VIVAnews - Diakhirinya KTT ASEAN Sabtu pekan lalu di Bali sekaligus menjadi penanda berakhirnya keketuaan Indonesia tahun 2011. Sebagai ketua, Indonesia dinilai telah melakukan tugas yang luar biasa dan menghadirkan sebuah visi yang jauh ke depan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, di Sekretariat ASEAN Jakarta, Selasa 22 November 2011. Dia mengatakan, dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua, Indonesia telah menggabungkan pengalaman dan kemampuan diplomatik yang baik.
"Indonesia memiliki bobot yang proporsional, jaringan, pengalaman, kemampuan, yang terakumulasi dengan baik sepanjang tahun," kata Surin.
Indonesia, lanjutnya, juga memiliki posisi yang strategis dalam perekonomian dunia. Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang tergabung dalam kelompok 20 negara berkembang, atau G20.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan, di Sekretariat ASEAN Jakarta, Selasa 22 November 2011. Dia mengatakan, dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua, Indonesia telah menggabungkan pengalaman dan kemampuan diplomatik yang baik.
"Indonesia memiliki bobot yang proporsional, jaringan, pengalaman, kemampuan, yang terakumulasi dengan baik sepanjang tahun," kata Surin.
Indonesia, lanjutnya, juga memiliki posisi yang strategis dalam perekonomian dunia. Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang tergabung dalam kelompok 20 negara berkembang, atau G20.
Setiap memimpin ASEAN, Indonesia selalu menghasilkan sebuah visi ke depan. Ketika memimpin pada tahun 1976, kata Surin, Indonesia menghasilkan Bali Concord I yang mencakup kesepakatan pembangunan sekreariat ASEAN di Jakarta.
Pada kepemimpinan Indonesia berikutnya tahun 2003, Bali Concord II ditelurkan, menghasilkan kesepakatan pembentukan komunitas ASEAN 2015. Tahun ini, Indonesia menghasilkan Bali Concord III, sebuah kerangka ASEAN mengatasi isu-isu global.
"Setiap kali Indonesia memimpin, visinya selalu menuju masa depan. Mempersiapkan masa depan, melakukan penyesuaian dan melakukan perubahan demi memainkan peranan yang lebih efektif," kata Surin.
Dalam kepemimpinannya tahun ini, Indonesia telah melakukan berbagai kemajuan, terutama dalam memediasi konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memberikan solusi pemantauan (observer) di wilayah perbatasan.
Surin mengatakan, pada keketuaan Kamboja tahun depan, akan dilakukan implementasi Mahkamah Internasional terkait perdamaian kedua negara. Kendati demikian, Surin yakin Indonesia akan tetap menjalankan perannya sebagai penjaga perdamaian di kawasan.
"Marty telah melakukan tugas yang baik. Saya yakin dia tetap akan melanjutkan perannya sebagai man of peace," kata Surin.
• VIVAnewsPada kepemimpinan Indonesia berikutnya tahun 2003, Bali Concord II ditelurkan, menghasilkan kesepakatan pembentukan komunitas ASEAN 2015. Tahun ini, Indonesia menghasilkan Bali Concord III, sebuah kerangka ASEAN mengatasi isu-isu global.
"Setiap kali Indonesia memimpin, visinya selalu menuju masa depan. Mempersiapkan masa depan, melakukan penyesuaian dan melakukan perubahan demi memainkan peranan yang lebih efektif," kata Surin.
Dalam kepemimpinannya tahun ini, Indonesia telah melakukan berbagai kemajuan, terutama dalam memediasi konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memberikan solusi pemantauan (observer) di wilayah perbatasan.
Surin mengatakan, pada keketuaan Kamboja tahun depan, akan dilakukan implementasi Mahkamah Internasional terkait perdamaian kedua negara. Kendati demikian, Surin yakin Indonesia akan tetap menjalankan perannya sebagai penjaga perdamaian di kawasan.
"Marty telah melakukan tugas yang baik. Saya yakin dia tetap akan melanjutkan perannya sebagai man of peace," kata Surin.
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK