Pages

Saturday, November 20, 2010

AS dan Israel Ribut Soal Iran

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Michael Mullen dalam sebuah pernyataannya mengungkap friksi antara Washington dan Tel Aviv. Ia mengklaim bahwa sanksi terhadap Iran tidak seperti yang dibayangkan banyak pihak. Dalam sebuah pernyataan yang menolak klaim sejawatnya dari Israel, Mullen menegaskan, sanksi terhadap Iran sangat efektif. Seperti dilaporkan Fars News hari ini (Kamis 18/11) Mullen di sebuah konfrensi pers bersama sejawatnya dari Israel, Gabi Ashkenazi menandaskan bahwa sanksi anti Iran sangat berpengaruh.
Pernyataan Mullen bertentangan dengan pendapat Ashkenazi dalam konferesi pers tersebut. Seperti dilaporkan AFP, Ashkenazi meragukan efektifitas sanksi terhadap Iran. Ia menyatakan, tidak ada jaminan soal dampak sanksi anti Iran. Ia juga meragukan apakah sanksi ini dapat memaksa Iran untuk menghentikan program nuklirnya atau tidak. "Hal ini perlu kejelasan," ungkap Ashkenazi.
Menurut sumber ini, Mullen mereaksi pernyataan Ashkenazi dengan mengulang pandangan kuno Washington bahwa Iran kian dekat dengan senjata nuklir. Setelah menolak pandangan Ashkenazi, Mullen tidak memberikan jawaban memuaskan kepada sejawatnya tersebut dan malah menyebutkan kembali opsi militer untuk menghadapi Iran.
Friksi ini sebelumnya juga tampak saat Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu melawat Washington pekan lalu. Dalam lawatannya tersebut Netanyahu meminta AS untuk menyerang Iran, namun seruan ini ditolak Washington dan menekankan bahwa sanksi saja sudah cukup untuk menghadapi Tehran.
Kemarin (Rabu 17/11), Menteri Pertahanan AS, Robert Gates juga menegaskan penolakannya terkait opsi militer untuk memaksa Iran menghentikan program nuklirnya. Ia menekankan bahwa serangan militer tidak mampu memaksa Iran untuk menghentikan program nuklirnya. Dan menurutnya hal ini hanya membuat program nuklir Iran menjadi rahasia dan pemerintah serta bangsa Iran kian bersatu.
Hal senada juga dilontarkan Mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice dua hari lalu. Rice berharap sanksi anti Iran menunjukkan hasilnya. Kantor Berita Rusia, Ria Novosti seraya mengutip berita ini menulis bahwa Rice optimis bahwa sanksi anti Iran efektif namun diperlukan kesabaran.
Sementara itu, saat ini Dewan Keamanan PBB (DK-PBB) telah empat kali merilis resolusi anti Iran. Dan sikap serta pernyataan Rice yang mengajak untuk bersabar sejatinya menunjukkan hasil negatif dari sanksi tersebut, karena Barat harus terus menunggu tanpa hasil. (IRIB/Fars/MF/SL)

IRIB

1 comment:

  1. Yg paling banyak tembakin rakyat sipil dan nembakin rakyat sipil ya bangsa TERORISTisraeel buktinya panser cuma lawan ketepel.Emang susahnegara cumajadi babu negara sekecil israel ama ngerampok hasilalam negara oangcontoh Freeportannjiiiiing

    ReplyDelete

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK