Pages

Saturday, January 14, 2012

Timur tengah Ajang kompetisi Cina dan AS

Perdana Menteri Cina Wen Jiabao berangkat ke Timur
Tengah pada Sabtu (14/1 ) dalam perjalanan ke negara-
negara kunci penghasil minyak. Kunjungan itu dilakukan di
tengah eskalasi ketegangan di Selat Hormuz, yang bisa
mengganggu pasokan minyak mentah dunia.
Wen pertama akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi -
pemasok terbesar kebutuhan energi Cina - selama akhir
pekan, sebelum bertolak ke Uni Emirat Arab pada hari
Senin dan kemudian ke Qatar pada tanggal 19 Januari.
Wen akan mengadakan pembicaraan dengan para
pemimpin tiga negara Arab dan menghadiri KTT Energi
Masa Depan Dunia di Abu Dhabi.
Kunjungan itu terjadi beberapa hari setelah Wen bertemu
dengan Menteri Keuangan AS Timothy Geithner, yang
berada di Beijing untuk menggalang dukungan bagi sanksi
baru AS yang bertujuan untuk mengembargo sektor
minyak Iran. Namun Cina, yang bergantung sekitar 11
persen pada impor minyak Iran, menentang sanksi
terhadap Republik Islam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Liu Weimin
dalam jumpa pers, mengatakan, tidak rasional bahwa
sebuah negara ingin menduniakan undang-undang
internalnya dan juga meminta negara-negara lain untuk
melaksanakannya. Ditegaskannya, Cina sebagai sebuah
negara besar akan melanjutkan impor minyak Iran untuk
memenuhi permintaan logis kebutuhan energinya.
Shi Yinhong, seorang ahli politik di Universitas Renmin
Beijing, mengatakan situasi tegang atas Iran akan
menimbulkan ancaman potensial bagi pasokan energi Cina
dari Timur Tengah. Menurutnya, selama kunjungan itu,
pemerintah Cina ingin meminta tiga negara Arab untuk
berbuat lebih banyak guna meningkatkan peluang damai
dalam menyelesaikan masalah Iran.
Penegasan Cina terhadap kelanjutan perdamaian di Teluk
Persia di samping penentangan negara itu atas upaya
menciptakan krisis di kawasan, pada dasarnya membawa
pesan khusus kepada Amerika Serikat. Menurut Cina,
perang AS di Afghanistan dan Irak serta krisis finansial
global telah melahirkan kondisi buruk di kawasan dan
dunia.
Menurut para pengamat politik, pemilihan Teluk Persia
sebagai destinasi kunjungan Wen adalah indikasi
pentingnya kawasan itu dalam diplomasi masa depan
pemerintah Beijing. Penurunan ekspor produk Cina ke AS
dan negara-negara Eropa akibat krisis ekonomi telah
mendorong kekuatan-kekuatan ekonomi dunia untuk
mengalihkan fokusnya ke Asia. Negara-negara Teluk Persia
selain kaya energi, juga zona penting bagi pemasaran
produk negara-negara industri.
Oleh karena itu, perluasan hubungan ekonomi dan politik
Cina dengan negara-negara tersebut, tidak hanya akan
menjamin pertumbuhan ekonomi Cina pada kondisi resesi
global, tapi juga akan membantu memenuhi kebutuhan
negara komunis itu terhadap sumber-sumber energi. (IRIB
Indonesia/RM /NA)
Tags :

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK