Pages

Wednesday, November 23, 2011

Iran Gelar Manuver Militer Baru Mengukur Kesiapannya


 sabtu, 2011 November 19 12:14

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menggelar rangkaian manuver di bagian timur negara dalam rangka mempertahankan kesiapan defensifnya.

Angkatan Bersenjata Iran dalam statemennya menyebutkan, manuver bersandi Thamen al-Hojaj itu dimulai Jumat (18/11) di wilayah timur Iran dan digelar di area hingga 800 ribu kilometer persegi (500 ribu mil).

Komandan Pangkalan Udara Khatam al-Anbiya, Brigjen Farzad Esmaili, mengkonfirmasikan tahap pertama manuver dengan penempatan unit pertahanan udara Angkatan Bersenjata Iran di lokasi yang telah ditentukan.

Sejumlah besar divisi tempur, intelijen dan operasional Angkatan Bersenjata Iran, bersama dengan unit-unit pertahanan pasif dikerahkan dalam manuver militer baru itu.

Tahap awal dari manuver itu akan menilai kinerja setiap unit dalam membentuk pusat komando utama dan sekunder serta penempatan divisi reaksi taktis dan gerak cepat dalam menjalankan prinsip-prinsip strategi pertahanan pasif.

Manuver yang dikomando dari Pangkalan Pertahanan Udara Khatam al-Anbiya itu juga akan menganalisa kesiapan pasukan yang terlibat serta mengukur kapasitas operasional seluruh perlengkapan dan persenjataan.

Republik Islam Iran berulang kali meyakinkan bahwa kekuatan militernya tidak mengancam negara-negara lain karena berasaskan pada doktrin pencegahan. (IRIB Indonesia/MZ/SL)


 Pasukan Pemantau Udara Iran Kini Dilengkapi Peluncur Roket di Pundak

Pasukan pemantau udara Republik Islam Iran kini dilengkapi dengan senjata pelucur roket baru di pundak yang dapat mengunci berbagai macam target udara.

Fars News (20/11) melaporkan, pada manuver Thamen al-Hojaj, Pangkalan Udara Khatam al-Anbiya, mengakhiri manuver tahap keduanya dengan mengeluarkan perintah tembak kepada pasukan pengawas yang dilengkapi dengan pesawat tanpa awak untuk menjatuhkan sasaran bayangan.

Pada tahap kedua manuver tersebut, pasukan pengawas udara permanen maupun bergerak, langsung membentuk jaringan pertahanan udara terpadu setelah menyaksikan sebuah pesawat musuh bayangan.

Kinerja jaringan pertahanan udara terpadu itu pada tahap awal menganalisa situasi dan koordinasi setiap sistem radar dan perisai yang ada di kawasan, kemudian pada tahap berikutnya menerima laporan soal kesiapan pesawat tanpa awak dan anti-radar di wilayah sipil dan operasi militer, serta mengeluarkan perintah peluncuran pesawat tersebut untuk menjatuhkan pesawat musuh. (IRIB Indonesia/MZ/SL)


 Jaga Wilayah Udara, Iran Uji Radar Canggih

Angkatan bersenjata Iran menguji sistem deteksi radar dan peralatan perang elektronik terbaru dalam manuver militer demi meningkatkan kesiapan jaringan radar militer nasional.

Angkatan bersenjata Iran mengerahkan radar paling up to date untuk melawan gangguan komposit dan jaringan telekomunikasi musuh, "kata Kolonel Abolfazl Sepehri, juru bicara manuver militer empat hari.

Kolonel Sepehri menegaskan bahwa pasukan Iran menerapkan strategi tertentu untuk mengganggu sistem navigasi musuh.

Operasi terbaru dalam fase kedua dari latihan yang dimulai di bagian timur Iran bertujuan untuk mempertinggi tingkat kesiapan terhadap segala kemungkinan ancaman terhadap wilayah udara negara itu.

Kinerja jaringan radar yang terintegrasi, sistem daratke udara dan peralatan pengumpul data akan diuji dalam tahap berikutnya dari manuver militer ini.

Manuver militer bersandi Thamen al-Hojaj itu dimulai sejak Jumat (18/11) di wilayah timur Iran dan digelar di area hingga 800 ribu kilometer persegi (500 ribu mil).

Republik Islam Iran berulang kali meyakinkan bahwa kekuatan militernya tidak mengancam negara lain karena berasaskan pada doktrin pencegahan. (IRIB Indonesia/PH)

IRIB

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK