Danau Toba


Medan - Dua pesawat jenis Hawk melakukan terbang rendah di kawasan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Rabu siang. Atraksi itu merupakan bagian patroli sekaligus suguhan atraksi bagi para pengunjung Pesta Danau Toba (PDT) yang tengah berlangsung.

Kedua pesawat sempat melintas di atas Open Stage Parapat, pusat penyelenggaraan PDT 2011 sebanyak lima kali dengan terbang rendah. Pesawat mengelilingi kawasan Danau Toba kemudian menjauh pergi. Deru suaranya yang keras sempat menarik perhatian warga yang sedang menyaksikan pagelaran tari daerah.

Salah seorang warga, Ferdinan mengatakan, pesawat tempur nyaris tidak pernah terbang rendah melintas di atas Danau Toba. Atraksi dua pesawat tersebut merupakan pengalaman pertama yang menyenangkan bagi dia.

"Suaranya kuat dan terbang rendah. Saya baru pertama kali melihat ini," kata Ferdinan.

Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanudnas) III, Marsekal Pertama, Bonar Hutagaol menyatakan, kedua pesawat tersebut memang sengaja melintas rendah di sekitar Danau Toba. Pesawat-pesawat itu tengah melakukan patroli dalam perjalanan pulang lewat di atas Danau Toba.

"Jadi, combine-lah, ya sekalian patroli ya sekalian atraksi bagi masyarakat yang sedang menghadiri Pesta Danau Toba," kata Hutagaol kepada wartawan di Medan.

Disebutkan Hutagaol, kedua pesawat itu, masing-masing jenis Hawk 109/209 merupakan bagian dari Skuadron Udara 12 Pekan Baru, yang tengah melakukan kegiatan patroli. Kegiatan itu berlangsung 26-30 Desember mendatang.

Patroli udara itu untuk memantau wilayah udara perbatasan Indonesia-Malaysia khususnya di kawasan perairan Selat Malaka dan daerah-daerah lain yang berada di Pulau Sumatera, mulai dari Sabang hingga Sibolga.

sumber : DETIK

U.S. to Sell F-15 Fighters to Saudi Arabia


The United States will sell 84 new F-15 fighter jets and upgrades for 70 existing aircraft to Saudi Arabia under a nearly $29.4 billion agreement, U.S. officials announced today.
During a joint State Department and Defense Department briefing today, James N. Miller, principal deputy under secretary of defense for policy, and Andrew Shapiro, assistant secretary of state for political-military affairs, discussed the sale.
“The United States is firmly committed to the security of the Kingdom of Saudi Arabia, as we have been for nearly seven decades, and … more broadly, the United States and Saudi Arabia have a strong mutual interest in the security and stability of the Gulf,” Miller said.
The F-15s Saudi Arabia will receive “will have the latest generation of computing power, radar technology, infrared sensors and electronic warfare systems,” he added.
“This agreement reinforces the strong and enduring relationship between the United States and Saudi Arabia,” Shapiro said. “It demonstrates the U.S. commitment to a strong Saudi defense capability as a key component to regional security.”
State and DOD have worked to conclude the agreement since June 2010, Shapiro added.
The White House earlier today released a statement detailing the Foreign Military Sales program agreement, which also will provide munitions, spare parts, training, maintenance and logistics support for the F-15s to the Royal Saudi Air Force.

sumber : DEFENCE TALK

Kemhan Pastikan Membeli Enam Unit Jet Tempur Sukhoi dari Rusia



29 Desember 2011, Jakarta, DMC - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia memastikan membeli enam unit jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 dari Rusia sebagai bagian dari rencana strategis untuk memenuhi kekuatan udara pesawat tempur Sukhoi hingga satu skuadron atau setara 16 jet tempur.

Kepastian tersebut ditandai dengan penyerahan kontrak pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan JSC Rosoboronexport Rusia, Kamis (29/12) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

Dalam acara penyerahan kontrak tersebut, pihak Kemhan diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, sedangkan pihak Rosoboronexport Rusia diwakili oleh pejabat perwakilannya di Indonesia Vadim Araksin.

Hadir menyaksikan serah terima kontrak tersebut sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan dan Mabes TNI AU antara lain Kepala Pusat Pengadaan Baranahan Kemhan Laksma TNI Ir. A. Djonie Gallaran, MM, Asrena Kasau Marsda TNI Rodi Suprasodjo, S.IP dan Kadisadaau Marsma TNI Achmad Zainuri. Hadir pula Duta Besar Rusia Untuk Indonesia Alexander A. Ivanov.

Pengadaan enam unit jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 ini untuk melengkapi 10 Sukhoi yang kini sudah dimiliki TNI AU sehingga nantinya genap menjadi satu skuadron yang ditempatkan di Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

10 Shukoi tersebut terdiri enam unit Sukhoi jenis Su-27 SKM dan empat unit Sukhoi jenis Su-30 MK2. Dengan penambahan enam unit jet tempur Sukhoi Su-30 MK2 tersebut diharapkan dapat menambah kekuatan tempur TNI AU dalam menjaga kawasan udara Indonesia.

Kabaranahan Kemhan RI dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak JSC Rosoboronexport Rusia yang telah menunjukkan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sehingga realisasi pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 dapat terpenuhi.

Realisasi pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 menjadi salah satu perkembangan positif dari hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua negara di bidang pertahanan terutama kerjasama pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

Kabaranahan Kemhan RI berharap, di masa mendatang Pemerintah Indonesia dapat mencapai kebutuhan Alutsista khususnya pesawat tempur yang dapat menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman baik internal dan eksternal.

Mengakhiri sambutannya, Kabaranahan Kemhan RI mengatakan, dengan telah diserahkannya kontrak pengadaan Sukhoi Su-30 MK2, maka kedepan kedua belah pihak memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan proses pengadaan Sukhoi Su-30 MK2 seperti yang telah direncanakan dan Kemhan RI berharap dapat selesai tepat pada waktunya.

Sumber: DMC

Marinir Angkat Tiga Warga Kehormatan Baru


Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (tiga kanan), Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo (empat kanan), Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat (Kanan) dan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (lima kanan), memakai baret ungu Korps Marinir, di Mangga Dua, Pusat Latihan Tempur Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/12). Penyematan dan pengukuhan baret ungu untuk ketiga perwira tinggi berbintang empat sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL. (Foto: ANTARA/Seno S./Koz/mes/11)

31 Desember 2011, Situbondo (SINDO): Warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) bertambah. Kemarin, pasukan TNI AL baret ungu ini mengangkat tiga perwira tinggi dalam sebuah upacara di pusat latihan tempur Marinir,Karangtekok,Situbondo, Jawa Timur.

Ketiga warga kehormatan itu adalah Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, dan Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat. Secara bergantian ketiga jenderal ini menerima simbol kebesaran Marinir berupa baret ungu yang disematkan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dengan didampingi KSAL Laksamana TNI Soeparno.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengatakan, pengukuhan ketiga perwira tinggi itu sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI AL karena beberapa pertimbangan. Pertama, kontribusi dan perhatian mereka terhadap kemajuan Korps Marinir TNI AL.

“Kedua adalah bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap,semangat,dan komitmen tinggi yang diberikan kepada Marinir. Ini berarti sudah ada 29 warga kehormatan di satuan ini,”tegas Untung. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menilai, penerimaan sebagai warga kehormatan Marinir adalah bentuk apresiasi besar terhadap institusi Polri. “Kami melihat profesionalisme dan semangat yang begitu tinggi dari Korps Marinir dalam menjaga NKRI. Kami berharap, poin ini bisa tertular pada satuan kami,”ujarnya.

Hal senada disampaikan KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. “Tiada kata yang bisa saya ucap selain saya bangga pada hari ini,” tegasnya. Adapun KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat berharap, pengangkatan warga kehormatan tersebut menjadikan TNI dan Polri semakin solid dalam bertugas dan mengabdi pada negara.

Prosesi pembaretan ketiga warga kehormatan itu diawali dengan beberapa penerjun free fall Korps Marinir TNI AL dengan membawa baret ungu kebanggaan yang kemudian diserahkan kepada Panglima TNI untuk disematkan kepada Kapolri,KSAD, dan KSAU.

Sebelumnya, Kapolri dan ketiga kepala staf angkatan didampingi petinggi TNI bertolak dari Surabaya menggunakan helikopter dan mendarat di atas KRI Makassar-590 yang sedang bermanuver di perairan Banongan Situbondo.Mereka selanjutnya mengikuti prosesi pendaratan amfibi dengan menaiki kendaraan pendarat amfibi LVT-7.

Kendaraan tempur amfibi ini mengikuti manuver gelombang pendaratan kendaraan amfibi yang lain, terdiri atas lima unit PT 76, enam unit BTR 50,empat unit LVT-7,dan dua unit KAPA.

Setelah mendarat di pantai Banongan, Kapolri dan para kepala staf TNI meninjau stelling senjata multilaras RM 70 grad dan Howitzer 105 mm serta merasakan langsung uji tembak senjata tersebut.


Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri), Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. ALfan Baharudin (dua kiri) dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berada diatas kendaraan amfibi LVT - 7, usai pendaratan di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/12). Pendaratan amfibi tersebut dalam rangka latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat), latihan kesenjataan terpadu dan pembaretan atau pengangkatan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai warga kehormatan Korps Marinir. (Foto: ANTARA/Seno S./Koz/mes/11)

Dua kendaraan tempur amfibi melakukan pendaratan di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (29/12). Pendaratan amfibi tersebut dalam rangka latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat), latihan kesenjataan terpadu dan pembaretan atau pengangkatan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai warga kehormatan Korps Marinir. (Foto: ANTARA/Seno S./Koz/mes/11)




Seorang prajurit Kops Marinir melakukan terjun static dari pesawat Casa NC212 dari Skuadron Udara 600 Wing Udara-1 Puspenerbal, di atas Puslatpur Korps Marinir TNI AL Baluran, Karangtekok, Situbondo, Kamis (29/12). Penerjunan 70 prajurit Korps Marinir tersebut, dalam rangka Latihan Kesenjataan Terpadu dan Pemantapan Brigade Pendarat Marinir serta Pembaretan KSAD, KSAU dan Kapolri sebagai Warga Kehormatan Marinir, yang digelar di Puslatpur Marinir Baluran Karangtekok Situbondo. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/mes/11)

Sumber: SINDO

Latihan Penembakan Meriam Howitzer Pasukan Marinir

 

SITUBONDO - Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL mempersiapkan senjata Howitzer 105 mm saat Latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat) Korps Marinir di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Selasa, (27/12). Latihan yang melibatkan 3000 prajurit Baret Ungu itu dalam rangka meningkatkan kemampuan taktik dan tehnik serta keterampilan tiap-tiap kesenjataan dijajaran Korps Marinir. .FOTO ANTARA/KUWADI/ss/nz/11




Demo Kemampuan Tempur Prajurit Kopaska

LAMONGAN - Sejumlah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut (AL) saat melakukan simulasi pembebasan dan perebutan kembali kapal yang telah dibajak oleh perompak di Wisata Bahari Lamongan (WBL), Jawa Timur, Rabu (28/12). Aksi demontrasi kemampuan tempur prajurit Kopaska dalam mengatasi terorisme di laut tersebut dalam rangkah peringatan Hari Nusantara XII Provinsi Jawa Timur. FOTO ANTARA/SYAIFUL ARIF/mes/11




 

Latihan Pemantapan Brigade Pendarat

SITUBONDO - Beberapa tank Korps Marinir TNI AL melakukan Latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat) di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (28/12). Lattap Brigrat merupakan kemampuan taktik , teknik dan keterampilan bertempur sesuai dengan kesenjataan di jajaran Korps Marinir.

Dalam latihan yang melibatkan 3.000 prajurit Baret Ungu dari berbagai unsur ini, juga melibatkan sejumlah material tempur yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL diantaranya : 15 unit BMP-3F, 5 unit Tank PT-76, 32 unit BTR-50, 6 unit LVT-7, 4 unit BVP-2, 6 unit Roket Multi Laras (RM 70 Grad), 8 pucuk Howitzer 105 mm, dan 4 pucuk Meriam 57 mm. Selain itu juga melibatkan 7 pesawat udara (3 unit Heli, 4 unit Cassa 212), 3 buah Kapal Perang ( KRI Teluk Mandar, KRI Hasanudin, KRI Makassar), dan 4 unit Sea Raider.FOTO ANTARA/Seno S./Koz/mes/11.




Lokasi Pemanfaatan Kapal Selam Belum Ditentukan


ROKS Chang Bogo (SSK 61). (Foto: U. S. Navy/Photographer's Mate 1st Class David A. Levy)

28 Desember 2011, Medan (Investor Daily): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah belum menentukan lokasi pemanfaatan tiga kapal selam yang diproduksi di Korea Selatan untuk mendukung kekuatan TNI Angkatan Laut.

"Masih dipikirkan lokasi penggunaannya," katanya ketika tiba di Bandara Polonia Medan, Rabu (28/12).

Menurut Menteri Pertahanan (Menhan), pihaknya telah memiliki beberapa pilihan lokasi untuk pemanfaatan tiga kapal selama itu.

Namun dalam perkembangan terakhir, pihaknya belum dapat memutuskan lokasi pemanfaatan kapal selam yang masih dalam proses pembahasan tentang mekanisme alih teknologi dalam pengadaan benda tersebut.

"Ada beberapa pilihan tetapi belum diputuskan," katanya tanpa menyebutkan lokasi-lokasi yang menjadi pilihan itu.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menyatakan, kapal selam yang diproduksi di Korea Selatan tersebut dipilih karena memiliki sejumlah kelebihan dalam mendukung kekuatan TNI Angkatan Laut.

"Kapal itu pengembangan lebih lanjut dari jenis U-209," katanya tanpa menjelaskan lebih rinci.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan, pemerintah Indonesia dan Korea Selatan masih membahas mekanisme alih teknologi dalam pengadaan tiga kapal selam baru tersebut.

Ketika mengunjungi PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia, di Bandung, Selasa (20/12), ia mengatakan, proses pengadaan kapal selam tersebut telah selesai pada tahap penentuan produsen dan kontrak.

Dalam kontrak tersebut ada ketentuan mengenai mekanisme alih teknologi mulai dari awal hingga akhir pengadaan selesai seluruhnya.

Proses pengadaan tiga kapal selam tersebut diadakan dari Korea Selatan. Sebelumnya untuk pengadaan kapal selam TNI AL ada beberapa negara yang menjadi pilihan seperti Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).

Setelah melalui tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan kebutuhan operasional serta anggaran yang ada, akhirnya diputuskan pengadaan dilakukan dari Korea Selatan.

Sumber: Investor Daily

Korps Marinir Gelar Latihan Pemantapan Brigade Pendarat


26 Desember 2011, Jakarta (Dispenal): Korps Marinir TNI Angkatan Laut menggelar Latihan Pemantapan Brigade Pendarat (Lattap Brigrat), di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, mulai 26 hingga 29 Desember 2011.

Kegiatan yang berlangsung empat hari ini digelar dalam rangka meningkatkan kemampuan taktik dan tehnik serta keterampilan tiap-tiap kesenjataan dijajaran Korps Marinir, yang mana Latihan tersebut merupakan latihan gabungan seluruh unsur-unsur kesenjataan yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL.

Sementara itu tujuan dari latihan yang melibatkan 3000 prajurit baret ungu ini untuk menjadikan setiap prajurit Korps Marinir TNI AL memiliki naluri lapangan yang tinggi dan memiliki kemampuan bertempur sesuai dengan kesenjataan masing-masing.

Kecuali melibatkan ribuan prajurit, latihan ini juga diikuti sejumlah material tempur yang dimiliki oleh Korps Marinir TNI AL diantaranya : 15 unit BMP-3F, 5 unit Tank PT-76, 32 unit BTR-50, 6 unit LVT-7, 4 unit BVP-2, 6 unit Roket Multi Laras (RM 70 Grad), 8 pucuk Howitzer 105 mm, dan 4 pucuk Meriam 57 mm. Selain itu juga melibatkan 7 pesawat udara (3 unit Heli, 4 unit Cassa 212), 3 buah Kapal Perang ( KRI Teluk Mandar, KRI Hasanudin, KRI Makassar), dan 4 unit Sea Raider.

Sumber: Dispenal

Wednesday, December 28, 2011

Bertahan Dengan Alutsista tua

F16 jet fighter (photo : Militaryphotos)
Ini adalah tanya jawab dengan pengamat militer yang tidak mau disebut lengkap namanya IWJ pangilannya

Admin : Pak IWJ ahir ahir ini ada pengamat mengatakan kita bertahan dengan alutsista tua apakah benar demikian ?

IWJ : ehm.... ya sah sah saja dia ngomong kaya gitu wong dah di bayar dan dah diset terus diedit hehehe....
sebenernya gak kaya gitu parahnya memang benar ada alutsista tua tapi yang baru dan modernkan ada juga
jangan lah menghilangkan fakta yanga ada lo le..

Admin : Misalnya apaja ya pak sehingga masyarakat tidak bingung dengan pernyataan pernyataan yang di tv itu


IWJ : lo kitan dah punya sukhoi 10 unit, bahkan pesan 6 unit lagi dan tunggu kedatangannya, panser anoa kita buatan pindad
kan baru semua KRI kita itu yang tugas di lebanon emang itu KRI abal-abal itu semu pakai peralatan canggih kalu tidak
gak mungkin ada disana toh? Kapal Cepat Rudal KRI clurit karya anak bangsa yang dilengkapi rudal C705 itu baru lo, terus LPD KRI
banda Aceh Buatan PT PAL bekerjasama dengan KORSEL. yang baru baru TNI 17 unit BMP3 F itu masih fress, Helikpter MI17/35
yang baru beli itu gmn? hehe weleh weleh .. weleh

SUKHOI TNI AU
6"

KRI Sultan Iskandar Muda akan gantikan KRI Frans Kasiepo bertugas di Lebanon. (Foto: Koarmatim)Admin:Terus Apalgi Pak

KRI Clurit 641 kapal baru jenis FAC-M untuk TNI AL (photo : Antara)


IWJ : apalagi ya yaaa itu pesawat tanpa awak kita yang ditempatkan di lanud supadio itu baru itu, merian howizer dari korsel, rudal grom,
helikopter buatan PT DI , terus gini Kapal selam yang telah dibeli dari rusia itu gimana ayoo walau masih belum ada pengakuan dari pemerintah
tapi dari pihak rusia bahkan dah ada pengkuan dubesnya sendiri lo yang bilang.

Admin : hehehe ternyata banyak juga ya pak itu baru jenisnya jumlahnya wah gak ke itung tuh, nah denger denger tuh Angaran pertahan kita meningkat?
betul gak sih pak?

IWJ : ya memang meningkat dalam rangka untuk memenuhi Minimum Esencial Force (MEF)

admin: Ok pak kalau di tv ini kan banyak yang buruk buruknya aja tuh tentang prestasi indonesia baik dlm pertahan , industri pertahanan
alutsista ada gak sih prestasi yang positif nya?

IWJ : Lo ya banyak to LE LE, maklumlah namanya TV punya orang yang berpolitik mencercaa saja, tapi kebaikan kebaikan kita jadi tenggelam
banyak lo prestasi KEMHAN KITA yang lebih mengejutkan Kerja sama Pembuatan Jej tempur generasi 4,5 stealth haaa bayangakan LE, ini kerjasama
RI dengan KORSEL, Kerjasama Pembuatan KAPAL SELAM dengan RI KORSEL, Kerjasama pembuatan Kapal Perusak Kawal Rudal digadang terbesar di Asia
tenggaranga itu PT PAL dengan Damen da i belanda. aduh banyak lo LE...

admin : Lainya

IWJ : Kerjasama PT DI dengan Air Bus militari dalam joint Production Pesawat angkut militer CN295, keberhasilan LAPAN dalam buat rudal berpandu laser,
Pindad dengan rudal RHan nya, panser DOOSANYA, dengan HAMERNYA, lebih mengejutkan lagi Rusia mau TOT dalam pengadaan KS pemeliharaannya,

admin : aduh ..... ko saya pernah denger di TV ya pak IWJ? cek cek padam


Admin : Nah itu sudah lah , tapi kita mau kedatangan alutsista baru apakah benar pak?

IWJ : ya sangat benar sekali, kita nanti ditahun 2012 selamt datang 1 skuadron super tucano, T50 golden eagle 16 unit, 6 sukhoi, nah ini ini MBT leopard
MBT T90,MRLS,

ADMIN : LO HIBAH F16 itu gimnan katanya rongsokan katanya lebih baik beli baru?

IWJ : ya itu bukan hibah tapi grant dari AS, karena AS mengangggap RI sahabat dan mitra yang sangat penting di kawaasan asia fasifik
itu bukan rongsokan masih laik pakai hanya saja As meminta kita untuk up grde dari blok 25 ke 32 , kemampunya diset mendekati blok 52
gitu loo leee
nah ini yang akan di upgrde

November 17, 2011 (by Asif Shamim) - The Defense Security Cooperation Agency (DSCA) notified Congress November 16 of a possible Foreign Military Sale to the Government of Indonesia for the regeneration and upgrade of 24 F-16C/D block 25 aircraft and associated equipment & logistical support for an estimated cost of $750 million.


The Government of Indonesia has requested a sale for the regeneration and upgrade of 24 F-16C/D block 25aircr f and 28 F100-PW-200 or F100-PW-220E engines being granted as Excess Defense Articles.

The upgrade includes the following major systems and components:

  • LAU-129A/A Launchers
  • ALR-69 Radar Warning Receivers
  • ARC-164/186 Radios
  • Expanded Enhanced Fire Control (EEFC) or Commercial Fire Control or Modular Mission Computers
  • ALQ-213 Electronic Warfare Management Systems
  • ALE-47 Countermeasures Dispenser Systems
  • Cartridge Actuated Devices/Propellant Actuated Devices (CAD/PAD)
  • Situational Awareness Data Link, Enhance Position Location Reporting Systems (EPLRS)
  • LN-260 (SPS version, non-PPS)
  • and AN/AAQ-33 SNIPER or AN/AAQ-28 LITENING Targeting Systems
nah kira kira begitulahhh leee



Admin : Gitu ya bapak pande juga berbahasa inggris intelek lagi , oh iya kenapa TNI pilih Grant dari pada beli baru?

IWJ : Begini lo LE .... indonesia luas minimummya perlu dijaga 180 pesawat , nah untuk mengejar itu dengan dana yang pas pasan TNI pilih jumlah banyak dari pada baru cuma 5 biji, maka diterimalah grant F16 sebanyak 24 unit + 6 unit untuk suku cadang, itu blok 25 mau di upgrade ke 32 + , disamping itu kalau kita beli yang baru kita pesan sekarang 4 bahkan 5 tahun kedepan kita baru dapat pesawatnya , sementara kebutuhan kita untuk MEF sangat mendesak dah saat TNI bangkit maklumlah dan wajar dan 20 tahun blm ada modernisasi, jadi wajar saja TNI mengejar ketertinggalan dari negara-negara sahabat dikawasan, bukan untuk perang loo untuk bertahan menjaga kedaulatan NKRI kita.

Admin : gitu ya pak, katanya kita kalah dengan negara tetangga gimana menurut bapak?


IWJ: Berbicara kemampuan saya jamin TNI masih unggul ini terlihat dari latihan-latihan bersama dengan negara sahabat, kalau berbicara alutsista cth mly disana ada sukhoi dan mig kita juga ada sukhoi disana ada hornet kta ada F16 disana ada F5 kita ada F5 tiger, mendatang kan armada kita bertambah terutama untuk sukhoi dan F16, sukhoi rencananya 180 sukhoi, kedepan kita punya F33/IFX/KFX 50 unit, tapi yang saya garis bawahi profesional mentalitas , miltansi TNI kita patut diacungi jempol toh leee leee.

Admin : Hidup untuk TNI, waah bagusnya bapak yang gantiin komentator di TV itu ya karena berbeda jau dengan yang saya lihat dan di dengar. nah berbicara prestasi TNI ya pak apa aja kira -kira mungkin bapak tau?

IWJ: Kalo banyak tahu sih gak LE cuma saya baca baca info saja, setahu saya setelah TNI mereformasi diri jauh berbeda dari masa masa sebelumnya dan TNI sudah bisa diterima masyarakat, nah berbicara prestasi kita patut bangga dengan TNI seperti :
1. KOPASUS kita masuk jajaran peringkat ketiga dunia versi dicoveri channel, ingris ,AS, Rusia dan Cina mengakui KOPASU dan mereka memperhitungkannya.
2. Dalam misi perdamainan TNI lebih banyak diterma di pendudukan lokal seperti di Lebanon, Kongo.
3. Keberhasilan TNI di somalia sayang di TV kurang diexpose.
4. TNI Juara tembak seasean, bahkan dunia itu senjata yang TNI gunakan adalah karya anak bangsa SS2 biatan pindad.
5. TNI masuk desa , melaksanakan kekiatan sosial ini yang jarang diekspose LE  padahal ini penting lo.
6. Diglobal Fire TNI kita berada urutan 14 sedunia banyangkan sedunia LE.
7. Dulu diera 60 , TNI kita mengalami kejayaannya baik dari personil dan alutsista , ( ada bomber, kapal jeljar KRI irian , mig fresko , kapal selam semua dari rusia , adajuga dari AS seperti bomber,hercules) tepatnya trikora nah sekarang mungkin terjadi trikora jilid 2 karena kita sekarang membeli alutsista secara besar besaran dalam rangka mencapai MEF. banyak lagi le...
...

Admin : wah saya jadi perperangak mendengan berita ini pak tapi giman dengan  uLah OKnum TNI yang ugal ugalan

IWJ : lo itukan oknum TNI gak mewakili korps TNI lo LE LE, salah ya kita hukum sesuai prosedur hukum yang ada di indonesia LE, nah TNI kan da_i rakyat oleh rakya dan untuk rakyat.

Admin : gitu ya pak hehe, kita kembali ke alutsista nah sekarang kan mau beli alutsista besar besaran karena TNI kitah dah ketinggalan , untuk mengatasi rawan embargo gimana ya pak?


ROKS Chang Bogo (SSK 61). (Foto: U. S. Navy/Photographer's Mate 1st Class David A. Levy)IWJ : nah itu dia embargo, embargo jadikan ini sebagai pelajaran, tapi alhamdulilah para petinggi TNI kita sadar akan hal ini, mereka telah melakukan langkah langkah yang tepat seperti deversifikasi alutsista jadi gak tergantung sama suatu negara saja. contoh kita beli sukhoi , BMP3F, KS, MI17/35, rudal yakhont  dari rusia yang menjanjikan tidak ada embargo dan unsur politik dalam pengadaan alutsista, dengan brasil kita membeli supertucaano, dengan korea selatan kita membeli KS dan T50 Golden Eagle, dengan AS kita beli F16 , cina dengan pembelian rudal, jadi balance of power dalam pengadaan alutsista itu ada apabiala ada suatu negara mengembargo kita tetap jalan. yang Kedua Alhamdulillah Presiden kita melalui kemhan telah merevitalisasi industri pertahanan kita dan menyuntik dana agar industri pertahan tersebut hidup sperti PT.DI,PT.PAL,PT PINDAD dsb dan mewajibkan membeli produk dalam negeri seperti SS2,PAnser Anoa, rudal Rhan, KCR, dan produk militer lainya , produk yang tidak bisa atau masihbelum mampu dibuat oleh industri pertahanan kita , kita beli kenegara lain dengan cara TOT ( transfer of technology) contoh KFX/IFX , KS RI dan Korsel, KS RI dan rusia, masih banyk yang lainnya.


Admin : Aduuh berbanding terbalik kali yaaaa tv tv media kenapa hal hal diatas gak di beritakan kenapa gak dieksopose? why why? gerem jadinya nih pak,.... maaf ya pak agak terlaluuu gimanaaa gituuu

IWJ : satu lagi Le banyak anak bangsa ini yang berhasil di negeri lain seperti di Boeng, Air Bus, nah Le tau sendiri pembuatan Boeing dreamler itu ada Ir - Ir indonesia ,..LAPAN dah berhasil buat roket berpandu laser bahkan nanti 2014 kita akan meluncurkan satelit sendiri bayangkan kalo roket yang mebawa satelit itu kita kasih war head, jadi meriang semua lah negara sahabat kita hehehehe....

Admin : cek cek iya ya pak....Oklah kalau gitu pak terimakasih atas kuliah umumnya hehehe makasih dah mau jawab atas pertanyaan saya ya pak.

IWJ : Ok nak oh LE nda papa bapak juga terima kasih Le ni dah capek capek berkunjung ke tempat bapak, nah sekarang mari makan sop sipiroknyaaa leee


Admin : aduuh ngrepotin lo bukannya saya ngasih bapak eee bapak ngasih makan bapak,...BTW nih enak juga ya pak

IWJ: mari marii Nak

nah para pemirsa semoga informasi diatas dapat mengkonter berita berita yang selama ini jelek saja dengan bangsa ini padahal bangsa ini dikenal dengan segudang prestasinya.. amin

By INDONESIA DEFENCE