Pages

Saturday, October 16, 2010

AS Awasi Kontrak Nuklir Rusia-Venezuela

Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya akan memantau kesepakatan Rusia untuk membangun dan mengoperasikan reaktor nuklir pertama Venezuela.
Sebagaimana dilansir AFP dari Washington, Jumat (15/10), Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Philip Crowley mengatakan, "Masalah ini merupakan sesuatu yang kita awasi dengan sangat teliti."
"Hal ini tentu merupakan hak setiap negara untuk memiliki energi nuklir sipil, tapi hak itu memiliki sejumlah tanggung jawab," tambah Crowley.
"Kami berharap Venezuela dan Rusia atau negara lain yang ingin memiliki teknologi semacam itu untuk memenuhi semua kewajiban internasional," tegasnya.
"Setiap program nuklir atau aktivitas baru harus dilakukan sesuai dengan standar tinggi non-proliferasi, keselamatan, keamanan dan pengawasan IAEA," tambah Crowley.
Perjanjian nuklir antara Karakas dan Moskow ditandatangani dalam kunjungan Presiden Venezuela Hugo Chavez ke Rusia.
Kedua pihak belum memberikan rincian lebih lanjut tentang waktu atau biaya pembangunan reaktor itu, namun Presiden Dmitry Medvedev mengatakan diversifikasi sumber energi adalah prioritas Rusia bahkan untuk sebuah negara yang kaya energi seperti Venezuela.
Sementara itu, Kepala Rosatom, Sergei Kirienko, baru-baru ini mengatakan bahwa negaranya akan membangun reaktor air berat untuk Venezuela. Menurutnya, pembangunan itu bisa memakan waktu sepuluh tahun atau lebih awal dari itu.
Lebih lanjut, Kirienko mengatakan, kerjasama nuklir praktis akan segera dimulai termasuk pelatihan staf untuk sektor nuklir Venezuela dan membantu menyusun undang-undang baru yang sesuai dengan aturan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
(IRIB/RM/PH)

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK