Pages

Monday, December 19, 2011

Peneliti Minta Rencana Pembelian Tank Leopard Diuji Kelayakannya



Jurnas.com | NIAT membeli 100 tank unit Leopard milik Belanda harus melalui pengkajian kelayakan beroperasi di Indonesia. Peneliti Puslit Kemasyarakatan LIPI Jaleswari Pramodhawardani‬ mengatakan, tank-tank buatan Jerman itu tidak cocok dengan medan di Indonesia.

Apalagi di Kalimantan yang akan menjadi lokasi penempatan tank jenis main battle tank (MBT) itu. “Harus dikaji dulu apakah cocok dengan medan di Indonesia. Apalagi kalau ditempatkan di Kalimantan yang tanahnya tak bagus,” kata perempuan yang akrab disapa Dani itu, saat ditemui di sela-sela seminar Keamanan Laut Yurisdiksi Nasional di Jakarta, Senin (19/12).

Dani mengakui, ada teknologi yang memungkinkan tank berat dapat berjalan tanpa merusak jalan yang dilalui. Namun begitu, menurutnya, hal ini harus dipastikan sebelum dilakukan pembelian. Tank 2A6 Leopard memiliki bobot 62,3 ton. Dani meragukan medan jalan di Indonesia dapat menahan bobot sebesar itu.

Ia berharap rencana pembelian tank bekas itu tidak dipengaruhi negara tetangga yang telah memiliki tank sejenis MBT. “Malaysia misalnya, membeli MBT kenapa kita harus membeli juga. Yang kita beli seharusnya apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan,” katanya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo kemarin (18/12) menyatakan, Tank Leopard merupakan pilihan tepat untuk menghadapi kekuatan lawan yang memiliki tank MBT. “Dalam taktik bertempur kekuatan tank tempur harus dihadapi dengan tank tempur pula,” kata KSAD. Menurutnya, tank Leopard punya keunggulan seperti kemampuan firing control system dan automatic target tracking system yang sangat akurat, serta auto ammo loader guna mempercepat daya tembak, thermal imaging sightlaser range finder, dan balistic computer.

Tank Leopard 2A6 ini direncanakan menempati Batalyon Kavaleri TNI AD di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kaltim (Yonkav VI/ Mulawarman). Rencananya Yonkav ini mulai dibangun, 2012.



SUMBER : JURNAS

6 comments:

  1. Wahai Mbak Dani. Tau apa sdri dengan kondisi geografis Kalimantan, sebelum anda memberikan komentar dan analisis sebaiknya anda jelajahi dulu pulau kalimantan. MAJULAH BANGSA DAN NEGARAKU...

    ReplyDelete
  2. Aneh....Belum dicoba kok dibilang ga Cocok.

    ReplyDelete
  3. Peneliti masyarakat kok coba2 nilai tank.. Ngaco...

    ReplyDelete
  4. mau beli aja repot....dari pada duitnya d embat maling ayoo pilih mana??

    ReplyDelete
  5. aneh ! peneliti ya peneliti mbak jangan mencoba coba menukas atau membatalkan rencana yang sudah diterapkan TNI,,tau mana anda soal pertahanna ,apalagi DPR ,,apapun tidak ,,soal tank saja debat ,kusir ga jelas !! giliran toilet di gedung dia renovasi tuh 2 milyar maling duit rakyat ,kampret !!APPAPUN TIDAK .

    ReplyDelete
  6. memang sebenarnya hambatan kemajuan kt tuh dari dlm juga sih, mereka yg tdk paham tu ikut-ikutan komentar

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK