Republik Islam Iran mengecam Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel karena melanggar Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Tehran menyatakan Washington adalah satu-satunya negara yang menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara lain.
"Pemerintah Amerika adalah pelanggar utama NPT," kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi dalam sebuah sesi pembukaan Konferensi Internasional Perlucutan Senjata dan Non-Proliferasi di ibukota Iran, Tehran pada hari Ahad (12/6).
"Israel adalah penghalang terbentuknya kawasan Timur Tengah, yang bebas dari senjata nuklir," tambahnya.
Salehi menyatakan, Israel, sebagai pelaku utama terorisme, kekerasan dan ketidakamanan di Timur Tengah, memiliki berbagai senjata nuklir dan instalasi di luar pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pejabat senior Iran ini menekankan bahwa pendukung Israel, terutama Amerika, telah berusaha untuk melengkapi Tel Aviv dengan senjata pemusnah massal. Ditambahkannya, keberadaan senjata tersebut merupakan bahaya terbesar bagi keamanan global.
"Setidaknya ada 23.000 hulu ledak nuklir di tangan negara-negara tertentu dan hampir 10.000 jenis senjata tersebut berada pada tingkat operasional, sedangkan lebih dari 2.000 berada pada tingkat siaga dan siap diluncurkan dalam beberapa menit," jelasnya.
Seraya memperingatkan bahwa setiap penggunaan senjata nuklir, sengaja atau tidak, akan mengakibatkan bencana yang tak terbayangkan, Salehi menegaskan, negara-negara nuklir masih ngotot mempertahankan senjata nuklir taktis dan strategis serta meremajakannya.
"Situasi semacam ini tidak akan memberikan kontribusi bagi promosi keamanan internasional. Kepemilikan senjata tersebut bertentangan dengan NPT," tegasnya.
Lebih lanjut, Salehi menandaskan bahwa NPT tidak pernah menegaskan hak bagi negara-negara nuklir untuk secara permanen menjaga arsenal senjata nuklir mereka. Ditambahkannya, Iran percaya bahwa pelucutan senjata nuklir adalah kebutuhan mendesak untuk membangun sebuah dunia yang aman.
"Perlucutan senjata nuklir adalah satu-satunya cara yang dapat menyelamatkan peradaban umat manusia dari ancaman kehancuran, sebagai akibat dari penggunaan sengaja atau tidak senjata seperti itu," tukasnya.
Pada bagian lain pidatonya, Salehi menyerukan masyarakat internasional untuk mewajibkan Israel menandatangani NPT dan mengizinkan IAEA untuk memeriksa fasilitas nuklirnya, sebagai salah satu cara untuk membangun stabilitas di Timur Tengah dan mencegah proliferasi. Dia juga mendesak semua pemilik senjata kimia untuk memenuhi batas waktu penghancuran senjata terlarang itu pada tanggal 24 April 2012 nanti.
Hari ini, Iran membuka Konferensi Internasional Perlucutan Senjata dan Non-Proliferasi di Tehran. Acara ini akan ditutup pada tanggal 13 Juni 2011, setahun setelah pertemuan pertama, yang mengusung tema "Energi Nuklir untuk Semua, Senjata Nuklir Tidak untuk Siapapun."
Pakar nuklir lebih dari 40 negara, para duta besar dan perwakilan dari badan-badan internasional seperti PBB dan IAEA menghadiri konferensi dua hari di ibukota Iran.
Iran juga berencana untuk menggelar konferensi serupa di tingkat menteri di mana Tehran kembali mempromosikan pesan-pesan bahwa semua negara berhak atas energi nuklir untuk tujuan damai. (IRIB/RM/SL)
IRIB
"Pemerintah Amerika adalah pelanggar utama NPT," kata Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi dalam sebuah sesi pembukaan Konferensi Internasional Perlucutan Senjata dan Non-Proliferasi di ibukota Iran, Tehran pada hari Ahad (12/6).
"Israel adalah penghalang terbentuknya kawasan Timur Tengah, yang bebas dari senjata nuklir," tambahnya.
Salehi menyatakan, Israel, sebagai pelaku utama terorisme, kekerasan dan ketidakamanan di Timur Tengah, memiliki berbagai senjata nuklir dan instalasi di luar pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pejabat senior Iran ini menekankan bahwa pendukung Israel, terutama Amerika, telah berusaha untuk melengkapi Tel Aviv dengan senjata pemusnah massal. Ditambahkannya, keberadaan senjata tersebut merupakan bahaya terbesar bagi keamanan global.
"Setidaknya ada 23.000 hulu ledak nuklir di tangan negara-negara tertentu dan hampir 10.000 jenis senjata tersebut berada pada tingkat operasional, sedangkan lebih dari 2.000 berada pada tingkat siaga dan siap diluncurkan dalam beberapa menit," jelasnya.
Seraya memperingatkan bahwa setiap penggunaan senjata nuklir, sengaja atau tidak, akan mengakibatkan bencana yang tak terbayangkan, Salehi menegaskan, negara-negara nuklir masih ngotot mempertahankan senjata nuklir taktis dan strategis serta meremajakannya.
"Situasi semacam ini tidak akan memberikan kontribusi bagi promosi keamanan internasional. Kepemilikan senjata tersebut bertentangan dengan NPT," tegasnya.
Lebih lanjut, Salehi menandaskan bahwa NPT tidak pernah menegaskan hak bagi negara-negara nuklir untuk secara permanen menjaga arsenal senjata nuklir mereka. Ditambahkannya, Iran percaya bahwa pelucutan senjata nuklir adalah kebutuhan mendesak untuk membangun sebuah dunia yang aman.
"Perlucutan senjata nuklir adalah satu-satunya cara yang dapat menyelamatkan peradaban umat manusia dari ancaman kehancuran, sebagai akibat dari penggunaan sengaja atau tidak senjata seperti itu," tukasnya.
Pada bagian lain pidatonya, Salehi menyerukan masyarakat internasional untuk mewajibkan Israel menandatangani NPT dan mengizinkan IAEA untuk memeriksa fasilitas nuklirnya, sebagai salah satu cara untuk membangun stabilitas di Timur Tengah dan mencegah proliferasi. Dia juga mendesak semua pemilik senjata kimia untuk memenuhi batas waktu penghancuran senjata terlarang itu pada tanggal 24 April 2012 nanti.
Hari ini, Iran membuka Konferensi Internasional Perlucutan Senjata dan Non-Proliferasi di Tehran. Acara ini akan ditutup pada tanggal 13 Juni 2011, setahun setelah pertemuan pertama, yang mengusung tema "Energi Nuklir untuk Semua, Senjata Nuklir Tidak untuk Siapapun."
Pakar nuklir lebih dari 40 negara, para duta besar dan perwakilan dari badan-badan internasional seperti PBB dan IAEA menghadiri konferensi dua hari di ibukota Iran.
Iran juga berencana untuk menggelar konferensi serupa di tingkat menteri di mana Tehran kembali mempromosikan pesan-pesan bahwa semua negara berhak atas energi nuklir untuk tujuan damai. (IRIB/RM/SL)
IRIB
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK