Jakarta
Tank Leoprad 2A6 Belanda (photo : Army Recognition)
Wahyu Wening / Jurnal Nasional
“Kami belum sampai pada fase memutuskan. Baru menilai apakah kita layak melengkapi pertahanan dengan alutsista itu,”kata Sekjen Kemenhan Marsekal Madya Eris Herryanto di Jakarta, Jumat (11/11).
Prinsip pengadaannya, kata Eris, diupayakan dalam bentuk G to G. Jika tidak memungkinkan, pembelian akan dilakukan secara langsung pada perusahaan pembuatnya. Eris tidak mempersoalkan adanya peranan broker asalkan atas arahan langsung perusahaan. “Kami tak masalah berkomunikasi dengan agen, untuk memperlancar. Kami dealnya sama pabrik, karena agen ditunjuk pabrik,” katanya.
Peran agen, jelas Eris, diperlukan karena merupakan representasi perusahaan di Indonesia. “Kalau ada apa-apa kami hubungi dia untuk disampaikan ke pabrikan.”
Indonesia menjajaki alutsista bekas dari Eropa yang terkena imbas krisis ekonomi, untuk mengurangi anggaran pertahanan mereka. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai rapat alutsista di Istana kemarin (10/11), Kementerian Pertahanan diminta melakukan inventarisasi kebutuhan alutsista. Beberapa alutsista yang dilirik Indonesia diantaranya heli Apache dan tank Leopard.
jurnas
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK