Paris (ANTARA News) - Reporters Sans Frontieres (RSF) mengecam keras kebijakan Amerika Serikat (AS) yang menekan pengelola lama Wikileaks (http://www.wikileaks.org) yang secara terinci mempublikasikan sekira 400.000 informasi dari dokumen rahasia, termasuk kekejaman, militer AS berkaitan dengan perang Irak.
"Ini bukan momen untuk mengancam atau menyerang secara verbal. Informasi telah beredar, dan akan lebih banyak lagi. Dokumen di Wilileaks menegaskan apa itu AS, dan opini publik internasional telah menjadi bagiannya," demikian keterangan Wartawan Tanpa Perbatasan (RSF), Selasa.
RSF menilai, politisi dan militer harus bertanggungjawab atas informasi yang beredar di Wikileaks, terutama menyangkut seberapa jauh mereka terlibat dalam aksinya di Irak. Apalagi, mereka pernah mengatasnamakan hak asasi manusia (HAM) dalam aksinya.
"AS dan pemerintah Irak selayaknya menghargai prinsip transparansi. Terima kasih banyak untuk Wikileaks, yang mengungkap informasi pelanggaran HAM serius, terutama menyangkut kekejaman," catat RSF.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang membela wartawan danberkantor pusat di Paris, Prancis, tersebut mengimbau semua pihak menghargai kebebasan informasi dan kemerdekaan pers menyangkut Wikileaks.
Wikileaks sampai dengan pukul 17.00 Jumat (22/10) melansir 391.832 laporan menyangkut perang Irak (The Iraq War Logs), yang dilakukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dipimpin AS. Dokumen itu periodenya mulai 1 Januari 2004 hingga 31 Desember 2009, kecuali bulan Mei 2004 dan Maret 2009.
Laporan itu, menurut Wikileaks, disampaikan tentara angkatan darat AS yang secara berkala memberikan laporan ke pemerintahnya. Dokumen itu termasuk aksi peperangan yang signifikan (Significant Action in the war - SIGACT).
Wikileaks memaparkan setidak-tidaknya ada 109.032 orang tewas di Irak, terdiri atas 66.081 masyarakat sipil 23.984 yang dianggap musuh, 15.196 pegawai negeri Irak, 3.771 orang yang dianggap teman bala tentara koalisi NATO dipimpin AS. Sebagian besar yang tewas, mencapai 66.000 atau lebih dari 60 persen) yang tewas adalah kelompok sipli. (*)
COPYRIGHT © 2010
ANTARA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2010
(1649)
-
▼
October
(276)
- Jabatan Ketua ASEAN Harus Jadi Posisi Tawar Indonesia
- Staf Khusus Bantah Pemerintah Lamban Atasi Bencana
- ST Marine Pamerkan Konsep LHD
- RI-Singapura Rayakan 30 Tahun Kerja Sama Angkatan ...
- Negosiasi Secangkir Kava di Sirec
- Mematangkan Perencanaan Menuju Pertahanan yang Tan...
- Inggris, Prancis di Ambang Kemitraan Pertahanan Am...
- Frigate Baru AL India Akan Tembakan BrahMos
- Polri dan PDRM Selidiki Abu Sayyaf
- Indonesia Butuh Armada Pesawat Ampibi
- Indonesia Harapkan Rusia Dorong Perundingan Enam P...
- Presiden Persilakan Negara Sahabat Bantu Rekonstru...
- Presiden Persilakan Negara Sahabat Bantu Rekonstru...
- Obama Datang, TNI Siapkan Tentara Terbaik
- Presiden: Rencana Utama Keterhubungan Nasional Sel...
- 2 KRI Pengangkut Bantuan Tiba di Mentawai
- Anggota Kopassus Belajar HAM
- TNI Bangun MCK Bagi Pengungsi Merapi
- TNI AU Kirim Helikopter ke Mentawai
- Pengamat Rusia : Yak-130 bisa menang tender Untuk ...
- Pidato Obama di Indonesia soal Islam dan Demokrasi
- Indonesia Resmi Ketua ASEAN
- Indonesia Ingin Ekspor Senjata ke Vietnam
- Indonesia Macan Asia …? Pada Kompas, Sabtu 2 Agust...
- Dampak Militerisme Jepang Dibahas di Jakarta
- Danjen Kopassus: Video Kekerasan Harus Jadi Pelajaran
- Indonesia Usulkan Integrasi Kerjasama ASEAN-PBB
- Pasukan Korut Tembak Pos Militer Korsel
- TNI Siagakan Empat KRI untuk Mentawai
- KASAD: Tiga Batalyon TNI AD Dikerahkan ke Lokasi B...
- TNI AD Kembali Jawara AARM 2010
- Singapore Takes Part in Exercise Bersama Padu 2010
- 400 Marinir Berangkat ke Wasior
- Rusia Uji Coba Tiga Rudal Strategis
- KRI Soeharso Tetap Bertolak ke Wasior
- Bom Nuklir Kini Tak Butuh Misil, Cukup Taruh di Ka...
- Medvedev dan Obama Akan Bertemu di Jepang
- NATO, Antara Gitar, Google, dan Senjata
- Militer Korsel Siaga Penuh
- Ambisi Nuklir Burma Bahayakan Wilayah ASEAN, Terma...
- Peneliti CSIS: Bom Nuklir Tak Berguna, Cuma Untuk ...
- Perbatasan Malaysia Tak Ingin Indonesia Tumbuh
- Norwegia tawarkan 4 Hercules seharga US$ 66 juta ...
- TNI Kerahkan 6 Kapal dan 2 Hercules untuk Bantu Ko...
- Sistem Pertahanan Rudal AS Dipindah ke Turki
- Russia, India to begin design of 5G-fighter in Dec...
- Kepolisian Malaysia Tangkap Militan Aceh
- Daya Tempur Udara Masih Butuh Kerja Keras
- Sukhoi TNI AU Mempunyai Kemampuan Diatas Negara Te...
- TNI AD Kerahkan Dua Batalyon di Mentawai
- Awasi Perairan Yang Disengketakan, China Perkuat A...
- TNI AL Kirim Bantuan Korban Gempa Mentawai
- KRI Dewaruci Pererat Hubungan TNI-AL Dengan India
- KRI Soeharso Batal ke Wasior Menuju Mentawai
- TNI-AU Perlu 10 Skuadron
- China Merambah Timor Leste, Australia Iri
- Rusia Inginkan Kesamaan Dalam Perisai Rudal NATO
- Indonesia Layak Masuk Kelompok BRIC
- RI-Vietnam Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan
- Dialihkan ke Mentawai, KRI Soeharso Batal ke Wasior
- KSAD Korea Selatan Temui Panglima TNI
- No title
- Pesawat Tanpa Awak Pantau Perbatasan
- TNI AL Awasi Laut China Selatan dan Natuna
- Lima Kapal Penghancur Koarmabar Siaga di Perbatas...
- RSF Kecam Kebijakan AS Tekan Wikileaks
- Satuan Kapal Cepat Perkuat Koarmabar
- Publikasi Wikileaks ancam pasukan AS
- Salut! Pelajar Indonesia Kembali Ukir Prestasi Int...
- Litbang TNI AU Ujicoba Payung Udara Barang
- Presiden Meminta Kementerian dan Lembaga Negara La...
- Polisi Sita 6.980 Detonator dari WN Malaysia
- Athan Australia Kunjungi Lanud Adisutjipto
- Analis : Meningkatnya Alutsista Indonesia
- Kemhan Ingin Bangun Alutsista Multipurpose Untuk D...
- Menteri Harus Dukung Modernisasi Alutsista
- "Bapak Presiden Mengatakan `Court Marshall"
- KRI Karang Unarang-985 Akhiri Pengabdian
- KODE NUKLIR Salah Pencet, Hancur Dunia!
- INDOBATT PERINGATI HUT KOMANDO PASKHAS TNI ANGKATA...
- Kenapa Israel Diam Ketika US Menjual Alutsista Ke ...
- PM Malaysia Tentang Debat Ras "Destruktif"
- Korea Selatan Target Ekspor Alutsista
- AS: Iran Inginkan Bank di Negara Muslim Untuk Hind...
- Pangdam Ingatkan Kemungkinan Skenario Asing di Ind...
- Para Analisis India Menyarankan Pembelian F-35
- RI Siapkan 120 Hektar Lahan untuk Kerjasama Perkap...
- ASEAN Perlu Waspadai Prediksi Perang Pasifik II
- Indonesia Harus Miliki "Blue Water Navy"
- Sistem Pemantau Nusantara
- IAEA Akui Kesiapan Indonesia Bangun PLTN
- KRI Teluk Amboina-503 Angkut Pasukan ke Merauke
- China Tawarkan RI Bekerjasama di Bidang Pertahanan
- Indonesia set to continue buying arms from Russia
- Indonesia Melanjutkan Pembelian Alutsista Dari Rusia
- Tambah Anggaran Alutsista Rp 50 Triliun, Pemerinta...
- US buys Russian helicopters for Afghanistan
- Menhan Serahkan 3 Heli ke TNI AD
- Inggris Pertahankan Program Nuklir Trident
- Patroli Terkoordinasi ke-16 India–Indonesia 20 Okt...
-
▼
October
(276)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK