|
KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS IMAGES Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
Demikian bunyi pers rilis yang dikirim oleh Menkominfo Tifatul Sembiring yang bertugas sebagai Humas penyelenggaraan Asean Summit dan Summit lainnya di Bali 17-19 November 2011 ini.
SBY mengatakan bahwa setelah pertemuan G-20 di Cannes, Perancis yang dipimpin oleh Sarkozy, serta pertemuan APEC di Honolulu yang dipimpin oleh Obama, maka Asean Summit dan East Asia Summit di Bali, yang 'dituan rumahi' oleh Indonesia dapat menghasilkan alternatif ke III bagi penyelesaian krisis ekonomi global.
"Asia Timur, rumah bagi lebih dari 3 milyar manusia, dimana berputar sebanyak 30 Trilyun dollar AS pendapatan domestik bruto (PDB), merupakan suatu potensi raksasa. Namun sekaligus juga sebagai potensi masalah dimasa akan datang, seperi food, energi, kesejahteraan, urban dan lain-lain", ujar SBY.
Dimasa lalu, lanjut SBY, pola pengelolaan ekonomi yang kurang adil dan tidak seimbang telah melahirkan krisis demi krisis. Sebagai contoh, krisis keuangan di Amerika Serikat 2009, bagai tsunami, telah melanda hampir semua kawasan Asia dan Eropa. Akibatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di angka 3,58%.
"Akibat krisis th 2009 tersebut negara-negara seputar Asia tumbuh dengan negatif growth, Alhamdulillah kita masih tumbuh 4,58%. Ini patut kita syukuri," ujar SBY.
Sementara saat ini, Eropa juga kena krisis, hingga membuat limbung pemimpin-pemimpin Eropa, dan sudah mulai bergulir ke arah sosial dan politik di Yunani, Itali dan Spanyol. Tentu hal ini juga akan mempengaruhi pasar global.
"Saya ingin agar Summit di Bali ini, baik Asean Summit maupun EAS, justru memberikan energi positif bagi kontribusi penyelesaian krisis ekonomi dunia," kata SBY.
Disamping itu Presiden juga menggaris bawahi beberapa capaian yang berhasil diraih semasa menjadi chair (ketua) Asean pada tahun 2011 ini. Seperti perdamaian Thailand dengan Kamboja, pasar bersama Asean, kerjasama UKM di Asean, penanggulangan penyebaran virus HIV dan kerjasama Asean Humanitarian (AHA).
Tifatul juga menyampaikan, sebagai Humas KTT, sampai saat ini sudah 1.958 wartawan yang datang meliput. Mereka ditempatkan di Media Center lantai 3 gedung BNDCC, yang dilengkapi kemampuan 3.000 pengguna internet serta kapasitas speed 2x 10GHZ yang didukung oleh PT. Telkom.
KOMPAS
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK