Pages

Thursday, January 5, 2012

KRI Kujang Akan Memperkuat TNI AL

Batam - Jajaran Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut (TNI AL)
terus memperkuat armada lautnya.
Setelah KRI Celurit-641,dalam waktu
dekat giliran KRI Kujang-642 yang
akan memperkuat armada laut TNI
AL.
Keduanya merupakan kapal kawal
cepat rudal (KCR) produksi dalam
negeri yang dikerjakan galangan kapal
PT Palindo Marine,Batam. Kedua
kapal untuk patroli tersebut memiliki
spesifikasi yang hampir sama yakni
panjang 44 meter, lebar 7,4 meter,
berbobot 250 ton, dan mampu
berlayar dengan kecepatan
maksimum 30 knot. Kapal
dipersenjatai rudal C-705 , meriam
kaliber 30 mm enam laras, serta
meriam anjungan dua unit kaliber 20
mm.
Pengadaan kapal KCR memang
menjadi salah satu program
penguatan alat utama sistem senjata
(alutsista) TNI AL.Hingga 2024 TNI AL
butuh 24 unit kapal jenis ini.“Kapal
akan dioperasikan di wilayah Armada
Barat dan Sulawesi Utara,”kata
Asrena KSAL Laksamana Muda TNI
Sumartono di Batam kemarin. KSAL
Laksamana TNI Soeparno sebelumnya
mengatakan, program penambahan
alutsista TNI AL pada 2012 adalah
pengadaan kapal selam dan kapal
permukaan.
“Ada tiga kapal selam, dua kapal
permukaan frigate jenis perusak
kawal rudal (PKR) dan 20 kapal patroli
cepat dan kapal cepat torpedo,”
ujarnya. Satu unit kapal tersebut
berharga sekitar Rp75 miliar. Pada
pengadaan pertama yakni KRI Celurit,
pemerintah bekerja sama dengan
Bank Mandiri untuk pembiayaannya.
Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI
Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan,
pengadaan alutsista TNI AL meliputi
kapal kombatan dan nonkombatan
seperti kapal tanker dan kapal angkut
tank. Kapal perang dalam waktu dekat
diserahkan kepada KRI
Kujang-642. Selain KCR dari galangan
kapal di Batam,TNI AL juga segera
diperkuat kapal-kapal perang
produksi galangan kapal di
Banyuwangi, Trimaran.
Nama terakhir ini juga menggunakan
senjata peluru kendali dengan jarak
tembak 120 km.TNI AL memesan
empat unit dan dalam waktu dekat
satu di antaranya sudah bisa
diserahkan. Meski demikian, Trimaran
berbeda dengan Celurit maupun
Kujang. Dari segi bahan, Trimaran
menggunakan komposit serat karbon,
sedangkan Celurit dan Kujang terbuat
dari gabungan baja khusus high
tensile steel dan aluminium marine
grade.
Trimaran juga mampu melaju lebih
kencang 5 knot dari Celurit dan
Kujang. Kapal-kapal kecil dinilai cocok
dengan kondisi geografis Indonesia
yang berupa kepulauan, dibandingkan
dengan kapal besar seperti yang
banyak digunakan dalam Perang
Pasifik. Namun, kapal-kapal tersebut
harus dilengkapi dengan persenjataan
yang canggih seperti peluru kendali.
Sekjen Kemhan Marsdya TNI Erris
Heryanto mengatakan, pemerintah
sedang bersiap untuk memproduksi
peluru kendali (rudal) yang akan
dipakai mempersenjatai kapal perang
KCR yakni C-705 . Produksi akan
menggandeng perusahaan di China
yaitu Sastind. “TNI AL akan
menggunakan ini di kapal-kapal
patrolinya.Rudal ini memiliki
jangkauan 110-120 km dan
dipersiapkan untuk sasaran
permukaan,”ujarnya.
Sumber : SINDO

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK