Pages

Tuesday, November 1, 2011

Suara Jakarta di Cannes


Suara Jakarta di Cannes

Rabu, 2 November 2011 06:47 WIB | 860 Views
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
 Supaya jangan energi dan perhatian itu lalu konsentrasi dan fokus berada dalam mengatasi persoalan di Eropa"

Cannes (ANTARA News) - Sejak inisiasi G-20 di Washington yang dilanjutkan dengan pertemuan London dan Pittsburg medio 2008-2009, Indonesia selalu menyuarakan kepentingan negara berkembang demi pembangunan berkelanjutan, adil dan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan.

Dalam KTT G-20 di Seoul, Korea Selatan, November 2010, Indonesia juga menyampaikan suara serupa.

Pada pertemuan G-20 di Cannes, Prancis, yang dibayangi krisis utang Eropa, November ini, selain mengajak mencermati penyelesaian krisis, Indonesia juga menganggap perhelatan ini sebagai momentum bagi kawasan lain untuk tidak larut dalam krisis dan menawarkan solusi untuk krisis itu.

Di Cannes, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengingatkan kelompok negara 20 besar kontributor ekonomi dunia itu untuk tidak hanya fokus pada krisis Eropa, namun juga melihat pergerakan positif ekonomi di kawasan lain sehingga tidak kehilangan momentum.

"Supaya jangan energi dan perhatian itu lalu konsentrasi dan fokus berada dalam mengatasi persoalan di Eropa, lalu kemudian yang tumbuh baik dan perlu ditingkatkan momentum dan akselerasi tingkat pertumbuhannya malah terabaikan," kata Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar.

Mantan Wakil Menteri Perdagangan itu mengatakan momentum pertumbuhan kawasan Asia tidak boleh diabaikan. Sebaliknya, justru negara berkembang yang bisa membantu penyelesaian krisis di kawasan lain.

Mengutip Presiden Yudhoyono dalam rapat persiapan kehadiran di KTT G-20, Mahendra mengatakan yang tak kalah pentingnya adalah melanjutkan komitmen pembangunan dan pertumbuhan di kawasan lain.

Memang, apa yang sedang terjadi pada perekonomian Amerika Serikat dan Eropa itu penting dicermati.

"Tapi tidak boleh dilupakan agenda lain yang tidak kalah pentingnya bagi negara berkembang untuk dapat terus melakukan pembangunannya dan dikaitkan dengan pertumbuhan ekonominya," kata Mahendra merujuk pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan negara berkembang.

Staf khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah mengatakan, di Cannes, Presiden akan menyampaikan beberapa pandangan Indonesia mengenai pembangunan berkelanjutan yang di dalamnya menyangkut infrastruktur, energi dan pemberantasan korupsi.

"Dalam KTT Cannes ini Indonesia mengharapkan agar para anggota G-20 di antaranya melakukan langkah-langkah untuk memulihkan stabilitas global, meningkatkan pertumbuhan global, meningkatkan perdagangan dan investasi, serta mendorong pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan," kata Faizasyah.

Ia menambahkan, Indonesia akan mendorong G-20 untuk meningkatkan pertumbuhan global antara lain dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dan memajukan pembangunan infrastruktur dan memperhatikan aspek perlindungan sosial yang adil.

Mengenai masalah energi, kata Faizasyah, Presiden akan menyampaikan perlunya mengembangkan energi terbarukan dan ramah lingkungan sehingga selain mendorong pembangunan ekonomi namun juga tetap menjaga lingkungan secara berkesinambungan.

"Kita ingin melakukan kerjasama dengan negara anggota G-20 dan APEC juga, bagaimana bisa menggali potensi energi alternatif di Indonesia," ujar Faizasyah.

Indonesia melihat, pemanfaatan energi terbarukan yang masih rendah pemanfaatannya adalah energi panas bumi dan Indonesia menganggap sumber energi ini masih bisa dikembangkan.  Untuk itu Indonesia akan mengajak sejumlah negara untuk bekerjasama seraya tetap mempedulikan kelestarian lingkungan.

"Kita sebagai negara yang mengedepankan sustainability (kesinambungan), tidak ada eksploitasi energi tetapi bagaimana menciptakan energi yang mendukung kelestarian lingkungan tapi ekonomi tidak mandeg," katanya.

Di luar itu, mengutip Mahendra Siregar, Indonesia juga membawa nama ASEAN di Cannes karena suara Indonesia adalah juga suara ASEAN.

Mengenai kejahatan korupsi, Faizasyah mengatakan Indonesia berpandangan bahwa itu haruslah diperangi.

"Indonesia dan Prancis sebagai ketua bersama The G20 Anti-Corruption Working Group telah mencapai berbagai kemajuan penting dalam memajukan rencana aksi antikorupsi termasuk dalam hal membersihkan lingkungan usaha dan bisnis, memberantas para pengemplang pajak, dan memperkuat penegakan hukum," katanya.

Senin pagi (31/10), Presiden Yudhoyono telah bertolak ke Perancis.

Didampingi Ani Yudhoyono, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tandjung, Yudhoyono akan terlebih dulu mengikuti sesi pertemuan di UNESCO, baru kemudian ke Cannes untuk mengikuti KTT G-20.

Di Cannes, Yudhoyono akan menyelenggarakan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Meksiko Felipe Calderon, Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy, dan Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.(*)

ANTARA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK