A320 Air Bus
A mockup of jumbo jet C919, the major project of the Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), is displayed at the Asian Aerospace '09 in Hong Kong, China, Sept. 8, 2009. COMAC is a company established in 2008 with the State Council approval to develop C919, the first home-made jumbo jet of China. It is expected to enter service in 2016.(http://www.china-defense-mashup.com/?p=4058)
Beijing (ANTARA News) - China, Selasa, memenangkan kontrak pengadaan 100 jet penumpang besar yang dibangun di dalam negeri, dan ini menantang dua raksasa penerbangan dunia Airbus dan Boeing dalam apa yang akan segera disebut pasar penerbangan terbesar dunia.
Tiga maskapai terbesar China menandatangani kesepakatan membeli C919, termasuk unit leasing dari General Electric, lapor koran Global Times dalam lamannya.
Maskapai-maskapai China itu adalah Air China, China Southern dan China Eastern.
Korporasi Pesawat Komersial China (COMAC), pembuat jet penumpang dalam negeri itu, mengumumkan kesepakatan dicapai dalam Zhuhai Airshow di provinsi Guangdong, namun tidak mengungkapkan berapa banyak pesawat yang dibeli oleh ketiga maskapai itu.
Pesawat C919 --jet bertempat duduk tunggal yang bisa ditumpangi 190 orang-- adalah jet penumpang besar buatan China yang pertama, dan dipandang sebagai pesaing potensial untuk Airbus A320 dan Boeing 737.
Sebuah prototipe C919 diluncurkan di Zhuhai, Senin. Pesawat ini melakukan uji terbangnya pada 2014 dan dikirimkan ke para pemesannya pada 2016.
Wu Guanghui, kepala perancang pesawat dan wakil presiden COMAC, mengungkapkan bahwa perusahaan China itu telah menaksir permintaan C919 untuk pasar domestik dan pasar luar negeri sampai mencapai rekor 2.000 unit, demikia Harian Rakyat.
Perusahaan itu tidak mengungkapkan jangka waktu untuk penaksiran pesanan pesawat itu.
COMAC menolak berkomentar saat dikontak oleh AFP.
Pesawat ini adalah bahian kunci dari rencana China mematahkan duopoli Airbus dan Boeing dalam produksi jet komersial besar, yang saat ini mengandalkan pasar penerbangan domestik, dan segerak akan menjadi yang terbesar di dunia.
Dua minggu lalu, Airbis menandatangani kesepakatan sebesar 14 miliar dolar AS untuk memasok 102 pesawat bagi maskapai-maskapai China.
Lalu lintas udara di China, yang naik dua kali lipat dalam dua dekade terakhir, kembali diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2020, dengan jumlah bandar tumbuh dari 160 menjadi 240 unit, demikian perkiraan satu perusahaan penerbangan Eropa.
Kepala administrasi penerbangan sipil China mengatakan bulan lalu bahwa negara itu memerlukan sampai 5.000 pesawat untuk mengangkut penumpan dan kargo sampai 2015.
Berita penandatanganan ini muncul hanya sehari setelah China mengumumkan rencana untuk melonggarkan pengawasan penerbangan tingkat rendah yang adalah langkah untuk memacu sektor penerbangan swasta di negeri itu.
Peraturan penerbangan saat ini ketat dengan mensyaratkan pilot swasta mengajukan izin untuk bisa terbang di ketinggian rendah.
Harian Rakyat melaporkan bahwa reformasi diperkirakan mendorong lebih banyak orang bisa memiliki jet pribadinya dan demi mendorong misi penerbangan sipil lainnya seperti penggunaan helikopter penanggulangan bencana.
Negara di Asia yang memiliki jumlah miliarder terbanyak kedua di dunia, dipandang luas sebagai pasar masar depan yang secara potensial kaya untuk penerbangan pribadi dan mewah. (*)
AFP/adm/AR09
Antara Tiga maskapai terbesar China menandatangani kesepakatan membeli C919, termasuk unit leasing dari General Electric, lapor koran Global Times dalam lamannya.
Maskapai-maskapai China itu adalah Air China, China Southern dan China Eastern.
Korporasi Pesawat Komersial China (COMAC), pembuat jet penumpang dalam negeri itu, mengumumkan kesepakatan dicapai dalam Zhuhai Airshow di provinsi Guangdong, namun tidak mengungkapkan berapa banyak pesawat yang dibeli oleh ketiga maskapai itu.
Pesawat C919 --jet bertempat duduk tunggal yang bisa ditumpangi 190 orang-- adalah jet penumpang besar buatan China yang pertama, dan dipandang sebagai pesaing potensial untuk Airbus A320 dan Boeing 737.
Sebuah prototipe C919 diluncurkan di Zhuhai, Senin. Pesawat ini melakukan uji terbangnya pada 2014 dan dikirimkan ke para pemesannya pada 2016.
Wu Guanghui, kepala perancang pesawat dan wakil presiden COMAC, mengungkapkan bahwa perusahaan China itu telah menaksir permintaan C919 untuk pasar domestik dan pasar luar negeri sampai mencapai rekor 2.000 unit, demikia Harian Rakyat.
Perusahaan itu tidak mengungkapkan jangka waktu untuk penaksiran pesanan pesawat itu.
COMAC menolak berkomentar saat dikontak oleh AFP.
Pesawat ini adalah bahian kunci dari rencana China mematahkan duopoli Airbus dan Boeing dalam produksi jet komersial besar, yang saat ini mengandalkan pasar penerbangan domestik, dan segerak akan menjadi yang terbesar di dunia.
Dua minggu lalu, Airbis menandatangani kesepakatan sebesar 14 miliar dolar AS untuk memasok 102 pesawat bagi maskapai-maskapai China.
Lalu lintas udara di China, yang naik dua kali lipat dalam dua dekade terakhir, kembali diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2020, dengan jumlah bandar tumbuh dari 160 menjadi 240 unit, demikian perkiraan satu perusahaan penerbangan Eropa.
Kepala administrasi penerbangan sipil China mengatakan bulan lalu bahwa negara itu memerlukan sampai 5.000 pesawat untuk mengangkut penumpan dan kargo sampai 2015.
Berita penandatanganan ini muncul hanya sehari setelah China mengumumkan rencana untuk melonggarkan pengawasan penerbangan tingkat rendah yang adalah langkah untuk memacu sektor penerbangan swasta di negeri itu.
Peraturan penerbangan saat ini ketat dengan mensyaratkan pilot swasta mengajukan izin untuk bisa terbang di ketinggian rendah.
Harian Rakyat melaporkan bahwa reformasi diperkirakan mendorong lebih banyak orang bisa memiliki jet pribadinya dan demi mendorong misi penerbangan sipil lainnya seperti penggunaan helikopter penanggulangan bencana.
Negara di Asia yang memiliki jumlah miliarder terbanyak kedua di dunia, dipandang luas sebagai pasar masar depan yang secara potensial kaya untuk penerbangan pribadi dan mewah. (*)
AFP/adm/AR09
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK