Pages

Wednesday, October 13, 2010

India, Afsel, Jerman, Portugal Dan Kolombia Masuk DK-PBB

India, Afsel, Jerman, Portugal Dan Kolombia Masuk DK-PBB
Dewan Keamanan (ANTARA/REUTERS/Chip East)
PBB (ANTARA News/AFP) - India, Afrika Selatan, Jerman, Portugal dan Kolombia, Selasa, memenangkan pemilihan kursi keanggotaan tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Kehadiran lima negara ini diyakini akan meningkatkan tekanan bagi dilakukannya reformasi DK PBB.

India, Afrika Selatan dan Kolombia yang meraih kursi keanggotaan secara mulus ini akan bertugas selama dua tahun di DK PBB.

Jerman bertarung dengan Portugal dan Kanada untuk memperebutkan salah satu dari dua kursi wakil kelompok negara Eropa Barat di DK-PBB tersebut.

Dalam proses pemilihan itu, Jerman mengantongi 128 suara di putaran pertama atau sudah di atas dua pertiga suara yang disyaratkan.

Kanada sendiri mundur setelah pemilihan putaran kedua. Langkah Kanada ini membuka jalan bagi kemenangan Portugal.

Lima dari 15 negara yang duduk di DK-PBB dipilih untuk dua tahun setiap tahun. Adapun Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat merupakan anggota tetap badan PBB ini.

Kelima negara anggota tetap DK-PBB ini mempunyak hak veto terhadap setiap resolusi yang hendak dikeluarkan badan PBB ini.

India, Afrika Selatan, Jerman, Portugal dan Kolombia ini akan mengambil alih keanggotaan Jepang, Austria, Turki, Meksiko dan Uganda.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, pihaknya akan membahas reformasi di tubuh PBB.

"Kami akan membahas reformasi PBB tapi tidak sekarang, tidak hari ini. Penting kiranya mengubah struktur yang ada agar PBB lebih efektif," katanya.

Jerman, India, dan Afrika Selatan berupaya keras mendapat status keanggotaan tetap di DK-PBB hasil reformasi. Brazil yang kini memasuki tahun kedua keanggotaan tidak tetapnya di DK-PBB juga ikut mengampanyekan perubahan di tubuh badan PBB tersebut.

Menurut Menlu Guido Westerwelle, kemenangan Jerman dalam pemungutan suara anggota tidak tetap DK-PBB yang baru itu merupakan "keberhasilan" dan bukti kepercayaan dunia pada negaranya.

"Pemungutan suara itu adalah keberhasilan bagi Jerman sekaligus memperlihatkan kepercayaan dunia pada kami. Kami akan melakukan apa saja untuk memenuhi kepercayaan itu," katanya.

Selama duduk di kursi DK-PBB, Jerman akan memprioritaskan perdamaian, keamanan, perlindungan iklim, pembangunan, perluncutan senjata, dan non-proliferasi nuklir.

"Jerman itu terpercaya tidak hanya menyangkut produk-produknya melainkan juga kebijakan luar negerinya. Dunia tahu Jerman bisa dijadikan sandaran," katanya.

Kalau Jerman hanya mengantongi 128 suara, India justru meraih jumlah suara yang jauh lebih tinggi, yakni 187 suara.

Dubes India untuk PBB, Hardeep Singh Puri, berupaya merendah dengan perolehan suara negaranya yang relatif tinggi itu.

"Banyak negara yang duduk sebagai anggota baru Dewan Keamanan juga menginginkan keanggotaan tetap," katanya.

Berbeda dengan ambisi Jerman dan India yang mengincar kursi tetap DK-PBB hasil reformasi, Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane menekankan isu-isu yang menjadi agenda besar negaranya.

Ia mengatakan, mayoritas isu yang akan menjadi agenda Afrika Selatan di DK-PBB adalah soal tantangan perdamaian dan keamanan di Afrika.

Afrika Selatan akan "menyingkronkan" agendanya dengan agenda Uni Afrika dan DK-PBB, katanya.

Nkoana-Mashabane mengatakan, pihaknya akan mendukung berbagai inisiatif, termasuk menangguhkan dakwaan genosida Pengadilan Kejahatan Internasional terhadap Presiden Sudan Omar al-Bashir.

Sementara itu, Dubes Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant mengakui reformasi DK-PBB yang diinginkan sejumlah kekuatan baru itu akan mendorong lahirnya DK-PBB baru tahun 2011.

"Semua akan membawa kemanfaatan unik yang dimiliki masing-masing negara. Semua ini akan membantu mewujudkan Dewan Keamanan yang sangat kuat," katanya.

Lyall Grant menegaskan bahwa Inggris mendukung India, Jepang, Jerman, Brazil menjadi anggota tetap DK-PBB hasil reformasi. Brazil sendiri diyakini meningkatkan keterwakilan Afrika.

"Akan ada refleksi kecil tentang Dewan Keamanan hasil reformasi yang Inggris ingin lihat," katanya kepada pers. (R013/K004)
ANTARA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK