Pages

Monday, December 19, 2011

RI - Korsel bahas TOT Kapal Selam

Bandung (ANTARA
News) - Indonesia
dan Korea Selatan
masih membahas
mekanisme alih teknologi dalam
pengadaan tiga kapal selam baru untuk
TNI Angkatan Laut.
"Proses pengadaan kapal selam kini
telah selesai pada tahap penentuan
produsen dan kontrak," kata Wakil
Menteri Pertahanan Sjafrie
Sjamsoeddin dalam kunjungan kerja ke
PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia,
di Bandung, Selasa.
Wakil Menhan Sjafrie menambahkan
dalam kontrak itu ada ketentuan
mengenai mekanisme alih teknologi
mulai dari awal hingga akhir pengadaan
selesai seluruhnya.
"Artinya dari awal pembelian proses
alih teknologi itu sudah berjalan, yakni
dengan mengirimkan sejumlah teknisi
yang masa kerjanya masih panjang
untuk melihat langsung proses
pembuatan kapal selam itu," ujar
Wamenhan.
"Pengadaan sumber daya manusia
yang akan dikirim ini menjadi tantangan
tersendiri bagi Indonesia, khususnya PT
PAL. Dan jumlahnya relatif besar
minimal 50 orang," ujar Sjafrie.
Pada pengadaan tahap kedua, para
teknisi yang telah dikirimkan tersebut
diharapkan mulai terlibat dalam hal-hal
teknis menyangkut pembuatan kapal
selam.
"Nah, disini mulai ada interaksi fisik
langsung para teknisi kita dalam proses
pembuatan kapal selam. Jadi, peran
negara produsen sudah sekitar 50
persen diambil oleh para teknisi kita,"
tutur dia.
Sjafrie menambahkan selama proses
pembuatan dua kapal selam itu selain
menyiapkan dan mengirimkan para
teknisi juga sudah dibangun pula
galangannya.
"Sehingga semua ini berjalan paralel,"
katanya.
Selanjutnya, ujar Sjafrie, pada
pembuatan kapal selam ketiga sudah
dapat dilakukan di Indonesia dan
seluruhnya dilakukan oleh tenaga-
tenaga Indonesia.
"Itu kebijakan dasar, strategi besar
dalam mekanisme pengadaan alat
utama sistem senjata yang ditetapkan
Indonesia baik untuk pengadaan alat
utama sistem senjata berteknologi
tinggi seperti kapal selam, maupun
berteknologi sedang," kata Wamenhan.
Proses pengadaan tiga kapal selam
tersebut diadakan dari Korea Selatan.
Sebelumnya untuk pengadaan kapal
selam TNI AL ada beberapa negara
yang menjadi pilihan seperti Jerman
(U-209) , Korea Selatan (Changbogo),
Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis
(Scorpen).
Setelah melalui tender dan disesuaikan
dengan spesifikasi teknis dan
kebutuhan operasional serta anggaran
yang ada, akhirnya diputuskan
pengadaan dilakukan dari Korea
Selatan.

sumber Antara

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK