Pages

Thursday, November 3, 2011

Penuhi Alutsista, PT Pindad Butuh Mesin Baru

Jurnas.com | KONDISI permesinan di PT Pindad yang sudah tak layak pakai mempengaruhi kapasitas produksi yang dihasilkan pabrik senjata tersebut. Untuk memenuhi permintaan, PT Pindad memerlukan tambahan mesin baru. "Mesin yang dimiliki Pindad saat ini kira-kira berusia 20 tahun," kata Direktur Sistem Senjata PT Pindad S Irianto di kantor PT Pindad di Turen, Malang, Jawa Timur, Kamis (3/11).

Padahal, usia pakai maksimal mesin hanya berkisar 10 tahun. “Waktu ditinjau, mereka juga heran mesin itu masih bisa dipakai,” tambahnya. Selain terkendala pembiayaan, pengadaan mesin ini cukup sulit karena mesin tak bisa diperjualbelikan sembarangan antarnegara.

Karenanya Irianto berharap agar Kementerian Pertahanan dapat memfasilitasi pengadaan mesin tersebut. Agar tetap bisa berproduksi, PT Pindad mensiasatinya dengan mengurangi kapasitas produksi. “Kami perlambat setelan mesinnya,” ujarnya. Meskipun mahal, Irianto optimistis dana pembelian mesin dapat kembali dalam jangka waktu lima tahun.

Kepala Divisi Munisi PT.Pindad Untung Purnomo menjelaskan, dengan kondisi mesin saat ini, kapasitas produksi PT Pindad berkisar 120 juta butir peluru per tahun. Sebanyak 70 juta butir hasil produksi dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan TNI dan Polri. Sedangkan sisanya untuk memenuhi kebutuhan ekspor. “Permintaan mencapai 240 juta butir per tahun,“ kata Untung.

Irianto menjelaskan, untuk memenuhi permintaan dalam negeri saja, PT Pindad membutuhkan tambahan dua lini mesin baru. "Satu lini kaliber 5,56 milimeter dan satu lini lainnya untuk 9 milimeter.”

Irianto memperkirakan, pengadaan dua perangkat mesin itu akan menghabiskan dana sekitar Rp300 miliar.



JURNAS

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK