Pages

Thursday, November 17, 2011

Selain Marinir, AS pun Siapkan Jet F-22


Jet F-22 Raptor menggantikan armada F-15 Eagle, yang teknologinya hampir berusia 40 tahun

Kamis, 17 November 2011, 16:22 WIB
Renne R.A Kawilarang
Pesawat tempur AS F-22 Raptor (REUTERS)

VIVAnews - Presiden Barack Obama sudah memaparkan rencana Washington untuk memperkuat kehadiran militer AS di Australia Utara. Penempatan pasukan AS itu untuk menjaga konstelasi stabilitas di Asia Pasifik sekaligus dapat diberdayakan untuk operasi kemanusiaan dan bantuan keamanan.

Dalam pertemuan Obama dengan PM Julia Gillard Kamis kemarin, Australia sudah bersedia menjadi pangkalan bagi 2.500 pasukan Marinir AS, yang akan dikirim secara bertahap mulai tahun ke Darwin, wilayah sebelah utara Australia yang dekat dengan perbatasan maritim di sebelah tenggara Indonesia.

Namun, Obama tidak hanya menempatkan pasukan Marinir. Seorang pejabat militer AS pun mengungkapkan bahwa mereka juga telah menyiagakan armada pesawat tempur tercanggih, F-22 Raptor, dan pesawar transport C-17, untuk mengantisipasi gangguan keamanan bagi kepentingan AS di Asia Pasifik.

"Kami telah diam-diam, namun sangat efektif, menambah kapabilitas kami di Pasifik dengan meningkatkan teknologi dan juga memperkuat integrasi dengan negara-negara mitra dan sekutu kami," kata Mayor Jenderal Angkatan Udara AS, Michael Keltz, seperti dikutip stasiun berita CNN, 16 November 2011.

Keltz adalah direktur perencanaan dan kebijakan strategis pada Komando Militer AS di Pasifik. Dia saat itu dihubungi lewat telepon dari Hawaii.

Keltz mengungkapkan bahwa F-22 Raptor telah menggantikan armada pesawat tempur F-15 Eagle. Walau masih terbang lincah, teknologi F-15 sudah hampir berumur 40 tahun. "Pesawat tempur - jet - tidak berumur panjang dan kita harus memutakhirkannya," kata Keltz. 

Belum ada penjelasan apakah armada F-22 itu juga akan ditempatkan di Australia. Namun, stasiun berita Australia Network News pada 31 Mei 2011 mengungkapkan bahwa seorang kolonel AS pernah menyarankan agar Australia menyediakan lahan bagi pangkalan F-22 dan juga kapal selam AS.

Saran itu diutarakan Kolonel Angkatan Darat AS, John Angevine dalam laporan kepada Lowly Institutes. Menurut dia, sistem pertahanan Australia saat ini perlu disesuaikan lagi dengan risiko-risiko keamanan regional.  

Kepada parlemen Australia, Obama hari ini menyatakan bahwa AS kini telah mengalihkan fokus keamanannya dari Irak dan Afganistan. Kini, penempatan pasukan AS ke luar negeri akan diarahkan ke Asia Pasifik, terutama Asia Tenggara.

"Saat kita telah mengakhiri perang [di Irak dan Afganistan], saya telah mengarahkan tim keamanan nasional saya untuk menjadikan keberadaan dan misi kami di Asia Pasifik sebagai prioritas utama," kata Obama, seperti dikutip Reuters, saat menjabarkan visi AS bagi kawasan Asia Pasifik. Hari ini dia akan bertolak ke Indonesia untuk menghadiri KTT Asia Timur di Bali dan menggelar pertemuan bilateral dengan tuan rumah.
• VIVAnews

4 comments:

  1. SBY harus segera kumpulkan jendral2 TNI dan bilang "kalian siapkan antisipasi atas langkah amerika yg mengancam ini"....dan harus sudah dimulai dari sekarang disusun plan antisipasinya....sudah dimulai dengan divisi 3 pasmar sorong. ngalah boleh (sbg taktik) tp siapapun musuhnya harus di lawan!!

    ReplyDelete
  2. apalagi pake F22 pastinya bebas keluar masuk RI tanpa terdeteksi radar...apalagi alutsita kita sangat minim

    ReplyDelete
  3. Kalo mau mencoba, bisa contact russia untuk memasang dan menghidupkan kembali radar Duga, radar OTH jarak jauh. Dan jika bisa sekalian mendapatkan TOT...

    ReplyDelete
  4. pemerintah indonesia harus tanggap atas tindakan AS yang mengancam keamanan negara kita janganlah kita takut dengan pasukan AS karena pasukan TNI kita tidak takut mati karena NKRI harga mati

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK