Pages

Friday, October 22, 2010

KODE NUKLIR Salah Pencet, Hancur Dunia!


0diggsdigg

KOMPAS.com – Sebuah era yang menurut hemat mantan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Hugh Shelton bertajuk “komedi kesalahan” ternyata pernah terjadi. Tepatnya, di masa pemerintahan Presiden Bill Clinton. Nah, kisah nyata yang bikin dag dig dug itu diututurkan Shelton dalam buku terbarunya bertajuk Without Hesitation.
Catatan yang dikutip media massa seperti AP dan AFP pada Jumat (22/10/2010) mengungkapkan kode yang dipakai presiden AS untuk serangan nuklir sempat hilang beberapa bulan. Kode itu biasanya disimpan oleh seorang staf yang selalu berada dekat dengan presiden.
Menurut Jenderal Shelton terjadi insiden ketika seorang staf mengatakan kode itu hilang sekitar tahun 2000. Alhasil, kode langsung diganti dan ditempuh penyelidikan internal atas hilangnya kode yang lama.
Prosedur
Berdasarkan prosedur, seorang petugas setiap bulan memeriksa kode tersebut. Kode itu sendiri memang rutin diganti setiap empat bulan.
Menurut Jenderal Shelton, seorang petugas yang melakukan pemeriksaan bulanan diberitahu oleh seorang staf bahwa kode itu ada pada presiden. Sayangnya, saat itu, Bill Clinton sedang menggelar rapat penting. “Presiden tidak bisa diganggu untuk kepastian pengecekan kode itu,” kata staf tersebut.
Sebulan kemudian petugas lain datang dan mendapat informasi yang sama. “Presiden masih rapat,” begitu lagi-lagi jawaban tersebut.
Ketika tiba waktunya untuk penggantian kode, staf bersangkutan akhirnya mengaku bahwa kode itu sempat hilang selama beberapa bulan. Jenderal Shelton menulis bahwa presiden tidak memegang kode tersebut dan tidak mengetahui kalau stafnya sudah menghilangkannya.
Nah bayangkan, kalau nyatanya kode itu jatuh ke tangan pihak yang salah, boleh jadi, kode itu jadi senjata mematikan lantaran penyalahgunaan. Salah pencet, hancur dunia bukan?

Sumber: KOMPAS

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK