Pages

Saturday, October 16, 2010

Kelompok Nasionalis Jepang Memprotes China

Tokyo (ANTARA News) - Kelompok-kelompok nasionalis melakukan unjuk rasa di Jepang pada Sabtu mengecam "invasi" China terhadap pulau-pulau Jepang dan berkelahi dengan orang-orang yang berusaha menghambat gerakan mereka melalui jalan-jalan di Tokyo.

Bendera-bendera Jepang berkibar di satu taman di ibu kota itu sementara lebih dari 1.000 orang berkumpul untuk unjuk rasa besar kedua sejak pertikaian wilayah terjadi akibat satu insiden maritim bulan lalu dekat pulau-pulau yang disengketakan.

Spanduk-spanduk bertuliskan pesan-pesan seperti "Jepang berada dalam bahaya" dan "Jangan maafkan China penyerbu".

Ketika para pengunjuk rasa meninggalkan taman itu dan mulai bergerak, dua pria muda yang diperkirakan warga China, duduk di jalan untuk menghentikan unjuk rasa itu.

Salah satu dari spanduk-spanduk mereka memperingatkan terhadap eksklusivisme dan bertuliskan: "Hentikan gangguan yang kian meningkat terhadap penduduk China di Jepang".

Kedua pria itu berkelahi dengan kelompok nasionalis Jepang itu dan diseret oleh para petugas polisi. Mereka segera dibebaskan, kata polisi.

Pada awal unjuk rasa itu, Asako Ogura, seorang pengacara yang anggota Partai Matahari Terbit, mengundang sambutan hangat ketika ia memegang alat pengeras suara dengan menyatakan China kaku terhadap Jepang.

"Kami warga Jepang telah lama memperluas bantuan pembangunan dengan menggunakan uang para pembayar pajak, dan ekonomi China tumbuh berkembang mengatasi Jepang," katanya.

"Tetapi China menggunakan kekuatan ekonominya untuk meningkatkan kekuatan militernya dan kini menuntut kami menyerahkan pulau Senkaku dan Okinawa dengan dukungan kekuatan militer," tambahnya.

"Ayah dan ibu kami berjuang dengan berani melawan kekuasaan Barat 60 tahun lalu. Kini mari melawan China dan pemerintah boneka mereka yang dipimpin Partai Demokratik Jepang!"

Para penyelenggara memperkirakan peserta unjuk rasa itu berjumlah lebih dari 2.000 orang, dan mengatakan siaran-siaran Internet tentang aksi itu ditonton lebih dari 10.000 orang.

Unjuk rasa itu berlanjut sampai ke taman Tokyo lainnya dekat kedutaan besar China.

Pusat sengketa itu adalah satu gugusan pulau yang tidak berpenduduk di Laut China Timur, yang Jepang namakan Senkaku dan China menyebutnya Diaoyu. Pulau-pulau itu terletak antara pulau Okinawa Jepang dan Taiwan.

Pertikaian yang paling hebat dalam beberapa tahun antara dua negara ekonomi terbesar Asia itu adalah dipicu penahanan seorang kapten kapal pukat harimau China oleh Jepang. kapal itu menabrak dua kapal patroli Penjaga Pantai Jepang dekat pulau-pulau itu.

Dalam beberapa hari belakangan ini ada tanda-tanda mereda, dengan China membebaskan orang terakhir dari empat warga Jepang yang ditahan karena dituduh memotret sebuah lokasi militer.(*)

ANTARA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK