Jurnas.com | NIAT membeli 100 tank unit Leopard milik Belanda harus melalui pengkajian kelayakan beroperasi di Indonesia. Peneliti Puslit Kemasyarakatan LIPI Jaleswari Pramodhawardani‬ mengatakan, tank-tank buatan Jerman itu tidak cocok dengan medan di Indonesia.
Apalagi di Kalimantan yang akan menjadi lokasi penempatan tank jenis main battle tank (MBT) itu. “Harus dikaji dulu apakah cocok dengan medan di Indonesia. Apalagi kalau ditempatkan di Kalimantan yang tanahnya tak bagus,” kata perempuan yang akrab disapa Dani itu, saat ditemui di sela-sela seminar Keamanan Laut Yurisdiksi Nasional di Jakarta, Senin (19/12).
Dani mengakui, ada teknologi yang memungkinkan tank berat dapat berjalan tanpa merusak jalan yang dilalui. Namun begitu, menurutnya, hal ini harus dipastikan sebelum dilakukan pembelian. Tank 2A6 Leopard memiliki bobot 62,3 ton. Dani meragukan medan jalan di Indonesia dapat menahan bobot sebesar itu.
Ia berharap rencana pembelian tank bekas itu tidak dipengaruhi negara tetangga yang telah memiliki tank sejenis MBT. “Malaysia misalnya, membeli MBT kenapa kita harus membeli juga. Yang kita beli seharusnya apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan,” katanya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo kemarin (18/12) menyatakan, Tank Leopard merupakan pilihan tepat untuk menghadapi kekuatan lawan yang memiliki tank MBT. “Dalam taktik bertempur kekuatan tank tempur harus dihadapi dengan tank tempur pula,” kata KSAD. Menurutnya, tank Leopard punya keunggulan seperti kemampuan firing control system dan automatic target tracking system yang sangat akurat, serta auto ammo loader guna mempercepat daya tembak, thermal imaging sight, laser range finder, dan balistic computer.
Tank Leopard 2A6 ini direncanakan menempati Batalyon Kavaleri TNI AD di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kaltim (Yonkav VI/ Mulawarman). Rencananya Yonkav ini mulai dibangun, 2012.
SUMBER : JURNAS
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK