Cetak biru pertahanan RI tidak
berubah
Jumat, 25 November 2011 17:25 WIB |
Dibaca 798 kali
Jakarta (ANTARA
News) - Menteri
Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro
menegaskan bahwa cetak biru
pertahanan RI tidak akan berubah
terkait kebijakan pemerintahan Barack
Obama untuk menempatkan pasukan
marinirnya di Darwin, Australia.
"Keberadaan pasukan AS tak seperti
dikhawatirkan banyak orang dan tak
akan mengubah blueprint pertahanan
kita. Keberadaan mereka justru bisa
membantu menguatkan pasukan kita,"
katanya seusai memimpin rapat Komite
Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di
Kementerian Pertahanan di Jakarta,
Jumat.
Purnomo menjelaskan bahwa
penempatan personel AS di Darwin
akan dilakukan secara bertahap. Untuk
tahap pertama akan diterjunkan 250
prajurit. "Para prajurit inilah yang nanti
berkomitmen untuk latihan operasi
bersama. Jadi keberadaan mereka
dapat menjadi mitra dalam latihan
operasi bersama," kata Menhan.
"Dan penempatan ini juga tidak akan
mengubah rencana pemenuhan
kekuatan pokok minumum ( minimum
essential forces/MEF) ," ungkap
Purnomo menambahkan.
Sebelumnya Presiden AS Barack Obama
dalam rangkaian kunjungannya di Asia
Pasifik menegaskan AS akan
memantapkan pengaruhnya di kawasan
tersebut.
Langkah nyata yang dilakukan Obama
dengan membuat kesepakatan dengan
Perdana Menteri Australia Julia Gillard
untuk memperluas kerja sama militer
kedua negara salah satunya dengan
menempatkan sekitar 2.500 marinir AS
di Darwin.
Penempatan marinir AS di Darwin juga
disinggung dalam pertemuan bilateral
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dengan Presiden AS Barack Obama di
sela-sela KTT ke-19 ASEAN.
Juru bicara kepresidenan bidang luar
negeri Teuku Faizasyah yang hadir
dalam pertemuan bilateral kedua
kepala negara itu mengatakan, dalam
penjelasannya Obama menyampaikan
bahwa kehadiran marinir di Darwin
dalam konteks hubungan bilateal AS
dan Australia.
"Dan dalam hal itu, tidak terpaku pada
satu kepentingan saja. Tetapi
bagaimana kerja sama itu dapat
diperluas menjadi pelatihan dan kerja
sama militer dengan salah satu negara
mitra utama AS," katanya.
Tentang kemungkinan kebijakan itu
mengancam kedaulatan dan
kepentingan Indonesia, Faizasyah
mengatakan, "Itu harus dilihat secara
komprehensif. Indonesia memiliki kerja
sama dalam mekanisme kemitraan
strategis baik dengan AS maupun
Australia, sehingga atas kerja sama itu,
maka kehadiran militer AS di Australia
tidak akan mengancam kedaulatan
Indonesia".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2011
(2335)
-
▼
November
(193)
- Jerman taruh perhatian pada ASEAN Regional Forum
- Pesawat F-16 Hibah dari AS akan Tiba di Indonesia ...
- Ukraina Tawarkan Tank Tempur ke TNI
- Industri pertahana yg ingin dikuasai Indonesia
- Pilih pilih alutsista eropa
- Kemhan Uji Cob 22 unit Roket Rhan 122
- Kemhan Uji Cob 22 unit Roket Rhan 122
- Rusia akan tembakkan rudal Iskander
- Cetak Biru Pertahan RI tidak berubah
- Rusia Ancam Hancurkan Rudal NATO di Eropa
- Krisis Rudal, Rusia Ancam AS dan NATO
- India Unveiled Details of the Fighter Based on the...
- Malaysian Exercise Resounding Success for RAF Typh...
- Russian Air Force to get 90 aircraft in 2012
- Russian air defenses can counter ‘even hypersonic ...
- Iran Gelar Manuver Militer Baru Mengukur Kesiapannya
- Kirab "Resolusi Jihad" NU dapat sambutan meriah
- HIBAH F16 , POLITISI DPR-RI MEMILIH F16 BARU KETIM...
- Kasau: TNI AU targetkan pasang 32 radar
- TNI AL Gelar Latihan Perang di Sangatta
- Panglima TNI Buka Latihan Gabungan TNI Tahun 2011
- Prajurit Kopassus siap berangkat ke Lebanon
- Pasukan Raider TNI AD latihan Pendaratan Pasukan
- Panglima TNI Buka Latihan Gabungan di Malang
- Dubes AS: Penempatan 2.500 Marinir AS di Australia...
- Regeneration and Upgrade of Indonesian F-16C/D Blo...
- U.S., Indonesia Agree on F-16 Transfer
- Indonesia to get 24 F-16 block 25s
- Australia will Give 4 C-130H to Indonesia
- Menhan Menerima Kunjungan KASAL Jepang
- Sembilan Capaian KTT ke-19 ASEAN
- 135 Prajurit Indobatt Kembali ke Tanah Air
- Pujian Sekjen ASEAN untuk Indonesia
- AS: F-16 Gratis, Upgrade Bayar Rp6,7 Triliun
- As dukung modernisasi alutsita RI
- Moakow Ancam Kerahkan Rudal Taktis
- Penempatan 2.500 Marinir AS dI DARWIN apa yang har...
- Prajurit TNI Juara Lomba Menembak di Lebanon
- LAPAN segera pastikan pembangunan stasiun peluncur...
- Kembali, F-16 yg menghebohkan ........
- Kapal Perang Australia merapat di Surabaya
- Penempatan Marinir AS
- Turkey to rewrite software source codes of 204 F-1...
- Penyelesaian Papua, Janji SBY pada Obama
- Fuel Cell Submarine “U 35″ for the German Navy Chr...
- RI-Australia Bakal Gelar Latgab Tanggap Bencana
- Hibah F16
- Bahaya Perang Cyber
- Hillary Clinton top bagi peserta diskusi bisnis AS...
- Obama bertemu sepuluh pimpinan ASEAN
- Ini kesepakatan bisnis terbesar, kata Obama
- ASEAN puas Thai-Kamboja kian membaik
- AS ingin persaingan yang adil di ASEAN
- Malaysia to Explore Opportunities for Defense Indu...
- Zahid Not in Russia to Sign Arms Deal
- US Formally Process the Requests FMS 24 F16 to Ind...
- KRI Clurit Ikuti Latihan Perang Pertama Kalinya
- AL Mexico Terima CN235 MPA Pertama
- PT Dirgantara Indonesia Tangani Perawatan Air Asia
- Pusat ASEAN-China diluncurkan
- Rivalitas China-Amerika Serikat perhatikan stabili...
- Ini contoh China mengambil hati ASEAN
- Russia to build 2 plants for S-500 air defense sys...
- Rusia Tawarkan Kerjasama Produksi Radar
- Russia seeks extension of Azerbaijan radar lease u...
- Pejabat Iran Jelaskan Tank Baru Andalan Iran, Zulf...
- Kapal Perang Australia-Indonesia Latihan di Surabaya
- Independensi ASEAN
- Di Balik Parade Militer AS ke Asia Pasifik
- Lion Air Borong Boeing Rp195 Triliun
- Tentara AS di Darwin, RI Tak Berburuk Sangka
- KTT ASEAN, F-16 Dikerahkan ke Bali
- ASEAN Antisipasi Dominasi Negara-negara Besar
- Presiden Berharap KejL Sama Konkrit Pengelolaan L...
- AS Uji Coba Senjata Rahasia Hipersonik
- Tentara Amerika di ASEAN, suatu yang tak mengganggu
- Korut uji coba rudal di Laut Kuning
- Selain Marinir, AS pun Siapkan Jet F-22
- SBY: Summit di Bali, Alternatif Mencari Solusi Krisis
- Turis maklum peningkatan pengamanan Nusa Dua
- Kapal AL Australia Berkunjung ke RI
- Satharmatbar Latih Cara Merawat Alutsista
- AS Serius Garap Kawasan Asia Pasifik
- Penempatan 2.500 Marinir AS di Australia Bisa Picu...
- Hari ini Obama mendarat di Bali
- Ingin Tetap Stabil, ASEAN Tolak Jadi Ajang Persain...
- TNI Gelar Lomba Tembak "Panglima Cup"
- Berbagai Teknologi Canggih Dipamerkan
- KTT ASEAN digelar, SBY berbahasa Indonesia
- ASEAN tidak menjadi ajang persaingan negara besar
- Korps Marinir miliki divisi Sorong-Papua pada 2012
- Transfer Teknologi Alutsista Bekas Sulit Terwujud
- “Sangatta Kembali Kepangkuan Ibu Pertiwi”
- Korpaskhas Terjunkan 87 Prajurit Amankan KTT ASEAN
- Pesawat C-17 dan Rudal THAAD Dipasangi Onderdil Palsu
- Medvedev Undang SBY ke Rusia
- Pengantar pada Sidang Kabinet Terbatas tentang Alu...
- Russia’s Su-30MK maker boasts order portfolio for ...
- TNI-AU prioritaskan pemantaun udara di Indonesia t...
- KSAU Resmikan Radar di Saumlaki
-
▼
November
(193)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK