Pages

Friday, February 25, 2011

KOMANDAN KRI FRANS KAISIEPO-368 HADIRI UPACARA PENGUKUHAN KOMANDAN MARITIME TASK FORCE/UNIFIL



Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sekaligus Komandan Satgas Maritime Task Force KONGA XXVIII-B/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST menghadiri upacara pengukuhan Komandan Maritime Task Force/UNIFIL. Upacara yang berlangsung di gladak heli TCG Yildirim F243(Turki) pada pukul 11.00-12.00 LT tersebut dihadiri oleh seluruh komandan unsur Maritime Task Force/UNIFIL antara lain: Komandan TCG Yildirim F243 Capt (N) Aydin Sezenoglu, Komandan FGS Donau A516 CDR Alexander Wulf (Jerman), Komandan FGS Zobel P6125 CDR Oliver Ertel (Jerman), FGS Hyane P6130 LTCDR Jan Fitjen (Jerman), Komandan HS Starakis P29 CDR John Panagiotou (Yunani), Komandan BNS Osman F18, Capt Mozzomel Haque (Bangladesh), Komandan BNS Madhumati CDR Afzalul Haque (Bangladesh), Komandan LAF-Navy Admiral Nazih Baroudi, Duta Besar Republik Indonesia H.E Dimas Samodra Rum, Pjs.Wakil Komandan FHQSU Letkol Laut(T) Erwin C. Gora, serta Duta Besar dan Atase Pertahanan negara-negara sahabat.
 
Force Commander UNIFIL Major General Alberto Asarta Cueves (Spanyol) bertindak sebagai Inspektur Upacara mengukuhkan jabatan Komandan Maritime Task Force/UNIFIL kepada Rear Admiral Luiz Henrique Caroli (Brasil) yang selama ini mengalami kekosongan.
 
Dalam amanatnya beliau menjelaskan bahwa Maritme Task Force dibentuk atas permintaan Pemerintah Lebanon yang sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701(Th.2006). Sejak dibentuk tahun 2006, Maritime Task Force telah melaksanakan tugasnya yaitu melaksanakan Maritime Interdiction Operation (Operasi Pengamanan Maritime) sepanjang 180 km sepanjang garis pantai Lebanon untuk membantu LAF-Navy (Lebanese Armed Force Navy) dalam mencegah masuknya senjata illegal dan bahan terkait lainya yang masuk perairan Lebanon sertamelatih LAF-Navy. Hal ini patut diperhatikan bahwa pengiriman Satgas Maritime ini merupakan pertama kali dalam misi perdamaian PBB.
 
Sejak mulai operasinya tahun 2006, MTF telah melaksanakan Hailing 35.000 kapal dan menyerahkan 865 kapal yang dicurigai masuk wilayah perairan Lebanon untuk diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Tak satupun kapal yang dicari ditemukan berisi senjata yang dilarang atau aset dan personel yang tidak resmi yang sesuai menurut Resolusi 1701. Melalui kegiatan monitor termasuk pengawasan wilayah udara, MTF telah memainkan peranan yang sangat penting. MTF telah menangkal upaya-upaya lalu lintas senjata illegal dan mencegah incident di perbatasan. Kehadiran MTF juga mempunyai dampak positif terhadap lalu lintas perdagangan di wilayah tersebut.
 
Sejalan dengan perkembangan waktu, LAF-Navy meskipun dengan keterbatasanya telah menunjukan profesionlismenya dalam menjaga perairan Lebanon. Hal ini terkait erat dengan kemitraanya dengan MTF. Pada tahun 2010, Organisasi Radar Pantai Lebanon secara efektif dikoordinasikan oleh Pusat Operasi Markas Besar LAF-Navy dengan sukses dan memenuhi tugasnya selama tujuh hari dalam seminggu diatas wilayah perairan Lebanon. Mulai diselenggarakanya latihan gabungan dalam Maritime Interdiction Operation (Operasi Pengamanan Maritime) bersama unsur-unsur MTF, LAF-Navy telah meneruskan pelatihan sendiri (on The Job Training). Perkembangan Satuan Reaksi Cepat LAF-Navy telah terbukti dalam mengambil keputusan secara baik.
 
Unsur kapal MTF sekarang ini terdiri dari delapan kapal yang berasal dari Jerman, Turki, Bangladesh, Indonesia, dan Yunani. Untuk itu MTF membantu LAF-Navy dalam membentuk aset maritime dan mencetak kepemimpinan yang penting dimasa yang akan datang. Upaya-upaya yang telah dilakukan MTF ini akan menjadi momentum dalam mencapai tujuan selama ini. Major General Alberto Asarta Cueves sangat percaya bahwa perdamaian di Lebanon Selatan akan tercapai. Untuk itulah beliau menegaskan kembali dan mengharapkan bahwa MTF akan meneruskan melakukan tugas sepenuhnya, terus bekerja bersama dengan LAF termasuk LAF-Navy untuk menjaga perdamaian dan stabilitas Lebanon Selatan baik di darat maupun di laut. Beliau mengharapkan kepada semua pihak untuk meneruskan kerja sama dengan baik dalam melaksanakan tugas ini dibawah Resolusi 1701 kedepan. Beliau yakin bahwa semua personel MTF akan meneruskan tugas mereka dengan profesional.(Pen Satgas MTF)
 
TNI AL

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK