Senin, 12 Desember 2011 00:07 WIB | 1448 Views
"Kegiatan pelatihan ESQ ini dapat menjadi jembatan bagi hubungan kedua negara yang semakin baik di masa depan," katanya, usai mengikuti pelatihan pemberdayaan sumber daya manusia di lembaga ESQ pimpinan Ary Ginandjar di Jakarta, Minggu malam.
Ia mengatakan keikutsertaannya kali ini merupakan kedua kalinya, sejak 2009.
"Sebelumnya saya mengikuti pelatihan ESQ Ary Ginanjar bersama para pejabat militer dan kementerian pertahanan Malaysia," ungkap Ahmad Zahid.
Ia menambahkan, "Pada tahun ini saya kembali mengikuti pelatihan ini bersama istri dan anak-anak saya."
Ahmad Zahid mengemukakan pelatihan ESQ yang dijalani tersebut dapat memberikan kontribusi hubungan hati dua negara serumpun yang terpisah oleh penjajahan.
Ia mengatakan, berbagai persoalan yang kerap menjadi kerikil tajam bagi hubungan kedua negara seperti masalah perbatasan dan Tenaga Kerja Indonesia, dapat diselesaikan dengan baik jika dihadapi dengan bijak.
"Dan sikap bijak itu hanya bisa dilatihkan melalui ESQ ini. Jangan, segala persoalan yang ada ini dibesar-besarkan sehingga menjadikan kedua negara lupa bahwa memiliki hubungan budaya, bahasa dan agama yang serumpun," katanya.
Ahmad Zahidi mengaku sangat menyayangkan penilaian sebagian besar masyarakat Indonesia bahwa Malaysia "penindas" rakyat Indonesia.
Padahal, semua persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik tanpa terlalu dibesar-besarkan sehingga merusak hubungan baik kedua negara, tutur Menhan Ahmad Zahid.
"Bagaimana Malaysia dan Indonesia akan berperang, jika salah satu pihak tidak setuju untuk perang. Dan lagi, para pejabat militer dan Kementerian Pertahanan Malaysia belajar ESQ di Indonesia...bagaimana kita akan berperang," ujarnya menekankan.
Dalam pelatihan pemberdayaan sumber daya manusia dengan menggabungkan unsur intelektual, emosional, dan spiritual di ESQ Ary Ginanjar, Menhan Ahmad Zahid menyertakan istri dan tiga orang anaknya.
Hadir dalam penutupan kegiatan pelatihan tersebut, Ketua DPD Irman Gusman, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, dan para pejabat yang menjadi alumni pelatihan ESQ lembaga tersebut.
ESQ atau Emosional Spritual Quetient adalah adalah lembaga training membentuk karakter kepemimpinan yang digelar oleh ESQ Leadership Centre. ESQ merupakan gabungan emosional, spiritual dan quontient, yaitu kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual.
Malaysia ingin hubungan lebih erat dengan Indonesia
Senin, 12 Desember 2011 01:22 WIB | 1034 Views
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi mengatakan bahwa negaranya senantiasa ingin menjalin hubungan lebih baik dan erat dengan Indonesia."Dan itu semua perlu dukungan dan komitmen dari semua elemen bangsa, baik Malaysia maupun Indonesia," katanya usai mengikuti pelatihan sumber daya manusia "ESQ" di Jakarta, Minggu (11/12) malam.
Ahmad Zahid mengakui banyak persoalan yang dihadapi kedua negara, terutama masalah perbatasan kedua negara dan tenaga kerja Indonesia atau tenaga kerja wanita.
"Namun, jangan sampai segala persoalan itu terlalu dibesar-besarkan hingga mengganggu hubungan baik kedua negara. Bahkan, persoalan itu dipolitisasi pihak ketiga yang tidak senang dengan hubungan baik Malaysia-Indonesia," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Menhan Malaysia, perlu ada komitmen dari seluruh elemen, baik di Malaysia maupun Indonesia, untuk memperkuat hubungan kedua negara di berbagai bidang.
"Tidak saja goverment to goverment, tetapi juga politician to politician, bussines to bussines, dan people to people kedua negara juga harus memiliki komitmen untuk memperkuat hubungan kedua negara semakin erat dan baik," ujar Ahmad Zahid.
Jika itu terjalin kuat, segala persoalan yang dihadapi kedua negara dapat diselesaikan dengan baik tanpa harus dibesar-besarkan, katanya menambahkan.
Ahmad Zahid menegaskan, meski ada berbagai persoalan yang dihadapi, Malaysia dan Indonesia tidak akan berperang.
"Dulu saat Indonesia melancarkan konfrontasi dengan Malaysia, Adam Malik pernah berkata Indonesia dan Malaysia tidak akan pernah berperang jika salah satu pihak tidak setuju perang dilakukan," katanya.
Ahmad Zahid menegaskan,"Jangan segala persoalan yang ada terlalu dibesar-besarkan hingga melupakan bahwa kita adalah negara serumpun yang memiliki bahasa, budaya yang hampir sama."
ANTARA
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK