Friday, October 22, 2010
Menteri Harus Dukung Modernisasi Alutsista
JAKARTA(SINDO) – Kebijakan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) merupakan instruksi langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Karena itu, menteri terkait anggaran seharusnya menyiapkan kebijakan yang mendukung instruksi tersebut.
Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mengatakan Presiden SBY telah berulang kali menyatakan pentingnya modernisasi alutsista. Menteri Pertahanan pun telah melaporkan rencana penambahan anggaran alutsista sebesar Rp 50 triliun untuk rencana strategis tahap I (2011–2014) kepada Presiden. “Presiden telah memerintahkan dan sudah menyetujui penambahan anggaran,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Karena itu, menteri-menteri terkait seperti Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas seharusnya menyiapkan kebijakan- kebijakan untuk mendukung instruksi Presiden tersebut. “Menteri terkait seharusnya bekerja dengan menyiapkan kebijakan dan seharusnya tidak mengeluh,” katanya. Rabu (20/10) dalam rapat kerja yang berlangsung alot,pemerintah dan Komisi I DPR akhirnya sepakat menutup kekurangan anggaran untuk modernisasi,pemeliharaan, dan perawatan alutsista TNI untuk rencana strategis tahap I (2011–2014) sebesar Rp50 triliun.
Dalam rapat kerja sebelumnya Senin (18/10), Menteri Keuangan Agus Martowardojo hanya menyanggupi pengalokasian lagi Rp2 triliun untuk kebutuhan pertahanan pada tahun 2011 dibandingkan kebutuhan sebesar Rp11 triliun. Pemenuhan kekurangan tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tahun anggaran 2011, yakni Rp2 triliun yang diambil dari dana optimalisasi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2011 dan Rp 9 triliun akan diupayakan melalui APBN Perubahan. Anggota Komisi I Effendi Choirie menegaskan pemenuhan Rp 11 triliun baik dalam APBN maupun APBN-P 2011 harus benar-benar diadakan tidak sekedar diupayakan.“
Jangan cuma diupayakan,tapi harus diadakan.Anggaran kita sekian ribu triliun,tapi masaksusah sekali untuk memenuhi demi kepentingan kedaulatan,”ujarnya. Anggota Fraksi PKB ini pun menyampaikan perlu adanya efisiensi dalam pembelian alutsista. “Selama ini TNI kalau beli sesuatu itu ketengan dan itu lebih mahal. Harus dengan multi-years akan lebih murah, jadi ada efisiensi,” katanya. Seperti diketahui, kebutuhan anggaran untuk rencana strategis tahap I membutuhkan total dana Rp150 triliun.
Namun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menganggarkan Rp100 triliun. Kekurangan Rp50 triliun dianggarkan secara bertahap setiap tahun dan untuk 2011 ditentukan Rp11 triliun. Saat penyerahan tiga helikopter serang jenis MI-35P kepada TNI AD di Skuadron-21 Lapangan Terbang Pondok Cabe, Rabu (20/10), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, untuk menjaga kedaulatan bangsa,harus ada payung kekuatan persenjataan yang modern dan untuk membangun persenjataan modern membutuhkan biaya yang besar.
“Tidak ada kompromi dalam mempertahankan kedaulatan dan menjaga keutuhan.Ini harus dipayungi alutsista yang modern dan membutuhkan ongkos yang mahal,” katanya. Purnomo menambahkan, ke depan Kementerian Pertahanan akan terus membangun skuadron helikopter serang dan serbu. Dia pun mengingatkan agar helikopter tersebut harus dalam kondisi siap tempur.
“Pemeliharaan harus baik karena pembelian menggunakan uang rakyat,”tandasnya. Dengan tambahan tiga helikopter tersebut TNI AD memiliki total 11 helikopter generasi baru. Lima helikopter serang MI-35 P dan enam helikopter serbu jenis MI- 17V-5. Tiga helikopter tersebut dibeli dari Rusia seharga 56,1 juta USD yang juga mencakup persenjataan dan amunisi serta pelatihan bagi para calon awak pesawat di Rusia.
Sumber: SINDO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2010
(1649)
-
▼
October
(276)
- Jabatan Ketua ASEAN Harus Jadi Posisi Tawar Indonesia
- Staf Khusus Bantah Pemerintah Lamban Atasi Bencana
- ST Marine Pamerkan Konsep LHD
- RI-Singapura Rayakan 30 Tahun Kerja Sama Angkatan ...
- Negosiasi Secangkir Kava di Sirec
- Mematangkan Perencanaan Menuju Pertahanan yang Tan...
- Inggris, Prancis di Ambang Kemitraan Pertahanan Am...
- Frigate Baru AL India Akan Tembakan BrahMos
- Polri dan PDRM Selidiki Abu Sayyaf
- Indonesia Butuh Armada Pesawat Ampibi
- Indonesia Harapkan Rusia Dorong Perundingan Enam P...
- Presiden Persilakan Negara Sahabat Bantu Rekonstru...
- Presiden Persilakan Negara Sahabat Bantu Rekonstru...
- Obama Datang, TNI Siapkan Tentara Terbaik
- Presiden: Rencana Utama Keterhubungan Nasional Sel...
- 2 KRI Pengangkut Bantuan Tiba di Mentawai
- Anggota Kopassus Belajar HAM
- TNI Bangun MCK Bagi Pengungsi Merapi
- TNI AU Kirim Helikopter ke Mentawai
- Pengamat Rusia : Yak-130 bisa menang tender Untuk ...
- Pidato Obama di Indonesia soal Islam dan Demokrasi
- Indonesia Resmi Ketua ASEAN
- Indonesia Ingin Ekspor Senjata ke Vietnam
- Indonesia Macan Asia …? Pada Kompas, Sabtu 2 Agust...
- Dampak Militerisme Jepang Dibahas di Jakarta
- Danjen Kopassus: Video Kekerasan Harus Jadi Pelajaran
- Indonesia Usulkan Integrasi Kerjasama ASEAN-PBB
- Pasukan Korut Tembak Pos Militer Korsel
- TNI Siagakan Empat KRI untuk Mentawai
- KASAD: Tiga Batalyon TNI AD Dikerahkan ke Lokasi B...
- TNI AD Kembali Jawara AARM 2010
- Singapore Takes Part in Exercise Bersama Padu 2010
- 400 Marinir Berangkat ke Wasior
- Rusia Uji Coba Tiga Rudal Strategis
- KRI Soeharso Tetap Bertolak ke Wasior
- Bom Nuklir Kini Tak Butuh Misil, Cukup Taruh di Ka...
- Medvedev dan Obama Akan Bertemu di Jepang
- NATO, Antara Gitar, Google, dan Senjata
- Militer Korsel Siaga Penuh
- Ambisi Nuklir Burma Bahayakan Wilayah ASEAN, Terma...
- Peneliti CSIS: Bom Nuklir Tak Berguna, Cuma Untuk ...
- Perbatasan Malaysia Tak Ingin Indonesia Tumbuh
- Norwegia tawarkan 4 Hercules seharga US$ 66 juta ...
- TNI Kerahkan 6 Kapal dan 2 Hercules untuk Bantu Ko...
- Sistem Pertahanan Rudal AS Dipindah ke Turki
- Russia, India to begin design of 5G-fighter in Dec...
- Kepolisian Malaysia Tangkap Militan Aceh
- Daya Tempur Udara Masih Butuh Kerja Keras
- Sukhoi TNI AU Mempunyai Kemampuan Diatas Negara Te...
- TNI AD Kerahkan Dua Batalyon di Mentawai
- Awasi Perairan Yang Disengketakan, China Perkuat A...
- TNI AL Kirim Bantuan Korban Gempa Mentawai
- KRI Dewaruci Pererat Hubungan TNI-AL Dengan India
- KRI Soeharso Batal ke Wasior Menuju Mentawai
- TNI-AU Perlu 10 Skuadron
- China Merambah Timor Leste, Australia Iri
- Rusia Inginkan Kesamaan Dalam Perisai Rudal NATO
- Indonesia Layak Masuk Kelompok BRIC
- RI-Vietnam Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan
- Dialihkan ke Mentawai, KRI Soeharso Batal ke Wasior
- KSAD Korea Selatan Temui Panglima TNI
- No title
- Pesawat Tanpa Awak Pantau Perbatasan
- TNI AL Awasi Laut China Selatan dan Natuna
- Lima Kapal Penghancur Koarmabar Siaga di Perbatas...
- RSF Kecam Kebijakan AS Tekan Wikileaks
- Satuan Kapal Cepat Perkuat Koarmabar
- Publikasi Wikileaks ancam pasukan AS
- Salut! Pelajar Indonesia Kembali Ukir Prestasi Int...
- Litbang TNI AU Ujicoba Payung Udara Barang
- Presiden Meminta Kementerian dan Lembaga Negara La...
- Polisi Sita 6.980 Detonator dari WN Malaysia
- Athan Australia Kunjungi Lanud Adisutjipto
- Analis : Meningkatnya Alutsista Indonesia
- Kemhan Ingin Bangun Alutsista Multipurpose Untuk D...
- Menteri Harus Dukung Modernisasi Alutsista
- "Bapak Presiden Mengatakan `Court Marshall"
- KRI Karang Unarang-985 Akhiri Pengabdian
- KODE NUKLIR Salah Pencet, Hancur Dunia!
- INDOBATT PERINGATI HUT KOMANDO PASKHAS TNI ANGKATA...
- Kenapa Israel Diam Ketika US Menjual Alutsista Ke ...
- PM Malaysia Tentang Debat Ras "Destruktif"
- Korea Selatan Target Ekspor Alutsista
- AS: Iran Inginkan Bank di Negara Muslim Untuk Hind...
- Pangdam Ingatkan Kemungkinan Skenario Asing di Ind...
- Para Analisis India Menyarankan Pembelian F-35
- RI Siapkan 120 Hektar Lahan untuk Kerjasama Perkap...
- ASEAN Perlu Waspadai Prediksi Perang Pasifik II
- Indonesia Harus Miliki "Blue Water Navy"
- Sistem Pemantau Nusantara
- IAEA Akui Kesiapan Indonesia Bangun PLTN
- KRI Teluk Amboina-503 Angkut Pasukan ke Merauke
- China Tawarkan RI Bekerjasama di Bidang Pertahanan
- Indonesia set to continue buying arms from Russia
- Indonesia Melanjutkan Pembelian Alutsista Dari Rusia
- Tambah Anggaran Alutsista Rp 50 Triliun, Pemerinta...
- US buys Russian helicopters for Afghanistan
- Menhan Serahkan 3 Heli ke TNI AD
- Inggris Pertahankan Program Nuklir Trident
- Patroli Terkoordinasi ke-16 India–Indonesia 20 Okt...
-
▼
October
(276)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK