Pages

Thursday, November 18, 2010

DI LEMA HIBAH F16 DAN MODERNISASI ALUTSISTA INDONESIA

 OLEH : INWJ

AS menawarkan hibah ( dalam arti bukan hibah sesungguhnya  harga  6 unit F16 sama dengan 24 F-16 ex AU AS) pada saat indonesia sedang gencar-gencarnya memodernisasi alut sistanya  yang mana tercantum dalam cetak biru Renstra TNI 2010-2014 untuk mencapai  kekuatan pokok minimum.  Dalam Renstra TNI tersebut disebutkan indonesia akan membeli 22 unit F16 CD block 52 yang terbaru yang akan ditempatkan di medan, pengadaannya bertahap untuk tahun 2010 indonesia akan membeli 6 unit  F16 CD block 52 terbaru, dan indonesia juga akan memperkuat matra udaranya dengan membentuk sukadron  berbagai varian jet tempur Sukhoi yang rencananya sebanyak 180 unit Sukhoi dari generasi 4 samapai dengan generasi 5 (Pakfa), tapi permasalahannnya sekarang indonesia sedang dihadapkan dengan pilihan membeli baru atau terima hibah 24 Unit F16 dari As.
Kalau dilihat dari luas wilayah RI masih jauh dari kurang alutsista yang mengawal dan menjaganya maka RI sangat membutuhkan lebih banyak lagi alat penggebug sekelas F16 dan Sukhoi, tawaran F16 dari AS sangat menarik dan rawan embargo, tapi kalo dilihat dari situasi dan kondisi sekarang melihat dari tingkat ancaman  yang ada mau tidak mau indonesia harus menerima tawaran tersebut, kenapa demikian karena :
1.           - Luas wilayah kita, sangat luas sekali dan kita butuh Alutsista tersebut
2.          - Kalau beli baru itu tidak instan, pesan sekarang mungkin 2 atau 4 tahun kedepan pesawat itu bisa kita terima.
3.          - Dari tingkat ancaman yang ada sekarang indonesia perlu alutsista yang instan ya Hibah F16 tersebut tanpa harus menunggu ( inden).
4.          -  Dan F16 As tidak seburuk yang kita bayangkan.

Ada pilihan ada resiko, ya resikonya kita rawan embargo dari AS, pengalokasian anggaran tentunya akan merubah postur anggaran alutsista yang telah direncanakan, maka dari itu pemerintah harus melakukan hal-hal sebagai berikut sebelum Hibah F16 itu disetujui untuk diterima :

1.        -  Hal yang paling mendasar yaitu kesetaraan antara RI-dan AS
2.       - Diminta Tanpa syarat dan embel-embel apapun karena kita bukan terima begitu saja kita beli , tapi dapat keringanan mengingat AS berkepentingan terhadap RI.
3.       - Dalam suku cadang RI harus meminta kepada AS agar Industri Pertahanan dalam Negeri dilibatkan untuk  memproduksi Suku cadang F16.
4.       - Untuk menutupi kekurangan dalam anggaran setidaknya RI harus disiplin untuk mengefisiensikan belanja negara dan bepergian/tugas luar  di setiap post, saya yakin itu pasti bisa.
Semoga pemerintah kita tidak melupakan hal-hal tersebut diatas Untuk modernisasi alutsista kita tetap mengacu pada Renstra TNI 2010-2014, dan kita harus tetap mengutamakan 1000 friends and zero enemys, Pasang surut hubungan RI-AS harus menjadi pelajaran bagi pemerintah kita, posisi bergaining RI saat ini beda dengan zaman orde baru, sekarang AS yang butuh kita maka dari itu kita harus manfaatkan momen tersebut, dan diibaratkan seseorang yang menjalin kasih artinya sebelum janur kuning ada kita masih bisa memainkan peranan, artinya jika AS macam-macam dengan kita masih ada kekasih-kekasih lain/kawan lainya seperti Russia, Cina, Brasil, India, pakistan Korsel dan dunia lainnya sehingga AS tidak macam-macam.

Kembali Kepada modernisasi sebaiknya Indonesia melanjutkan rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra TNI 2010-2014 ya mendatangkan Alutsista dari negeri Beruang merah, seperti varian Sukhoi, kapal Selam Kelas amur, BMP 3 dan kerjasama Teknis Pertahanan, dan tidak lupa Korsel dengan K-21 nya seta T50 Eagle, serta kerjasama pembuatan Jet tempur KFX 201 semi stealt generasi 4++, Brasil dengan Supertucanno pengganti sikuda liar OV bronco, F16 CD block 52 dari  AS....Wellcome Alutsista Baru Indonesia. BRAVO INDONESIA

OLEH  INWJ
INDONESIA DEFENCE

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: