Jakarta
| 08:55 Thu, 8 Dec 2011
21
Wahyu Wening / Jurnal Nasional
Jurnas.com | WAKIL Menteri Pertahanan (Wamenhan), Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin akan melakukan peninjauan kesiapan produsen dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
Berdasarkan informasi dari Staf Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Wamenhan dijadwalkan akan meninjau kesiapan produsen alutsista TNI di Dok Koja Bahari, Jalan Sindang Laut 101 Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/12) pukul 09.00 WIB.
Terkait modernisasi alutsista TNI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus memberikan perhatian dengan mengagendakannya dalam sidang kabinet bulan November lalu.
Menurut Presiden, pemerintah telah menetapkan kebijakan modernisasi pembangunan pertahanan utamanya jajaran TNI dan dalam skala tertentu Polri termasuk rencana pengadaan alutsista untuk jangka menengah dan jangka panjang. Selama pembangunan 2009-2014, pemerintah juga sudah ditetapkan dukungan pengadaan alutsista.
"Telah saya putuskan dan kita telah menyinkronisasikan kebutuhan pertahanan jajaran TNI/Polri dan dukungan anggaran yang dikelola oleh Kemenkeu dan dalam batas tertentu Bappenas," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengantar Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/11).
Presiden mengajak memikirkan pengadaan tambahan alutsista di luar yang sudah disetujui. Padahal batas anggaran sudah ditetapkan. "(Jika itu terjadi) tentu kita bahas kembali," kata Presiden.
Kepala Negara mengingatkan, kembali kebijakan dasar alutsista yang mengharuskan membeli produk dalam negeri.
"Wajib hukumnya menggunakan alutsista produk industri pertahanan kita manakala alutsista sudah bisa diproduksi oleh jajaran industri pertahanan kita. Kalau belum bisa kita mesti membeli dari negara sahabat tanpa konditionalitas (syarat) apalagi konditionalitas politik," kata Presiden.
Berdasarkan informasi dari Staf Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Wamenhan dijadwalkan akan meninjau kesiapan produsen alutsista TNI di Dok Koja Bahari, Jalan Sindang Laut 101 Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/12) pukul 09.00 WIB.
Terkait modernisasi alutsista TNI, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara khusus memberikan perhatian dengan mengagendakannya dalam sidang kabinet bulan November lalu.
Menurut Presiden, pemerintah telah menetapkan kebijakan modernisasi pembangunan pertahanan utamanya jajaran TNI dan dalam skala tertentu Polri termasuk rencana pengadaan alutsista untuk jangka menengah dan jangka panjang. Selama pembangunan 2009-2014, pemerintah juga sudah ditetapkan dukungan pengadaan alutsista.
"Telah saya putuskan dan kita telah menyinkronisasikan kebutuhan pertahanan jajaran TNI/Polri dan dukungan anggaran yang dikelola oleh Kemenkeu dan dalam batas tertentu Bappenas," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengantar Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/11).
Presiden mengajak memikirkan pengadaan tambahan alutsista di luar yang sudah disetujui. Padahal batas anggaran sudah ditetapkan. "(Jika itu terjadi) tentu kita bahas kembali," kata Presiden.
Kepala Negara mengingatkan, kembali kebijakan dasar alutsista yang mengharuskan membeli produk dalam negeri.
"Wajib hukumnya menggunakan alutsista produk industri pertahanan kita manakala alutsista sudah bisa diproduksi oleh jajaran industri pertahanan kita. Kalau belum bisa kita mesti membeli dari negara sahabat tanpa konditionalitas (syarat) apalagi konditionalitas politik," kata Presiden.
jurnas
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK