Pages

Wednesday, February 2, 2011

Rusia Kehilangan Satelit Militer

 
AP Photo/NASA 

Moskow (ANTARA/AFP) - Pejabat tinggi militer dan ruang angkasa Rusia pada Selasa mengumumkan pencarian terhadap satelit militer yang hilang akibat tidak mengorbit dengan tepat setelah peluncurannya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan jejak pemindai -- kapal berfungsi ganda yang dapat menggambarkan peta tiga dimensi Bumi dan memindai lokasi tepat dari berbagai jenis target.

Insiden tersebut terjadi hanya sebulan setelah Presiden Dmitry Medvedev memecat dua pejabat ruang angkasa akibat kemunduran serupa yang menampar industri ruang angkasa Rusia.

Keseriusan situasi tersebut ditegaskan pada Selasa malam oleh laporan yang menyebutkan kementerian pertahanan telah membentuk kelompok tugas bersama dinas ruang angkasa Rusia untuk mencari pesawat itu.

Satelit Geo-IK-2 dibuat di Rusia untuk membantu survey darat militer dan membuat rincian peta tiga dimensi Bumi. Satelit itu didesain untuk berputar di orbit melingkar 1.000 kilometer di atas permukaan tanah.

Namun beberapa laporan berita mengatakan satelit itu telah ditempatkan dalam orbit elips sehingga titik terendahnya hanya menempatkan satelit itu berjarak 330 kilometer dari Bumi.

"Kami masih belum dapat melakukan kontak dengan satelit itu, dan sepertinya dalam kemungkinan terbesar, benda itu akan dinyatakan hilang," kata seorang sumber antariksa Rusia kepada jaringan berita Interfax-AVN.

"Pesawat luar angkasa itu tidak dapat melaksanakan tugasnya seperti yang diharapkan pada karakteristik orbit," kata pejabat antariksa lainnya kepada kantor berita Interfax.

Laporan-laporan awal menyebutkan kegagalan satelit tersebut disebabkan oleh roket bagian atas Briz-KM satelit itu.

Kegagalan pada Selasa itu terjadi kurang dari lima pekan setelah Medvedev memecat dua pejabat tinggi antaraiksa dan menegur kepala dinas antariksa Rusia atas kegagalan tersebut sehingga negara itu terpaksa menunda pengembangan sistem navigasi milik mereka.

Roket Proton-M telah terbukti bermasalah karena terlalu berat sehingga gagal mencapai orbit tujuan dan terpaksa menjatuhkan tiga satelit canggih Glonass-MM di perairan dekat Kepulauan Hawaii.

Para penyelidik mengatakan kecelakaan tersebut disebabkan oleh miskalkulasi bahan bakar yang membuat pesawat luar angkasa tersebut gagal mencapai ketinggian yang ditargetkan.

Ketiga satelit Glonass sedianya akan menyelesaikan sebuah sistem yang risetnya telah dimulai Uni Soviet pada 1976. (PPT/S008/K004)
Editor: B Kunto Wibison
Antara

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK