Pages

Friday, January 13, 2012

Karya Anak Bangsa: Eco Power Booster

Pengembangan energi terbarukan kini
banyak dilakukan berbagai pihak. Hal
ini dilakukan menyusul kenaikan harga
minyak dunia yang menimbulkan
kekhawatiran di masyarakat akan
melambungnya harga bahan bakar
minyak (BBM), terutama premium.
Padahal bahan bakar merupakan
kebutuhan yang sangat penting, karena
dapat mempengaruhi harga bahan
pokok lainnya. Pemerintah pun mulai
membatasi penggunaan BBM
khususnya premium dengan melakukan
sosialisasi penggunaan Pertamax bagi
masyarakat mampu. Sayangnya, hal
tersebut tidak membuat masyarakat
beralih mengunakan bahan bakar
premium. Alhasil, subsidi BBM masih
terus membengkak.
Pengembangan energi terbarukan pun
terus dilakukan, di antaranya, melalui
Biomasa, Biogas, Solarcell dan
Hydrocell. Tak terkecuali oleh kalangan
perguruan tinggi, melalui karya yang
diciptakan oleh para mahasiswanya.
Mahasiswa program Diploma 3
Otomotif, Fakultas Teknik dan Sains
Universitas Nasional berhasil
mengembangkan penggunaan energi
terbarukan dengan memanfaatkan
energi air. Mereka menyebutnya Eco
Power Booster. Bagaimana karya
mereka?
"Solusi penghematan bahan bakar
untuk kendaraan bermotor dilakukan
dengan memanfaatkan air untuk
membangkitkan energi listrik dengan
HHO menggunakan dry cell.
Penghemat bahan bakar atau HHO
Generator ini kami sebut Eco Power
Booster. Eco artinya ekonomis dan
efisien. Sedangkan Power Booster
artinya dapat memacu kecepatan
kendaraan,'' ungkap Dekan FTS UNAS,
Ir. Ajat Sudrajat, MT, di Jakarta.
Eco Power Booster mampu
mengurangi konsumsi bahan bakar,
sehingga membuat jarak tempuh per
liter BBM semakin besar, dengan
penghematan antara 20-70 persen.
"Misalnya, biasanya untuk satu liter
bensin bisa mencapai 10 kilometer.
Dengan alat ini kendaraan bisa
menempuh hingga 20 kilometer," jelas
Kepala Laboratorium FTS UNAS, Eddy
Arifin.
Selain itu, Eco Power Booster juga
dapat meminimalkan emisi gas buang
(gas CO dan CO2) yang berbahaya bagi
lingkungan hingga 50 persen. Hal ini
menjadikannya ramah lingkungan.
Performa kendaraan bermotor juga
meningkat dan mampu menurunkan
suhu kerja mesin dan menurunkan
panas yang terpapar ke udara.
Penelitian kolaborasi mahasiswa-dosen
Penghemat bahan bakar dengan HHO
ini menggunakan sistem dry cell yang
dikembangkan melalui penelitian
gabungan antara dosen dan
mahasiswa selama dua tahun. Dengan
adanya solusi tersebut, diharapkan
dapat mengurangi pemakaian bahan
bakar minyak pada kendaraan roda
dua dan empat. Penghemat bahan
bakar hydrogen dengan sistem dry cell
ini diharapkan dapat menjadi solusi
energi di masa depan.
Eddy menambahkan, dalam temuan ini
memang tidak sepenuhnya bahan
bakar yang digunakan berasal dari air.
Namun, penggunaan air dalam Eco
Power Booster, membantu mengurangi
penggunaan BBM. Prinsip untuk
mengembangkan air sebagai energi
adalah dengan mengubahnya menjadi
senyawa-senyawa penyusunnya yaitu
hidrogen (H) dan oksigen (O).
Elektrolisis air menjadi prinsip dasar
untuk mengubah air menjadi senyawa-
senyawa penyusunnya. Gas H2 hasil
elektrolisis tersebut digunakan sebagai
energi bahan bakar yang memiliki
tingkat pembakaran lebih tinggi,
dibandingkan dengan energi lainnya.
Teknologi Eco Power Booster lebih
unggul dari teknologi sejenis lainnya
karena tidak panas meski dinyalakan
selama 24 jam.
Meski belum diproduksi secara massal,
Eco Power Booster sudah cukup
dikenal di kalangan sivitas akademika
Unas dan lingkungan sekitarnya.
Hingga kini sudah ada sekitar 40
kendaraan roda empat dan 20
kendaraan roda dua yang
menggunakan teknologi ini.
"Kami belum produksi massal, masih
untuk internal saja. Tapi, mereka yang
sudah menggunakan mengaku puas,
karena selain irit BBM, tarikan mesin
jadi lebih enteng. Dari situlah biasanya
mereka menceritakan ke teman-
temannya,'' papar Eddy.
Terkait hak paten teknologi Eco Power
Booster, Ajat mengatakan, saat ini
tengah dalam proses. Hak paten ini
diharapkan bisa selesai dalam waktu
segera. Ajat juga mengungkapkan,
pihaknya akan terus menyempurnakan
produk agar kualitasnya terjamin
sembari mengembangkan teknologi
untuk kepentingan lain di bidang
rumah tangga dan juga perbengkelan.
Teknologi ini diharapkan dapat menjadi
kontribusi yang berharga tidak hanya
dalam menjawab krisis BBM, namun
juga menjadi solusi energi tak
terbarukan di masa depan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto
pun sempat menyatakan
kekagumannya atas hasil karya
mahasiswa program Diploma 3
Otomotif FTS UNAS yang dipamerkan di
Pameran Pekan Produk Kreatif Daerah,
pada 23 Juni 2011 lalu.(
sumber IRIB Indonesia/
Kompas).

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK